Wujudkan Indonesia Inklusif Bersama Orang Muda Disabilitas dan OYPMK

Saturday, August 28, 2021

Wujudkan Indonesia Inklusif




Mewujudkan Indonesia inklusif yang merangkul seluruh warga negara tanpa kecuali adalah harapan rakyat Indonesia termasuk difabel.

Isu inilah yang diangkat dalam talk show yang diadakan oleh Ruang Publik KBR pada tanggal 24 Agustus 2021 melalui live youtube channel KBR dengan tema Yang Muda Yang Progresif untuk Indonesia Inklusif.

Acara ini juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Orang Muda Internasional (International Youth Day, IYD) setiap tanggal 12 Agustus. International Youth Day adalah hari perayaan yang dicetuskan oleh PBB pada tahun 1998 dan diperingati pertama kalinya pada tahun 2000 sebagai wujud kepedulian terhadap isu-isu kebudayaan dan hukum seputar pemuda.

Acara talk show ini berlangsung dari pukul 09.00-10.00 WIB disiarkan pula di 100 lebih radio jaringan KBR seluruh Indonesia dipandu oleh Ines Nirmala dan menghadirkan dua narasumber yang bergerak aktif dalam menyikapi isu tersebut, yaitu Widya Prasetyanti – Program Development & Quality Manager, NLR Indonesia dan Agustina Ciptarahayu – Founder & CEO PT Botanina Hijau Indonesia.

Perbincangan itu sangat menarik dan memberi pemahaman baru buat saya tentang penyandang disabilitas dan OYPMK.

Lalu bagaimana keterkaitan disabilitas dengan OYPMK?

Apa pula peran NLR Indonesia dan PT. Botanina dalam menciptakan masyarakat yang inklusif?

Berikut ini ulasan saya mengenai acara tersebut. Simak terus ya.

 

 

Penyandang Disabilitas dan OYPMK

 



Sebanyak 21.84 juta atau 8,26% penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas. Data ini merupakan kabar yang kurang menyenangkan bagi kita, mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia belum terbiasa bekerja sama dengan penyandang disabilitas. Apalagi mendapati kenyataan kalau penyandang disabilitas adalah termasuk Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK).

Kita tahulah ya, masyarakat Indonesia belum seluruhnya bisa menerima kehadiran mereka, terutama OYPMK dikarenakan stigma buruk tentang kusta di masa lalu. Akibatnya mereka masih menghadapi kesulitan dalam upaya pemenuhan hak dalam mengakses layanan umum dan layanan dasar.

Sementara itu, informasi tentang Indonesia yang mendapatkan bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktifnya sangat besar seharusnya menjadi angin segar dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Walaupun di dalam kelompok usia produktif itu terdapat pula disabilitas dan OYPMK. Tidak tanggung-tanggung, jumlah kelompok muda dengan disabilitas merupakan populasi disabilitas terbesar ketiga setelah kelompok usia lansia dan dewasa akhir. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.

Jika masyarakat secara bergotong royong mau merangkul kelompok ini, maka harapan Indonesia inklusif pasti terwujud.

 

Kiprah NLR Mendukung Indonesia Inklusif

 

NLR Indonesia


NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda pada 1967 yang bertujuan menanggulangi kusta dan konsekuensinya di seluruh dunia (nlrindonesia.or.id).

NLR di Indonesia mulai bekerja pada tahun 1975, lalu pada tahun 2018, NLR Indonesia bertransformasi menjadi entitas nasional menuju Indonesia bebas dari kusta.


Visi Misi NLR


NLR Indonesia memiliki visi, yaitu dunia bebas dari kusta dan konsekuensinya dan semua orang Indonesia, terutama orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) atau orang disabilitas menikmati hak-hak mereka di tengah masyarakat inklusif tanpa stigma dan diskriminasi.

Sedangkan misi NLR Indonesia adalah mencegah, mendeteksi dan menangani kusta dan mendukung kesehatan kemandirian dan inklusi penuh bagi OYPMK di dalam masyarakat dengan cara:

  1. Memperkuat petugas kesehatan, organisasi penyandang disabilitas dan komunitas  orang dengan disabilitas.
  2. Mengedukasi masyarakat tentang kusta dan disabilitas.

 

Program NLR Indonesia Bagi Pemuda Disabilitas dan OYPMK

 

Menurut Ibu Widya Prasetyanti, NLR Indonesia telah menggagas beberapa program yang memprioritaskan kelompok pemuda  disabilitas dan OYPMK di antaranya adalah;

NLR Indonesia memberdayakan potensi ekonomi dibidang ketenagakerjaan formal maupun kewirausahaan.

Melakukan pendampingan untuk tumbuh kembang pemuda disabilitas dan OYPMK untuk topik khusus kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja.

Melakukan pemagangan inklusif  yang memberi kesempatan kepada orang muda yang mengalami kusta dan disabilitas untuk bekerja di kantor NLR dan juga organisasi-organisasi di berbagai wilayah.

Melakukan pula konseling secara khusus berupa konseling sebaya. Melatih konselor yang handal untuk melatih teman-teman sebayanya bagi pasien kusta yang lain.

Melaksanakan program peningkatan pengetahuan publik tentang kusta dan konsekuensinya melalui program Suara Untuk Indonesia Bebas Kusta (SUKA) dengan menyasar  orang muda warganet dan roadshow ke kampus-kampus untuk penyadaran masyarakat tentang kusta. Termasuk bekerja sama dengan KBR dalam mengkampanyekan pengetahuan tentang kusta dan konsekuensinya.

Di laman NRL Indonesia dijelaskan, ada tiga strategi program yang sedang dilaksanakan, yaitu zero transmisi, zero disabilitas dan zero eksklusi.


Zero Transmisi

Ketakutan masyarakat yang berlebihan terhadap kusta menimbulkan stigma buruk terhadap penderita kusta sehingga penderita kusta malu mengakui kalau ia mengidap penyakit kusta. Hal ini mengakibatkan sulitnya pengendalian penularan kusta.

  1. Untuk itu NLR melakukan kegiatan yang melatih keterampilan petugas kusta dalam memeriksa, mendiagnosa, memberikan terapi yang sesuai, memeriksa fungsi saraf untuk pencegahan disabilitas dan melakukan pencatatan dan pelaporan pasien.
  2. NLR juga melakukan kegiatan Desa Sahabat Kusta yang dilaksanakan di 26 Puskesmas yang melayani lebih dari 30 desa. Kegiatan ini berlokasi di Kota Ternate, Parimo (Sulawesi Tengah), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara) dan Cirebon (Jawa Barat).
  3. NLR mengupayakan penghentian penularan kusta dengan pemberian obat pencegahan rifampisin dosis tunggal (kemoprofilaksis) pada kontak dekat ataupun komunitas yang berisiko tertular kusta.

 

Zero Disabilitas


NLR Indonesia mendorong kegiatan penemuan kasus kusta sedini mungkin untuk menekan keterlambatan diagnosis dan pengobatan kusta yang dapat berakibat disabilitas pada penderita kusta. Bersama tenaga kesehatan, NLR Indonesia mendorong upaya pemantauan pada pasien kusta yang telah selesai pengobatan agar tidak mengalami risiko disabilitas akibat kusta.

 

Zero Eksklusi

 

NLR Indonesia mengupayakan inklusivitas dan pengurangan diskriminasi dan stigma terhadap OYPMK dan penyandang disabilitas karena kusta dan disabilitas lainnya. NLR Indonesia dan mitra kerja melakukan upaya melalui:

Proyek Masyarakat Ramah Disabilitas dan Kusta (Mardika), proyek LEAP yang mendorong kebijakan yang inklusif di sektor ekonomi dan proyek PADI yang bertujuan agar anak-anak dengan disabilitas dan OYPMK dapat menikmati hak dasar mereka di tengah masyarakat yang inklusif disabilitas.

 

Lebih jauh dijelaskan oleh Ibu Widya, bahwa keterbatasan kondisi disabilitas perlu perhatian khusus. Oleh karena itu, beliau mengingatkan kepada perusahaan yang memberi kesempatan bekerja kepada disabilitas maupun OYPMK  agar memperhatikan durasi kerjanya. Bagaimanapun, mereka memiliki keterbatasan fisik dan psikis sehingga tidak boleh stress dan terlalu capek.

 

Dukungan PT. Botanina Hijau Untuk Indonesia Inklusif

 

Ruang Publik KBR


Bagi founder & CEO PT. Botanina Hijau, Agustina Ciptarahayu menggunakan konsep inklusif dalam perusahaannya adalah sesuatu yang wajar. Menurut beliau, kondisi saat ini bidang kerja sudah semakin luas dan tak terbatas. Semua orang bisa bekerja dimana saja selama orang tersebut memiliki skill dan kemampuan yang dibutuhkan perusahaan.

Mbak Tina menceritakan kalau ternyata tangan kanannya di bagian produksi adalah disabilitas. Beliau itu memiliki keistimewaan dalam hal penciuman, suatu skill yang memang sangat dibutuhkan oleh perusahaannya yang bergerak di bidang healts care, personal care, home care dan beragam produk perawatan sehari-hari berbasis alami.

Mengapa merekrut pekerja yang memiliki aspek penciuman yang tajam?

Hal ini berhubungan dengan produk yang dihasilkan oleh PT. Botanina yang membutuhkan kepekaan dengan aroma dan bau-bauan demi menjaga kualitas produk.

Untuk saat ini penyandang disabilitas yang direkrut oleh  PT. Botanina adalah mereka yang memiliki low vision dan autism, di mana mereka ini pada umumnya memiliki kemampuan yang unik dan berbeda dengan yang lain. Sedangkan untuk OYPMK belum bekerja sama. Namun, menurut Mba Tina, tidak menutup kemungkinan merekrut mereka suatu saat nanti jika mereka memiliki kemampuan sesuai yang dipersyaratkan perusahaan.

Kontribusi lain dari  PT. Botanina bagi pekerjanya yang disabilitas adalah memberikan fasilitas yang memadai dalam mendukung pekerjaannya.


Sebagai penutup dari ulasan saya pada acara talk show kemarin itu, adalah kesan saya yang mendalam terhadap testimoni seorang OYPMK. Beliau adalah mba Gaby yang menemukan kembali semangat hidupnya setelah bergabung dengan NLR Indonesia.

Beliau menceritakan betapa susahnya berdamai dengan kondisinya yang menderita kusta saat itu. Beruntunglah ia menemukan organisasi NLR Indonesia yang memberinya ruang dan pendampingan sehingga mau menjalani proses pengobatan dan bangkit lagi dengan semangat baru. 

God job mba Gaby!

 

Closing Statements

 

Dari Ibu Widya Prasetyanti mewakili NLR Indonesia menyampaikan bahwa NLR Indonesia selalu siap dan terbuka dalam membantu para pelaku usaha dalam merekrut pekerja disabilitas. Baik itu terkait profit disabilitas maupun sebagai penghubung dalam mewujudkan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan teman disabilitas maupun OYPMK. Hal ini juga menjawab pertanyaan dari seorang penanya tentang, apakah NLR membuka peluang bagi mahasiswa untuk magang di sana. Tentu saja setelah melewati proses perekrutan sesuai yang disyaratkan.

 

Mba Agustina Ciptarahayu memberi pesan kepada sesama pelaku usaha, bahwa setiap perusahaan punya peluang dalam berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia inklusif tinggal disesuaikan dengan kapasitas perusahaan masing-masing. Karena setiap usaha memilik tantangannya sendiri-sendiri.

Mbak Tina juga menyatakan kalau  ini adalah peluang yang sangat baik, karena ada beberapa skill yang hanya dimiliki oleh penyandang disabilitas. Hanya saja pelaku usaha masih ada gap informasi terkait isu diabilitas.  Terutama terkait dengan informasi kebutuhan kerja disabilitas dan bagaimana cara perekrutannya.

Demikian ulasan saya tentang acara bincang-bincang yang diadakan oleh Ruang Publik KBR. Semoga informasi ini dapat menggugah hati kita dan mulai menerima teman disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) lalu menghilangkan stigma buruk terhadap mereka.


Makassar, 28 Agustus 2021

Dawiah

 

Read More

Waspadai Ginjalmu Setelah Berusia 40 Tahun

Friday, August 13, 2021

 



 

Apakah Kamu sudah memasuki usia 40 tahun atau lebih dari itu?

Apakah kamu lebih sering buang air kecil dibandingkan sebelum berusia 40 tahun?

Jangan panik. Itu adalah hal biasa bagi orang yang telah memasuki usia 40 tahun.

Tulisan saya kali ini adalah tentang salah satu organ ekskresi manusia, yaitu ginjal.

Dalam pelajaran IPA/Biologi dijelaskan kalau organ ekskresi yang tersusun dalam sistem ekskresi manusia bukan hanya ginjal. Ada kulit, paru-paru, hati dan ginjal. Kali ini kita khusus mempelajari dan mengenalil sedikit tentang organ ekskresi manusia, yaitu ginjal.


Fungsi Ginjal Manusia

 

Ginjal adalah salah satu organ ekskresi berfungsi untuk mengatur komposisi darah, tujuannya adalah menjaga konsentrasi berbagai ion, menjaga konstanta volume air dalam tubuh. Selain itu ginjal juga membantu mengatur tekanan darah, merangsang pembentukan sel darah merah dan menjaga kadar kalsium.

Apakah hubungan antara ginjal, buang air kecil, dengan usia 40 tahun?

Dari berbagai sumber dijelaskan kalau saat memasuki usia 40 tahun ukuran ginjal berangsur-angsur mengecil karena jumlah sel semakin menurun. Akibatnya aliran darah yang menuju ke ginjal berkurang. Proses penyaringan darah juga tidak bekerja dengan baik, sehingga terjadilah hal-hal berikut.

Fungsi kandung kemih untuk menahan volume air mengalami penurunan, akibatnya kita akan semakin sering buang air kecil.

Otot-otot kandung kemih menjadi terlalu aktif dan semakin melemah, hal ini menyebabkan kandung kemih tidak benar-benar kosong sekalipun kita telah buang kecil, maka akan selalu ada air seni yang tersimpan di dalamnya.

Kita mengalami kesulitan menunda buang air kecil, karena otot yang mengontrol pengeluaran urine keluar dari tubuh tidak dapat tertutup rapat seperti sebelum kita berusia 40 tahun.

Sekalipun fungsinya tidak bisa kembali sama seperti waktu kita masih di bawah usia 40 tahun, tetapi kesehatan ginjal  masih bisa dipelihara. Setidaknya ginjal tidak rusak dan mengalami gangguan fungsi.

 

Merawat Ginjal

 

Bagaimanakah cara merawat ginjal agar tidak gampang rusak dan mengganggu kesehatan kita?

Dilansir dari berbagai sumber, langkah-langkah berikut ini adalah cara menjaga kesehatan ginjal.

Minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari semalam.

Jangan menahan kencing terlalu lama, agar air seni tidak mengumpul di dalam kandung kemih

Konsumsi gula secukupnya atau ganti dengan pemanis alami seperti gula merah.

Jangan terlalu banyak minum kopi  agar tidak mengganggu kelancaran kinerja ginjal.

Jika Kamu sakit, jangan minum obat penahan nyeri secara berlebihan atau sedikit-sedikit minum obat, karena zat yang terkandung dalam obat penahan nyeri mempunyai sifat nefrotoksik yang dapat merusak jaringan ginjal jika terlalu banyak dikonsumsi. 

Tidak mengonsumsi alkohol karena alkohol mengakibatan pembesaran pada ginjal sehingga akan mengganggu fungsi hormon dalam tubuh.

Jangan mengonsumsi protein hewani secara berlebihan, karena akan mengakibatkan kinerja metabolisme pada ginjla menjadi berat

Zat yang dikandung garam adalah zat sodium dan zat chlor yang bersifat mengikis, jika dikonsumsi secara berlebihan maka akan menyebabkan infeksi ginjal sehingga proses penyaringan zat asam amino, urea dan zat glukosa dalam tubuh tidak lancar

Tidurlah selama 8 jam atau di atas 6 jam sehari. Karena tidur kurang dari 6 jam sehari akan menyebabkan tidak seimbangnya metabolisme tubuh sehingga fungsi ginjal juga akan menurun.

Makanlah makanan yang mengandung vitamin B6, seperti kentang, bayam, gandum, dan sebagainya. Karena kandungan vitamin B6 dapat melemahkan kadar oksalat di dalam air kencing.

 

Jenis-Jenis Penyakit Pada Ginjal

 

Gagal ginjal adalah penyakit ginjal yang paling dikenal karena ini berhubungan dengan langsung, tetapi tahukah kamu kalau sedikitnya ada enam jenis penyakit dan gangguan pada ginjal.

Apa sajakah itu? Yuk, kita bahas satu persatu.


Gagal Ginjal


Gagal ginjal terdiri atas dua macam, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Perbedaan antara kedua jenis gagal ginjal tersebut adalah:

Gagal ginjal akut dapat dilihat pada gejalanya, seperti badan lemas, jarang kencing, sesak napas, penurunan kesadaran dan yang paling terlihat nyata adalah terjadi pembengkakan pada tungkai dan kaki.

Sedangkan gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal kronis biasanya disebabkan oleh gagal ginjal akut yang tidak ditangani dengan baik. Bisa juga karena efek samping dari obat-obatan dan bisa juga akibat penyakit seperti diabetes dan hipertensi.


Infeksi Ginjal


Gejala yang terlihat saat terkena infeksi ginjal adalah sakit pinggang atau punggung, deman, mual, lemas dan nyeri saat buang air kecil. Kadang ada darah atau nanah dalam urine.


Batu Ginjal


Ini adalah penyakit ginjal yang paling sering terjadi. Dapat ditandai dengan gejala-gejala sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil. Jika batu ginjalnya cukup besar maka bisa menimbulkan sakit pinggang yang menjalar ke punggung dan urine berwarna seperti the.

Orang yang berisiko terkena penyakit batu ginjal biasanya karena kurang minum air putih, selalu mengonsumsi makanan asin dan manis.

Jika batu ginjal masih berukuran kecil biasanya cukup diobati dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri atau obat yang direkomendasikan oleh dokter.


Nefropati diabetik


Penyakit ginjal seperti ini biasanya disebabkan oleh diabetes dalam jangka panjang. Gejala-gejalanya ditandai berupa susah tidur, gatal-gatal, urine berbusa, tubuh lemas dan terjadi pembengkakan pada wajah, lengan dan kaki.


Sindrom pada Ginjal


Sindrom pada ginjal ada dua, yaitu sindrom nefritik dan sindrom nefrotik. Penyakit sindrome nefritik ditandai pada gejala buang air kecil berdarah, demam, sakit perut, serta pembengkakan pada bagian tubuh.

Sedangkan sindrom nefrotik menimbulkan gejala urine berbusa, letih, kehilangan nafsu makan dan pembengkakan di sekitar mata, lengan dan kaki.


Tumor Ginjal


Tumor ginjal kurang lebih sama dengan jenis-jenis tumor lainnya, yaitu terdapat benjolan. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan timbulnya penyakit tumor ginjal adalah merokok dan mengonsumsi alkohol, hipertensi dan sering mengonsumsi obat-obatan tertentu serta obesitas dan pola makan yang tidak sehat.

 

Nah, itulah sedikit informasi tentang ginjal. Yang pasti saat seseorang sudah memasuki usia 40 tahun, maka ginjal sudah mulai “cerewet”

Jika ginjal begitu rawannya terkena gangguan pada saat memasuki usia 40 tahun, bagaimana dengan saya yang sudah memasuki usia 50 tahun?

Ngeri boo!

Ngeri boleh-boleh saja, tetapi jangan sampai jadi stres akibat ketakutan yang penting tetap menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang bisa memicu penyakit datang.

Mari menikmati semua proses perubahan fisik kita.

Anggaplah kita ini sebatang pohon yang akan meranggas pada waktunya.

 

Makassar, Jum’at 13 Agustus 2021

Salam sehat

Dawiah


Read More

Mertua vs Menantu; Bisakah Harmonis?

Thursday, August 12, 2021

  



Suatu sore saya berbincang dengan menantu perempuan yang berada di seberang pulau. Tema perbincangan kami bermacam-macam, tetapi inti dari perbincangan itu adalah tentang kisah seorang ibu dengan anak-anaknya.

Saya bercerita bagaimana serunya mengalami masa ngidam, susah payahnya seorang ibu saat hamil dan mendidik anaknya sejak kecil hingga dewasa lalu akhirnya menikah.

Kami obrolkan semua itu dengan santai dan tertawa-tawa, kadang diselingi dengan nasihat bagaimana menjalani masa kehamilan dengan bahagia, tetap bergerak sekalipun lebih banyak magernya dan sebagainya.

Setelah itu, saya merenung.

Putra saya sekarang bukan milik saya lagi seutuhnya. Dia sudah memiliki istri yang harus dia sayangi dan wajib bertanggung jawab atas kebahagiaan dan keselamatan istrinya dunia akhirat.

Sayapun menyadari kalau kini tanggung jawab saya sebagai ibunya berkurang, selanjutnya hanya doa-doa yang terkirim untuk keselamatan dan kemaslahatan keluarganya.

Begitulah hidup.

Terus berproses dari waktu ke waktu hingga berada di titik terakhir perjalanannya. Apakah berakhir di tempat dan waktu yang baik? Atau sebaliknya?

Semua itu bergantung pada proses apa dan bagaimana manusia menjalaninya.

Terlepas dari itu semua, saya mau mengabadikan perasaan, harapan dan  tanggapan saya sebagai mertua lewat catatan singkat ini.

 

Antara Mertua dengan Menantu

 

Ibu mertua sering sekali  dianggap sebagai orang yang tidak bisa menempatkan dirinya sebagai mertua yang semestinya. Terlalu ikut campur urusan anaknya, mau menguasai penghasilan anaknya, menguasai harta bendanya dan sebagainya.

Uniknya, hal itu lebih sering terjadi atau dituduhkan kepada mertua perempuan terhadap menantu perempuannya.

Sangat berbeda jika itu adalah mertua laki-laki terhadap menantu perempuan atau menantu laki-lakinya atau mertua perempuan terhadap menantu laki-lakinya. Jarang sekali kita mendengar silang sengketa di antara mereka-mereka itu.

Giliran berbicara hubungan antara mertua perempuan dengan menantu perempuannya, maka segala hal buruk akan muncul. Para menantu perempuan yang mengalami perlakuan buruk langsung lantang bersuara.

“Lidah mertua saya tajam setajam silet!”

“Mertua saya terlalu ikut campur urusan keluarga saya.”

“Mertua saya mau tahu saja semua penghasilan atau gaji suami saya.”

“Mereka tidak henti-hentinya minta uang, minta ini itu kepada suami saya.”

Dan lain sebagainya.

Kalau didengar-dengar bisa membuat telinga mertua merah semerah kepiting rebus. Mungkin itulah sebabnya, tanaman Sansievera yang ujung daunnya tajam dinamai tanaman Lidah Mertua. Entahlah.

Bagaimana dengan jeritan hati mertua?

Tak kalah hebohnya cerita tentang kisah si mertua.

“Menantu saya terlalu menguasai anak laki-laki saya sehingga ia tak mau lagi melihat ibunya.”

“Saya diperlakukan bagai budak oleh menantu perempuan saya.”

“Menantu saya menjadikan saya pengasuh bayi.”

Dan seterusnya … dan seterusnya.

Tanpa menafikan kejadian-kejadian di atas, saya merasa semua itu terjadi karena sifat egoisme dari salah satu pihak. Entah itu si ibu mertua atau si anak menantu.

Kejadian tentang mertua yang kurang baik kepada menantu perempuannya, sudah pernah saya lihat dan dengar dengan mata dan telinga sendiri.

Bagaimana tajamnya lidah mertua terhadap menantu perempuannya sehingga menyakiti hati menantunya hingga bertahun-tahun lamanya. 

Demikian pula perlakuan menantu terhadap mertuanya, sayapun sering menyaksikannya. Bagaimana buruknya perlakuan menantu terhadap mertuanya. Melarang suaminya membantu orang tuanya.

Memprovokasi suaminya sehingga suaminya ikut kesal bahkan menjadi benci kepada ibunya sendiri. Jangan dibilang soal menjadikan ibunya sebagai pembantu, pengasuh anak dan sebagainya, banyak terjadi di sekitar saya.

Maka ketika putra sulung saya mau menikah, pikiran-pikiran itu kadang datang menghantui. Takut jika peristiwa yang dialami bak drama televisi cap ikan terbang itu terjadi dalam kehidupan nyata saya.

 

Belajar Kepada Mama

 

Beruntung saya pernah menyaksikan hubungan yang harmonis nan mesra antara menantu perempuan dengan ibu mertuanya, yaitu hubungan mama saya dengan nenek dari bapak saya.

Hubungan mereka bagaikan anak dengan ibu kandungnya. Mereka saling menghormati dan saling menyayangi tanpa batas.

Padahal bapak memiliki saudara perempuan, tetapi nenek lebih memilih tinggal bersama dengan menantunya yaitu mama saya. Mama merawat nenek dengan sangat baik hingga nenek meninggal dunia.

Mengapa hubungan mereka bisa sebaik itu?

Dari pengamatan saya dan cerita-cerita yang sering disampaikan oleh mama, bahwa mereka tak pernah menganggap hubungan mereka sebagai mertua atau menantu melainkan mereka saling menganggap diri mereka sebagai anak dan ibu.

Selain itu, mama saya tergolong orang yang sabar dan penurut. Apa yang disukai oleh nenek maka mama berusaha menyukainya juga. Saat nenek marah, mama diam atau datang menghibur manakala memungkinkan.

Nenek juga tak pernah ikut campur urusan anak dan menantunya bahkan saat mereka bermasalah, nenek hanya sekedar menasihati selanjutnya nenek tak mau ikut campur.

Kiat-kiat itulah yang saya coba terapkan. Tentu saja setelah ditambah dengan beberapa informasi-informasi tentang parenting, baik dari artikel yang bertebaran di  internet maupun dari buku-buku.

Satu hal yang paling saya hindari adalah mencampuri urusan rumah tangga mereka. Bahkan memberi usulanpun tentang apa saja dalam urusan rumah tangga mereka saya tidak mau, kecuali dimintai pendapat.

 

Nasihat Mama

 

Ketika anak-anak saya memasuki masa dewasa dan mulai bersiap membina rumah tangga, saya hanya menekankan kepada mereka, bahwa hormat tidaknya pasanganmu kepada kami orang tuamu, itu sangat bergantung kepada seberapa hormat kamu kepada kami orang tuamu.

Jika kamu saja sebagai anak kandung tidak mencintai dan tidak menghargai orang tuamu apalagi pasanganmu.

Dia itu siapa?

Hanya orang lain yang ditakdirkan menjadi pasangan halalmu, tetapi ingat! Begitu ia menjadi pasanganmu maka saat itu juga ia telah menjadi anaknya orang tuamu dan kamu menjadi anak dari orang tuanya, yaitu mertuamu.

Bukankah dalam kitab suci Al Qur'an dijelaskan bahwa haram menikahi mertua dan mertua haram menikahi menantunya, sebab mereka itu sudah menjadi mahram karena pernikahan, seperti yang tertulis dalam Al Qur’an berikut ini, bahwa ada 12 kategori yang haram dinikahi.


“Diharamkan atas kalian untuk (mengawini) ibu-ibu kalian (1), anak perempuan kalian (2), saudara-saudara perempuan kalian (3), saudara-saudara perempuan dari ayah kalian (4), saudara-saudara perempuan dari ibu kalian (5), anak-anak perempuan dari saudara laki-laki (kalian) (6), anak-anak perempuan dari saudara-saudara perempuan (kalian) (7),”
“Ibu-ibu kalian yang menyusui kalian (8), saudara-saudara perempuan sepersusuan (9), ibu-ibu istri kalian (mertua) (10), anak-anak dari istri kalian yang dalam pemeliharaan kalian dari istri yang telah kalian campuri (11), akan tetapi jika kalian belum bercampur dengan istri kalian itu (dan sudah kalian ceraikan) tidaklah berdosa kalian kawini, dan kalian diharamkan terhadap istri-istri anak-anak kandung kalian (menantu) (12), dan menghimpun dua perempuan yang bersaudara (dalam perkawinan) kecuali telah terjadi pada masa lampau. Sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang. ” 
(QS. An-Nisa: 22-23).


Apakah saya telah berhasil menjadi ibu mertua yang baik?

Wallahualam bissawab.

Setidaknya saya telah mendapatkan menantu-menantu yang baik dan insyaallah mereka akan menjadi anak perempuan saya juga layaknya putri kandung saya.


Makassar, 12 Agustus 2021

Dawiah

Read More

Pilih yang Lebih Bersama Anlene

Monday, August 2, 2021

 


Pilih yang Lebih Bersama Anlene

Sudah tiga tahun ini mama saya divonis menderita penyakit osteoporosis. Subhanallah, hampir setiap hari saya melihat mukanya meringis kesakitan. Kadang kalau sudah tak tahan dengan sakitnya,  beliau mengeluh dan meminta diolesi minyak gosok lalu diusap-usap pada bagian badannya yang sakit.

Sekedar diusap saja, karena tidak bisa dipijit juga. Walaupun itu tidak membantu meringankan sakitnya, setidaknya beliau merasa ada sentuhan dan perhatian atas penderitaannya.

Sejak menyaksikan penderitaan beliau itulah, saya makin serius mencari informasi seputar kesehatan tulang. Beberapa artikel pernah menuliskan kalau faktor genetik memiliki peran tersendiri terjadinya penyakit osteoporosis.

Huaa, saya makin was-was.

Makanya ketika ada undangan ikut  webinar tentang kesehatan tulang yang dilaksanakan oleh Anlene, saya langsung daftar dan mengikuti webinar dengan saksama dan semangat membara.

 

Tetap Aktif  di Rumah Selama Pandemi

 

Bersyukur sekali bisa mengikuti Community Webinar: Launching Anlene Actifit 3X & Anlene Gold 5X! pada Minggu, 1 Agustus 2021 kemarin. Apalagi webinar diawali dengan berolahraga Yoga yang dipandu oleh Amanda Tasning, Instruktur Yoga Bersertifikat. Makin semangat dong.

Sebelum melakukan yoga bersama, acara webinar dibuka oleh Tommy Prabowo seorang pembawa acara yang handal, menarik dan kocak sehingga webinar berlangsung tak terasa hingga 3 jam.




Semua peserta sangat antusias mengikuti, mulai dari member komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN), Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) hingga peserta umum tak satupun yang tinggalkan webinar hingga selesai.

Saat mbak Amanda mengawal Gentle Yoga, saya sudah siap di depan laptop dan gawai, lengkap dengan pakaian olahraga dan matras.

Selama 30 menit saya dan semua peserta webinar  mengikuti gerakan-gerakan dasar yoga yang sangat sederhana.




Kata mbak Amanda, 

"Dimulai dengan peregangan dan mengatur pernapasan agar memudahkan melakukan Yoga dan terpenting dilakukan senyamannya tubuh kita.

Itu sih di awalnya, karena pada sesi akhir, gerakannya lebih dinamis dan menantang.

Daaan, di situlah saya lebih banyak istirahatnya, karena ternyata usia tak bisa dibohongi, ha-ha-ha.

 

Anlene Adalah Ahli Nutrisi Tulang

 

Setelah berolahraga Yoga, Mas Tommy mempersilahkan tiga narasumber untuk berbincang-bincang  seputar peran Anlene dalam menginspirasi masyarakat Indonesia.

Mereka adalah, mba Rhesya Agustine sebagai Marketing Manager Anlene, PT Fonterra Brands Indonesia, bapak Haryadi Raharjo sebagai Scientific and Nutrition Manager, PT Fonterra Brands Indonesia, dan Liliyana Natsir, Peraih Medali Emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

 

Anlene sudah lebih dua dekade hadir di Indonesia dan terus berinovasi juga menginspirasi masyarakat Indonesia untuk terus aktif bergerak sebagai wujud Implementasi self-care. Karena itu, Anlene meluncurkan produk inovasi terbarunya, yaitu Anlene Actifit 3X dan Anlene Gold 5X.”  Demikian yang dijelaskan oleh Rhesya Agustine.

 

Lebih jauh dijelaskan kalau Anlene sebagai ahli nutris tulang adalah lebih dari susu memberi manfaat nutrisi unggul untuk memberikan kekuatan, fleksibilitas, energi sepanjang hari, tanpa khawatir akan risiko kesehatan terkait usia.

 

Anlene itu #LebihDariSusu!

 

 

Yuk, Berkenalan dengan Anlene Actifit 3X dan Anlene Gold 5X

 

Manurut Haryadi Raharjo, “Aktivitas fisik yang berkualitas yang didukung nutrisi berkualitas akan membantu memelihara organ-organ gerak kita sehingga tubuh lebih sehat dan terus bisa aktif hingga nanti.”

Nah, Anlene hadir untuk menyediakan kebutuhan nutrisi berkualitas dengan menawarkan rangkaian produk susu berkalsium tinggi yang diformulasikan secara khusus dengan manfaat nutrisi unggul untuk mendorong kesehatan tulang yang optimal dan memenuhi berbagai konsumen Indonesia dalam upaya mereka untuk hidup aktif dan sehat.

Rangkaian produk itu adalah Anlene Actifit 3X dan Anlene Gold 5X.

 

Anlene Actifit 3X

 

Actifit 3X mengandung 3 nutrisi utama seperti kalsium tinggi untuk tulang yang kuat, kolagen + vitamin C untuk kelenturan sendi, protein dari susu berkualitas tinggi dan Vitamin B6 untuk energi otot yang berkelanjutan.

 

Anlene Gold 5X

 

Gold 5X mengandung nutrisi utama yang dilengkapi dengan kolesterol yang rendah, sumber kalium dan Vitamin B9 untuk risiko kesehatan terkait usia dan tidak ada tambahan gula.


Menurut Mbak Rhesya, 

“Sesuaikan saja dengan kebutuhan. Kalau perlu nutrisi yang dilengkapi dengan kolesterol yang rendah, sumber kalium dan vitamin B9 untuk risiko kesehatan terkait usia dan tidak ada tambahan gula, maka konsumsi Gold 5X. Jika tidak, cukup dengan Anlene Activit 3X.”

 

Kompetisi Virtual #JadiAtletdiRumah

 

Belum habis rasa syukur saya mengikuti Webinar: Launching Anlene Actifit 3X & Anlene Gold 5X, eh bertambah lagi dengan kehadiran Liliyana Natsir yang berbagi inspirasi tentang investasi kesehatan. Alhamdulillah.

 



"Seringkali kita tidak peduli dengan kesehatan dan nutrisi. Padahal  semestinya kita investasi kesehatan sejak saat ini, karena menjaga kesehatan saat ini adalah investasi untuk masa nanti,"  Liliyana.

 

Liliyana mengatakan yang utama adalah konsistensi bukan durasi. Jadi walaupun masih di rumah, kita bisa beraktivitas dengan memusatkan gerakan di kaki dengan berlari, berjalan dan melompat di tempat.

Olehnya itu, Liliyana mengajak peserta webinar untuk mendukung Anlene yang menyelenggarakan kompetisi virtual #JadiAtletdiRumah. Di mana Anlene mengajak masyarakat berlari, berjalan, dan melompat di rumah dengan mudah sekaligus mendukung atlet Indonesia yang sedang bertanding di Tokyo.

Caranya Bagaimana?

 

  1. Follow Instagram @Anlene_Indonesia.
  2. Buat Video gerakan olahraga Berlari, Berjalan, atau Melompat saat di rumah.
  3. Upload Video di Instagram Feed dengan menggunakan hashtag #JadiAtletDirumah, #PilihYangLebih, dan #LebihDariSusu.
  4. Pastikan produk Anlene terlihat.
  5. Tag @Anlene_Indonesia dan mention 5 teman untuk ikutan.

 

Oh yah, ada hadiah menarik yang bisa diperoleh, di antaranya voucher Tokopedia senilai Rp300.000 untuk satu pemenang, voucher Indomaret Rp100.000 untuk 3 pemenang dan hadiah eksklusif dari Anlene untuk 3 pemenang. Untuk 50 peserta pertama, ada hadiah langsung voucher belanja Anlene Rp50.000 di Tokopedia (minimal pembelanjaan Rp50.000). 

Periode kompetesi tanggal 23 Juli - 8 Agustus 2021.

Lebih lengkapnya, kamu bisa mengunjungi Instagram @anlene_indonesia untuk mendapatka informasi mengenai kompetesi #JadiAtletdiRumah.

Jika kamu ingin mendapatkan pemeriksaan mobilitas gratis pada  http://anlenemovecheck.com/movecheck dengan cara mengikuti Kuis Pemeriksaan Gerakan Anlene, alat sederhana yang dikembangkan khusus untuk menilai mobilitas dengan melakukan gerakan fisik sederhana.

Tunggu apalagi.

Yuk ramaikan!


Makassar, 2 Agustus 2021

Dawiah

Read More