JEJAK

Tuesday, September 21, 2021

 




Setiap kaki melangkah selalu ada jejak yang ditinggalkan. Di manapun kaki menjejak, lama atau sekejap tetap saja meninggalkan jejak.

Demikian dalam hidup kita. Sesingkat apapun kita hidup pasti ada jejak yang berkesan untuk orang-orang di sekeliling  atau setidaknya untuk orang yang pernah mengenal diri kita.

Apakah kesannya buruk atau baik, tergantung jejak apa yang ditinggalkan.

Maka senja ini saya menulis ini sebagai salah satu jejak yang akan saya tinggalkan buat siapapun yang membacanya. Semoga saja jejak ini memberi kesan baik.

 

Celoteh Senja

 

Setelah sekian lama tak ke mall lebih tepatnya ke Gramedia, akhirnya saya berkunjung jua. Demi apa coba Kalau bukan demi menuntaskan rasa kangen dengan aroma buku dan wanginya roti  Bread Talk.

Eh, bicara-bicara, kenapa ya kalau masuk mall kita selalu disambut dengan aromah makanan yang mengundang selera. Apa memang begitu cara marketingnya?

Ini kenapa larinya ke makanan, wkwkwk.

Jadi, yang mau saya celotehkan sebenarnya adalah keterkejutanku melihat perubahan diri dalam kamera.

Ceritanya saat saya ke Mall Ratu Indah Makassar (MARI) ada dua keinginan yang sudah lama terpendam yang akan saya tuntaskan hari itu, yaitu berkunjung ke Gramedia dan makan burger.

Menyusuri setiap lorong Gramedia serasa berada di tempat yang menyuguhkan keindahan. Senang saja rasanya melihat deretan buku dari berbagai jenis.

Hingga saya tiba di suatu area di mana saya menemukan buku #HidupKadangBegitu karya Gus Nadir & Kang Maman.

Wuih, harus diabadikan ini.

Seperti biasa jika ke Mall ada semacam kewajiban untuk mengambil gambar sebagai bukti kalau saya sudah ke Mall apalagi kalau ke toko buku. Merasa keren saja begitu, hahaha.

Oh yah, ini adalah sisi lain dari diri saya yang tak perlu dirahasiakan. Narsis lewat pose, wkwkwk. Tetapi bukan pengertian narsis yang sebenarnya ya.

Jadi arti narsis sebenarnya itu yang bagaimana? Berselancarlah, maka Mba Google akan menjawabnya.

Kembali ke kenarsisan saya.

Maka sibuklah si anak ganteng motret emaknya yang tidak tahu diri ini. Cekrek gaya begitu. Ganti gaya, cekrek lagi dan lagi. Setiap satu kali cekrek saya lihat hasilnya. Ah, kurang bagus. Cekrek lagi. Lihat lagi, cekrek lagi sampai muka si tukang motret cemberut.

Rupanya ada yang beda pada foto-foto saya itu. Pipi saya makin cubby. Ini pasti sudut pengambilan motretnya yang tidak bagus. Setelah puluhan kali pengambilan gambar dan saya bergaya bagai foto model, hasilnya sama saja.



Diambil dari sisi manapun tetap nampak tembemnya?

Apakah ini efek peningkatan massa otot pipi?

Tapi dilihat-lihat, bukan hanya pipi. Perut, paha, dan semuanya makin tak berbentuk.

Duhai jiwa yang mulai rapuh!

Kemana badan langsing bagai gitar terbalik yang dahulu dibanggakan?

Kemana kulit kencang, mulus bak bulan purnama dilihat dari bumi?

Kalau dilihat dekat, tuh bulan kan tidak ada mulus-mulusnya.

Sejenak kemudian saya tersadar.

Astagfirullah!

Ternyata badan ini sudah senja. Sebentar lagi malam lalu gelap dan tiada.

Wah, harus makin kencang nih bertobatnya terutama ibadah. Harus makin berjuang nih perbaiki pikiran, hati dan semuanya.

Makin jaga silaturahim, makin perbaiki ucapan, sikap dan tulisan.

Biar tidak meninggalkan jejak buruk.

Terima kasih sudah memotret yang berujung kata istigfar. Untungnya anaknya sabar, hihihi.

 

Celoteh Pagi

 

Saya mengikuti dua pelatihan daring sekaligus?

Masyaallah!

Ternyata selain suka narsis, sisi lain dari jiwa saya adalah selalu mau eksis. Minimal dikenal oleh dunia pendidikan kalau saya ini adalah  guru yang selalu mau belajar, iya kan?

Eh, tidak ding.

Itu faktor kebetulan saja. Iseng-iseng daftar, eh lolos. Padahal saya berharap tidak lolos. Padahal saya pikir tidak lolos karena faktor usia. Berdasarkan pengalaman waktu daftar jadi guru penggerak. Saya gagal alias ditolak karena ada pembatasan usia.

 

Baiklah.

Kita lihat saja, apakah guru yang sudah banyak umurnya seperti saya ini bisa bersinergi dengan guru yang masih sedikit umurnya?

Usia boleh berkurang, tetapi semangat jangan biarkan surut.

Nah, kalian yang masih muda bisa nih menjadikan saya dan yang seumuran saya sebagai sumber motivasi diri.

Bisikin hatinya lalu katakan.

"Masa sih saya kalah semangat sama yang sudah banyak umurnya?"

Kamu tahu ndak?

Pagi akan selalu berterima kasih kepada senja. Malampun demikian. Sebab jika senja tak mau beranjak maka malam tak akan bisa eksis apalagi pagi.

Itu perumpaan yang ngaco sih.

Pagi, senja dan malam kan aturan yang pasti yang telah diatur oleh Yang Maha Pengatur, tetapi tak apalah dianggap benar. Toh perumpaan itu sendiri tak pernah protes.

 

Celoteh Pagi Part 2

 

Apa yang ada di pikiranmu saat melihat orang lain sukses dalam kariernya?

"Ah, dia pantas sukses karena memiliki privilege dari orang tuanya."

"Orang tuanya kaya sih, makanya gampang mengakses jalan menuju kesuksesan."

"Pantaslah ia sukses, sudah turunan dari sononya."

 

Tahukah kalian?

Kalimat-kalimat itu cenderung menyurutkan semangat juangmu.

Memandang rendah dirimu sendiri dan tidak meninggikan keluargamu bahkan tidak menghargai usaha orang tuamu.

Giliran melihat orang dari kalangan tak mampu meraih kesuksesan, barulah berpikir.  "Dia memang pekerja keras, tekun dan selalu bersemangat."

Bahkan ada yang tega mengatakan, ah  itu hanya faktor kebetulan semata.

Pada dasarnya setiap manusia telah memiliki privelege sejak ia lahir.

Begitu matanya melihat dunia, maka saat itu ia telah diberikan hak istimewa oleh Allah Swt.  Hak istimewa untuk hidup dan berjuang sampai menutup mata selamanya.  Hanya manusia sering ngeyel. Maunya menang sendiri lalu menantang takdir. Padahal sejak awal kita sudah diberi akal dan hati untuk digunakan mengelola kehidupan kita.

 

Mau jadi apa?

Mau melakukan apa?

Mau bagaimana?

Tergantung niat, usaha dan zona kita masing-masing.

Sebab manusia memiliki zonanya masing-masing tergantung takdir yang Allah Swt tetapkan.  Namun, jangan selalu menyalahkan takdir atau menjadikannya alasan untuk sebuah kegagalan maupun keterpurukan.

"Sudah takdirku jadi orang gagal.

Saya maunya jadi orang baik, tetapi takdir membawaku jadi orang tidak baik"

 

Hello, sebelum keadaan buruk menimpa, apakah kita sudah berusaha yang keras, berdoa yang kencang, apakah prosesnya sudah dijalani dengan baik?

Jangan-jangan kita memang pemalas. Setiap mendapatkan kesempatan  disia-siakan.  Atau jangan-jangan selalu abai. Setiap mendapatkan pekerjaan selalu menundanya bahkan diacuhkannya.

Mendahulukan keluhan daripada aksi. Makanya kurang dipercaya, kurang dihargai, kurang diperhitungkan dsb.  

Cobalah bekerja dengan baik, rajin dan tekun.Setelah itu barulah menyerahkan hasilnya kepada takdir.

Sebab kita kan tidak bisa mengintip Lauhul Mahfudz sehingga tidak bisa mendapatkan bocoran tentang takdir kita.


Hikmah Celoteh

 

Tulisan yang saya sebutkan sebagai celoteh merupakan pikiran-pikiran saya yang timbul setiap kali berada di suatu tempat atau sedang melakukan sesuatu, bertemu dengan sia, berbicara dengan siapa dan apa saja yang saya alami.

Sungguh tak elok  mendapati tulisan terukir tanpa makna. Olehnya itu saya mencoba mengambil hikmah atas semua yang terjadi pada saya dari sudut pandang saya sebagai muslimah.

 

Tentang Umur

 

Manusia tak bisa menampik, bahwa semakin bertambah usia maka penglihatan semakin berkurang. Segala jenis gangguan pada mata datang menghampiri. Mulai dari rabun jauh, rabun dekat, rabun mata tua hingga katarak.

Katanya, Allah Swt sedang mengajak kita untuk mengoptimalkan mata hati kita agar siap melihat Akhirat agar kelak mata hati kita tak buta sebagaimana Allah Swt memperingati hamba-Nya.

 
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang di dalam dada.” (QS:  Al-Hajj: 46).

 

Jadi, yang sekarang matanya sudah rabun seperti mata saya. Yuk bisa yuk, kita pertajam mata hati kita dengan banyak bermuhasabah dan semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Seperti seorang yang mendambakan jabatan yang melakukan pendekatan-pendekatan, cari-cari muka di depan bos agar dipromosikan. Kan begitu yah? Masa sih yang hanya punya kekuasaan sedikit dan berbatas itu, manusia rela menghamba kepadanya demi apa yang dimaui.

Sedangkan kepada Sang Pemilik segala kekuasaan tak berbatas pula, kita enggan cari-cari muka.

Kita semua yakin bukan, kalau usia makhluk hidup tak bisa diprediksi oleh siapapun, karena itu sifatnya gaib. Boleh memohon dipanjangkan usia, tetapi mau sepanjang apa? Mau lebih 100 tahun?

Katanya, boleh minta sama Allah agar kita diberi umur panjang, tetapi ingatlah Allah Swt sudah memperingatkan kita.


“Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian (nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti? (QS:Yasin: 68).

 

Maka jangan heran, orang yang sudah tua biasanya masuk kategori uzur.  Tubuhnya semakin lemah dan sakit-sakitan. Sifat dan sikapnya terkadang mendekati sifat kanak-kanak.

Kata Allah, Aku sudah memperingatkan loh.

Sebelum jatah usia kita habis. Mari mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Sebab kematian itu PASTI.

“Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh….” (QS. An-Nisa’: 78).


Demikian, semoga bermanfaat

Makassar, 20 Sepetember 2021

Dawiah

Read More

REVIEW; Glowtening Serum Scarlett

Thursday, September 16, 2021



Hai … hai … hai kalian pendamba kulit glowing!

Saya datang lagi  bawa informasi keren nih. Info yang akan membuat kalian bahagia, karena berhubungan dengan kecantikan kalian yang paripurna.

Jadi tuh baru-baru ini saya melihat Scarlett meluncurkan produk terbarunya, yaitu Glowtening Serum. Sebagai orang pencinta produk dalam negeri, pastinya saya penasaran dong.

Biar rasa penasaran tak menimbulkan efek tumbuhnya jerawat, maka saya cobalah serum yang katanya bisa bikin kulit wajah kita kencang dan tampak muda karena memperlambat penuaan itu.

Setelah beberapa hari pemakaian, saya terpana saudara-saudara!

Terutama ketika melihat efek positifnya di kulit wajah si cantik Nabila. Pssst, serum ini saya pakai berdua dengan si-bungsu Nabila. Biasalah, emak hemat dikitlah ceritanya.

Penasaran dengan Glowtening Serum ini? Baca terus ya reviewnya.

 

Kandungan dan Manfaat Glowtening Serum Scarlett

 

Terdapat empat kandungan utama yang ada pada serum ini, di mana semua kandungan itu memiliki manfaat yang menunjang kecemerlangan kulit wajah kita. Keempat kandungan itu adalah sebagai berikut.

 

Tranexamide Acid


Kandungan ini tuh berfungsi meredakan peradangan kulit, melindungi kulit dari sinar UV dan meratakan warna kulit. Jadi bolehlah kita ucapkan, selamat tinggal kulit wajah belang-belang.

 

Niacinamide


Bahan ini berkhasiat melembabkan kulit, menyamarkan noda hitam dan mengendalikan produksi minyak di wajah. Buat kalian yang kulit wajahnya berminyak, bahan ini nih yang kalian butuhkan. Jangan biarkan wajahmu terlalu akrab dengan tisu wajah lagi, kecuali saat membersihkan wajah.

 

Geranium Oil

 

Geranium Oil ini ampuh  menyamarkan garis halus pada wajah dan mengencangkan kulit sehingga memperlambat penuaan. Makanya saya gunakan serum ini, agar kulit tuaku bisalah diturunkan level tuanya, ha-ha-ha.

 

Allantoin


Tahukah kalian, kalau tubuh kita secara alami memperoduksi kolagen berupa protein? Nah, kolagen ini tuh yang bertugas memelihara kesehatan dan kecantikan kulit kita.

Namun, kolagen ini suka ngambek. Apalagi kalau kita kurang asupan makanan yang memicu berkurangnya produksi kolagen dalam tubuh, tetapi sekarang ini kita bisa merangsang pertumbuhan kolagen melalui berbagai cara.

Salah satunya menggunakan skin care yang mengandung bahan yang merangsang pertumbuhan kolagen.

Nah, pada Glowtening Serum Scarlett salah satu bahannya mengandung Allantoin yang mampu merangsang pertumbuhan kolagen pada kulit. Selain itu, Allantoin juga kaya akan antioksidan.



Demikian penjelasan tentang kandungan dan manfaat pada Glowtening Serum ini. Bagaimana cara pakainya? Lanjut bacanya yuk!

 

Cara Pakai Glowtening Serum Scarlett

 

Agar kalian mendapatkan hasil yang maksimal, kulit lebih cerah, glowing dan sehat maka bisa menggunakan Glowtening Serum sebagai serum kedua dikombinasikan dengan Brightly Serum.




Jika kalian memiliki kulit yang berjerawat tidak disarankan memakai produk mencerahkan, tetapi menggunakan  Acne Serum lalu dikombinasikan dengan menggunakan Glowtening Serum.

Jadi penggunaan Acne Series + Glowtening Serum dapat membantu menyembuhkan atau meredakan peradangan jerawat atau  beruntusan, juga bisa membantu mencerahkan kulit dan memudarkan bekas jerawat dan noda hitam.

 

Hasil Pemakaian Glowtening Serum Scarlett

 

Saya tuh tidak gampang percaya sama produk-produk yang menjanjikan kulit bisa glowing dalam waktu singkat. Apalagi yang namanya pemutih kulit wajah. Mana ada produk yang bisa menyulap kulit dari hitam berubah putih dalam waktu singkat.

Kalau mencerahkan atau memudarkan bekas jerawat atau nampak lebih kenyal dan sebagainya, bolehlah. Namun, itupun tidak serta merta hasilnya. Semuanya butuh proses kan Esmeralda?

Makanya saya percaya sama produk-produk Scarlett ini, karena semua pemakaian produknya memerlukan proses yang tidak singkat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Termasuk penggunaan Glowtening Serum ini. Setelah beberapa hari pemakaian dan dipakai secara rutin, kita bisa melihat progressnya. Kulit jadi lebih cerah, lebih glowing terutama kulit menjadi lebih kenyal.

 

Amankah Pemakaian Glowtening Serum Scarlett

 

Produk - produk Scarlett diproduksi oleh PT. Sinar Alfa Omega, Banten. Produk Scarlett ini adalah produk lokal dan sudah terdaftar di BPOM. Jadi aman kok, tenang saja. Kalian boleh cek nomornya di BPOM.

 

Harga dan Tempat Belanja Glowtening Serum Scarlett

 

Semua produk Face care Scarlett per produk harganya Rp 75.000,. Jadi kalau ada yang menjual di bawah harga itu, patut dicurigai keasliannya deh.

Kalian bisa order melalui:

Line (@scarlett_whitening).

Shopee: Scarlett_Whitening.

Shopee Mall: Scarlett Whitening Official Shop.

Atau bisa juga melalui WhatsApp (0877-0035-3000).         

 

Nah semua sudah saya informasikan. Tinggal kalian nih yang memilih. Mau kulitnya glowing dengan skin kare yang aman dan harga terjangkau atau mau tetap  setia dengan kulit kusamnya.

Rawatlah kulit sedini mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari. 

Read More

Ternyata Kita Sudah Tua

Friday, September 10, 2021

Kalimat ini keluar dari bibir suami tercinta. Baru sadar rupanya.

Kemarin-kemarin kemana saja? Wkwkwk.

 



Sebenarnya beliau sering menyadari kalau kami ini sudah tua, tetapi kadang sulit mengakui. Katanya, masih mau dianggap muda, kuat, sehat dan berenergi.

Kenyataannya tak seindah harapan.

Jiwa mudanya masih menggelora, terutama yang berhubungan dengan musik.

Dia bisa bertahan main musik berjam-jam, main gitar, main elekton tunggal (ini saya tak tahu nama tepatnya) sambil bernyanyi.

Dari lagu lawas hingga dangdut ia mainkan, tapi lagu kekinian apalagi lagu barat, mati kutu dia. Soal lagu barat, ia tak pernah suka. Jangankan menyanyikannya, mendengarkannyapun ia ogah.

Untuk urusan selera musik, kami bagai kucing dan anjing. Tak pernah akur, hahaha.

Saya suka mendengar lagu berbahasa Inggris walau tak mengerti arti syairnya.

Sedangkan dia paling suka lagu dangdut dan sesekali lagu pop Indonesia.

 

Kembali soal perkara TUA.

Beliau selalu protes kalau saya katakan dia sudah tua, padahal tak lama lagi dia berada pada level kepala enam. Baginya soal tua itu hanya perkara sudut pandang.

Katanya lagi,  banyak yang usianya 20-an malah lebih loyo, semangat juangnya rendah, malas beribadah, tapi rajin bermalas-malasan. Mereka itu jauh lebih tua daripada kita ini yang alhamdulillah masih semangat menjalankan tugas, tekun bekerja, bersabar menjalankan kewajiban sebagai umat Islam, dsb.

Baginya, orang seperti itu usianya jauh lebih tua karena mereka lemah.

Untuk pandangan ini, saya setuju.

Betapa banyak anak muda yang penampakannya lebih tua dari usia sesungguhnya.

Tinggal di rumah bersantai tak menghasilkan karya, duduk selonjoran sambil main game online, sementara orang tuanya bekerja dari pagi hingga sore ketemu malam dan pagi lagi.

Habis itu dengan seenak perutnya minta jatah uang jajan, uang kuota dengan berdalih buat belajar.

Yah, otak mereka tidak berkembang bahkan cenderung mundur seperti orang tua yang uzur, sakit-sakitan dan menuju pikun.

Eh, kenapa saya ngedumel yah? LOL

 

Untungnya anak-anak kami tidak demikian, kalaupun ada yang mendekati gejala-gejala seperti itu, pasti saya dan bapaknya langsung mengeluarkan kalimat-kalimat motivasi, inspirasi hingga kata-kata mutiara yang akan membuat telinganya mendenging, hahaha.

Namun, bukan perkara itu yang menyadarkan beliau dan mengakui kalau ternyata kita sudah TUA, melainkan  pertemuan dengan murid-murid yang pernah kami ajar sekitar tahun 1985.

 

Di suatu acara pesta  pernikahan yang digelar oleh sahabat kami. Teman seangkatan mengajar tahun 1985. Beliau berhasil menghadirkan murid-murid kami, alumni angkatan pertama.

Akhirnya mereka reuni kecil-kecilan dengan teman-teman seangkatannya sekaligus menjadi ajang silaturahim dengan guru-gurunya termasuk kami berdua. (Kebetulan saya dan suami mengajar di sekolah yang sama).

Saat kami berjumpa dengan mereka, suami menggamit lengan saya lalu berbisik,

“Ma, itu mantan murid kita ya?”

“Iya, kenapa memang?” Saya jawab sambil berbisik.

“Ternyata kita suda tua, mereka saja yang dahulu masih anak-anak, masih SMP sekarang sudah nampak dewasa akhir.” Suaranya terdengar lirih.

Saya pikir suara lirihnya itu sekedar menyembunyikannya dari telinga mantan murid-murid kami itu, ternyata tidak. Ia merenung dan seakan baru menyadari kalau kami memang sudah tua.

Terbukti saat kami pulang, di atas mobil, kalimat itu ia ulang lagi.

“Ternyata kita betul-betul sudah tua ya Ma.”

Hahaha.

 

Yap, kita sudah tua sayang!

Lihatlah rambut kita, sudah berubah warnanya, nampak berkilau  saat diterpa cahaya. Kita juga sudah tak bisa melompat sambil mengsmes bola voli bahkan tak bisa main voli lagi seperti dulu.

Minyak angin dan minyak urut sudah masuk dalam daftar belanja bulanan kita.

Beberapa jenis makanan sudah mulai kita hindari karena takut dengan asam urat dan kolesterol tinggi.

Kamu sudah berhenti minum kopi kan? Kita juga makin rajin makan sayur dan buah karena proses pencernaan kita sudah mulai aus.

Oh yah, sekedar saran, buah yang paling pas kita konsumsi adalah pisang, pepaya, mangga matang, anggur, semangka dan buah yang lembek lainnya. 

Jangan coba-coba gigit kedondong apalagi mengais isinya dari bijinya menggunakan gigi. Sebaiknya digeprek-geprek dulu sebelum dikunyah atau dibikin jus saja sekalian, lebih aman untuk gigi yang mulai tanggal satu-satu.

Makin getollah beribadah, jangan ditunda apalagi lalai. Kurangi main musik dan perbanyak mengaji.

Kita memang sudah tua, tetapi ajal tak pernah memilih berdasarkan usia. Walau usia masih muda jika waktunya tiba, manusia tak kuasa menampiknya. 

Bersyukurlah kita masih hidup dan tiba di masa tua. Itu artinya Allah Swt masih memberi kita waktu dan kesempatan untuk terus menerus memperbaiki diri dan menabung pahala.

Jangan bangga dengan usia tuamu ya sayang. Jangan biarkan setan menabur keangkuhan sedikitpun tentang sehatmu, semangatmu, ibadahmu, kesabaranmu dan apapun yang bisa membuat kita lalai.

Kita banyak dosa di masa lalu, jangan sampai kita terus menumpuk dosa lagi padahal usia kita semakin tua.

 

Kita sudah tua kan, Ayangbeb!

Baca juga cerita lainnya tentang saya dan Ayangbeb DI SIN  ada juga  DI SINI

Read More