Berhentilah Menyoalkan Privilege; Ciptakan Privilegemu Sendiri
Awal tahun 2019, netizen dibuat baper dengan postingan Maudy Ayunda yang galau memilih kuliah S2 antara di Universitas Harvard atau di Universitas Stanford, karena dia lulus di kedua universitas itu.
Dua universitas yang ditengarai sebagai universitas terbaik dunia dan yang paling susah ditembus.
Stanford University misalnya, hanya memiliki tingkat penerimaan mahasiswa sebanyak 5% setiap tahunnya. Demikian pula Harvard University terkenal dengan dengan seleksi penerimaan mahasiswanya yang sangat ketat.
Dan Maudy Ayunda justru lulus di kedua universitas itu pada waktu yang bersamaan maka hebohlah warga net se Indonesia. Lalu netizen ramai-ramai mengulik privilege yang didapatkan dari keluarganya.
"Wajarlah dia lulus di kedua universitas itu, lah orang tuanya banyak uang."
"Maudy memiliki privilege sejak lahir. Lah, kita apa.... bisa sekolah sampai SMA saja sudah syukur.”
"Sudah cantik, cerdas, artis papan atas plus orang tua kaya, pantaslah mendapatkan yang terbaik."
Kira-kira begitulah tanggapan netizen waktu itu. Seolah-olah, sang artis mendapatkan semua itu berkat keistimewaan atau keuntungan atau istilah yang lagi top saat ini, yaitu privilege dari kedua orang tuanya. Kita nyaris berpendapat sama, bahwa keuntungan yang didapatkan selalu tentang materi, jabatan maupun ketenaran. Apa sebenarnya arti privilege itu? Yuk, kita sama-sama menguliknya.
Pengertian Privilege
Privilege memiliki arti keuntungan yang dimiliki oleh seseorang yang umumnya didapatkan karena kedudukan atau kekayaan yang dimiliki. Entah itu kekayaan yang dimilikinya maupun kekayaan yang dimiliki oleh orang tuanya. (Cambridge Dictionary).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), privilege yang dalam Bahasa Indonesia terserap menjadi “privilese” adalah hak istimewa.
Hak istimewa itu bisa jadi didapatkan dari keluarganya atau hak istimewa yang dimiliki karena berhasil mencapai sesuatu yang dibanggakan, entah itu harta atau jabatan tertentu.
Secara tidak langsung, persepsi miring terkait privilege ini adalah suatu bentuk ketidakadilan. Sehingga jika seseorang berhasil mencapai tujuannya, karena kebetulan berada di posisi yang baik, maka itu dianggap wajar dan pantas, demikian pula sebaliknya, jika gagal maka itu juga dianggap pantas dan wajar karena tidak memiliki hak istimewa.
Pertanyaannya sekarang adalah: “apakah privilege mempunyai peranan dalam meraih kesuksesan?”
Bagaimana jika lahir dalam keluarga yang tidak memiliki hak istimewa seperti yang digambarkan itu? Apakah kita tidak memiliki peluang untuk sukses?
Jangan berputus asa!
Kalian harus yakin bahwa setiap manusia sudah memiliki privilege sejak masih dalam janin hingga lahir dan besar seperti saat ini.
Namun, yakin saja tidak cukup, harus ada perubahan pola pikir, bahwa kesuksesan tidak mesti diawali dengan hak istimewa dari keluarga.
Bukankah begitu banyak yang meraih kesuksesan sekalipun berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja? Mengapa mereka bisa sukses?
Yap, karena ia menciptakan sendiri privilegenya. Mari mempelajari cara menciptakan privilege sendiri dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
Cara Menciptakan Privilege
Sedikitnya ada lima cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan privilege diri.
Networking
Networking atau jejaring sosial adalah salah satu jalan untuk meraih kesuksesan. Kalau kalian tidak memiliki keluarga atau kerabat yang memiliki posisi tertentu yang bisa memberimu akses tertentu maka gunakan jejaring sosialmu.
Di era digital yang semakin maju, menciptakan jejaring sosial cukup mudah, misalnya melalui akun media sosial yang dimiliki.
Ada banyak manfaat dari jejaring sosial (networking), seperti: meningkatkan social capital, meningkatkan skill set dan general knowledge, menemukan kesempatan bisnis market, meningkatkan brand awareness, menumbuhkan self confidence. (new.bsi.ac.id)
Dalam agama Islam, istilah networking bisa juga diibaratkan sebagai silaturahmi. Seperti yang diuraikan oleh Aa Gym dalam bukunya “The Power of Network Marketing” menjelaskan keuntungan yang didapatkan jika menjalin dan menjaga silaturahmi, yaitu:
- Menciptakan semangat. Jika bergaul dengan orang-orang yang sukses maka kita akan terrmotivasi untuk sukses pula.
- Mendapatkan ilmu. Bergaul dengan orang-orang berilmu dengan niat yang tulus insyaallah kita juga akan mendapatkan ilmu darinya. Atau setidaknya bisa belajar dari caranya meraih ilmu.
- Memunculkan gagasan. Bersilaturahmi baik di dunia nyata maupun di dunia maya biasanya akan salin memberi dan menerima gagasan.
Maka bersilaturahmilah atau berjejaringlah untuk menciptakan privilegemu.
Miliki Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset)
Memiliki pemikiran yang berkembang adalah salah satu kunci meraih kesuksesan. Cara berpikir seperti ini akan memengaruhi perasaan untuk terus meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Ada beberapa manfaat jika memiliki growth mindset, antara lain:
- Tidak mudah putus asa dan jika mengalami kegagalan ia akan bangkit lagi dan lagi.
- Memiliki prinsip kalau kegagalan bukan tanda ketidakmampuan.
- Selalu bersemangat belajar demi meningkatkan kecerdasannya
- Menerima kritikan sebagai alasan untuk memperbaiki diri.
- Memandang masalah sebagai peluang.
Dari berbagai manfaat memiliki pemikiran yang terbuka, maka menciptakan privilege sepertinya tidak terlalu sulit.
Pendidikan
Pendidikan yang dimaksudkan di sini, bukan sekadar bersekolah atau kuliah hingga mencapai gelar sarjana, melainkan kemauan untuk belajar di mana saja dan kapan saja.
Kamu bisa belajar secara mandiri dengan memanfaatkan literasi digital, bisa kursus, ikut webinar, dan sebagainya. Dengan pendidikan yang memadai maka itu bisa menjadi modal untuk memulai usaha dan terus berkembang hingga tercipta privilegemu sendiri.
Miliki Kemampuan Khusus
Memiliki kemampuan khusus atau skill merupaka modal kita dalam meraih kesuksesan. Kemampuan khusus yang terus menerus ditingkatkan hingga pada akhirnya bisa menjadi jalan untuk meraih keuntungan.
Misalnya, kemampuan menulis bisa menjadikan diri sebagai penulis atau freelance content writer atau copywriter
Kemampuan memotret, menjadikan kamu sebagai fotografer, dan masih banyak jenis pekerjaan lainnya yang bisa kamu asah untuk dirimu sebagai kemampuan khusus.
Pelihara Kesehatan
Memiliki tubuh dan mental yang sehat adalah modal yang sangat penting dan itu adalah privilege yang paling utama.
Tidak sehat baik secara fisik apalagi mental bisa memiskin kita. Misalnya,kamu bekerja keras dari pagi hingga ketemu pagi untuk mengumpulkan harta, tetapi ujung-ujungnya sakit maka semua harta itu akan habis dipakai untuk berobat.
Kesehatan fisik dan mental adalah privilege yang paling penting dalam hidup manusia. Percuma saja memiliki segalanya, tetapi fisik dan mental mengalami gangguan. Bahkan manusia bisa kehilangan harta yang selama ini dikumpulkan untuk berobat.
Maka menjaga kesahatan fisik dan mental adalah harga mati. Bisa dilakukan dengan olahraga, menjaga pola makan dan sebagainya.