Konferensi Ibu Pembaharu Sebagai Peringatan Satu Dekade Ibu Profesional
Kemana saja kamu selama ini?
Pertanyaan itu saya tujukan
buat diri sendiri yang baru mengetahui keberadaan komunitas Ibu Profesional
yang super keren ini. Padahal ini sudah satu dekade loh.
Kalau saja saya tidak
bergabung dengan KLIP, pastilah saya tak akan tahu tentang komunitas IP ini.
Nah, supaya kalian tidak kudet
alias kurang update seperti saya (khusus buat yang belum tahu saja ya…) maka
artikel pertama tentang Konferensi Ibu Pembaharu (KIP) saya awali dengan
perkenalan terlebih dahulu dengan komunitas Ibu Profesional (IP).
Lahirnya Komunitas Ibu Profesional
Berawal dari kegalauan seorang ibu rumah
tangga, ibu Septi Peni Wulandani yang memiliki kepedulian tinggi terhadap
pendidikan anak membentuk komunitas khusus untuk ibu dan calon ibu pada tanggal
22 Desember 2011 di kota kecil, Salatiga.
Komunitas yang diberi nama Ibu
Profesional itu membekali para membernya tiga mantra, yaitu: main bareng,
ngobrol bareng dan beraktivitas bareng.
Ketiga mantra itu diharapkan dapat
menjadi pegangan para ibu dalam membersamai tumbuh kembang anak dalam hal
mengembangkan sifat yang telah dimiliki setiap anak sejak lahirnya, berupa:
- Intellectual Curiosity (rasa ingin tahu)
- Creative Discovery (Kreativitas Imajinasi)
- Art of Discovery (Seni Menemukan)
- Noble Attitude (Akhlak Mulia)
Keempat sifat dasar anak itu seyogianya
terus meningkat seiring dengan peningkatan usia mereka. Jika ditemukan
penurunan, maka ibu harus menyadari bahwa ada yang salah
Seiring dengan waktu, komunitas ini
terus berkembang dengan semakin banyaknya member yang bergabung dan terus
tumbuh bersama, belajar bersama dan saling menguatkan melalui forum belajar.
Forum belajar ini ada yang dikelola
secara online adapula forum diskusi offline yang diselenggarakan di 57 kota di
Indonesia dan 10 negara.
Konferensi Ibu Pembaharu
Tanggal 16 – 18 Agustus 2019
diadakan Konferensi Ibu Profesional di Yogyakarta yang mengeluarkan deklarasi
yang terdiri atas lima poin, yaitu:
- Peran Ibu sebagai agen perubahan (agent of change) dengan mengusung tagline “everymother is a Changemaker.”
- Semangat belajar kami sebagai ibu dan calon ibu tidak akan lekang oleh waktu demi kebahagiaan kami.
- Setiap ibu yang bergabung di Konferensi ini akan terus berkolaborasi demi kemajuan generasi Indonesia.
- Bersepakat untuk saling mensupport para perempuan, dari perempuan untuk perempuan.
- Konferensi Ibu Profesional yang sudah digagas oleh Komunitas Ibu Profesional ini akan diselenggarakan dua tahun sekali dan akan menjadi wadah bagi seluruh perempuan Indonesia dengan nama Konferensi Perempuan Indonesia (KPI).
Tahun ini, Ibu Profesional
telah genap berusia 10 tahun. Suatu pencapaian yang luar biasa. Bertahan selama
1 dekade dengan peningkatan program yang terus menerus dengan total anggota
mencapai 15.000 itu bukanlah hal yang biasa.
Konferensi Ibu Pembaharu
merupakan acara puncak dari perayaan satu dekade IP pada tahun ini yang
diselenggarakan pada 17 Desember 2021 sampai dengan tanggal 22 Desember 2021
yang diselenggarakan secara virtual.
Terdapat enam isu yang akan
diangkat dalam konferensi, yaitu:
- Perempuan menyadari, menghargai dan bangga akan perannya sebagai ibu rumah tangga yang berkontribusi positif untuk masyarakat dan dunia.
- Perempuan dan anak perempuan berdaya melalui teknologi informasi dan komunikasi.
- Potensi perempuan dalam pemberdayaan disabilitas.
- Perempuan dan pendidikan/ pengasuhan anak.
- Perempuan berdaya dalam bidang ekonomi, baik perempuan sebagai anggota keluarga, tulang punggung keluarga maupun perempuan sebagai orang tua tunggal.
- Perempuan berdaya dan berkarya untuk kehidupan yang berkelanjutan (sustainable living) dan dapat dimulai dari rumah.
Keenam
isu itu akan dibahas oleh 14 narasumber perempuan yang berkompeten serta menginsiprasi.
Program dan Narasumber Konferensi Ibu Pembaharu
Sebagaimana
yang dijelaskan sebelumnya, bahwa ada enam isu yang akan dibahas oleh 14 narasumber
perempuan. Para narasumber itu akan mengisi program workshop, webinar dan
talkshow dengan mengusung enam tema yang berkaitan dengan enam isu sesuai yang
diangkat dalam konferensi.
Berikut
ini adalah 6 program yang akan dibawakan oleh 14 perempuan inspiratif.
Saya Ibu Rumah Tangga dan Saya Bangga
Tema
ini akan dibawakan oleh Ibu Septi Peni Wulandari. Beliau adalah founder IP,
founder School of Life Lebah Putih dan pendiri Yayasan Jarimatika.
Ibu
Septi ditemani oleh Nur Yanayirah. Beliau ini adalah ketua Yayasan Menggapai
Harapan Ibu.
Perempuan di Era Digital
Teman
ini akan dibawakan oleh dua perempuan inspiratif, yaitu Anna Soemarmo dan Siti
Julaihah.
Anna
Soemarmo merupakan Headof Retail and Payments Activation for
Google Play Southeast Asia & Australia, Mentor for Women Leadership Program
at Google APAC dan
RiseUp Asia Power Players 2019 for Women in Payments 2019
Sedangkan
Siti Julaihah adalah seorang Content Creator di
Youtube Channer "Ceceromed Kitchen" dan penulis novel.
Disabilitas Unggul
Materi
ini akan dibawakan oleh Nicky Clara seorang
Disability Womenpreneur
(thisable.id; tenoon.id;
berdayabareng.com; kamu_wear)
Ibu dan Anak Bahagia
Dibawakan
oleh empat perempuan luar biasa, yakni Heni Sri Sundani, Sri Haryati, Farha
Ciciek dan Yulia Indriati. Mari mengenal latar belakang keempat perempuan luar
biasa ini.
Heni
Sri Sundani merupakan Sociopreneur, founder Anak Petani Cerdas dan
ArgoEdu Jampang Community, Forbes 30 Under 30 Asia 2016 dan Her Times - Women
Empowerment Awards 2018.
Sri
Haryati adalah Kepala Suku Hayat School, Co-founder Yayasan Majelis Kreativitas
Indonesia dan pemateri tetap Kelas Pra-Nikah.
Farha Ciciek adalah founder Rahima dan
Komunitas Tanoker, Ledokombo.
Yulia Indriati adalah direktur Keluarga
Kita.
Aku Berdaya, Aku Berkarya
Kembali
Ibu Heni Sri Sundani menjadi pemateri tema Aku Berdaya, Aku Berkarya ini bersama
tiga perempuan hebat lainnya, yaitu Nani Zulminarni, Mauren Hitipeuw dan Ines
Setiawan.
Nani Zulminarni merupakan Ashoka Leader untuk Asia Tenggara, Pendiri
Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dan Ketua Komite Pendidikan
Nasional Akademi Paradigta.
Sedangkan
Ibu Maureen Hitipeuw adalah Community Builder and Founder of Single Moms
Indonesia, Facebook Community Leadership Program Fellow 2018-2019 dan Facebook Certified Community Manager
Yang
terakhir ada Ines Setiawan dengan latar belakang sebagai Sociopreneur dan founder
SHINE (Sustainable Hyper-platform of Indonesian Network of Educators)
Lingkungan dan Kehidupan yang Berkelanjutan
Tema
lingkungan dan kehidupan yang berkelanjutan dibawakan oleh Ines Setiawan, Deasi
Srihandi dan Listriana Suherman.
Deasi
Srihandi adalah seorang sociopreneur, Komunitas Belajar Bersama Green, Mommy
Homestead Indonesia, Natural
Product Formulator dan Owner
Green Mommy Shop.
Sedangkan Listriana Suherman
merupakan Permaculturist, Integrated Eco Village Concenptor, Environment
Designer & Consultant dan Sustainable Mentor
Sebagai
penutup dari artikel ini, saya mau menginformasikan bahwa dalam konferensi ini diselenggarakan
pula eksibisi dengan puluhan booth digital yang bisa dikunjungi oleh umum.
Demikianlah
hasil liputan virtual konferensi Ibu Pembaharu yang pembukaannya dilaksanakan
pada tanggal 18 Desember 2021.
Selamat
menjemput ilmu dan mari menjadi bagian dari ibu pembaharu.