Motto
IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang selalu didengungkan sebagai penyemangat adalah
sharing
and growing together atau berbagi
dan tumbuh bersama sungguh ampuh. Demikian ampuhnya sehingga guru-guru yang
menjadi anggota IGI bersedia mempersembahkan waktu, tenaga, pikiran, dan
materinya untuk belajar bersama lalu berbagi agar dapat tumbuh dan berkembang
bersama demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Tujuan
mulia itulah yang menghantarkan kami berkumpul di Kantor Kemdikbud kemarin,
tepatnya pada tanggal 5-7 Januari 2018 dalam acara pengukuhan 300 pelatih
nasional IGI, presentasi kanal-kanal pelatihan IGI, dan pemecahan Rekor Muri Menulis
dengan Metode Menemu Baling.
Sebenarnya
beberapa kanal pelatihan sudah lama berjalan terutama kanal-kanal yang
digawangi oleh para Pimpinan Pusat IGI. Namun tidak sedikit muncul kanal-kanal
baru yang dikembangkan oleh para guru dari seluruh Indonesia hingga mencapai 67
jenis pelatihan.
Setiap
kanal diketuai oleh pencetus jenis pelatihannya atau foundernya, kemudian ke- 300 pelatih tersebut memilih
kanal-kanal yang dikuasai, diminati, atau pernah mengikuti pelatihan itu
sebelumnya. Misalnya, saya pernah mengikuti pelatihan SAGUSAKU sebelumnya, maka
saya memilih kanal sagusaku sebagai wadah saya nantinya untuk melatih guru-guru
lain yang belum pernah mengikuti kegiatan tersebut.
Kanal-Kanal
Pelatihan IGI
Presentasi
kanal pelatihan IGI dipandu oleh beberapa pengurus IGI Pusat secara bergantian.
Oleh pemandu acara, presentasi kanal dibagi menjadi beberapa sesi dan setiap
sesi terdapat 6 kanal yang akan dipresentasikan. Kanal-kanal
yang masuk dalam sesi pertama adalah sebagai berikut.
SAGUSANOV
atau Satu Guru Satu Inovasi oleh bapak Abd Kholiq. Sagusanov sudah berjalan
selama 18 bulan, baik secara online maupun offline di 50 kabupaten kota di seluruh
Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan. Sagusanov bertujuan melatih guru untuk membuat inovasi
pembelajaran berbasis android.
Berikutnya
adalah SAGUSAE (Satu Guru Satu Ebook) oleh foundernya Bapak Elyas, S.Pd., M.Pd.
Ini adalah salah satu sarana untuk mencapai Gapernas, Gerakan Paperless
Nasional. Produk yang dihasilkan adalah file APK, yang sudah siap untuk didistribusikan
ke smartphone Android. Kegiatan ini sudah pernah dilaksanakan di Makassar yang
bertempat di sekolah saya beberapa waktu lalu, tepatnya pada awal tahun 2017.
SAGUSAKA
(Satu Guru Satu Aplikasi Koreksi LJK) berbasis android oleh bapak Dahli Ahmad,
M.Pd. Kanal ini menggunakan tagline, “Koreksi LJK Semudah Selfie”
SAGUSAMIK
(Satu Guru Satu Pembelajaran Matematika yang Bermakna dan Menyenangkan) oleh
bapak Abd Karim. Kanal ini khusus untuk bapak ibu guru pengampu mata pelajaran
matematika. Bapak Abd Karim menjelaskan, bahwa kanal ini dibuat agar guru dapat
mengajarkan matematika dengan suasana yang menyenangkan, sehingga peserta didik
tidak lagi menganggap matematimka sebagai pelajaran yang membosankan.
SAGUDELTA
(Satu Guru Dua Evaluasi Digital) oleh foundernya bapak Khairuddin. Menurut
bapak Khairuddin, kanal ini akan melatih guru membuat soal evaluasi berbasis
windows dan android. Kanal ini juga akan melatih guru membuat soal tanpa
internet, tanpa Learning Management System. Dan tanpa kelas maya untuk
melaksanakan ujian.
SAGUSAVI
(Satu Guru Satu Video Pembelajaran) dengan foundernya Widi Astiyono, S.Ag., M.Pd.
Kanal pelatihan ini akan melatih guru membuat video pembelajaran berupa video
klip atau film pendek yang berdasarkan dari materi pelajaran. Pak Widi Astiyono
menjelaskan, dari materi pembelajaran dituangkan ide cerita, sinopsis,
skenario, dan bermain peran serta menjadi kameramen.
Setelah
sesi pertama selesai, oleh bapak ketua umum IGI Pusat, Muhammad Ramli Rahim
meminta kepada yang mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan
tanggapannya.
Setelah
ditanggapi maka acara berlanjut ke sesi yang kedua. Kanal pelatihan yang akan
tampil di sesi ini adalah SAGUSARIF, SAGUSAGAME, SAGUSOF 365, SAGUSAKU,
SAGUPASI, SAGUSAMEF.
SAGUSARIF
adalah singkatan dari Satu Guru Satu Kearifan Lokal. Kanal ini dipresentasikan
oleh foundernya, yaitu bapak Arnold Jacobus, M.Pd. Beliau berasal dari IGI
Daerah Kota Singkawang. Tujuan Sagusarif adalah mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dan mempertahankan jati diri bangsa.
Selanjutnya
adalah presentasi kanal SAGUSAGAME. Foundernya adalah seorang guru perempuan
dari Ponorogo, Ibu Crysna Rhani Ningrum, S.Kom. Sagusagame adalah singkatan
Satu Guru Satu Game Edukasi. Kanal pelatihan ini akan melatih guru membuat game
edukasi pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar dan
prestasi peserta didik.
Oh
yah, sebelum beliau tampil mempresentasikan kanalnya. Di luar ruangan kegiatan,
saya dan beberapa teman guru sempat “menodong”
beliau, agar diajari cara membuat game
edukasi. Ibu Crysna dengan senang hati meladeni “todongan” kami, dan bersedia
dikerumuni oleh guru-guru. Kami sangat antusias memperhatikan Bu Crys
menjelaskan cara-cara pembuatan game edukasi. Terima kasih Bu Crysna, IGI
Makassar menanti kedatangan ibu dan tim Sagusagame.
Kanal
pelatihan selanjutnya yang dipresentasikan oleh foundernya, Ibu Anastasi adalah
SAGUSOF 365, Satu Guru Satu Akun Microsoft Office 365. Tujuan kanal ini adalah
untuk meningkatkan kompetensi guru agar handal dalam memanfaatkan teknologi.
Ada dua hal penting yang akan dimiliki guru setelah mengikuti pelatihan di
kanal ini, yaitu: guru akan memiliki lebih banyak ide dalam mendesain
kegiatan pembelajaran yang interaktif dan tidak membosankan daripada sebelumnya,
dan guru dapat mengajarkan peserta
didiknya bagaimana menggunakan
teknologi secara positif.
SAGUPASI (Semua Guru Paham Pendidikan Inklusif)
dipresentasikan oleh founder-foundernya yang cantik, Ibu Nur Syamsih, M.Pd dan
Ibu Rusnani, M.Pd. Cakupan output yang diharapkan kanal ini adalah peningkatan
dan penguatan layanan Inklusi bagi anak dengan kebutuhan khusus di Sekolah
Umum, termasuk di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) untuk setiap
jenjang (PAUD-SD-SMP-SMA/K).
Presentasi selanjutnya di sesi kedua ini adalah SAGUSAMEP
(Satu Guru Satu Media Publikasi). Oleh foundernya bapak Abdul Halim menjelaskan
bahwa kanal ini akan melatih guru membuat media publikasi untuk sekolah.
Keterampilan tersebut bisa pula digunakan guru untuk membuat media pembelajaran
di kelas.
Kanal pelatihan terakhir yang tampil di sesi kedua
ini adalah kanal tempat saya berkecimpung, yaitu SAGUSAKU. Foundernya adalah seorang perempuan yang luar biasa. Ibu Nur Badriyah, M.Pd.
Satu Guru Satu Buku adalah kanal pelatihan yang akan melatih dan menuntun guru menulis dan menghasilkan minimal satu buku. Kanal ini memiliki motto “Tingkatkan Kompetensi Raih Berjuta Prestasi.”
Satu Guru Satu Buku adalah kanal pelatihan yang akan melatih dan menuntun guru menulis dan menghasilkan minimal satu buku. Kanal ini memiliki motto “Tingkatkan Kompetensi Raih Berjuta Prestasi.”
Demikianlah
sekilas penjelasan tentang sebagian kanal pelatihan yang diprogramkan oleh IGI. Insya
Allah IGI akan berjuang melatih 1 juta
guru di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
“Dialah yang mengutus seseorang Rasul
kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada
mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam
kesesatan yang nyata” (QS: Al-Jumuah: 2).