Ini yang Akan Saya Lakukan Saat Tua Nanti

Friday, April 30, 2021

 



Ini yang akan saya lakukan saat tua nanti adalah judul tulisan saya kali ini. Bagi yang mengetahui usia saya, atau pernah bertemu dengan saya, pasti senyum-senyum membaca judulnya.

Kata “nanti” itu mengindikasi kalau saat ini saya belum tua, padahal usia dan penampakan memperlihatkan kalau saya sudah tidak muda lagi.

56 tahun itu kan berarti sudah setengah abad lebih, jika dibandingkan dengan kalian yang masih usia 40 tahun ke bawah pasti bilang begini, “Dawiah memang sudah tua kalee…”

Namun, itu anggapan kalian saja. Bagi saya dan teman-teman seumuran, bisa bilang “kami belum tua, sekalipun sudah tidak muda lagi.” 

Bebas saja kan? LOL.

 

Masa Tua Umur Berapa?

 

Masa tua itu sebenarnya masuk usia berapa sih? 

Menurut WHO usia 20 – 60 tahun itu diklasifikasikan sebagai usia dewasa, sedangkan usia tua di atas 60 tahun.

Berarti kalian yang sekarang berusia 20 tahun, kita sepantaran. Masih usia dewasa versi WHO.

Yeeaaiii … ha-ha-ha-ha.

Baiklah, kita lupakan pengklasifikasian itu. Saya hanya mau menuliskan apa yang akan saya lakukan dalam rangka menyambut usia tua saya.

 

Pertama, Saya Harus Sehat

 

Sehat adalah harga mati. Bukankah kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya? Sekaya apapun manusia, jika ia sakit maka harta tak ada gunanya.

Saat saya tua, pasti saya tak kuat lagi berjalan cepat ke masjid untuk salat berjamaah. Olehnya itu saya akan ke masjid lebih awal, misalnya satu jam sebelum masuk waktu salat. Saya akan berjalan pelan-pelan sambil menyapa tetangga.

Saya bayangkan tetangga membalas sapaan saya sambil tersenyum, 

“Mau ke masjid Nek? Hati-hati ya Nek.”

Oh, indahnya.

Agar bisa berjalan meskipun pelan-pelan, katanya otot dan tulang harus kuat dengan melakukan olahraga teratur sejak sekarang.

Hm, untuk yang satu ini, saya harus berjuang melawan kemalasan berolahraga.

Selain sehat raga, jiwa sayapun harus sehat. Saya tak mau kena penyakit degenaratif, seperti Alzheimeir, Parkinson, Demensia vaskular, dan sejenisnya. 

Pokoknya penyakit pikun hingga tidak bisa membedakan yang mana lembaran uang seratus ribu dengan uang sepuluh ribu.

Olehnya itu saya akan makin rajin berdoa agar terhindar dari penyakit tersebut, seperti ini doanya.

“Allahumma inni a’udzubika minal jubni wa a’udzubika an uradda ila ardzalil umuri wa a’udzubika min fitanitiddunya wa a’udzubika min adzabil qabri.”

Artinya:

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu kepada serendah-redahnya usia (pikun), aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur.”

 

Selain berdoa saya akan melakukan berbagai hal yang konon katanya, bisa mencegah penyakit degenaratif, seperti melakukan pola makan yang sehat, tidur yang cukup, bersosialisasi, dan lagi-lagi berolahraga.  

Kabar baiknya buat saya dan teman-teman penulis nih. 

Katanya, membaca dan menulis itu efektif melatih dan menstimulasi sel-sel saraf otak sehingga bisa mencegah penyakit yang menyerang otak, salah satunya penyakit pikun.

Yuk, makin rajin membaca dan menulis.

Kayak saya dong, yang rajin menulis catatan pengeluaran dan pemasukan, walau catatan pengeluarannya lebih banyak daripada catatan pemasukannya, hi-hi-hi.

 

Kedua, Saya Makin Rajin Melakukan Aktivitas Spiritual


Saya harus makin rajin beribadah agar hidup saya berkah dan lebih dekat kepada-Nya. Karena ibadah adalah jalan manusia mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Saya harus berjuang meraih kematian yang indah sebagaimana cita-cita dan impian semua kaum muslim, yaitu meninggal dalam keadaan husnul khotimah.

Saya tahu itu sangatlah sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa.


Salat Wajib dan Sunah


Sudah sejak lama saya berjuang mengerjakan salat wajib tepat waktu, menambah salat-salat sunah. Jika dahulu salat sunahnya hanya sesekali, sekarang harus makin rajin menuju habits yang lebih baik.


Puasa Sunah


Saya juga berjuang melakukan puasa sunah Senin Kamis, sekalian mengurangi jatah lambung saya agar terbiasa dengan isi yang sedikit.

Kelak saat saya tua, di mana nafsu makan makin menurun, maka lambung tak lagi kaget dengan keadaan itu.


Mencintai Sedekah


Berjuang mencintai sedekah. Saat ini saya melakukan sedekah sekadarnya saja, menyisihkan uang setelah semua kebutuhan primer hingga kebutuhan sekunder terpenuhi. Bahkan setelah kebutuhan tertier terpenuhi, padahal itu bukan kebutuhan melainkan keinginan.

Jika saya telah jatuh cinta sama sedekah dan infaq, maka pastilah saya hanya akan membeli sesuatu berdasarkan kebutuhan bukan karena keinginan. Untuk hal satu ini, godaannya cukup besar dan susah ditaklukkan.

 

 

Ketiga, Saya Harus Melatih Kesabaran

 

Melatih kesabaran adalah latihan paling sulit dari semua latihan jiwa.

Cobalah dibayangkan, kamu duduk sendiri di pojok rumahmu yang mungkin hanya ditemani segelas air putih, sarapan dengan kue sekadarnya.

Sementara nun jauh di sana, anak-anakmu sedang asyik-asyiknya bercengkerama dengan keluarganya. Mungkin mereka sedang berkejaran dengan anak-anaknya sambil ketawa-ketawa, seperti yang pernah kalian lakukan saat mereka masih kecil.

Kalau tidak sabar, bisa stres coy!

Beruntung kalau masih ditemani pasangan. Misalnya saya masih bersama Ayangbeb, berarti masih ada beliau yang akan saya gangguin dengan menepuk-nepuk pipinya yang keriput, menggodanya dengan menarik-narik tongkatnya atau sebaliknya.

Bagaimana kalau dia pergi terlebih dahulu, berarti saya akan sendiri. Apa-apa dilakukan sendiri.

Huu … huu … huu … saya jadi mewek membayangkannya.

Namun, saya harus kuat dalam kesabaran, seburuk apapun keadaan saya nanti.

 

Terakhir, Saya Harus Punya Uang

 

Walaupun uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang kegiatan kita akan tersendat.

Mau makan coto Makassar di warung harus pakai uang.

Mau makan nasi Padang harus beli pakai uang.

Mau beli popok dewasa harus pakai uang. Aups, yang ini diskip saja ya.

Saya tak mau hidup dari belas kasihan anak-anak saya. Jika saya sakit, saya punya uang untuk ke dokter dan beli obat. Jika saya ingin jalan-jalan, saya bisa membayar asisten untuk mengantarkan kemana saja saya mau.

Daaaan, jika saya meninggal, anak cucu saya tak dibebani dengan wasiat bayar utang. Mereka bebas mengurus jenazah dan kuburan saya tanpa harus saling tunjuk siapa yang membiayai semua.

Saya punya uang kok, saya punya investasi untuk mereka jual apabila butuh.

Untuk keperluan itu semua, saya akan menabung sejak sekarang. Bukan tabungan uang, tetapi tabungan emas. 

Keren kan saya, LOL.

Psst, jangan bilang-bilang ya, nanti ada perampok yang incar harta saya, tetapi tak apa juga, toh orang jahat itu tak mungkin bisa merampok rencana yang ada di kepala saya. LOL lagi.


Oh ya, soal mengatur keuangan.

Sebenarnya kami sudah mempersiapkan sejak dulu. Saat teman-teman saya berbondong-bondong kredit rumah atau tanah untuk anak-anaknya, kami tidak melakukannya.

Cukup saya bekali anak-anak dengan pendidikan yang baik agar bisa hidup mandiri. Jika sudah mandiri, sudah punya penghasilan maka rumah akan mudah mereka beli.

Demikian pula saat mereka mau menikah, saya tegaskan, “silahkan menikah dengan uang tabungan kalian sendiri.” 

Jika ingin pesta meriah maka perbanyak tabunganmu, jika tidak maka menikahlah dengan sederhana.

Nampaknya cukup tega ya.

Mau bagaimana lagi. Saya tidak ditakdirkan lahir dari keluarga sultan, jadi harus berpikir dan bertindak sebagai orang biasa.

Masyaallah!

Saya mau bilang kalau saya beruntung memiliki Ayangbeb yang bisa saya paksa sevisi dengan saya, hahaha.

Contohnya, Beliau pernah berniat memiliki mobil dengan jalan kredit, saya tidak setuju. 

Boleh beli mobil asal kontan dan uangnya bukan hasil kredit. 

Boleh beli mobil jika sudah ada dana lebih untuk biaya perawatannya, bayar pajaknya, dan sebagainya.

Dan yang paling penting, mobil itu tidak membebani pikiran kita.

Alhamdulillah, Beliau setuju dan hingga hari ini kami tak punya mobil, hahaha.

Awesome!

Kami masih bisa kemana-mana naik mobil tanpa dibebani bayar kredit.

Bisa beli apa saja yang kami butuhkan tanpa harus iri dengan orang yang naik mobil pribadi, tampilan perlente, tapi dompet seret bahkan dikejar-kejar debt collector.

Yaaeeeh, itu prinsip saya. Kalau kalian beda prinsip, itu pilihan masing-masing. 

 

Baca juga tentang:

Anak-Anak Sudah  Dewasa, Haruskah Kita Kesepian di sini.

 

Begitulah rencana dan impian saya dalam rangka menyambut masa tua yang sehat dan bahagia.

Doakan ya sahabat pembacaku, agar saya sehat dan bisa menikmati hari tua dengan bahagia.


Read More

9 Pulau di Sulawesi Selatan Bisa Jadi Pilihan Destinasi Wisata Anda

Thursday, April 22, 2021

 


Lebaran identik dengan liburan sekalian ajang silaturahim. Sayangnya tahun ini masih belum bisa mudik. Hiks, sedih sekali terutama bagi para perantau. 

Namun, sedihnya jangan lama-lama ya… 

Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa silaturahim lagi dengan keluarga yang jauh, para perantau bisa mudik lagi, dan paling menggembirakan bisa menikmati liburan lagi. 

Kita aminkan yuk!

Walaupun tak bisa liburan, tak salah dong kalau saya bagikan informasi tentang destinasi wisata yang ada di Sulawesi Selatan.

Jika Pantai Losari, Bantimurung, dan Tanah Toraja adalah tiga destinasi wisata yang mungkin sudah sangat akrab bagi Anda yang bukan warga Sulawesi Selatan.

Maka tahukah kalian, jika ada destinasi wisata lainnya  yang tak kalah bagusnya dari ketiga destinasi di atas? Destinasi itu adalah pulau-pulau yang tersebar di sekitar daerah Sulawesi Selatan.

Yap, kita akan “berjalan-jalan” ke sembilan pulau yang ada di sekitar Sulawesi Selatan.

Kita mulai dari pulau Lumu-Lumu.

 

Lumu-Lumu


Sumber Gambar: beritamks.com


Pulau ini masih berada dalam kawasan kota Makassar, tepatnya di kelurahan Barrang Caddi kecamatan Ujung Tanah. Katanya, yang menjadi daya tarik dari pulau ini adalah terumbu karang  yang mengelilingi pulau Lumu-Lumu dengan kedalaman 1 meter dan sebagian besar akan berubah menjadi daratan saat air laut surut minimum.

Pulau berikutnya adalah Pulau Samalona.

 

Pulau Samalona


Jika Anda ingin mengunjungi pulau yang rasanya seperti milik pribadi, maka datanglah ke Pulau Samalona. Perasaan itu timbul disebabkan karena jumlah penduduk yang menghuni pulau tersebut hanya sekitar 16 kepala keluarga.

Waktu tempuh untuk sampai ke Pulau Samalona dari Pantai Losari hanya sekitar setengah jam. Untuk menjangkau pulau ini sangatlah mudah, karena di sepanjang Pantai Losari terdapat banyak perahu yang disewakan oleh penduduk, baik penduduk di sekitar pantai Losari maupun penduduk pulau Samalona yang datang ke pantai Losari untuk menyewakan perahunya.

Dari Pulau Samalona kita ke Pulau Barrang Lompo

 

Pulau Barrang Lompo


Pulau Barrang Lompo berjarak 13 km dari Makassar, dengan luas 19 Ha dan masih termasuk wilayah kecamatan Ujung Tanah, memiliki jumlah penduduk yang cukup padat dengan 800 kepala keluarga.

Pulau ini sudah tergolong cukup maju dibandingkan dengan pulau-pulau lain di sekitarnya.  Hal ini terlihat pada keadaan ekonomi masyarakatnya yang relatif sejahtera dan fasilitas umum yang cukup memadai.

Pulau Barrang Lompo merupakan bagian dari kepulauan Spermonde, disebut spermonde karena ciri-cirinya memiliki terumbu karang yang cukup luas. Tipe terumbu karangnya merupakan tipe karang tepi atau fringing reef. 

Nah, ini bukan negeri kayangan, tetapi diberi nama Pulau Kayangan.

 

Pulau Kayangan


Pulau yang luasnya hanya sekitar 1 Ha ini merupakan pulau terdekat dengan pantai Losari Makasaar.  Pulau yang dahulunya bernama Marrouw atau Meraux, semakin diminati karen pulau ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan, seperti penginapan, rumah makan, dermaga yang bersih, dan kafe.

Pulau kelima yang akan kita kunjungi adalah Pulau Doang-Doangan Lompo.

 

Pulau Doang-Doangan Lompo


Pulau ini berada di  kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten  Pangkep. Menurut beberapa informasi pulau Doang-doangan ini tak berpenghuni, tetapi eksotisme bawah lautnya lumayan menggoda untuk dikunjungi.

Pulau berikutnya adalah Pulau Langkai.

 

Pulau Langkai


Lokasi pulau ini hanya sekitar 36 km dari kota Makassar. Dilansir langkai-island.blogspot, pulau ini merupakan salah satu dari tiga pulau terluar Makassar.

Terumbu karang di pulau ini masih tergolong baik sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mau berkunjung. Di pulau Langkai ini terdapat juga pengrajin perahu yang masih aktif membuat perahu, ini bisa dijadikan sebagai salah satu obyek wisata.

 

Pulau Lae-Lae


Pulau dengan luas 0,04 km2 hanya berjarak sekitar 1,5 km dari kota Makassar dinamai Pulau Lae-Lae.

Walaupun kondisi terumbu karangnya sudah termasuk buruk, namun pesona pulau ini masih cukup menggoda untuk dikunjungi, karena merupakan salah satu pulau dengan gugusan kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan.

 

Pulau Tinabo

 

Beberapa orang yang pernah berkunjung ke pulau Tinabo mengabarkana kalau pulau Tinabo dijadikan sebagai pusat wisata di daerah Takabonerate. Di mana kawasan Takabonerate telah dijadikan Taman Nasional sejak tahun 2001.

Pulau Tinabo juga merupakan kawasan atol terbesar ketiga di dunia. Pulau Tinabo merupakan pulau kecil dengan panjang 1,5 kilometer dan lebar 500 meter dengan taburan pasir putih yang sungguh indah dipandang mata.

Pulau terakhir adalah Pulau Pasi.


Pulau Pasi


Pulau ini adalah pulau terluar di kabupaten Selayar. Pulau Pasi terkenal sebagai spot driving dengan terumbu karang yang beragam dan sangat cantik.

Pulau ini terletak di Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menempuh perjalanan menuju ke arah pulau tersebut.

Itulah 9 pulau yang dapat dijadikan alternatif wisata saat berlibur. Pulau manakah yang menarik perhatian Anda?

Baca juga tentang keindahan Taman Wisata Bantimurung di sini.

 

Read More

Adab Islami Dalam Pergaulan; Salah Satu Kunci Masuk Surga

Wednesday, April 7, 2021

 

Apakah yang dimaksud dengan adab? Anda pasti pernah mendengarnya atau bahkan telah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, berarti Anda tahu dong pengertian adab, lebih khusus tentang adab Islami. Nah untuk mengingatkan kembali, berikut penjelasannya.




Dalam bahasa Arab, adab diartikan sebagai adat kebiasaan yang menunjukan pada suatu etika, pola tingkah laku yang dianggap sebagai model. Dalam kamus bahasa Indonesia, adab diartikan sebagai kehalusan dan kebaikan budi pekerti.

Dari penjelasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama, terutama Agama Islam.  

Berikut ini adalah lima adab pergaulan Islami yang perlu Anda ketahui dan dikerjakan agar Anda mendapatkan jalan menuju surga Allah swt.

 

Saling Menghormati dan Menyayangi Antar Sesama Manusia


Menghormati dan menyayangi kedua orang tua adalah yang utama bagi setiap manusia, sebagaimana firman Allah swt dalam Al Qur’an surah Al-Isra’ ayat: 24  yang artinya adalah sebagai berikut.

 

 “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka, sebagaimana mereka telah mendidik aku diwaktu kecilku.”(QS. al-Isra: 24).

 

Selain menghormati kedua orang tua, Anda juga harus menghormati dan menyayangi pasangan. Hal tersebut  juga telah diatur dalam Al Qur’an.

 

“Maka wanita yang salihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (Q.S an-Nisa’: 34).

 Baca juga tentang memahami keimanan kepada Allah Swt di sini.


Memelihara Silaturahim

 

Menjalin silaturahim dengan  keluarga, kerabat, dan tetangga yang tujuannya untuk   mempererat tali persaudaraan,  bukan hanya sebagai adab Islami yang akan menghantarkan Anda menuju surga, tetapi juga berdampak positif pada kelancaran rezki serta akan memperpanjang usia.

Ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.

 

Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Muslim).

 

Maka jagalah jalinan silaturahim agar tidak terputus.

 

Memberikan Hak-hak Kepada Sesama Muslim

 

Setiap muslim memiliki hak-hak terhadap muslim lainnya. Apa saja sih hak-hak itu? Nah, jawabannya ada dalam Hadist berikut.

 

“ Hak seorang  muslim terhadap muslim lainnya ada enam perkara.” Lalu Beliau ditanya; “Apa yang enam perkara itu, ya Rasulullah?’ Jawab Beliau:  (1) jika bertemu, ucapkanlah salam, (2) bila diundang, maka hadirilah undangannya, 3) bila dia minta nasehat, berilah dia nasehat, 4) bila dia bersin lalu membaca tahmid, doakanlah semoga dia beroleh rahmat, 5) bila dia sakit, kunjungilah dia,  6) bila dia meninggal, ikutlah mengantar jenazahnya.” (HR. Muslim).

 

Tidak Merugikan Orang Lain

 

Ada hal-hal atau perkara-perkara yang akan merugikan sesama manusia baik menyangkut keselamatan jiwa maupun kehormatan dan harta. Bukankah Junjungan kita, Rasulullah Saw telah memperingatkan dalam sabdanya:

 

“Barang siapa yang memiliki kezaliman terhadap saudaranya, hendaklah ia meminta dihalalkan, sebab dinar dan dirham (dihari kiamat) tidak bermanfaat, kezalimannya harus dibalas dengan cara kebaikannya diberikan kepada saudaranya, jika ia tidak mempunyai kebaikan lagi, kejahatan kawannya diambil dan dipikulkan kepadanya.” (HR. Bukhari).

 

Menjaga Pergaulan

 

Yang dimaksud dengan menjaga pergaulan di sini bukan pilih-pilih teman. Kalau tidak kaya atau tidak pandai Anda tidak mau berteman, bukan begitu maksudnya ya.

Tetapi yang dimaksudkan adalah membatasi pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Allah Swt dengan tegas telah mengatur batasan pergaulan antara laki-laki dengan perempuan sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an  surah: An Nur ayat 30.

 

 

 “ Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereak. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”(QS. An Nur: 30).

 

Demikian pula surah an Nur ayat 31, yang artinya sebagai berikut.

 

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pendangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung di dadanya, dan janganlah menampakkan auratnya, kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, atau putra mereka, atau putra suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putra saudara laki-laki mereka, atau putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya tang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.’

 

Selain menjaga adab dalam dunia nyata, dalam dunia mayapun tetap ada aturan dan adab yang mesti diperhatikan dan dijaga, seperti etika dalam bermedia sosial.

Tentang hal itu, dapat dibaca di sini.

Demikian semoga bermanfaat.

 

 

 

Read More