“Menyesal” Telah Mengunjungi 5 Tempat Ini

Friday, November 16, 2018


 “Menyesal” Telah Mengunjungi 5 Tempat Ini

Tiba-tiba saya merasa menyesal telah mengunjungi beberapa tempat tetapi   tidak menemukan momen indah yang diharapkan, tidak menikmati momen indah di tempat itu, dan terutama tidak sempat menuliskannya. Padahal tempat-tempat yang saya kunjungi itu adalah tempat yang bersejarah, indah, dan menyimpan banyak cerita.
Sekarang rasanya ingin mengulangi lalu menuliskannya. Tetapi mengulanginya tentu saja tidak akan sama, setiap momen yang dialami pastilah tak akan berulang. Seperti juga waktu, jika sudah berlalu maka pasti tak akan kembali.

Menuliskannya kembali mungkin bisa, hanya saja  butuh perenungan yang mendalam agar setiap kenangan bisa dimunculkan kembali. Yah mungkin serupa de javu.

Pernahkah kalian mengalaminya?

Nah, berikut ini adalah tempat-tempat yang pernah saya kunjungi sekaligus saya sesali itu.. Untungnya masih ada foto-foto yang sedikitnya bisa membuktikan kalau saya memang pernah berkunjung ke tempat itu. Jadi bukan hoaks kan.

Madina

Pebruari 2015  bersama mama saya diberi rezeki melaksanakan ibadah umroh. Madina adalah tempat pertama bagi rombongan kami singgahi sebelum melaksanakan ibadah umroh di Mekka.
Rombongan kami tiba pas azan subuh berkumandang maka kami hanya diberi kesempatan untuk menyimpan barang lalu segera ke Masjid Nabawi. Saya bersama mama segera ke Masjid Nabawi yang berada di depan hotel tempat rombongan kami akan tinggal beberapa hari. 
Berhubung kami belum pernah melihat bentuk Masjid Nabawi sama sekali maka jadilah kami salat di pelataran masjid yang awalnya kami mengira tempat itu  sudah berada di dalam masjid.

Koleksi Pribadi: Di depan Masjid Quba

Menurut beberapa referensi yang saya baca, Madina dahulu bernama Yatsrib lalu berganti nama menjadi Madinah setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah. Di kota inilah Rasulullah dimakamkan. Selain itu, di kota ini pernah menjadi pusat kekhalifahan. Ada tiga khalifah yang pernah berkuasa dan menajdi penerus Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan.

Selain Masjid Nabawi, ada dua masjid lagi yang kami kunjungi dan melaksanakan salat di sana, yaitu Masjid Quba dan Masjid Qiblatain. Kedua masjid itu merupakan masjid tertua dan masjid tertua ketiga adalah masjid Nabawi sendiri.

Lima hari saya dan rombongan berada di kota ini. Banyak kisah yang tak sempat saya catat, banyak pula cerita yang mengharubiru dan sekali lagi saya menyesal karena tak sempat menulisnya.
Penyesalan saya lainnya  ketika berada di kota Madina adalah saya tidak dapat mengambil banyak gambar yang menarik, padahal begitu banyak tempat yang sangat indah untuk diabadikan.

Penyesalan lainnya adalah saya tidak sempat mencatat nomor handpone teman-teman seperjalanan, padahal mereka adalah saudara-saudara baru saya yang baik hati dan asyik. Jadi setelah kembali ke tanah air kami kehilangan kontak. Semoga hal itu karena disebabkan saya fokus ibadah sekaligus mendampingi mama sehingga dapat dicatat sebagai pahala. Aaamiin.

Mekka

Hari ke-6 rombongan kami berangkat menuju Mekka. Sepanjang jalan, saya merekam kota yang sangat indah itu. Sayangnya semua hasil rekaman itu terhapus. Tiba di Mekka sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Kami hanya diberi waktu sekitar 10 menit untuk menyimpan barang di hotel lalu segera berkumpul dengan rombongan dan bersiap melaksanakan ibadah umroh.

Koleksi Pribadi: Seusai Menjalankan Ibadah Umroh


Rombongan kami berada di kota Mekka ini selama lima hari. Melaksanakan ibadah umroh sebanyak dua kali. Ingatan di kota suci sebenarnya masih cukup jelas, tetapi banyak penggalan-penggalan cerita yang terputus. Terutama cerita-cerita manis saya bersama mama.
Di kota inilah saya merasa untuk pertama kalinya menjadi anak yang berbakti untuk mama saya. Dengan sabar saya  membimbing, mengantar, dan meladeni mama saya walaupun sesekali dapat juga omelannya. Saya terlalu lambat berjalan dibandingkan mama yang masih lincah.


Saya dan Mama  di Masjidil Haram

Sangat menyesal karena tidak dapat membantu mama saya mencium Hajratul Aswad, padahal itu adalah salah satu impiannya. Ustaz yang mendampingi kami tidak mau mengambil resiko, mengingat mama saya sudah cukup sepuh. Ustaz mengkhawatirkan keselamatan mama saya.
Saya juga tidak sempat foto-foto di antara burung-burung di sekitar pelataran Masjidil Haram. Apalagi saat melihat foto-foto teman rombongan yang berpose di antara burung-burung itu, duh rasanya cemburu hihihi… 

Dieng Wonosobo

Desember 2016 saya ikut rombongan teman-teman Ayangbeb berlibur ke beberapa tempat wisata di Dieng Wonosobo. Sebenarnya teman-teman Ayangbeb itu adalah  teman-teman saya juga. Kami pernah sekantor, jadi tidak perlu lagi beradaptasi, toh kami sudah sering seru-seruan.
Ada tiga tempat wisata yang kami kunjungi di Wonosobo, yaitu Telaga Warna, Bukit Sikunir, dan Kawah di Dieng.

Menyusuri jalan menuju Bukit Sikunir pada malam hari memberikan sensasi tersendiri. Tiba di atas bukit sekitar pukul 12.00 malam, menyisakan keletihan. Akibatnya sunrise tak dapat saya nikmati. Padahal tujuan ke bukit ini adalah ingin melihat sekaligus mengabadikan sunrise yang sangat terkenal itu. Menyaksikan sinar matahari yang berwarna kekuningan itu pastilah sangat indah.

Saya dan Ayangbeb di Dieng Wonosobo 😄

Ketika ke Kawah Sikidang bau kawah yang menyengat membuat saya sedikit sesak. Maka saya hanya dapat memandang teman-teman yang turun ke sekitar kawah dan berfoto-foto ria di sana. Untungnya pemandangan indah berupa hamparan bukit hijau dan tanah kapur di sekitar tanah kawah masih bisa saya nikmati. Tapiii … tak ada fotonya. Hiks.

Rombongan SMPN 7 Makassar

Nah di Telaga Warna inilah satu-satunya tempat yang cukup memberi saya kepuasan karena bisa foto-foto bersama Ayangbeb sekaligus menikmati telaga yang indah. Walaupun tidak dapat mendaki ke puncak bukit yang mengelilingi telaga untuk lebih menikmati keindahannya.

Di Telaga Warna😍

Bandung

Sudah tiga kali saya mengunjungi kota kembang ini, tetapi belum sekalipun mengunjungi daerah wisatanya. Padahal begitu banyak tempat yang asyik untuk dikunjungi. Yah memang saya ke Bandung bukan untuk liburan apalagi untuk wisata, tetapi kan bisa juga perjalanan dinas diselingi dengan liburan (harapan saya).

Pertama kali ke Bandung, sempat menginap di salah satu villa di Ciwidey tetapi esoknya langsung meneruskan perjalanan. Belum sempat menikmati pemandangannya dan  belum sempat foto-foto, rombongan langsung jalan. Wuis kecewa berat.

Hingga saya berniat,  suatu saat saya akan ke Bandung lagi tetapi hanya berdua Ayangbeb saja atau diantar sama anak.

Kedua kalinya ke Bandung adalah studi banding ke beberapa sekolah swasta. Namanya juga studi banding, yaah yang didatangi adalah sekolah-sekolah. Jadii… yang dikunjungi sekolah saudara-saudara! Hehehe…

Yang ketiga adalah saat mengunjungi si sulung. Sempat jalan ke kawasan Cihampelas Walk atau Ciwalk dan menikmati objek wisata Teras Cihampelas yang membentang sepanjang 450 meter di atas jalan Cihampelas.

Duduk sejenak sebelum jalan lagi. Weits capek juga ya. Tanda-tanda sudah tuir 😅

Selain itu, sempat pula salat di Masjid bersejarah kebanggaan warga bandung, yaitu Masjid raya Bandung. Sedikit mengobati kekecewaan karena tidak bisa ke tempat wisata lainnya.


Gorontalo

Sebenarnya mengunjungi kota ini memang bukan untuk berwisata melainkan untuk datang meminang  salah satu putri Gorontalo untuk putra sulung saya. Jadi wajarlah kalau saya tidak bisa mengunjungi tempat-tempat wisata di kota ini.

Di Bandara Jalaludin Gorontalo

Tetapi itu tidak menyurutkan semangat saya untuk suatu saat datang lagi dan mengukir kenangan di sana. Yang pasti saya sudah berhasil memboyong putri terbaiknya untuk putra sulung saya.
Nah, teman-teman ada jugakah yang memiliki pengalaman seperti saya? Cerita ya di kolom komentar.


27 comments

  1. Pada waktu berhaji thn 2005, kami tak ada foto depan Kakbah Bun. Karena tidak boleh berfoto. Dimana² ada tanda kamera coret gitu. Kamera bisa disita oleh asykar. Sekarang boleh yah foto². Apalagi sejak HP berkamera. Bingung menyitanya yah...Hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya tuh sekarang makin susah dilarang foto-foto hehehe..

      Delete
  2. Wah berarti beberapa tempat di atas musti didatangi lagi untuk yang kedua kali ya Bunda, Aamiin

    Kalau saya ada sih beberapa, diantaranya ke Bromo. Lihat sunrise nya sudah..Tapi pas mau ke kawah, sulung saya yang punya asma sesak..Jadi saya temani dia. Sementara suami dan si bungsu lanjut lihat kawah..
    heheeh..nyesel juga , tapi enggak apa-apa memang musti temani anak..:)

    ReplyDelete
  3. Saya pun sering begitu, menyesal karena tidak sempat menuliskan pengalaman berkunjung ke suatu tempat, dan alhamdulillah mba Dawiah bisa menuliskannya dalam 1 artikel ini

    ReplyDelete
  4. Salah satu penyesalan saya tidak menulis kisah perjalanan secara detil adalah saat mengunjungi Masjid Istiqlal tahun 2014. Saya menginap di sana bersama teman2 dlm sebuah agenda dakwah. Sangat berkesan. Sayangnya sy hanya pepotoan doang, lupa pada blog, hiks. Juga saat berwisata ke Jateng. Duh, nyesel. Skrg walopun dekat, sy berusaha menuliskannya.

    ReplyDelete
  5. Wah, tempat yang pernah dikunjungi bagus semua, Mbak. Semoga bisa kembali ke sana, ya. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, makanya menyesal karena tidak menuliskannya secara lengkap. Aamiin

      Delete
  6. Banyak menyesalnya tapi pasti lebih banyak bersyukurnya kan Buu bisa ke tempat2 ini. Keindahan dan pengalaman indah kan terekam jelas di memory, walaupun tidak ada fotonya. Saya sejak ada blog aja nih jadi lebih semangat foto2 kalau ke mana2, buat bahan artikel di blog hahahaha

    ReplyDelete
  7. Aku belum pernah mengunjungi semuanya, tapi paling pengin ke Mekkah dan ke Madinah semiga dikabulkan.

    ReplyDelete
  8. Penyesalan selalu datang dari belakang 😁 at least mba punya kesempatan jalan2 ke tempat ketjeh di atas, mungkin beberapa org bisa ngiri liatnya 😄

    ReplyDelete
  9. Disesali cuma sekali, pengen pergi lagi ya Kaaak ....
    Semoga kesampaian ke sana lagi yaa

    ReplyDelete
  10. Semoga suatu saat bisa kembali kesana ya mba, untuk mengulang semua hal yang belum didapatkan saat kunjungan pertama.

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah..saya blm pernah menyesal mengunjungi suatu tempat. Kalaupun tdk punya kenangan tercetak..insya Allah kenangan2 itu terpatri di hati.. hehe..
    Semoga bisa berkunjung lagi ke tempat2 indah itu y mba..

    ReplyDelete
  12. kadang saking asyiknya sampe lupa ya bun. saya juga begitu.

    ReplyDelete
  13. Saya menyesal karena kurang jalan-jalan. Nulisnya juga dikit-dikit

    ReplyDelete
  14. Jadi pelajaran berharga jg buat kami yg baca ya mba. Semoga dimudahkan bisa mengunjungi kembali tempat2 ditas terutama kemadina

    ReplyDelete
  15. Saya menyesal kenapa waktu saya ke Dieng ga ke telaga warna. Hehe.. adabanyak oenyesalan yang karena keaalahan saya sendiri

    ReplyDelete
  16. Padahal Dieng Wonosobo itu lumayan dekat dengan Kendal tapi aku belum pernah sekali pun pergi ke Dieng. Semoga sebentar lagi aku bisa ke Dieng. Kadang aku juga gitu, menyesal telah datang ke suatu tempat padahal orang lain berharap bisa mengunjungi tempat tersebut.

    ReplyDelete
  17. Saya malah juga menyesal karena satupun tempat di atas belum saya kunjungi. Padahal di Gorontalo ada adek saya.

    ReplyDelete
  18. MasyaAllah sudah menjejak rumah Allah Mba Marda. Barokallah. Semoga diberi rezeki untuk kembali mengulang, apa yang belum senpat dilakukan. Aamiin.

    Mbaa kalo ke Dieng lagi main rumahku. Aku di Kensal, 3jaman kalo ke Dieng.

    ReplyDelete
  19. Saya pernah mengalami seperti ini juga mba, pergi ke suatu tempat tapi ada yang terlewatkan untuk diabadikan. Nyeselnyaaaaa.... Berasa pengin balik lagi untuk mengulanginya ya.

    ReplyDelete
  20. Semoga suatu saat bisa kembali lagi ke sana ya mbak, sehingga bis amengulangi momen2nya. Kalaupun enggak insyaAllah memori di tempat2 tersebut enggak akan hilang :)

    ReplyDelete
  21. Adaa...
    Saat ke Jepang.

    Jaman baheula mah...kerasanya yang penting pengalamannya.
    Tapi sekarang, berasa ga punya kenangan apa-apa.

    Hiiks~

    ReplyDelete
  22. Pernah waktu masih tinggal di.jepang. banyak tempat yang luput diabadikan. Jadi pengen ke sana lagi hehehe tapi kapan? Sudah sampai di tanah air baru menyesal

    ReplyDelete