Habis Masa Muda Terbitlah Masa Tua

Friday, January 27, 2023

 

mardanurdin.com

Habis Masa Muda Terbitlah Masa Tua


Beruntung sekali orang yang bisa mengalami masa tua, di mana tidak semua orang bisa mengalaminya. Sekalipun masa tua identik dengan kelemahan fisik, tetapi bukan berarti jiwanya ikut lemah.

Di sekolah tempatku mengabdi, pembicaraan tentang pensiun hampir setiap hari terdengar. Teman-teman yang kelahirannya antara 1963 hingga 1970 mulai sibuk menghitung-hitung sisa masa pengabdiannya sebagai guru ASN. Bahkan suami saya sudah mendapat predikat baru, pensiunan guru. 


guru-guruSMPN7Makassar
Dokpri


Sebenarnya saya lebih sering lupa dibandingkan ingatnya kalau saya juga akan pensiun dua tahun lagi. Kalau bukan teman-teman seumuran yang bicarakan itu, saya betul-betul lupa. Mungkin karena di otakku sudah lama tersimpan suatu sikap bahwa, saya tidak akan pensiun sampai saya betul-betul dipensiunkan oleh kematian. 

“Pensiun itu adalah meninggal dunia.”

Selama napas ini maih berhembus, selama itu pula saya akan terus bekerja, berkarya dan melakukan apa saja yang bermanfaat buat kehidupanku di dunia dan di akhirat kelak.

Terlalu naif jika kita memandang kehidupan ini hanya berlangsung sampai di usia 60 – 65 tahun. Walaupun kenyataannya, usia 60 ke atas itu identik dengan kelemahan fisik, tetapi bukan berarti semangat juang, jiwa dan pikiran juga lemah. 

Kalau kalian masih kurang yakin akan hal itu. Mari kita belajar kepada orang-orang ini yang di masa tuanya masih terus bekerja dan bersemangat memelihara cita-cita dan harapannya. 

Betapa banyak orang sukses secara finansial di saat usianya tidak muda lagi. Ada yang baru bisa memulai usaha dan sukses setelah berada pada usia 40-an dan ada pula yang justru sukses setelah usai setengah abad lebih. Siapa saja mereka?


Sukses Pada Usia 40-an 




Sebutlah Martha Stewart yang sukses di usianya yang ke 41 tahun dengan perusahaan catering Connecticut dan saat usianya 48 tahun ia meluncurkan Martha Stewar Living.

Ada juga Joy Behar seorang pewarta acara yang memulaI kariernya di usia 40 tahun dan tetap berkarier di dunia entertain hingga sekarang.  

Tim dan Nina Zagat adalah pasangan suami isteri yang sukses di usianya yang ke 42 tahun. Mereka adalah penulis panduan restoran dan selanjutnya mereka mendirikan perusahaan Eponymous yang menjadI bagian  dari Google.

Masih di usia 40-an, ada komedian Rodney Dangerfield yang sukses membintangi film sejak tahun 1980-an dan menemukan terobosan baru yang semakin meningkatkan kualitasnya sebagai pemain film komedi pada usianya yang ke 46 tahun.

Mungkin banyak yang melupakan perusahaan The Gap yang didirikan oleh pasangan suami istri, Donal Fisher dan Doris Fisher. Pasangan ini berhasil mengelola bisnisnya hingga omsetnya mencapai 16 miliar dollar USA setiap tahun. Mereka mencapai kesuksesan itu saat usia mereka 41 tahun. Dan, hingga sekarang perusahaannya telah memiliki cabang di seluruh dunia sekitar 3200 cabang.


Sukses Pada Usia 50-an


Jika nama-nama tersebut di atas sukses di usia 40 ke atas, kalian yang sudah setengah abad sekarang, jangan berkecil hati. Sebab ada dua orang sukses secara finansial justru setelah usianya berada di atas 50-an. Siapa mereka?


Harlan Sanders


Kalau menyebut nama Harlan Sanders, mungkin masih ada yang lupa siapa dia, tetapi tatkala menyebut Kentucky Fried Chicken (KFC), pasti semua kenal restoran siap saji ini  yang bisa dikatakan itu adalah restoran sejuta ummat.

Restoran ini dibangun oleh Harlan Sanders yang lebih dikenal sebagai Kolonel Sanders saat usianya menginjak 62 tahun. 

Tidak semudah itu ia membangun restorannya, ia harus mengalami penolakan berkali-kali terlebih dahulu. Konon Kolonel Sanders harus mengalami penolakan lebih dari seratus kali. Kebayang perjuangannya mengatasi rasa kekecewaan yang dialaminya.

Namun, kegigihan dan kesabarannya menerima setiap kegagalan menjadikannya sukses saat usianya mendekati 70 tahun hingga memiliki cabang lebih 600 cabang yang tersebar di seluruh dunia.


Duncan Hines


Lain Koloner Sanders lain pulan Duncan Hines. Sama-sama sukses setelah usianya di atas 60 tahun, tetapi jenis bisnisnya berbeda. Ducan Hines sukses sebagai pengembang campuran kue yang diberi nama kue Duncan Hines.

Tentu saja kesuksesan itu tidak serta merta didapatkannya.  


McDonald Ray Kroc


Sebenarnya Ray Kroc bukan pencetus restoran McDonald, beliau malah memulai usaha menjual milkshake. Saat ia menyadari kalau pelanggan terbesarnya berasal dari restoran milik McDonald bersaudara, dia mulai penasaran dan kepo lalu langsung terbang ke Calipornia untuk memenuhi rasa penasarannya.

Singkat cerita, Ray akhirnya berhasil bekerjasama dengan McDonald dan membeli McDonald’s saat usianya 50 tahun. 

Ray terus mengembangkan McDonald’s dan terus menyebar di seluruh dunia. Sekarang, siapa yang tidak mengenal McD?

Dari mereka kita bisa mengambil pelajaran bahwa usia tidak menjadi penentu dalam meraih kesuksesan secara finansial. Selain mereka-mereka itu yang sukses secara finansial karena berbagai jenis bisnis, ada pula yang sukses di usia tua dalam mengejar amalan untuk akhiratnya.



Pada tahun 2019, Jawa Pos memberitakan seorang ibu yang telah berusia 80 tahun berhasil diwisuda sebagai hafizah. Beliau bernama Siti Aisyah, nenek 13 cucu itu mendapatkan penghargaan sebagai wisudawan inspiratif sekaligus sebagai hafizah tertua. 

Masih tentang mengejar amalan akhirat, di dusun Mojogeneng seorang nenek bernama Widji Kulsum usia 72 tahun berhasil menjadi hafizah, beliau tidak sendiri karena ada juga tiga lansia lainnya yang berhasil menjadi hafizah. (timeindonesia, 14 Februari 2022).

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa usia tua bukan berarti berhenti belajar dan mengejar amalan-amalan baik. Tidak pula berhenti berusaha untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat. 

Itu pula yang diharapkan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib yang dikenal dengan ucapannya, 

“Aku berharap jangan diwafatkan saat usiaku masih muda. Aku ingin tua agar aku mengenal Rabbaku.” 


Umur Hadiah Terindah Dari Allah Swt


Panjang pendeknya umur seseorang bukanlah ukuran keberkahan usia yang didapatkannya, melainkan tentang bagaimana manusia mengisi umurnya dengan kebaikan. Maka ketika seorang Badui bertanya kepada Nabi,

“Wahai Rasul, siapakah sebaik-baik manusia? Beliau menjawab, “Yang panjang umurnya dan baik amalnya,” Badui itu bertanya lagi, ‘Dan siapa manusia paling buruk?” Beliau menjawab, “Yang panjang umurnya. Namun, buruk amalnya.” (HR. Ahmad dari Abu Bakrah).

Tahapan umur manusia digambarkan oleh Ibnul Jauzi. Terdapat lima tahapan, yaitu:

  1. Masa kelahiran sampai baliq, sekitar usia 15 tahun.
  2. Asy-Syabab atau masa muda yaitu masa baliq hingga akhir masa muda, sekitar usia 35 tahun.
  3. Kuhulah atau dewasa adalah masa muda sampai masa dewasa, 50 tahun.
  4. Syaikhukhan adalah dari usia 50 tahun sampai 70 tahun.
  5. Usia renta, dari usia 70 tahun sampai akhir tahun. 


Sudah menjadi rahasia umum kalau usia baliq atau usia muda hingga usia dewasa sampai usia 50 tahun adalah masa-masa produktif seseorang. Masa sehat-sehatnya sekaligus masa penuh tantangan dalam menahan hawa nafsu, karena pada kedua masa itulah, dorongan syahwat sangat kuat.

Bagaimana dengan masa syaikhukhah (50 – 70) tahun dan usai renta (70 tahun – sampai akhir usia atau meninggal dunia)?

Nabi bersabda, 

“Tiga golongan yang tidak diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak pula dipandang dan dibersihkan serta mendapatkan siksa yang pedih; Orang tua yang berzina, penguasa yang pendusta dan orang miskin yang sombong.” (Musnad Ahmad dari Abu Hurairah, Maktabah Syamilah).


Artinya, jika kita sudah mencapai usia 50 tahun ke atas itu adalah hadiah terindah dari Allah untuk kita gunakan sebaik-baiknya dalam bertobat, beribadah dan melakukan hal-hal baik dan menghindari hal-hal buruk.

Namun, bukan berarti usia muda bisa dengan bebas kita gunakan untuk bermaksiat karena batas usia manusia itu adalah bersifat gaib. Tidak ada satu manusia pun yang bisa meramalkan kapan ia berakhir di dunia. 

Wallahualam bissawab.

Kenyataan ini seharusnya memaksa kita untuk tetap memelihara semangat jiwa dan kesehatan fisik. Selain tentang pekerjaan dan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan fisik, ada satu yang paling penting dijaga dan dipelihara kesehatannya baik-baik, yaitu kesehatan mental dan hati.

Demikian. Semoga bermanfaat.


Makassar, 27 Januari 2023


Dawiah




Referensi:

Bila Masa Tua Tiba, karya Muhammad Yasir, LC

JawaPos.com

Timeindonesia.co.id

Read More

Maksimalkan Glowingmu Dengan Scarlett; Review Body Scrub Jolly dan Brightening Shower Scrub Jolly

Thursday, January 19, 2023


Review Scarlett




Maksimalkan Glowingmu Dengan Scarlett; Review Body Scrub Jolly dan Brightening Shower Scrub Jolly


Read More

Pengantin Tua. Liburan Cara Aku Bersama Traveloka #LifeYourWay

Sunday, January 8, 2023


Liburan Cara Aku Bersama Traveloka

Pengantin Tua. Liburan Cara Aku Bersama Traveloka #LifeYourWay

Saya  menamai diri kami itu sepasang pengantin tua.  Bukan saja karena usia pernikahan yang sudah  menuju tahun ke-33, tetapi karena usia kami yang sudah setengah abad lebih.  Dan selama itu, belum pernah sekalipun merasakan yang namanya bulan madu. Ah, kasihan sekali, hahaha.

Kasihan kok diketawai. Yah, begitulah reaksi kami sekarang, setiap kali mengingat masa-masa awal pernikahan. Menikah dengan uang tabungan suami yang seadanya lalu mengadakan pesta pernikahan seadanya juga, jadi kami tak pernah berpikir mau berbulan madu seperti orang-orang yang berduit. 

Untungnya waktu itu kami belum mengenal media sosial. 

Aish, jangankan media sosial, tempat kami bertugas sebagai guru yang menjadi jalan kami bertemu, jatuh cinta kemudian menikah saat itu hanya mengenal listrik dari pukul 18.00 hingga pukul 24.00, selebihnya adalah gelap gulita diiringi suara jangkrik yang bernyanyi sendu dalam dinginnya malam. 

Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai goyah dengan pendirian, bahwa bulan madu itu tidak penting-penting amat. Hasrat untuk menikmati waktu berdua saja serasa menggebu-gebu. 

Ingiiiin sekali saya menikmati bulan madu yang tertunda puluhan tahun lalu. Kalau bukan bulan madu, yaah setidaknya menikmati jalan-jalan berdua saja. Bepergian kemana gitu berdua.

Hasrat itu semakin menggoda selepas masa pandemi melambaikan tangan, sayangnya dia tidak bergeming. Katanya, untuk apa lagi kita pergi berdua, kan sudah berdua selama ini. Anak-anak sudah dewasa bahkan tiga di antaranya sudah tinggal jauh dari kita, yah otomatis kita lebih sering berdua.

Yah salaaaam. Bukan itu intinya Beb. 

Saya mau tuh kita ke luar daerah karena kalau keluar negeri pasti susah, biayanya mahal. Cukup kita naik pesawat ke Jakarta lalu naik kereta api menuju Bandung atau kemana saja dan kita hanya berdua. Berdua tanpa ada anak-anak. Titik.


Akhirnya Jalan-Jalan “Berdua”


Pertengahan tahun 2022, akhirnya keinginan saya terpenuhi sedikit. Dengan mengandalkan aplikasi Traveloka, kami memesan tiket pesawat menuju Jakarta. Usai mendapatkan tiket dan melakukan transaksi semudah membeli gorengan maka tiket pesawat kelas ekonomi pun kami peroleh. 

Perjalanan dimulai dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pada pukul 20.00 WITA. Alhamdulillah tiba dengan selamat di Bandar Udara Soekarno Hatta sekitar pukul 21.30 WIB. 

Di Jakarta kami memilih menginap di apartemen dibandingkan menginap di hotel, selain apartemennya berada di pusat kota Jakarta, gratis pula. Hahaha.

Empat hari menginap  di apartemen diselingi dengan jalan-jalan ke mal Kota Kasablanka (Kokas) kemudian ke Thamrin City lalu ke  Pasar  Tanah Abang. Sangat lelah tetapi kami bahagia.  Bagi kami, sudah cukuplah mengenal secuil ibukota Jakarta sebelum ibu kota pindah ke sana.

Setelah puas mendatangi tiga tempat tersebut, pada hari kelima,  perjalanan wisata sesungguhnya kami mulai. Yeeh, kami ke Bandung. Kali ini kami menggunakan Bus.

Sebelum berangkat kami mencari hotel dengan menelisik satu persatu hotel yang ditawarkan oleh Traveloka. Senangnya itu, di Traveloka sudah disuguhkan berbagai jenis hotel lengkap dengan harga dan lokasinya. 

Sebagai pengantin tua yang melakukan perjalanan dengan budget terbatas tentu yang dicari adalah hotel-hotel atau penginapan yang sesuai isi dompet. Untungnya lagi, di Traveloka itu sudah tercantum tempat menginap dengan berbagai pilihan. Mulai hotel berbintang hingga tak punya bintang sama sekali, dari harga jutaan semalam hingga puluhan ribu rupiah semalam.

Malam pertama di Bandung, kami memilih menginap di Reddorz Dago Pojok. Beristirahat semalam untuk melanjutkan perjalanan esok harinya. 

Esoknya perjalanan dilanjutkan menuju Villa Dago Heuvel, rencananya mau staycation semalam di sana.  Sebelumnya kami singgah makan siang dan menikmati panorama yang indah di kafe De Blankon

Aura kebahagiaan di wajahnya terpancar indah di sana. Kebahagiaan itu ditampilkannya dengan bernyanyi dan bermain gitar menggantikan sementara vokalis sekaligus gitaris yang sedang performance siang itu. 

Setelah puas makan dan berfoto-foto, pukul 13.00 kami beranjak menuju  Villa Dago Heuvel. 


Liburan Cara Aku Bersama Traveloka


Di bagian belakang villa terdapat kolam renang berukuran sedang, tetapi cukup untuk dipakai berenang 2 hingga 3 orang.  Sayangnya saya tidak berani turun mandi-mandi di kolam apalagi dia yang selalu takut air. Maka kolam itu cukuplah menjadi pemandangan yang indah.

Lokasi  Villa Dago Heuvel di atas ketinggian menyajikan pemandangan yang indah dan rasa sejuk di siang hari serta dingin yang menyelimuti pada malam hari. Kami tidur di atas ranjang besar berselimut dan berdempet-dempetan untuk saling menghangatkan. 

 

Liburan caraku bersama Traveloka

Puas menikmati kebersamaan di villa, kami berkemas untuk  kembali ke Jakarta, transit semalam dua malam di sana sebelum pulang ke Makassar. Sesuai impian saya, kami  menggunakan moda transportasi kereta api dari Bandung ke  Jakarta. Rasanya ingin bernyanyi.

Naik kereta api, tut-tut-tut

Siapa hendak turun?

Ke Bandung, Jakarta

Bolehlah naik dengan percuma ….

Eh, naiknya percuma deng, tetapi harus bayar dulu hehehe. 

Oh yah, pemesanan tiket lagi-lagi mengandalkan Traveloka sebagai solusi untuk mencari tiket kereta api. Siang itu kami pulang dengan hati penuh bahagia, sayangnya keromantisan ala pengantin tua tidak terpenuhi. 

Kami tidak jalan berdua melainkan berenam saudara-saudara, hahaha. Saya, suami dan empat anak. Seru sih, tapi kurang romantis.


Trip Surabaya – Solo – Semarang – Yogyakarta


November 2022 saya kembali melakukan perjalanan ke daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kali ini saya tidak bersama suami. Beliau enggan jalan karena si bungsu lagi ujian sehingga tidak bisa pergi. Hanya si putra keempat dan rombongan lainnya.

Kadang kita memerlukan waktu tanpa pasangan untuk menghalau kejenuhan, melakukan perjalanan dengan teman-teman misalnya. Alhamdulillah dia mengizinkan saya melakukan perjalanan bersama teman-teman. 

Saya menikmati perjalanan mengarungi laut dengan naik kapal laut Darma Kencana VII. Ini kali kedua saya naik kapal laut setelah puluhan tahun lamanya. 

Pertama kali naik kapal laut itu tahun 1987 dengan kapal laut Umsini saat mengikuti Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Solo. Masih kegiatan yang sama, tetapi kali ini tidak bertugas sama sekali, hanya sebagai penggembira sehingga lebih banyak waktu untuk jalan-jalan.

Kapal Darma Kencana VII


Kapal merapat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 03.00 waktu Surabaya. Rombongan kami menunggu bus menuju Solo. Waktu menunggu bus yang akan mengantarkan kami ke Solo, Pak Wahab  tak henti-henti membuka aplikasi Traveloka yang ada di handponenya. 

Beliau mencari hotel untuk menginap tiga malam di Solo. Sayangnya semua hotel bahkan penginapan sudah dipesan oleh peserta dan penggembiara muktamar Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.

Saat tiba di Solo, kami masih sibuk mencari hotel, tetapi kami memang sangat terlambat. Akhirnya kami  bermalam di rumah kos-kosan yang cukup sempit dan agak sumpek. Tak apalah, toh esoknya kami akan memulai perjalanan. 


Seru-seruan di Kota Lama Semarang


Perjalanan pertama yang kami pilih adalah Semarang. Sebenarnya ada 7 spot wisata di kota lama Semarang yang menarik untuk dikunjungi, yaitu:

  1. Semarang Contemporary Art Gallery
  2. Kampung Batik Gedong Semarang
  3. Gereja Blenduk
  4. Taman Srigunting
  5. 3D Trick Art Museum Semarang
  6. Kantor Pos Besar
  7. Pasar Klitikan

Namun, tak satu pun dari ketujuh itu yang kami kunjungi.

Berhubung kami datang di Semarang pada hari Jum’at, maka sekalian saja ketua rombongan kecil kami, Pak Wahab dan putraku Ami singgah di Masjid Agung Jawa Tengah untuk salat Jum’at dan kami yang perempuan salat zuhur. 

Usai salat zuhur kami melanjutkan perjalanan menuju Kawasan Simpang Lima Semarang.


Masjid Agung Jawa Tengah


Tak bisa mengunjungi ke-7 spot wisata di atas maka cukuplah mengitari Kawasan Simpang Lima untuk wisata foto. Banyak spot-spot menarik yang bisa diabadikan dalam sebingkai foto. 

Puas berjalan sambil berfoto-foto, kami pun siap-siap pulang ke Solo mempersiapkan diri untuk menghadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Stadion Manahan Solo sebagai tujuan utama kami ke Solo


Kota lama Semarang



Trip ke Tebing Breksi Yogyakarta


Sabtu, 19 November 2022. Usai salat subuh,  saya,  Fahmi, Pak Wahab dan Andi Nurul berjuang memasuki stadion Manahan Solo untuk menyaksikan pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48, tetapi kami tak bisa masuk karena kehabisan undangan. 

Sebagai penggembira, maka cukuplah kami sorak sorak bergembira di luar stadion sambil menikmati bakso gratis persembahan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Untungnya kami sudah menyiapkan alternatif pilihan, jika gagal masuk stadion maka kami akan jalan ke Yogyakarta. Ada Taman Tebing Breksi Yogyakarta yang menarik untuk diekspos. 

Puas menikmati batu-batuan yang indah dengan lukisan yang unik dan tak kalah indahnya serta mengabadikan setiap momen dan tempat dengan berfoto, kami pun meninggalkan Tebing Breksi dan singgah belanja oleh-oleh di Pasar Bringharjo Yogyakarta sebelum kembali ke Solo. 

Tebing Breksi



Mengisi Liburan Tanpa Dia di The Lodge Maribaya   


Pengantin tua ini masih berharap melakukan bulan madu yang tertunda, tetapi dia sungguh mengerti jiwa petualangan dalam diri saya yang hampir terkubur bersama harapan yang tak kunjung terpenuhi. Dia mengizinkan saya bepergian tanpa dia, tetapi tetap harus ditemani anak. Ia sadar kalau fisik ini tak sebugar dulu lagi, bisa berjalan jauh dengan lincah  tanpa mengeluh. 

Yah, tak apalah yang penting bisa liburan tipis-tipis. 

Karena itulah liburan akhir tahun 2022, saya kembali melakukan perjalanan ke Jakarta. Saat dalam perjalanan dari bandara menuju apartemen, iseng-iseng saya berkata kepada anak dan menantu. “Bagus juga ya kalau kita jalan-jalan, mumpung masih suasana liburan.”

Gayung bersambut, Ade, anak mantuku menimpali. “Kita ke Bandung Ma, sudah lama mau ke sana tetapi Fadlan sibuk melulu.” Akhirnya, hari itu juga kami berangkat ke Bandung. 

Hanya istirahat beberapa jam di rumahnya dan sorenya kami berangkat. Kali ini perjalanan lebih santai karena si sulung menyetir sendiri mobilnya. 

Kami tiba di Bandung pada malam hari, menginap semalam di hotel yang saya lupa namanya, hahaha. Karena kelelahan dalam perjalanan sehingga tidak lagi memperhatikan sekeliling. Bahkan nama hotelnya pun saya lupa .  Yang pasti perjalanan seru akan dimulai esok harinya.

Menikmati perjalanan menuju The Lodge Maribaya itu bagaikan membuang serpihan-serpihan kejenuhan hingga jenuh itu betul-betul habis tak tersisa saat tiba di daerah wisata yang keren ini. Ada banyak spot menarik yang bisa dieksplor di The Lodge Maribaya.   


the lodge maribaya


View yang indah dengan kesejukan pegunungan dan hutan pinus yang khas serasa menyegarkan pikiran dan jiwa. Kalau dilihat-lihat, selain untuk camping dan trekking mengelilingi hutan pinus yang indah di The Lodge  Maribaya Lembang ini, tempat ini lebih cocok untuk wisata foto karena sangat memanjakan pengunjung yang ingin berfoto dengan sudut dan view yang indah.


The Lodge Maribaya


Seperti Zip Bike. Wahana berfoto ini berupa sepeda track tali yang tergantung. Walaupun hanya sebentar untuk cekrek-cekrek foto beberapa kali, tetapi cukup menegangkan juga. Naik sepeda dalam track tali yang tergantung di atas ketinggian tertentu cukup memompa adneralin dan menyiutkan nyali buat yang takut akan ketinggian, seperti saya misalnya. 


Zip Bike The Lodge Maribaya


Maka cukuplah melihat kedua putraku menaiki wahana ini dengan dada nyeri.

Masih banyak wahana menarik di The Lodge Maribaya ini, tetapi seperti yang dia cemaskan, saya tuh tidak bisa naik turun tangga selincah dulu lagi, maka cukuplah berwisata foto di tempat-tempat yang aman dan tidak naik turun tangga. 


Traveloka Untuk #LifeYourWay


Cara saya hidup saat ini dan seterusnya adalah menikmati sisa-sisa hari kami berdua. Tak bisa lagi benar-benar sendiri untuk menapaki hari dan perjalanan. Usia selalu berbanding terbalik dengan kebugaran. Makin bertambah usia makin berkurang kebugaran. 

Alhamdulillah, saat ini kami sehat dan baik-baik saja, tetapi siapa yang bisa meramal nasib esok. Bukankah yang akan itu selalu bersifat gaib?

Maka tidak berlebihan rasanya apabila saya mengidamkan jalan berdua dengannya, membayar harapan yang dulu terkubur pada awal kebersamaan kami. Sekalipun dia mengizinkan saya jalan kemana saja, entah itu bersama anak-anak atau bersama teman-teman, tetapi rasanya ada yang kurang.

Jujur, saya masih belum puas dengan perjalanan yang saya lakukan tahun 2022 kemarin. Rasanya belum sempurna tanpa kehadirannya. Saya membayangkan, betapa syahdunya jalan berdua saja dan mungkin bisa sedikit romantis ala pengantin tua. 

Berjalan bergandengan dan bergantian saling memapah. Pikirku, kami itu belum terlalu jompo untuk sekadar jalan berdua.  Ada banyak tempat di Indonesia yang ramah akan orang-orang lemah seperti kami.  Dan, rasanya kami belum lemah-lemah amat kok. 

Karenanya saya merasa sangat beruntung mengenal aplikasi Traveloka sejak tahun 2015. Agak telat sih dibandingkan kelahiran Traveloka itu sendiri yang didirikan tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Traveloka senantiasa melakukan inovasi-inovasi baru sehingga pelanggannya merasa dimanjakan. 

Apalagi di penghujung tahun 2022 ini Traveloka meluncurkan tagline #LifeYourWay yang kurang lebih artinya adalah memudahkan pelanggan melakukan perjalanan sesuai gaya hidupnya berbasis teknologi layanan dari Traveloka.

Melihat berbagai jenis layanan produk Traveloka, mulai dari pemesanan tiket pesawat hingga game Farm maka sangat pantas dikatakan kalau Aplikasi Traveloka adalah aplikasi super.


Liburan Ala Pengantin Tua Bareng Traveloka di Malang, Itinerary 2 Hari 1 Malam (2D1N)


Memenuhi harapan lama saya untuk melakukan perjalanan berdua dengannya saya memilih Kota Malang Jawa Timur. Soalnya sudah setengah abad lebih lahir dan tinggal di Indonesia, tetapi kami belum pernah menginjakkan kaki di Malang. 

Jadi, alasan pertama saya memilih Kota Malang adalah karena belum pernah ke kota sejuk ini. Padahal sudah beberapa kali ke Jawa Timur, numpang lewat saja karena tidak pernah singgah di kota sejuk itu. 

Alasan kedua, Kota Malang terkenal dengan destinasi wisatanya yang indah dan menyejukkan mata, hati dan pikiran. 

Alasan ketiga, konon Kota Malang memiliki beberapa tempat wisata yang romantis dan cocok buat pasangan suami istri yang mau berbulan madu. Siapa tahu kami bisa betulan berbulan madu kan, hahaha.

Mencari informasi melalui artikel Traveloka adalah jalan ninjaku dan akhirnya  saya menemukan informasi kalau di Malang ada beberapa tempat wisata yang romantis dan cocok buat pasangan suami istri yang ingin berbulan madu atau sekadar liburan berdua bareng pasangan. Tempat-tempat tersebut antara lain adalah:

  1. Malang Night Paradise yang berlokasi di Jalan Graha Kencana Raya Jl. Raya Karanglo No 66, Karanglo, Balearjosari Malang, Jawa Timur.
  2. Omah Kayu yang berlokasi di Jalan Gn. Banyak Gunungsari, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
  3. Museum Angkut di Jalan Terusan Sultan Agung No.2, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
  4. Gunung Bromo di Gunung Bromo, Jawa Timur.
  5. Mata Air Sumber Sirah yang berlokasi di Jalan Sunan Kalijaga I RT.05/RW.02, Putuk Utara, Putukrejo, Kec. Gondanglegi, Malang, Jawa Timur.
  6. Ranu Kumbolo yang berlokasi di Tulungrejo, Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
  7. Batu Night Spectacular di Jl. Hayam Wuruk No.1, Oro-Oro Ombo, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
  8. Taman Bunga Selecta di Jl. Raya Selecta No.1, Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
  9. Goa Pinus di Gg. Mbah Ba'i, Gunungsari, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur
  10. Taman Langit Gunung Banyak yang berlokasi di Jl. Gn. Banyak, Gunungsari, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
  11. Labirin Coban Rondo di Jurangrejo, Pandesari, Kec. Pujon, Malang, Jawa Timur 65391
  12. Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang di Jl. Jend. Basuki Rachmat Gg. VI, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur

Maka semakin lengkaplah alasanku untuk berlibur di Kota Malang. 

Bismillah, tahun ini akan kami usahakan ke sana. Saya sangat optimis melakukan perjalanan ke Malang berdua saja.  Ini kan masih Indonesia gaess.

Indonesia tanah air beta

Di sana, tempat lahir beta

Dibuai, dibesarkan bunda  …. 

Eh, malah nyanyi wkwkwk.

Selain itu, ada Traveloka yang siap mengawal dan mengantarkan kami dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan kepada pelanggannya.

Cukup bermodalkan Smarphone, buka aplikasi Traveloka, lalu pilih moda transportasi, kota keberangkatan (Makassar) dan kota tujuan (Malang). Jangan lupa masukkan tanggal pergi lalu klik cari, dan awesome! Siap berangkat. 


Berikut saya mencoba menyusun itinerary liburan ala pengantin tua di Malang 


Day 1


Pukul 08.30 WIT kami akan berangkat ke Bandar Udara Internasional  Sultan Hasanuddin menuju Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang berbekal tiket pesawat yang kami pesan melalui aplikasi Traveloka.

Pukul 10.30 WIB diperkirakan kami tiba di Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang. Di sini kami akan memesan mobil rental, lagi-lagi kami mengandalkan Traveloka yang menyediakan fasilitas rental mobil baik dengan sopir atau tanpa sopir. 

Berhubung kami termasuk pengantin tua maka kami akan memilih rental mobil dengan sopir. Beres kan, tinggal duduk manis maka sang sopir menjadi teman perjalanan yang akan menjadi saksi keromantisan kami. Ahaaa…

Pukul 10.45 kami mulai jalan menyusuri kota Malang. Sambil menanti waktu check-in di hotel  di pusat kota Malang, kami akan singgah makan siang di sekitar kota Malang. Sepertinya, bakso Malang adalah pilihan yang tepat.

Pukul 12.00 kami sudah bisa check-in di hotel. Pilihan saya jatuh kepada Hotel Alimar yang berada di Jalan Pasar Besar No 58, lagi-lagi kami membooking hotel melalui aplikasi Traveloka. Sebegitu luar biasanya aplikasi berlogo burung godwit ini.


Sumber foto: Traveloka.com


Saya  memilih hotel ini karena harganya cukup terjangkau buat dompet kami. Penginapan murah dengan konsep unik ini memiliki fasilitas penunjang keamanan dan resepsionis 24 jam, restoran dan ruang pertemuan. 

Lokasi hotel yang tidak jauh dari Plaza Malang, Sarinah Plaza, Toko Oen dan Kampung Warna Warni Jodipan. 

Pukul 14.00 setelah istirahat dan salat, kami meluncur ke Taman Selecta. Sebagai pencinta bunga, tempat ini pasti disukai sang pujaan hati. 

Memanjakan mata dengan pemandangan yang indah adalah salah satu bentuk keromantisan kami lalu mengabadikannya dalam bingkai foto kenangan. 

Saya rencanakan menikmati indahnya  Taman Selecta Malang hingga pukul 17.00 WIB sekalian membantu petugas untuk menutup tempat wisata Taman Selecta wkwkw.


Sumber foto: Traveloka.com


Pukul 17.00 saya akan pulang ke hotel dan dalam perjalanan ke hotel, saya akan mengajak dia makan malam di Warung Wareg. Kabarnya di warung itu tersedia aneka makanan olahan ikan, makanan kesukaan dia. 

Setelah puas jalan-jalan, waktunya pulang ke hotel untuk beristirahat, berdua dengannya dan mengulang masa-masa indah sebagai pengantin baru. 

Duh, pengantin tua ini. Hahaha.


Day 2


Seperti biasa, dia yang selalu bangun dini hari, pasti akan membangunkan saya untuk salat malam dan salat subuh. Kegiatan pagi kedua di Kota Malang akan kami mulai hari itu.

05.00 – 09.00 Usai sarapan, saya akan mengajaknya jalan-jalan pagi di sekitar hotel, lalu mandi dan bersiap untuk persiapan jalan lagi. 

10.00 – 11.30 Saya akan menggandeng tangannya mengelilingi pusat Kota Malang lalu singgah di Toko Oen menikmati es krim legendaris toko Oen.

12.00 kami kembali ke hotel untuk istirahat, salat dan makan siang. 

14.00 kami bersiap-siap untuk pulang ke Makassar.

Cukup dua malam satu hari, insyaallah saya dan dia sudah puas. Melakukan perjalanan sesuai gaya hidup kami yang tak lama lagi akan memasuki usia sepuh. 


Demikianlah harapan dan cita-cita saya. Mengukir kembali masa-masa indah dahulu yang sempat tercecer digusur oleh kesibukan kerja dan mengurus anak-anak. Saatnya kami menjalani hidup dengan cara kami sebagai pasangan tua.

Kalian bagaimana? 

Yuk, selalu ikutin suara hati dan jalani hidupmu dengan caramu #LifeYourWay.


Makassar, Januari 2023

Dawiah

Read More