Kehamilan Sehat; Cegah Stunting Untuk Masa Depan Anak Lebih Baik

Monday, July 4, 2022




Selalu antusias tatkala melihat  ada saudara atau keluarga yang sedang hamil, karena itu berarti proses perkembangbiakan manusia masih berlangsung. Dengan kata lain, populasi manusia masih terus bertambah dan insyaallah bisa dipastikan manusia di bumi ini tidak akan punah.

Bayangkanlah, jika ibu-ibu di dunia  mogok hamil, maka lambat laun manusia di bumi akan berkurang dan akhirnya menjadi punah. 

Bukankah, setiap makhluk hidup di dunia ini akan mengalami proses kematian? Manusia pun demikian, ia akan meninggal dunia, tak peduli ia masih muda, sudah tua bahkan masih bayi. Jika tak diimbangi dengan proses kelahiran yang didahului dengan kehamilan, maka manusia akan punah!

Namun, kehamilan saja dan lahirnya seorang anak tidak cukup sampai di sana. Harus ada persiapan yang matang agar anak yang lahir adalah anak yang berkualitas baik secara fisik, rohani maupun intelektualnya.

Salah satu kondisi bayi atau anak yang menjadi perhatian akhir-akhir ini, adalah stunting. Suatu kondisi yang menandakan anak kurang nutrisi dan jika dibiarkan akan menjadikan anak mengalami hambatan pertumbuhan fisik dan memengaruhi kekuatan daya tahan tubuhnya hingga perkembangan otaknya,


“Stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek."


Perjalanan Panjang Mencegah Stunting 


Edukasi tentang stunting seharusnya dimulai dari rencana memiliki keturunan dari orang tua, yaitu sebelum hamil, saat hamil dan setelah melahirkan. Hal ini dijelaskan secara detail oleh dokter spesialis kandungan, dr.Eko Setiawan,Sp. OG. 

Stunting itu bukan hanya bagian dari bayi maupun perkembangan anak, tetapi mulai dari prakonsepsi atau dimulainya dari sepasang suami istri berpikir tentang memiliki keturunan, karena stunting ini butuh kita pikirkan, butuh kita rencanakan karena memiliki berbagai asfek, yaitu sosial, biaya, makanan dan lingkungan.

Jadi, bukan tentang nutrisi semata, karena kebersihan lingkungan, gaya hidup, cara bermain anak, tontonannya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tumbuh kembang bayi.

Berkaitan dengan prakonsepsi, sebelum ibu hamil bahkan tiga bulan sebelumnya, ibu sudah harus memikirkan makanan apa yang akan dikonsumsi. Misalnya, mengonsumi Asam Folat dosis 400-800 mikrogram/hari, vitamin C dan vitamin D.

Masuk ke fase kehamilan, mulai dari trimester 1, trimester 2 dan trimester 3 di mana ketiga tahapan ini mesti dilalui dengan gizi seimbang.


Trimester 1& 2


Pada trimester ini, yaitu pada kehamilan 1 minggu hingga 27 minggu dilakukan pemeriksaan USG menjadi salah satu faktor pendukung untuk mengetahui kehamilan berjalan dengan baik atau tidak. Misalnya, pemeriksaan USG  serial interval 3-4 minggu, untuk mengevaluasi pertumbuhan janin.

Pemeriksaan pada  saat trimester 1 bertujuan  untuk mengetahui apakah kehamilannya di dalam rahim atau di luar rahim dan apakah pertumbuhannya sesuai.

Dari mulai  kehamilan 5 – 6 minggu kita sudah bisa melihat cikal bakal  janin sampai ke fase 10 minggu di mana bayi sudah bisa disebut janin. 

Setelah 12 minggu fase trimeseter 1 sudah bisa dilihat apakah janin tidak mengalami kelainan, seperti kelainan-kelainan kromosom dan apakah tempurung kepalanya sudah terbentuk dengan baik atau tidak. Ini menjadi salah satu tolok ukur, apakah gizi ibunya cukup atau tidak.

Bayi stunting itu salah satu penyebabnya adalah berat badan ibu yang kurang sejak awal atau dari sebelum hamil.

Berikut komposisi suplemen yang dianjurkan oleh Institut of Medicine. 



Ini salah satu gambaran kecil yang harus dipenuhi ibu hamil selama kehamilannya untuk mendongkrak pertumbuhan bayinya sesuai umurnya.


Trimester 3


Memasuki trimester 3 yaitu pada 28 – 41 minggu, maka semua hal yang dilakukan selama  trimester 1 dan 2  menjadi faktor penting untuk modal bayi bertumbuh.  Di trimester 3  menjadi penghujungnya sebelum masuk ke fase berikutnya, yaitu fase bayi yang akan dilahirkan.

Di trimester 3 ini,  semua hal menjadi penting, bukan hanya makanannya si ibu, tetapi gaya hidup, pola olahraganya, senam hamil. 

Kenapa senam ibu hamil menjadi penting? 

Karena dengan berolahraga ibu  hamil memiliki metabolism yang bagus, kerja otot, jantung, parunya bekerja dengan baik sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuhnya ibu menjadi salah satu bahan bakar pertumbuhan untuk bayi juga.

Jika bayi kekurangan oksigen maka  akan menimbulkan ketidaksejahteraan, otaknya  berkembang kurang baik karena kekurangan oksigen.

Dari trimester 3 ini, ibu hamil juga sudah harus mulai mengenal ASI. Dengan cara ketemu dokter-dokter dan para pejuang ASI, ibu bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana dia berlakukan pemberian ASI pada saat setelah melahirkan. Jangan sampai salah kaprah.

Sebab Asi itu bukan hanya suplemen tetapi juga tentang mental dan fisik  serta pikiran itu mempengaruhi. Maka pertemuan dengan konselor ASI menjadi salah satu kebutuhan kalau kita memikirkan tentang stunting, karena makanan terbaik bayi sampai usia 2 tahun salah satunya adalah ASI.


7+ Kontak Konselor Menyusui



Pembahasan tentang 7+ kontak konselor menyusui diuraikan oleh dr. Adnina Hariningrum, CIMI, konselor Laktasi. Hal ini penting karena kadang-kadang ada ibu berpikiran bahwa mulai menyusui itu setelah habis melahirkan berarti belajar tentang ASI itu juga setelah melahirkan, padahal ibu membutuhkan ilmu itu sebelum melahirkan.

Maka sebaiknya 7+ kontak konselor menyusui dimulai pada trimester 3. 

Apa saja yang dibahas pada saat bertemu dengan konselor menyusui?

  1. Usia kehamilan 28 minggu untuk membahas manfaat dan kelebihan ASI. Sekalipun pada umumnya sudah tahu tentang manfaat dan kelebihan ASI, tetapi ternyata tidak semua orang mengetahui manfaat dan kelebihan ASI. Atau mereka sudah tahu, tetapi terkadang dipengaruhi oleh orang di sekitarnya, mungkin orang tuanya, keluarganya dan orang-orang terdekatnya. Oleh karena itu sebaiknya ke konselor bersama support sistemnya, misalnya suami atau ibunya si ibu hamil.
  2. Lalu ketemu lagi dengan konselor di usia kehamilan 36 minggu. Di sini akan membahas praktik awal menyusui. Yang harus dipahami, bahwa kesuksesan menyusui itu tidak hanya bergantung pada ibunya sendiri, tetapi tergantung juga oleh bagaimana proses persalinannya, bagaimana tenaga kesehatan tempat bersalin, bagaimana memilih tempat bersalin yang ramah anak/bayi.  Ini penting karena keberhasilan menyusui ditentukan pula oleh proses awal IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Juga membahas tentang anatomi ibu saat menyusui.
  3. Pada saat persalinan, konselor bisa mendampingi saat IMD atau saat proses menyusui agar anak bisa mencari sendiri puting payu dara ibunya.
  4. Kontak keempatnya, setelah lahir, yaitu 1-3 hari setelah persalinan, mengawal proses awal menyusui. Agar si ibu menjadi lebih tenang saat proses menyusui.
  5. Kontak berikutnya, 7 hari setelah persalinan, kontrol anak dan ibu, apakah ada keluhan atau tidak. Misalnya, lecet puting yang kadang muncul di tujuh hari setelah persalinan.
  6. 30 hari setelah persalinan, yaitu kontak keenam, kita bisa mendiskusikan bagaimana program 1 bulan menyusui. Kecukupan ASI ini paling objektif dilihat dari kenaikan berat badan  bayi setelah satu bulan ini.
  7. Kontak ketujuh adalah 2 bulan setelah persalinan untuk melihat progress menyusuinya. Termasuk bagi ibu-ibu yang bekerja di luar riumah, bagaimana persiapan untuk pekerjaannya. Bagaimana membantu produksi asinya tetap terjaga  saat bekerja  dan sebisa mungkin tidak memperkenalkan dot. Ini semua bisa didiskusikan pada kontak ketujuh.

Lalu ada plus, kontak 7+, kenapa ada plusnya?

Karena di luar yang kontak konselor ke tujuh, bisa juga konsultasi di luar hal-hal tersebut, misalnya pada keadaan-keadaan lain, seperti MPASI. Kapan dimulainya pemberian MPASI dan sebagainya.


Tumbuh Kembang Anak 


Mengenai tumbuh kembang anak, dibahas pula oleh dokter Spesialis Anak dari Kehamilan Sehat, yaitu oleh  dr. Yoga Yandika, Sp.A.

Ada dua hal yang penting dipantau pada anak, yaitu tumbuh kembang anak. Tumbuh bersifat kuantitatif dan kembang bersifat kualitatif. Tumbuh kembang anak harus dipantau karena anak itu bukan dewasa kecil.

Tumbuh itu adalah terjadinya perubahan suatu ukuran perubahan proporsi dan hilangnya sifat-sifat lama dan timbulnya sifat-sifat baru. Hal ini dilihat dari bertambahnya berat badan, lingkar kepala dan tinggi badan.

Untuk perkembangan anak dapat dilihat dari buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).

Perkembangan anak itu misalnya, 

  • Dari usia 0 -  3 bulan sudah seharusnya  bisa angkat kepala
  • Usia 3 – 6 bulan anak seharusnya sudah bisa mulai belajar untuk duduk
  • Usia 6 – 9 bulan dia sudah bisa belajar untuk berdiri
  • 9 – 12 bulan sudah bisa belajar untuk berjalan

Jika kemampuan-kemampuan ini terlambat, sebaiknya dibawa ke dokter untuk dikonsultasikan.

Anak dikatakan tumbuh bukan dilihat dalam satu titik, harus dilihat dari grafik kenaikan berat badannya dalam 3 bulan terakhir. Jika kenaikan berat badannya stagnun maka kita harus interfensi secepat mungkin, jangan menunggu sampai usia 5 tahun.

Sebab fase pertumbuhan anak itu dilihat dari 0 – 2 tahun pertama, karena itu ada istilah 100 hari pertama kehidupan, 9 bulan dalam kandungan dan  2 tahun setelah lahir.

Pertumbuhan dan perkembangan berbeda. Perkembangan anak itu adalah perkembangan anak belajar sesuatu hal yang baru sedangkan pertumbuhan anak adalah kemampuan anak untuk tumbuh.


Senam Hamil dan Korelasinya Mencegah Stunting


Senam Hamil adalah salah satu program dari Kehamilan Sehat yang secara psikologis mampu menolong ibu-ibu agar korelasinya dengan stunting dapat dicegah. 

Hal ini dijelaskan oleh Diah Kusuma Wardhani, instruktur senam hamil di Kehamilan Sehat yang ditugaskan di Palembang, yaitu cabang Kehamilan Sehat di Palembang.

Menurut beliau, ada dua penyebab ibu-ibu kurang mengetahui tentang stunting, yaitu:

 

  1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi  sebelum hamil, saat kehamilan dan setelah melahirkan.
  2. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.


Berdasarkan kedua hal tersebut,  maka Kehamilan Sehat merasa perlu menyatukan ibu-ibu hamil dalam suatu komunitas melalui kelas senam hamil.

Di kelas senam hamil itu, ibu-ibu  melakukan gerakan inti dan gerakan relaksasi. Di sana diajarkan juga teknik pernapasan saat kehamilan dan teknik pernapasan nanti saat persalinan serta gerakan inti dari senam hamil itu sendiri.

Setelah melakukan gerakan  inti dari senam hamil, maka ibu-ibu dimasukkan ke dalam kelas edukasi yang diberikan oleh narasumber yang terpercaya. Mulai dari  dokter kandungan, dokter anak, konselor ASI dan bidan-bidan yang berpengalaman.

Edukasi ini memberikan pengetahuan yang sangat membantu ibu-ibu hamil dengan biaya yang cukup terjangkau. 


Mengenal Klinik Kehamilan Sehat


Secara singkat, persiapan calon ibu itu ada tiga tahap, yaitu sebelum hamil, saat hamil dan setelah melahirkan.

Klinik Kehamilan Sehat hadir untuk mendampingi setiap tahapan kehamilan ibu, yaitu: 


Sebelum Hamil

Klinik Kehamilan Sehat memberikan edukasi mengenai kesehatan kehamilan, ilmu parenting, asupan gizi, bahkan faktor lingkungan seperti akses pada air bersih dan sanitasi.


Saat Hamil

Edukasi kehamilan, gizi selama hamil, pemeriksaan kesehatan kehamilan, senam hamil, serta persiapan laktasi. Kehamilan Sehat hadir di semua tahap kehamilan guna membantu pencegahan pada stunting sejak masa kehamilan.


Setelah Melahirkan

Masa setelah persalinan meliputi kondisi dan kesiapan ibu setelah bersalin yang Kehamilan Sehat fasilitasi melalui Mom to be-Class. Kehamilan Sehat juga menyediakan vaksinasi serta pemantauan tumbuh kembang anak dan pendampingan proses laktasi.


Sumber Gambar: kehamilansehat.com


Klinik Kehamilan Sehat telah hadir di berbagai kota di Indonesia, setidaknya terdapat 15 cabang dengan berbagai kelebihan-kelebihan, yakni:

  1. Melayani pemeriksaan kehamilan dan persalinan
  2. Melayani Program Hamil dan pemasangan IUD. 
  3. Mendukung persalinan normal atau pro-normal
  4. Memiliki fasilitas farmasi dan laboratorium sendiri 


Klinik Kehamilan Sehat dinaungi oleh PT. Kehamilan Sehat Sejahtera yang merupakan klinik kehamilan dengan kualitas pelayanan setara dengan rumah sakit. Klinik yang dipimpin oleh Bapak Agus Jatmika Soegiarto ini, menggabungkan pengetahuan medis dan bisnis sehingga bisa menghadirkan pelayanan kesehatan yang sangat bagus apalagi didukung oleh tenaga medis yang berpengalaman, tersertifikasi dan professional.

Dengan harga yang terjangkau, Kehamilan Sehat mampu menyediakan fasilitas pelayanan yang nyaman dan memadai.


Kesimpulan


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) yang disebabkan kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Di mana kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga pada masa awal setelah bayi lahir.

Sebelum bayi mengalami stunting, maka ibu harus mempersiapkan segala sesuatunya, setidaknya mengikuti tips kehamilan sehat berikut.

  1. Persiapkan diri sebelum merencanakan kehamilan.
  2. Saat hamil, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
  3. Konsumsi nutrisi seimbang, kurangi asupan gula dan karbohidrat dan mulai rajin mengonsumsi asam folat, vitamin C dan vitamin D.
  4. Rajin berolahraga, salah satunya mengikuti senam hamil
  5. Istirahat yang cukup.


Selain kelima tips kehamilan sehat tersebut, jangan lupa pula rajin melakukan konsultasi kehamilan dengan mengunjungi Klinik Kehamilan Sehat untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kehamilan yang nyaman dan ramah.


Makassar, 4 Juli 2022

Dawiah

Post a Comment