Day29; Manfaat Menulis Tangan

Thursday, February 29, 2024

 

www.mardanurdin.com



----Manfaat Menulis Tangan---


Menyiapkan perangkat pembelajaran atau administrasi guru di era tahun 80-an hingga tahun 90-an itu identik dengan tulisan tangan. Alih-alih mengetik perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mesin ketik, lebih mudah ditulis tangan pada buku folio panjang. 

Tak heran, menulis tangan bagi saya dan guru-guru di era tahun itu adalah hal yang biasa. Bahkan, kepala sekolah kami dan pengawas sekolah lebih menghargai administrasi guru yang ditulis tangan daripada diketik.

Ketika menulis administrasi sekolah, mengelola nilai dengan tulisan tangan dan kalkulator, rasanya ada emosi yang berperan di situ. Otak bekerja lebih santai demikian pula hati merasa lebih dekat dengan apa yang dituliskan. Bayangan tindakan apa yang akan dilakukan saat mengajar di kelas tergambar jelas seiring dengan gerakan pena yang menari di atas kertas.  

Selain itu ada unsur kehati-hatian yang mengemuka saat menulis tangan, tentu akan buruk tampilannya jika ada tipx di mana-mana apalagi ada coretan, sebab itu perlu extra konsentrasi penuh.

Apakah menulis pada keyboard atau dengan menyentuh layar tidak memerlukan kehati-hatian dan konsentrasi? Perlu juga, tetapi ada kemudahan yang diberikan, seperti kita bisa menghapus tanpa meninggalkan jejak dan yang pasti tulisan di keyboard bisa dicopy paste dengan sekali klik. 

Selain manfaat melatih konsentrasi dengan menulis tangan, apa lagi yah faedahnya menulis tangan itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.


Meningkatkan Daya Ingat


Dilansir Oakmeadow.com, bahwa otak bekerja lebih baik dengan menulis tangan daripada mengetiknya di keyboard sehingga dapat meningkatkan daya ingat dan membantu memahami suatu materi.


Memaksimalkan Aktivitas Otak


Saat kita menulis, keterampilan motorik halus bekerja dan aktivitas itu merangsang otak kita untuk bekerja lebih aktif sehingga kemampuan otak kita untuk mengingat dan memahami bekerja dengan lebih baik.


Mengurangi Rasa Cemas


Saat belajar, terkadang kita mengalami masalah atau pikiran negatif yang dapat menimbulkan rasa cemas dan khawatir. Atau jika mengalami sulit tidur, kita bisa mencoba menulis dengan tangan lalu mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran melalui tulisan. Hasilnya, kita akan merasa lebih tenang dan belajar lebih baik. 


Melatih Keterampilan Komunikasi


Dalam aktivitas sehari-hari, kita berkomunikasi dengan banyak orang, baik secara lisan maupun tulisan. Jika menulis dengan tangan yang sulit, kita akan diajarkan untuk membuat kata-kata yang baik, indah dan sopan. Misalnya, saat menulis pesan melalu media sosial, kita bisa semakin mahir dalam menyajikan tulisan yang sopan dan mudah dipahami. 

Demikian pula, saat berbicara dengan seseorang secara tatap muka (bukan online), kalimat yang kita gunakan akan lebih berkualitas dan lebih mudah dipahami.


Mengembangkan Kreativitas


Saat kita mengetik di keyboard, jari-jari kita bekerja lebih monoton dibandingkan saat mengetik dengan tangan atau menggunakan tangan. Saat menulis dengan tangan, kita dapat memainkan jari dan tangan untuk membuat berbagai bentuk huruf. Secara tidak langsung, menulis dengan tangan dapat membantu mengembangkan kreativitas, seperti melukis. 


Membantu Mengingat Berbagai Hal


Apakah kamu suka merencanakan aktivitas sehari-hari? Cobalah Tulis agendamu dengan tangan di atas kertas. Yakin, kamu akan mengingat aktivitas sehari-hari dengan lebih baik dibandingkan menuliskan aktivitas sehari-hari dengan mengetik atau menggunakan keyboard.


Dapat Mengatasi Disleksia


Disleksia merupakan kelemahan seseorang dalam menulis dan membaca. Menulis dengan tangan membantu mengatasi disleksia dengan lebih baik. Menurut newsroom.domtar.com, para peneliti menemukan bahwa semua siswa mendapat manfaat dari pembelajaran tulisan tangan, karena dapat meningkatkan koordinasi antara tangan dengan mata, meningkatkan daya ingat, dan merangsang perkembangan otak. Soft skill ini sangat baik untuk perkembangan penderita disleksia


Menjaga Keseimbangan Kinerja Otak Kiri dan Otak Kanan


Saat kita menulis sesuatu, kita harus menggunakan imajinasi, dan saat berimajinasi maka otak bekerja lebih aktif dan cepat yang sekaligus merangsang aktivitas otak kiri dan kanan. 


Menjaga Kualitas Otak


Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, menulis dengan tangan dapat mendorong otak untuk bekerja aktif. Sangat bermanfaat untuk menjaga kualitas otak atau menunda penuaan dini pada otak. 


Perbaiki Hubungan Saat Berkirim Pesan


Pernahkah kamu mendapatkan surat yang ditulis dengan tangan? Apa kesanmu saat membaca surat itu? Kesannya sangat mendalam, bukan? Apalagi jika surat itu ditulis darin hati yang tulus dan dalam maka kesan dan pesannya pun akan sampai dan diterima dengan perasaan yang sama, dan bisa jadi akan memperbaiki hubungan yang kurang baik atau meningkatkan kualitas hubungan menjadi semakin baik

Jadi, sekalipun teknologi semakin memudahkan kita dalam melakukan banyak hal, tetapi melakukan cara-cara yang terkesan tradisional, seperti menulis tangan jangan ditinggalkan begitu saja, sebab ada manfaatnya buat perkembangan diri. 

Demikian, semoga bermanfaat




#Tulisan ini adalah penutup bagian dari Tantangan Menulis 29 hari tahun kabisat 2024, di mana saya menantang diri sendiri untuk menulis sesuai tema.



Makassar, 29 Februari 2024


Dawiah

Read More

Day28; Gagal Bukan Tanpa Alasan

Wednesday, February 28, 2024

 

www.mardanurdin.com



___Gagal Bukan Tanpa Alasan___


Untungnya tahun ini adalah tahun Kabisat seandainya bukan, maka hari ini adalah akhir bulan Februari, tanggal 28. Jadi akhir bulan Februarinya bertambah satu hari menjadi 29 hari.

Apa yang unik dengan tahun kabisat buat saya?

Sebenarnya tidak ada, tetapi saya sedikit malu dan menyesal karena telah mencanangkannya sebagai bulan untuk menantang diri sendiri menulis selama sebulan tanpa jeda. Ceritanya dalam rangka menyambut tahun kabisat, wkwkwk.

Itu nekad sih sebenarnya. 

Sudah tahu jiwa mager masih sering datang menghantui.

Sudah tahu suka terdistraksi dengan informasi di wag-wag kumpulan para pensiunan dan calon pensiunan.

Sudah tahu mata suka protes kalau terlalu lama melotot di depan laptop.

Pokoknya sudah tahu dan sadar kalau sebenarnya sudah tidak mampu mengolah ide yang berhamburan menjadi adonan kata yang siap dibaca, tapi masih saja bandel menantang diri menulis dan memosting satu tulisan setiap hari.

Akibatnya, tantangan itu gagal ditaklukkan!

Buktinya, saya hanya bisa memosting tujuh tulisan dari 29 tulisan yang seharusnya. Jika tulisan ini berhasil diposting berarti bertambah delapan tulisan. 

Haddeh, jauh sekali dari target!

Saya mencoba merenungi, apa kira-kira penyebabnya tidak berhasil menaklukkan tantangan yang saya buat sendiri itu.  Dari hasil perenungan itu, saya mendapatkan sekurang-kurangnya tiga penyebab gagalnya saya menulis dan memosting setiap hari. 


Sakit


Penyebab pertama mandeknya saya menulis pada hari ketujuh adalah sakit kepala yang merambat sampai ke leher dan Pundak. Saya sudah menulis “pengakuan dosanya” pada postingan sebelumnya.

Eits, pengakuan dosa itu jangan samakan dengan perbuatan dosa yang melanggar agama yah. Perhatikan tanda kutipnya. 

Gangguan sakit kepala ini berlangsung selama sepekan. Bayangkan saudara-saudara, satu pekan sakit kepala, nyut-nyutan tidak karuan sehingga melihat laptop tuh serasa melihat hantu. 


Terdistraksi 


Pekan ketiga, sakit kepala mulai mereda dan betul-betul sembuh pada tanggal 14 Februari. Yaaah, ini tuh hari yang paling heboh dalam sejarah Indonesia dan sejarah rumah tangga saya.

Apa jadinya?

Saya terdistraksi dengan gegap gempita Pemilu gaess, hahaha.

Saya sibuk mengamati dan kadang ikutan berkomentar tatkala melihat perdebatan antara “pemakan bubur diaduk dengan pemakan bubur tanpa diaduk.” LOL

Selama sepekan saya sibuk menimpali komentar-komentar Ayangbeb yang minta perhatian untuk dikomentari tentang pilihannya. Sedikit memaksa untuk melihat potongan-potongan video yang didapatnya dari media sosial. Mau tidak mau, saya harus ikut menontonnya untuk melihat dan mengamati, apakah video itu fakta atau mitos sebelum beliau share ulang ke tempat lain.

Untungnya, beliau tidak semudah itu main sar-ser saja, paling-paling dibagikan di grup keluarga inti saja, yang isinya beliau, saya, anak-anak, dan menantu-menantu, juga ada dua cucu yang belum bisa komentar apa-apa (ini ajaib sih kalau kedua batita itu bisa berkomentar, hahaha).

Ini tuh salah satu penyebab tulisan saya mandek.


Lemak Jahat


Ada yang pernah berkenalan dengan lemak jahat?

Nah itu saya. 

Setelah sekian puluh tahun usia saya, baru kali ini si lemak jahat datang menyapa. Mungkin sudah pernah si lemak jahat singgah di tubuh saya, tetapi belum terlalu menyiksa. Karena seingat saya,  kepala kaku, Pundak dan leher kaku serta punggung serasa membawa beban berat seberat satu karung beras, pernah saya rasakan, tetapi dicuekin karena tidak berlangsung lama. Habis tiduran sebentar, kembali ringan semua. 

Namun, kali ini agak lain rasanya. Lebih lama dan konsisten. 

Kemudian salah seorang teman mengatakan, “hati-hati dengan gejala-gejala seperti itu, sebaiknya diperiksa, karena ada keluarga saya mengalami gejala seperti ibu, tak lama, keluarga itu strok!”


What! 

What …. What …. What !!!

Rada-rada ngeri juga.


Akhirnya dengan mengucapkan bismillah, saya pun ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), periksa gula darah, asam urat, kolesterol, dan tekanan darah.

Hasilnya, si lemak jahat alias kadar kolesterol melebihi batas normal.

Alhamdulillah, selain kolesterol, semuanya normal. Eh, gula darah sedikit rendah, tapi masih bisalah diantisipasi.

Lumayan lama juga proses menghalau si lemak jahat itu dan inilah penyebab semakin mandeknya tulisan saya. 

Jadi saya fokus dulu ke pemulihan fisik. Lupakan sejenak tantangan itu. 


Jadi, kegagalan memenuhi tantangan ini bukan tanpa alasan. 

Oh yah, ada juga alasan lain sebenarnya, tetapi belum bisa dituliskan. 

Pssst, masih rahasia. Mei nanti saya tuliskan rahasia itu. 


www.mardanurdin.com


Tulisan ini adalah bagian dari Tantangan Menulis 29 hari tahun kabisat 2024, di mana saya GAGAL menantang diri sendiri untuk menulis sesuai tema, hiks.


Makassar, 28 Februari 2024


Dawiah

Read More

Day20; Inilah Julukan Bagi Pencinta Buku

Tuesday, February 20, 2024



www.mardanurdin.com


 ----Day20; Inilah julukan Bagi Pencinta Buku ----


Beberapa waktu lalu, saya tidak sengaja melihat postingan reels Didiet Maulana yang sedang mencium buku dengan caption 

“kenapa ya bau buku enak …”

 

Serupa tetapi tak sama, kebiasaan saya juga begitu tatkala berada di toko buku. Kalau Didiet suka menciumi buku baru, saya suka menciumi aroma toko buku. Setiap kali memasuki toko buku, rasanya tingkat sensori dari  saraf olfaktoriku meningkat sehingga aroma buku dan segala apa yang ada di dalam toko buku serasa menenangkan jiwa. Lebay banget yah…

Namun, itulah yang saya rasakan makanya toko buku adalah tempat pelarian ternyaman tatkala perasaan lagi gunda gulana, eh. 

 

Terlepas dari aroma buku, ternyata ada istilah-istilah atau julukan bagi pencinta buku, mulai dari cintanya yang biasa-biasa saja hingga yang cinta mati pada buku. Yuk, kita lihat apa saja julukan itu.


 

1.    Bibliophile

 

Bibliophile adalah julukan buat pencinta buku baik membacanya dan mengoleksinya, dan merawatnya dengan baik, tetapi masih dalam batas yang wajar tidak terobsesi berlebihan. 

 

2.    Book Sniffer

 

Ada yang suka menciumi aroma buku lama atau telah usang? Jika itu kamu, maka fix kamu bisa dijuluki book sniffer.

 

3.    Bibliomania

 

Julukan ini adalah kebalikannya bibliophile, yaitu seseorang yang suka mengoleksi buku sebanyak-banyaknya meskipun tidak semuanya dibaca. Ditumpuk di rak buku begitu saja bahkan tidak dirawat dengan baik.

Namun, ada dampak baiknya, yaitu bisa membuat perpustakaan mini di rumah.Jadi kalau ada teman atau keluarga yang datang berkunjung, bisa menikmati buku yang ada di perpustakaan mini. 

 

4.    Tsundoku

 

Istilah ini adalah istilah dari Jepang yang menggambarkan situasi di mana seseorang membeli buku tetapi tidak membacanya. Memiliki kepuasan tersendiri ketika bisa mengoleksi dan memajangnya.

Sayang sekali yah, repot-repot beli buku, tetapi tidak dibaca padahal membaca itu banyak manfaatnya.

 

5.    Biblioarti

 

Orang yang dijuluki biblioarti adalah seseorang yang sangat mengagumi buku sehingga cenderung melindungi buku miliknya. Ini mungkin bisa juga disebut, cinta yang berlebihan.

 

6.    Bibliognost

 

Ini adalah julukan untuk orang yang memahami suatu buku dengan detail, bahkan hafal daftar pustaka hingga isi setiap halaman.

 

7.    Bibliotaphs

 

Ada yang suka mengoleksi buku, merawatnya dengan baik, tetapi cenderung menyembunyikannya agar tidak dipinjam? Jika itu kamu, maka kamu berhak dijuluki sebagai bibliotaphs. 

Ibarat orang yang bikin perpustakaan pribadi, tetapi lebih suka menyembunyikan perpustakaannya agar tidak ada yang pinjam dan merusaknya.

Untuk apa capek-capek bikin perpustakaan, tetapi tidak boleh dikunjungi yah?

 

8.    Bibliokleptomania

 

Wah, kalau ketemu orang yang berjulukan bibliokleptomania, segeralah menyembunyikan bukumu. Soalnya orang dengan julukan ini adalah seseorang yang pura-pura lupa kalau sedang meminjam buku. Bahkan bisa lebih parah, yaitu berniat mencurinya.

 

9.    Bibliobibuli

 

Julukan buat orang yang memiliji kemampuan membaca di atas rata-rata. Bisa menyelesaikan satu buku hanya dalam beberapa jam.

 

10.  Abibliophobia

 

Pernahkah kamu melihat orang yang sengaja tidak menamatkan bukunya? Sengaja disimpan bagian-bagian tertentu untuk dibaca lagi suatu saat nanti. Orang seperti ini biasanya dijuluki sebagai Abibliophobia. 

 

11. Bookworm

 

Ada yang suka membaca buku, tetapi tidak suka mengoleksinya? Jika itu kamu maka fix kamu dijuluki bookworm.

 

12. Omnilegent

 

Apakah kamu suka membaca semua genre buku, mulai dari fiksi hingga nonfiksi, tema fantasi atau biografi, semuanya dibaca tanpa pilih-pilih Maka kamu bisa disebut sebagai omnilegent. 

Kamu keren sekali. Para kutu buku dan suka semua isinya maka kamu pantas mendapatkan julukan ini.

 

13. Librocubicularist

 

Mayoritas pembaca buku pernah lakukan ini, yaitu membaca buku di tempat tidur. Ada yang baru bisa tidur jika sudah membaca buku, baru baca buku 10 menit, eh sudah tidur. 

Ternyata kebiasaan membaca buku di tempat tidur ada juga julukannya, yaitu librocubicularist.

 

14. Logophile

 

Ini julukan buat orang yang menyukai kata-kata di dalam buku, bahkan kata-kata itu kerap dituliskannya.

 

15. Book Hangover

 

Julukan ini diberikan kepada orang yang suka terjebak dalam dunia buku. Terkadang mereka tidak bisa membedakan antara dunia nyata dengan dunia imajinasin dalam buku.

 

16. Bookarazi

 

Ada yang suka membaca buku lalu mengabadikannya dalam foto kemudian membagikannya ke media sosialnya? Jika itu kamu, maka kamu bisa dijuluki bookarazi.

 

17. Book Bosomed

 

Pernahkah kamu melihat orang yang kemana-mana selalu membawa buku? Yup, dia dijuluki book bosomed. Kemana pun pergi, nomor satu yang wajib dibawa adalah buku dan membacanya setiap ada waktu luang.

 

Nah, dari ketujuhbelas julukan itu, kamu termasuk yang mana? Kalau tidak ada di antara ketujubelas julukan itu, jangan-jangan kamu tidak suka buku, tapi jangan jadi tidak suka membaca yah.

Ingatlah, dengan membaca dapat mengubah caramu berpikir tentang berbagai hal, membantumu memahami dunia di sekitarmu, dan memberi kamu sesuatu yang baru untuk dibicarakan dengan teman-temanmu.





Tulisan ini adalah bagian dari Tantangan Menulis 29 hari tahun kabisat 2024, di mana saya menantang diri sendiri untuk menulis sesuai tema, yang tertunda selama 12 hari. 





 

Makassar, 20 Februari 2024


Dawiah

Read More

Day6; 4 Hal yang Membahagiakan Sepanjang Tahun 2023

Wednesday, February 7, 2024


www.mardanurdin.com


 --- Day6: Selama tahun 2023 Apa saja yang Paling Membahagiakan?---

 


Hai, Februari!

Agak telat menyapa, soalnya menjelang akhir Januari saya sibuk dengan rencana membuat tantangan untuk diri sendiri. Padahal kerjaan tidak kurang-kurang, ini malah bikin rencana kerjaan lagi, wkwkwk.

Tiba-tiba saja saya ingin menantang diri sendiri dengan menulis selama satu bulan, kebetulan momennya tepat pada tahun ini yaitu tahun Kabisat. Tadinya saya hanya mau menulis tanpa tema tertentu, tetapi sepertinya menulis sesuai tema bagus juga. Maka sibuklah saya mencari tema. 

Read More

Day 5; Temukan Bahagiamu dalam Hal-Hal Sederhana

Monday, February 5, 2024

 




---Temukan Bahagiamu dalam Hal-Hal Sederhana---

 

 

Kapan terakhir kali kamu merasa sangat bahagia?

Hal apa saja yang bisa membangkitkan  rasa bahagiamu?

Jika kedua pertanyaan itu diajukan kepada setiap orang, maka jawabannya bisa beragam, jawabannya bergantung pada kepribadian masing-masing, sebab tingkat dan versi bahagia setiap orang juga berbeda-beda.


Namun, pada dasarnya kebahagiaan bukanlah sesuatu yang hanya dapat ditemukan dalam momen-momen besar, tetapi bisa juga didapatkan pada momen-momen keci dalam keseharian kita.

Sampai sini, setujuhkah kalian?


 

Temukan Kebahagiaanmu


 

Menemukan kebahagiaan dapat menjadi perjalanan yang penuh makna, dan berikut adalah beberapa hal yang bisa membawa kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari:

 

1. Berterima Kasih dan Bersyukur


Menghargai apa yang kita miliki dan bersyukur atas hal-hal kecil dapat membawa perasaan bahagia. Maka luangkanlah waktu untuk merenungi, menyadari lalu mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah Subhanahu ‘wataala berikan kepada kita.

Misalnya, nikmat sehat, nikmat rezeki atas kesempurnaan fisik, nikmat harta sekecil apa pun itu, dan nikmat-nikmat lainnya.


2. Berkontribusi pada Orang Lain


Memberikan bantuan atau kontribusi positif kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam. Bahkan senyuman kecil yang tulus pun kepada orang lain akan memberikan rasa kepuasaan batin dan rasa bahagia, apalagi memberi bantuan yang diperlukan. 


3. Menikmati Setiap Momen


Alihkan perhatianmu dari kekhawatiran masa depan atau kesalahan masa lalu dan nikmati momen yang dihadapi sekarang.  Pandanglah matahari yang terbenam, senyuman anak kecil, hirup nikmat aroma bayimu atau wangi anak kecil di sekitarmu, bisa itu anakmu, ponakanmu, anaknya temanmu. Nikmati secangkir kopi atau teh hangat.

Nikmati momen-momen saat berama orang tersayang. Momen bersama keluarga, teman, atau pasangan dapat memberikan kebahagiaan yang tak ternilai.


 

4. Pelihara Hubungan Positif


Membangun dan merawat hubungan positif dengan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar kita dapat menjadi sumber kebahagiaan yang berkelanjutan. Kualitas hubungan sosial memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan emosional kita.


5. Menciptakan Kenangan Positif


Setelah hubungan positif terjalin baik, maka berusahalah untuk menciptakan kenangan indah, bisa dengan petualangan bersama, perjalanan, ngopi bareng atau istilah zaman seakrang, nongkrong bareng bersama orang terdekat.



6. Penuhi Passion dan Minat


Temukan kegembiraan dalam melakukan hal-hal yang kamu cintai. Mengejar passion dan minat pribadi dapat memberikan kepuasan yang mendalam dan memberikan warna pada kehidupan sehari-hari.


 

7. Terus Belajar dan Berkembang


Rasa pencapaian dari belajar dan berkembang secara pribadi dapat meningkatkan kebahagiaan. Tentukan target kecil dan terus berusaha menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.

 

8. Berolahraga dan Menjaga Kesehatan


Kesehatan fisik dan mental yang baik berkontribusi pada kebahagiaan. Berolahraga secara teratur dan menjaga kesehatan tubuh dan pikiran dapat memberikan energi positif yang akan memicu munculnya rasa bahagia.

 

Kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya sebab itu kita harus mengusahakannya dan berjuang meraihnya. Salah satu yang penting dilakukan adalah dengan mempraktikkan sikap positif versi diri kita. Undanglah rasa itu sesuai apa yang diminati, misalnya:

 

  1. Menikmati keindahan alam dengan cara menghabiskan waktu di alam atau hanya mengamati keindahan alam sekitar maka dapat memberikan ketenangan dan kebahagiaan.
  2. Mendengarkan musik yang disukaiMusik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi positif dalam jiwa.
  3. Melakukan ha yang disukai dengan cara sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang membuat kita bahagia, entah itu membaca, menulis, atau bermain musik. Istilah sekarang, luangkan waktu untuk me time versimu.
  4. Menetapkan tujuan kecil. Tentukan target yang kecil-kecil lalu nimati manakala target tersebut terpenuhi. Hal ini akan memberikan kepuasaan tersendiri dan kebahagiaan diri. 
  5. Paksalah dirimu menerima dan memberi maaf. Menerima diri sendiri dan orang lain, serta memberi maaf, dapat membuka pintu menuju kebahagiaan yang lebih besar.

 

Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan bersifat subjektif, dan apa yang membahagiakan satu orang mungkin tidak sama untuk orang lain. Selain itu, kebahagiaan seringkali merupakan perjalanan yang berkelanjutan dan melibatkan berbagai faktor yang saling terkait.

 

Bagaiman dengan ketidakbahagiaan?


 

Penyebab Ketidakbahagiaan


 

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum yang bisa menimbulkan ketidakbahagiaan.

 

  • Stres dan Tekanan. Beban stres berlebihan dari pekerjaan, kehidupan pribadi, atau situasi keuangan dapat menyebabkan ketidakbahagiaan. Tekanan yang berlebihan dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional.
  • Masalah Kesehatan Mental. Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan mood lainnya dapat menyebabkan ketidakbahagiaan. Kadang-kadang, kondisi ini memerlukan bantuan profesional untuk pengelolaan yang efektif.
  • Ketidakpuasan Diri. Rasa rendah diri atau kurangnya kepercayaan diri bisa menjadi penyebab ketidakbahagiaan. Perbandingan dengan orang lain atau perasaan tidak mampu dapat memicu perasaan negatif terhadap diri sendiri.
  • Masalah Hubungan. Konflik dalam hubungan interpersonal, kehilangan orang yang dicintai, atau kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dapat berkontribusi pada ketidakbahagiaan.
  • Ketidakpuasan dalam Pekerjaan. Pekerjaan yang tidak memuaskan, konflik di tempat kerja, atau kurangnya penghargaan dapat menyebabkan ketidakbahagiaan dalam aspek pekerjaan.
  • Isolasi Sosial. Kurangnya dukungan sosial, kehidupan sosial yang terbatas, atau perasaan kesepian dapat menyebabkan ketidakbahagiaan.
  • Peristiwa Traumatik. Pengalaman traumatis seperti kehilangan yang mendalam, kecelakaan, atau pengalaman sulit lainnya dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental dan menyebabkan ketidakbahagiaan.
  • Ketidakpastian dan Perubahan Hidup. Ketidakpastian tentang masa depan, perubahan mendalam dalam kehidupan, atau peristiwa yang sulit dihadapi dapat menjadi pemicu ketidakbahagiaan.
  • Kondisi Lingkungan. Faktor-faktor lingkungan seperti ketidakamanan, ketidakstabilan ekonomi, atau konflik sosial dapat menyebabkan perasaan ketidakamanan dan ketidakbahagiaan.
  • Gaya Hidup Tidak Sehat. Kurangnya aktivitas fisik, pola tidur yang buruk, konsumsi alkohol atau obat-obatan yang berlebihan, dan pola makan yang tidak sehat dapat memengaruhi kesejahteraan dan menyebabkan ketidakbahagiaan.

 

Ingatlah, bahwa ketidakbahagiaan adalah pengalaman yang kompleks, dan seringkali lebih dari satu faktor yang berkontribusi pada kondisi ini. Jika seseorang mengalami ketidakbahagiaan yang berkepanjangan atau parah, sebaiknya mencari bantuan profesional untuk mendapatkan dukungan dan penanganan yang tepat.


 

Tanda-Tanda Bahagia


 

Menurut Ibnu Al Qoyyim, tanda kebahagiaan itu ada 3 hal dan itu salah satu tanda keimanan kepada Allah Subhanahu wataala, yaitu:


"Jika mendapatkan nikmat ia bersyukur, jika mendapatkan cobaan ia bersabar, dan jika melakukan kesalahan maka ia bertobat."


Sehingga apa pun yang terjadi dalam hidup kita, maka memiliki tiga sikap dan pemikiran tersebut adalah solusinya.


Saat mendapatkan kesulitan, kita bersabar dan mencoba menenangkan hati agar tidak berkesedihan terlalu lama. Saat mendapatkan kenikmatan, kita menjadi tidak terlalu berlebihan menanggapinya, tetapi mensyukuri atas nikmat tersebut.


Demikian pula, ketika melakukan kesalahan, maka segera bertobat dan menyadari bahwa kesalahan adalah sesuatu yang tidak boleh membuat kita semakin terpuruk dan segera bertobat dan memohon ampun kepada Tuhan agar kita dibimbing dan diberi petunjuk untuk kembali ke jalan yang lurus.

 

Demikian, semoga bermanfaat

 

Makassar, 5 Februari 2024

 

Dawiah

 



Read More