Drama Memilih Sekolah untuk Anak

Tuesday, June 29, 2021

 




 

Sebenarnya drama memilih sekolah bukan hanya dialami oleh orang tua saja, melainkan ada anak yang jauh lebih drama dari orang tuanya.

Saat saya masih mengajar di desa yang cukup terpencil, dramanya tidak sedramatis mengajar di ibukota provinsi.

Kala itu, guru-guru yang sibuk mencari murid. Membujuk orang tua untuk menyekolahkan anaknya dan kami guru siap menerima resiko sekolah sepi saat musim menanam padi atau saat panen.

Tidak ada ceritanya, orang tua datang mencak-mencak agar anaknya diluluskan, karena anak mereka lulus sebelum mendaftar, ha-ha-ha.

Keadaan itu berbanding terbalik ketika saya pindah mengajar di kota.

Huaa … dramanya melebihi drama Korea.

Tak jarang saya menyaksikan air mata kemarahan, kesedihan, kekecewaan dari orang tua dan anak calon siswa baru.

Bahkan, dahulu sering terjadi permainan kotor demi agar anaknya bisa diluluskan di sekolah pilihannya.

Kalian masih ingat kan, istilah lulus lewat jendela, atau lulus pakai nota pejabat?

Nah, itu dramanya panjang banget. Bisa berjilid-jilid dan episodenya bisa sampai tiga tahun.

Ada yang rela tidak menyekolahkan anaknya untuk menunggu “pintu” sekolah pilihannya dibuka atau minimal bisa masuk lewat plafon.

 

Sekarang Bagaimana?

 

Melihat keadaan itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan dengan terus memperbaiki regulasi PPDB hingga tiba pada sistem zonasi yang tiga tahun terakhir ini diberlakukan, maka pandangan orang mulai bergeser sedikit demi sedikit.

Namun, yang namanya perubahan, pasti ada saja kekurangannya.

Terutama bagi orang yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah pilihannya. Kebijakan ini sangat tidak menguntungkan. 

Oh yah, Ini berlaku untuk sekolah negeri, karena sekolah swasta bebas saja.

Jika tidak ada sekolah negeri yang berada di sekitar tempat tinggalnya, maka pasti tidak masuk zonasi.

Sistem zonasi bukanlah satu-satunya pilihan, karena pemerintah telah mengeluarkan kebijakan agar calon siswa baru bisa menempuh beberapa jalur pendaftaran.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, terdapat beberapa jalur pendaftaran, yaitu: Zonasi, Afirmasi, Perpindahan tugas orang tua/wali, dan jalur prestasi. Penjelasannya seperti berikut ini.

  • Jalur zonasi SD paling sedikit 70% dari daya tampung sekolah dan SMP dan SMA paling sedikit 50% dari daya tampung sekolah.
  • Jalur afirmasi paling sedikit 15% dari daya tampung sekolah untuk semua tingkatan.
  • Jalur perpindahan tugas orang tua/wali paling banyak 5% dari daya tampung sekolah untuk semua tingkatan.
  • Untuk jalur prestasi tidak berlaku bagi TK dan SD kelas 1

Nah, orang tua dan calon siswa baru boleh memilih salah satu jalur tersebut, jika syaratnya terpenuhi.

Saya pernah menuliskan tentang PPDB ini di sini

 

Putus Asa Tidak Lulus di Sekolah Impian?

 

Apa yang harus dilakukan, jika anak tidak lulus di sekolah pilihannya?

Biasanya kalau baru mau masuk SD, anaknya tidak apa-apa kalau gagal masuk ke SD pilihan orang tuanya. Justru yang kecewa adalah orang tuanya, kan pilihan mereka, wkwkwk.

Beda cerita kalau mau masuk SMP atau SMA. Anak-anak sudah pandai memilih sekolah favoritnya.

Makanya saya tak heran ketika beberapa kali menyaksikan ada anak yang menangis seharian, gara-gara tidak lulus di sekolah pilihannya. Terutama saat saya bertugas di salah satu SMP yang cukup populer di kelurahan itu.

Maka apa yang harusnya orang tua lakukan jika mengalami hal seperti itu?

Menurut saya, orang tua seharusnya tampil sebagai penghibur dan pemberi jalan keluar, bahwa masih banyak sekolah yang baik dan mungkin lebih baik daripada sekolah pilihannya.

Bukannya mencari jalan lain yang tidak elok untuk memasukkan anaknya  di sekolah pilihannya tersebut. Katakan kepada anak, bahwa sekolah favorit bukan penentu kesuksesan di masa depan.

 

Sekolah Favorit Bukan Penentu Kesuksesan

 

"Bersekolah di sekolah favorit bukan penentu kesuksesan kalian." 

Ini  adalah kalimat yang saya jadikan azimat buat anak-anak saya juga kepada murid-murid yang saya ajar ketika mereka tidak lulus di sekolah lanjutan pilihannya.

Apa pasal?

Sebagai guru yang pernah bertugas di daerah terpencil, di mana sekolah tempat saya mengajar itu jauh dari kategori sekolah unggul apalagi sekolah favorit.

Bahkan saya pernah mengajar di sekolah swasta dengan tingkat sosial dan ekonomi orang tua di bawah rata-rata, maka saya bisa berkesimpulan seperti itu.

Buktinya, setelah murid-murid saya dari kedua sekolah itu tamat dan bertemu dengan mereka puluhan tahun kemudian, saya mendapati fenomena yang luar biasa.

Lulusan dari sekolah-sekolah itu banyak yang sukses, baik secara akademisi maupun ekonominya. Ada yang menjadi pejabat pemerintahan, akademisi, pengusaha, dsb.

Padahal mereka bukan tamatan sekolah unggulan apalagi sekolah favorit.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley, Ph.D.

Beliau meneliti orang-orang sukses dari berbagai bidang, lalu dari hasil penelitiannya itu, beliau menemukan kenyataan bahwa sekolah favorit hanya berada di urutan ke-23  sebagai faktor kesuksesan orang-orang sukses tersebut

Nah, kan?

Bahkan IQ seseorang hanya berada di urutan ke-21. Dan yang lebih mencengangkan, lulus dengan nilai terbaik atau katakanlah selalu mendapatkan nilai teratas, hanya berada di urutan ke-30 sebagai faktor penentu kesuksesan seseorang.

Lalu apa 10 faktor utama yang memengaruhi kesuksesan seseorang?

Yap, kesepuluh faktor utama itu semuanya adalah soft skill  berupa keterampilan sosial, komunikasi, kecerdasan sosial, dsb

Lebih jelasnya dituliskan oleh Thomas J. Stanley, Ph.D, kesepuluh soft skill yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  1. Kejujuran.
  2. Disiplin.
  3. Good interpersonal skill atau kemampuan bergaul dengan baik.
  4. Dukungan pasangan hidup atau pendamping, bisa orang tua atau orang terdekat lainnya.
  5. Tekun dan bekerja lebih keras dari yang lain.
  6. Mencintai pekerjaannya.
  7. Good & Strong Leadership atau memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
  8. Memiliki jiwa kompetitif dan semangat yang tinggi.
  9. Good life management atau mampu mengelola hidupnya dengan baik.
  10. Abilty to sell idea or product atau kemampuan menjual gagasan atau produk.

Setelah mengetahui semua ini, seharusnya tidak ada lagi drama berkepanjangan soal memilih sekolah buat anak.

Di manapun anak-anak kita bersekolah, selama kita membekali dengan soft skill yang mumpuni, maka insyaallah mereka, anak-anak kita akan baik-baik saja.

Yakinlah kesuksesan bisa diraih.

Sekalipun begitu, memilih sekolah yang baik dengan pertimbangan menempatkan anak-anak kita di lingkungan yang kondusif, tetaplah harus jadi prioritas.

Sekolah favorit bukanlah yang utama. Selama sekolah itu baik lingkungannya, guru-gurunya kompeten di jurusannya masing-masing, serta sistem pembelajarannya dijalankan sesuai aturan, maka yakinlah sekolah itu baik buat anak kita.

Demikian. Semoga bermanfaat.

 

Makassar, 29 Juni 2021

   Dawiah



********

Artikel ini diikutkan dalam Tantangan Artikel Pasukan Bloger Joeragan Artikel bulan Juni 2021 dengan tema “Memilih Sekolah”

#blogerJoeraganArtikel


Read More

Terus Hidup dengan Berkarya

Tuesday, June 22, 2021

Suatu pagi di pelataran sekolah, saya berbincang dengan teman sebaya, padahal kenyataannya teman itu lebih tua 4 tahun dari saya.


Beliau bilang begini, "tahun depan saya pensiun. Alhamdulillah saya bisa tenang di rumah, tidak direpoti lagi dengan kerjaan kantor, apalagi direpotkan dengan mengajar." Saya menatap muka manisnya. 
Samar terlihat mukanya yang kelelahan.

"Saya tidak punya target lagi, sudah tenang. Kamu Dawiah, bagaimana?" Sambungnya.

Saya tercenung sejenak.
Sambil menghela napas, pura-pura galau padahal aslinya memang lagi galau.

"Jujur, saya sudah lama menyiapkan jiwa raga menyambut masa pensiun jadi guru di sekolah."

"Tapi, saya lihat kamu malah makin sibuk, ikut pelatihan sana sini, sibuk di muka laptop bahkan matamu terus-terusan di layar gawai sambil mengetik."

"Itu salah satu cara saya menyiapkan masa pensiun." Berusaha menjelaskan kepada beliau.

"Dengan ikut belajar sana sini? Bukannya itu bisa bikin kamu stress?" 

Ah, susah juga dibilangin orang tua ini.

"Kan saya belum pensiun. Masih mengajar, berarti saya harus terus belajar biar bisa mengajar dengan baik."

Eeeh, dia ketawa cekikikan kayak mak lampir sambil menutupi  gigi ompongnya sembari  bilang begini.

"Kamu sok sibuk. Kenapa juga ikut diklat? Kejar sertifikat? Kan, sudah tidak digunakan lagi. Naik pangkat, tidak kan?"

Terus dia nyerocos  lagi.

"Mending kayak saya. Santai-santai,  jalan-jalan gilir rumah anak, bermain sama cucu. Eh, kamu kan belum punya cucu yah?"

Dia ngakak  lagi sampai lupa tutupi gigi ompongnya.
Alhasil mulutnya  mangap dengan gusi mulus tanpa gigi, beuh.

Saya mengelus dada.

Sabaaaar Dawiah, kamu sedang berhadapan dengan orang yang akan pensiun.

Setahun kemudian.
Di suatu pelataran toko swalayan saya bertemu lagi dengan beliau.

Tidak banyak perubahan dari penampilannya, tetap keceh dengan baju gamis hijau dan kerudung merah.

Lucu juga kombinasi warna busananya. Mirip pisang ijo dengan serutan es yang disirami sirop DHT. LOL.

Lalu kami berbincang.

"Hei,  tiga tahun lagi kamu juga pensiun kan? Masih sibuk belajar atau pelatihan?"

Kenapa sih orang tua ini? Tidak bahagia lihat orang bahagia.


"Alhamdulillah saya sudah siap jiwa raga, semoga sayapun bisa menikmati yang namanya pensiun jadi guru di sekolah." Mencoba ramah.

"Alaaaah... model-model ibu Dawiah ini mana bisa pensiun dengan tenang. Palingan juga ibu sibuk belajar sana sini, kayak mau hidup seribu tahun saja."

Nah...nah...nah mulai sinis rupanya.

Sabar ... sabar... sabar.

"Pensiun itu yaaah pensiun, tenang-tenang di rumah, banyak-banyakin beribadah dan berzikir biar ada persiapan mati nantinya."

Ah, sudahlah. Percuma saja ladeni dia.
BYE!




Tiba-tiba saya teringat tulisan mbak Artha Juli Nava. Beliau pernah menulis bahwa kita harus tetap punya goal agar hidup lebih berwarna.

Bukan karena kita merasa akan hidup terus atau kejar dunia semata.

"Bahkan itu justru bagian dari upaya mensyukuri  hidup. Selagi bisa berkarya, berprestasi, berbuat sesuatu, lakukan saja." (Artha Juli Nava).

Saya sangat setuju dengan pendapat beliau.

Bukankah dengan terus belajar lalu berkarya adalah bagian dari beribadah kepada Allah Swt.

Kita syukuri nikmat hidup, nikmat sehat, dan nikmat waktu dengan terus memperbaiki diri dengan belajar dan belajar.

Jika dibandingkan dengan bunda Yati yang sudah menjelang 82 tahun, saya ini belum apa-apa.
Beliau bahkan punya target pada tahun 2021. Ada empat target beliau, yaitu: 

  1. Menyempurnakan konten blognya.
  2. Perdalam tentang google analytic.
  3. Membangkitkan semangat rajin membaca.
  4. Belajar aplikasi Canva.

Masyaallah, saya dan kalian wajib menjura kepada beliau.

Bunda Yati yang seusia itu masih punya target dalam hidupnya apalagi saya yang baru menjelang 57 tahun.

Usia yang masih manis-manisnya, ha-ha-ha.

Yuk, mari terus berkarya sesuai passion kita masing-masing karena hidup akan terus berjalan dan waktu tak pernah berhenti meski hanya sejenak.

Makassar, 22 Juni 2021
Dawiah
Read More

Review Produk Scarlett – Body Scrub, Shower Scrub, dan Body Lotion

Monday, June 21, 2021

 


Bukan rahasia lagi kalau perempuan itu selalu berusaha nampak cantik, sehingga mereka menggunakan segala macam cara demi mempertahankan kecantikannya, dan salah satu yang membuat perempuan tampak cantik, adalah jika kulitnya besih dan sehat.

Karena itu wajarlah kalau setiap perempuan selalu merawat kulitnya agar tetap sehat, cerah, dan wangi. Maka tak heran kalau produk skin care laris manis apalagi produk yang sudah terbukti khasiatnya seperti yang saya borong baru-baru ini.

Yap, tiga produk Scarlett telah mendarat manis di rumah dan siap dieksekusi. Hasilnya?



Teruskan baca tulisan ini ya, biar kalian tidak penasaran.

 

Body Scrub – Romansa

 

Sebenarnya Scarlett Body Scrub ini ada dua varian, yaitu Pomegranate dengan karakteristik wangi yang bikin relaxing dan Romansa dengan karakteristik wangi bunga yang girly.

Karena body scrub ini pastinya akan dipakai juga oleh putri saya yang girly, maka saya pilih varian Romansa, hihihi.

Berikut reviewnya.

 

Kemasan

 



Saya puas melihat kemasannya karena produk dibaluti oleh bubble wrap sehingga produk aman. Yang bikin saya makin puas adalah di kemasannya sudah ada deskripsi produk, sticker hologram yang menandakan produk asli, nomor BPOM (NA 18190705488), ingredients list, cara penggunaan produk, tanggal kadaluwarsa, dan logo kelinci dengan keterangan kalau produk tidak diteskan pada hewan atau cruelty free.

Sangat memuaskan.

 

Bahan

 

Sejumlah bahan yang terkandung dalam Scarlett body scrub dengan neto 250 ml  adalah sebagai berikut.

  • Acrylic Polimer
  • Triisopropanotl Amin
  • Glycerin
  • Mineral Oil
  • Cetyl Alcohol
  • Cetearyl Alcohol
  • Propylene Glycol
  • Glycol Distearate Dmdmhydantoin
  • Fragrance
  • Scrub
  • Glutathione
  • Water

 

Khasiat

 

Melihat kandungan Scarlett Body Scrub yang salah satunya adalah glutathione yang merupakan vitamin pencerah kulit paling cepat di dunia juga butiran vitamin E maka sudah pasti scarlett body scrub ini berkhasiat  mengangkat sel kulit mati dan kotoran pada kulit kita.

Butiran scrub yang mampu menghidrasi kulit semakin menjadikan kulit lebih lembut deh.

 

Tekstur

 

 

Tekstur Scarlett Body Scrub berupa krim padat, tetapi sangat mudah diratakan pada kulit. Buliran scrubnya tidak kasar sehingga tidak sakit saat dioleskan pada kulit.

Saya suka aromanya yang seperti aroma bunga segar dan ada manis-manisnya. Sekalipun agak kuat tetapi tidak menyengat dan wanginya tahan lama.

 

Kesan Pemakaian

 

Oh yah, saya mau cerita tentang kesan awal pemakaian scarlett body scrub ini. Kebiasaan saya tuh luluran di kamar mandi, jadi kadang kulit kena air akibatnya kulit saya licin.

Padahal Nabila sudah kasi tahu, kalau luluran itu sebaiknya kulit dalam keadaan kering.

Bukan apa-apa sih, saya takutnya kulit saya nyeri saat memakai lulur dengan kondisi kulit kering, pernah kejadian soalnya.

Untungnya Scarlett Body Scrub ini aman digunakan sekalipun kulit dalam keadaa kering, tidak sakit dan hasilnya memuaskan.

Tetapi, ingat yah, saat membilas, kulit tetap digosok dengan lembut untuk menghilangkan sisa-sisa scrub yang masih menempel. Setelah bersih, kulit terasa bersih, lembap dan tidak licin.

Bagaimana dengan harganya?

Cukup bersahabat. Rp.75.000 untuk hasil yang memuaskan.

 

 

Brightening Shower Scrub - Pomegranate

 

Produk Scarlett kedua yang saya gunakan adalah Brightening Shower Scrub-Pomegranate.

Sebenarnya  Brightening Shower Scrub terdiri atas tiga varian, yaitu: Pomegranate, Mango, dan Cucumber. Saya memilih varian Pomegranata karena suka dengan aromanya yang mirip aroma anggur.

 


Apa kesan setelah pemakaian? Berikut ulasan lengkapnya.

 

Kemasan

 

Kemasan shower scrub ini berupa botol plastik ukuran 300 ml, cukup praktis dibawa saat bepergian. Botolnya ringan karena berupa plastik dengan tutup tipe flip top.

Waktu produk ini mendarat manis di rumah, pembungkusnya dilapisi bubble wrap jadi aman deh, isinya tidak merembes.

Seperti produk-produk Scarlett lainnya, pada kemasannya terdapat informasi tentang produk berupa stiker hologram yang menandakan keaslian produk, nomor BPOM (NA18180701928), daftar bahan (ingredients list), cara penggunaan, tanggal kadaluwarsa dan logo kelinci dengan keterangan produk ini tidak dites ke hewan alias cruelty free.

 

Bahan


Bahan-bahan  yang terkandung dalam Scarlett -Brightening Shower Scrub dengan neto 300 ml  adalah sebagai berikut.

  • Aqua Demineralisata
  • Sodium Laureth Sulfate
  • Acrylates
  • Lauryl Betaine
  • Sodium Lauryl Sulfate
  • Coconut Fatty Acid Diethanolamine
  • Perfume
  • Cocamidopropyl Betaine Ammonium Salt
  • Glutathione
  • Hydrolyzed Collagen
  • Fatty Alcohol Sulfate
  • Polyethylene
  • Dmdm Hydantoin
  • Tocopheryl Acetate
  • EDTA
  • Citric acid
  • Pomegrante Fruit Peel Extract Octenylsuccinate


Khasiat


Kandungan utama dari Scarlett – Brightening Shower Scrub ini adalah Glutathione di mana bahan ini merupakan vitamin pencerah kulit paling cepat di dunia.

Selain itu, ada pula Vitamin E. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa vitamin E berkhasiat melembabkan dan menutrisi kulit.

 

Tekstur


Tekstur Scarlett Brightening Shower Scrub varian Pomegrante ini berupa  gel dengan butiran-butiran scrub berwarna ungu bening  dengan aroma buah-buahan manis yang segar.

Busa yang dihasilkannya ringan dengan butiran scrubnya yang agak jarang sehingga tidak terasa keras di kulit.

 


Kesan Pemakaian

 


Yang bikin saya jatuh hati pada Scarlett Brightening Shower Scrub ini adalah: wanginya bisa bertahan lama, lumayan bisa tahan 1 hingga 2 jam setelah pemakaian.

Saat menggunakan Shower Scrub, badan harus dalam keadaan basah. Tuangkan secukupnya ke tangan atau ke shower puff kemudian ratakan ke seluruh permukaan badan dengan menggosok perlahan-lahan, lalu bilas dengan air hingga bersih.

Dari tiga produk Scarlett yang saya miliki, Scarlett Shower Scrub ini yang paling cepat berkurang isinya, soalnya saya dan Nabila paling rajin menggunakannya, hi-hi-hi.

Berarti siap-siap beli lagi ini. Tak apalah, dengan harga Rp. 75.000 saja saya dan Nabila bisa memanjakan diri. Mandi sehat dan cantik ala princess.

 


Fragrance Brightening Body Lotion - Jolly

 

Produk Scarlett lainnya yang saya miliki adalah Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion varian Jolly.




Bagaimana kesan saya setelah memakai produk ini? Berikut reviewnya.

 

Kemasan


Kemasan Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion dikemas dalam botol plastik model pompa dengan neto 300 ml. Cukup ringan dibawa kemana-mana.

Botol losion dengan pompa yang unik dan aman karena tipenya lock-unlock sehingga lebih safety, tidak gampang tumpah. Selain itu, pompanya mudah ditekan, jadi dijamin tidak boros penggunaannya karena bisa diatur sesuai jumlah yang dibutuhkan.

Tidak ada tuh ceritanya, produk losion ditekan lalu keluar banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan.

 

Bahan


Bahan-bahan  yang terkandung dalam Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion varian Jolly adalah sebagai berikut.

  • Aqua Demineralisata
  • Cetearyl Alcohol
  • Cetyl Alcohol
  • Mineral Oil
  • Glycerin
  • Perfume
  • Propylene Glycol
  • Kojic Acid
  • Niacinamide
  • Titanium Dioxide
  • Glutathione
  • Dmdm Hydantoin
  • Triisopropanolamin
  • Tocopheryl Acetate
  • Acrylates Copolymer


Khasiat


Kandungan utama dari Produk Scarlett, baik  Scarlett Body Scrub, Brightening Shower Scrub maupun Fragrance Brightening Body Lotion ini adalah mengandung Glutathione dan Vitamin E.

Glutathione merupakan vitamin pencerah kulit paling cepat di dunia, sedangkan Vitamin E berkhasiat melembabkan dan menutirsi kulit.

 

Tekstur


Tekstur body lotion adalah mudah meresap dan tidak lengket di kulit, sehingga nyaman digunakan kapan saja. Hanya saja ada efeknya, yaitu cepat habis, ha-ha-ha.


Kesan Pemakaian


Saya dan Nabila menggunakan Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion dengan takaran 2-3 pump untuk area tangan dan kaki. Bahkan Nabila menggunakannya pada area badan lainnya.

Selama sepekan saya dan Nabila memakai lotion ini, luar biasa kulit kami nampak lebih cerah dari biasanya. Satu lagi yang membuat kami tak mau berpaling ke lain hati, adalah wangi jolly pada Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion seperti wangi Yves Saint Laurent Black Opium Eau De Parfume.

Hulala …. sangat mewah. Rasanya tak sebanding dengan harganya yang cuma Rp. 75.000.


Coba deh kalian perhatikan gambar berikut. Nampak sekali perubahannya sebelum pemakaian dan sesudah pemakaian ketiga produk Scarlett pilihan saya.







Yuhuiii, tidak ada alasan menolak produk Scarlett ini kan?


Sebagai penutup dari review ini, saya kasi informasi keceh nih.

Kalian bisa menghemat dengan membeli paket hemat. Beli 5 item harganya cuma Rp.300.000, dapat box exclusive ditambah free gift juga.

Ordernya boleh dm instagram @scarlett_whitening.

 

 

Read More

Memahami Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)

Friday, June 4, 2021

 

Beruntung sekali mengikuti webinar “Sehat dan Bersih Saat Menstruasi” yang diselenggarakan oleh  Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia, Ikatan Psikologi Klinis Indonesia dan Mundipharma Indonesia.

Menilik nama penyelenggaranya, sudah bisa ditebak kalau dalam webinar tersebut pasti akan banyak ilmu dan informasi bermanfaat yang akan didapatkan.

Keberuntungan saya sebagai peserta webinar bertambah karena saat webinar itu berlangsung, dua putra dan satu putriku ikut menyimak. Kok bisa?

Ceritanya begini,  saat webinar berlangsung  kami berlima sementara dalam perjalanan ke daerah. Jika biasanya dalam setiap perjalanan kami mendengarkan musik, maka saat itu mau tidak mau mereka otomatis menjadi “peserta” webinar. ha-ha-ha.

Oh yah, webinar ini dilaksanakan dalam rangka Hari Kebersihan Menstruasi 28 Mei. Jujur, sayapun baru tahu tentang peringatan ini.

 



Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)

 


Manajemen Kebersihan Menstruasi merupakan pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada perempuan ketika mengalami menstruasi. Berdasarkan penjelasan Prof Dwi, ada beberapa penerapan MKM, yaitu:

Perempuan harus memahami cara membersihkan vagina secara benar, teliti dan berskala.

Menggunakan air bersih mengalir dengan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang sesuai dengan pH vagina.

Menggunakan pembalut bersih dan dapat menyerap darah dengan baik.

Mengganti pembalut secara teratur minimal setiap 4 jam sekali.

Jika merasakan gejala yang tidak normal saat menstruasi, maka dianjurkan segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Masih penjelasan dari Prof.Dr.dr.Dwiana Ocviyanti,Sp.Og(K),MPH seorang anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), bahwa perawatan area vagina bukan hanya pada saat menstruasi, tetapi area vagina harus setiap saat dijaga kebersihan dan kesehatannya agar terhindar dari berbagai penyakit dan gangguan pada area kewanitaan, seperti:

  1. Keputihan
  2. Gatal
  3. Bau tidak sedap
  4. peradangan
  5. kanker serviks

Pentingnya menerapkan MKM karena pada saat menstruasi tingkat keasaman vagina turun karena keberadaan darah haid yang mengakibatkan jumlah bakteri buruk bertambah sehingga risiko infeksi meningkat.

Oleh karena itu, penerapan MKM sangat penting dilakukan.

 



Dukungan Pemerintah Dalam MKM

 

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,  dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid memaparkan beberapa hal, yaitu:

Berdasarkan data dari UNICEF, 1 dari 4 anak di Indonesia tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang menstruasi sebelum mengalami menstruasi pertama.

Burnet Institute & Partners (2015) juga menunjukkan data yang cukup memprihatinkan, bahwa hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengetahui tindakan apa yang dilakukan selama haid dan mengganti pembalutnya setiap 4 – 8 jam. 

Bahkan, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Oleh karena itu, pemerintah mendukung MKM melalui berbagai programnya, antara lain:

 

UKS

 

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan kolaborasi sekolah dengan puskesmas dalam pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat bagi warga sekolah

 

Posyandu Remaja

 

Jika selama ini yang familier adalah posyandu ibu dan anak, ternyata pemerintah juga menyediakan Pos Pelayanan Terpadu remaja yang memfasilitasi remaja dalam memahami seluk beluk remaja selama masa puber.

 

Aku Bangga Aku Tahu

 

Program ini merupakan giat penyuluhan rutin ke sekolah terkait kesehatan reproduksi dan Penyakit Infeksi Menular Seksual.

 

Vaksinasi HPV

 

Vaksinasi HPV adalah program Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan sasaran anak kelas 5-6 SD untuk mengurangi risiko kanker serviks.

 

 

Ibu Bicara Menstruasi pada Anak Perempuan dan Anak laki-lakinya

 

Ibu bicara tentang menstruasi pada anak perempuannya itu hal biasa, tetapi bicara soal menstruasi pada anak laki-lakinya, sepanjang pengetahuan saya itu hal yang tidak biasa.

Saya teringat dengan keempat putra saya. Kebetulan mereka lahir secara berturut-turut, maka pembicaraan tentang menstruasi di antara saya dan mereka hanya sebatas, tidak salat dan tidak puasa saat saya haid.

Di pikiran mereka, kalau ibunya tidak salat dan tidak puasa berarti ibunya lagi haid.

Apa dan bagaimana menstruasi itu, sepertinya tabu untuk kami bicarakan saat itu. Lain halnya ketika saya dikaruniai seorang anak perempuan. Sejak putri saya SD, ia sudah mendapatkan sedikit informasi tentang menstruasi dan organ-organ reproduksinya.

Kebetulan buku-buku tentang reproduksi berserakan di rumah. Saat melihat gambar vagina, ia dengan lugas menyatakan kalau ia juga memiliki organ tersebut.

Saat dia berusia 10 tahun, ia sudah paham tentang pentingnya menjaga organ reproduksinya, terutama menjaga kebersihan vaginanya. Ia juga sudah paham, bahwa perempuan bisa saja mengalami iritasi vagina, gatal pada vagina maupun menimbulkan bau tak sedap.

Maka ketika dia mengalami menarke (haid pertama kali), dia sudah tahu sedikit tentang menjaga kebersihan selama masa haid. Pun ia tak segan bertanya tentang cara mandi wajib setelah menstruasi berakhir, bagaimana cara mencuci pembalutnya, di mana dibuang, dsb.

Kami membicarakan segala hal tentang menstruasi tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Olehnya itu, saya bersyukur dengan semua pengetahuan putri saya tentang menstruasi setelah mengetahui dampak positif jika menstruasi dibicarakan dengan anak perempuan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi.,M.Si  - Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Indonesia dalam webinar  Sehat dan Bersih Saat Menstruasi” yang diselenggarakan oleh  Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia, Ikatan Psikologi Klinis Indonesia dan Mundipharma Indonesia, bahwa hasil penelitian terkait dampak positif jika menstruasi dibicarakan dengan anak perempuan, yaitu:

  • Kesehatan reproduksi remaja lebih baik.
  • Menunda hubungan seksual pertama
  • Mengurangi risiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas.
  • Hubungan antara ibu dengan remaja lebih dekat
  • Jika tak dibicarakan, maka bisa berdampak negatif, seperti: emosi anak menjadi negatif. Ia akan menjadi takut, cemas, marah, dan sebagainya. Bagi putri, ia tidak siap menghadapi menarke, dan bisa saja terjadi kesalahapahaman tentang menstruasi.


Psikolog Anna Surti Ariani memberikan juga 7 tips bicara menstruasi dengan anak.

 

7 Tips Bicara Menstruasi dengan Anak

 

Berikut ini adalah 7 tips yang dijelaskan oleh Psikolog Anna.

  1. Ibu adalah sumber informasi tentang menstruasi yang paling diharapkan oleh anak perempuan. Olehnya itu, ibu perlu membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang menstruasi.
  2. Ingatlah, bicara menstruasi tidak tabu, karena itu penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan.
  3. Lakukan berulang kali. Pembicaraan tentang topik menstruasi tidak bisa hanya 1 kali pertemuan. Ingat ya Bu, pembicaraan harus disesuaikan dengan usia anak.
  4. Harus bersikap positif membahas topik menstruasi maupun pubertas karena ini topik sensitif bagi remaja.
  5. Kurangi menceramahi anak. Lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan jawaban mereka. Jika tak siap menjawab pertanyaan, jangan segan mengatakan ibu butuh waktu untuk mencari informasi.
  6. Jelaskan secara kongkrit. Bisa juga menggunakan gambar anatomi tubuh sederhana.
  7. Terakhir, yang tak kalah pentingnya adalah: jelaskan juga kepada anak laki-laki. Mengapa?  Hal ini bertujuan agar anak laki-laki memiliki sikap empati terhadap perempuan yang sedang haid.



 

Komitmen Mundipharma Indonesia Melakukan Kampanye Edukatif

 

Betadine adalah produk kesehatan yang sudah sangat familier. Tentu saja sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan di dunia karena Betadine  sudah dipercaya lebih dari 50 tahun untuk mencegah dan mengobati infeksi.

Mundipharma Indonesia melalui BETADINE® Feminine Care melakukan kampanye edukatif #YangIdeal guna mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti cara yang ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi perempuan, dalam hal ini vaginanya.




Pembersih khusus berupa BETADINE® Feminine Care merupakan rangkaian produk untuk organ reproduksi perempuan yang lengkap dan berkualitas tinggi.

Selain itu, ada juga  BETADINE®  Feminine Hygiene yang terbukti mengatasi keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap dan iritasi ringan yang kerap terjadi saat menstruasi karena adanya Povidone–Iodine yang memiliki spektrum luas.

Sebagai penutup, kegiatan webinar dalam rangka Hari Kebersihan Menstruasi yang diperingati setiap tanggal 28 Mei ini sangat bermanfaat sebagai edukasi menstruasi bagi kita.

Bukan saja demi menjaga kesehatan dan kebersihan saat menstruasi, melainkan  untuk kesehatan mental dan menjaga moral anak agar lebih memperhatikan kesehatan jasmani dan rohaninya, terutama yang sehubungan dengan fungsi organ reproduksinya.

 

Makassar, 4 Juni 2021

         Dawiah

Read More