Menulis Bebas Bisa Menghalau Writer’s Block

Wednesday, October 13, 2021







Sudah beberapa hari ini saya tidak berniat menulis apalagi posting di blog.

Ide sih ada saja yang muncul di kepala, tetapi saya acuh tak acuh dan malahan asyik membaca cerita fiksi di aplikasi membaca online.

Anehnya, saya mengeluhkan ke teman tentang kemandekan menulis saya itu. Bilang tak ada idelah, lagi bad mood lah, lagi sibuk dengan kerjaan sekolah, lagi pelatihan dan sebagainya.

Lucu kan?

Kalau dipikir-pikir, sepertinya saya memang lagi berada di suasana hati yang buruk. 

Ini untuk urusan menulis, apa lagi ya namanya? Istilah bahasa Inggris soalnya dan saya rada-rada deh kalau urusannya istilah dalam bahasa asing.

Oh ya, writer’s block!

Baru ingat saya. Itu tuh keadaan di mana penulis mengalami kebuntuan dalam menulis. 

Psst, dibisikin sama Om Google yang baik hati dan tidak pelit ilmu.

Katanya lagi, orang yang mengalami writer’s block biasanya dipicu oleh beberapa hal, antara lain.

  • Penulis melakukan riset yang lama sehingga idenya tidak jalan.
  • Takut tulisannya dikritik. Ini nih tidak siap mentalnya.
  • Terlalu perfeksionis, ingin menghasilkan tulisan yang sempurna.

Lah, terus saya berada di level mana?

Pertama, saya tidak sedang meriset untuk tulisan di blog pribadi saya. Ada sih tulisan saya yang mandek karena persoalan riset. Itu tuh naskah fiksi yang pernah saya ikutkan di tantangan menulis di facebook jadi buku. Ada yang ingat nda?

Tidak yah? Yah sudah wkwkwk.

 

Kedua, saya tidak pernah takut dikritik kok. Kritik saja tulisan saya. Saya siap dan berterima kasih. Bukankah itu tambahan ilmu buat saya? Malahan merasa tersanjung, karena itu berarti tulisan saya dibaca dengan sepenuh hati, bukan sekedar menggugurkan kewajiban ngebewe, hahaha.

Hayoo, ada yang tersinggung perkara blog walking ini?


Ketiga, saya tidak perfeksionis. Bagi saya tidak ada manusia yang sempurna termasuk tulisan. Kan, yang sempurna itu hanya Yang Maha Sempurna itu sendiri. Makanya saya percaya diri saja menulis dan posting di blog, bahkan saya percaya diri menarsiskannya di semua media sosial saya, wkwkwk.

Lalu kenapa saya mengalami kemandekan menulis?

Apa? Jawablah Ferguzo!

Yah, sudahlah. Lupakanlah penyebabnya. Lebih baik kita cari saja solusinya. Tidak baik loh, seorang yang mengaku-ngaku penulis tetapi tidak menulis kayak saya.

Ngaku penulis, tapi tidak ada tulisannya

Ngaku bloger, tetapi blognya berisi sarang laba-laba bahkan ada yang sudah lupa kunci blognya ditaruh di mana.

Untungnya saya belum sampai di level itu. Blog saya masih aman, laba-labanya masih enggan bercokol lama-lama di sana. Lah saya rajin membersihkannya kok.

Apalagi kunci untuk membuka buka blog utama saya, masih aman. Setiap hari saya buka, minimal mengecek, kapan terakhir saya posting.

Bahkan tahun ini berhasil menerbitkan dua buku non fiksi, sekalipun buku antologi. 

Tidak apa-apa kan? Antologi itu juga buku kok. Tenang saja, masih bisa dipamerkan di media sosial. Ha-ha-ha. Dawiah emang begitu orangnya.


Kembali ke solusi agar tidak kelamaan mandek menulisnya.

Sekali lagi Om Google menjadi ujung tombak saya dalam mencari jawabannya, yaah minimal dapat informasi tentang cara menghentikan writer’s block dalam jiwa saya yang mulai rapuh.

Ih, apa seeh…

Dari berbagai sumber yang ditampilkan oleh si Om yang tak pelit ilmu itu saya mendapatkan beberapa caranya.

Mau bilang terima kasih dulu sama si Om ah, I love you tallu cabbu Om Google! Mmuahhh!!

Apa katanya Om Google?


Membaca Buku dan Mencari Inspirasi di Media Sosial


Yang ini sih sudah saya lakukan. Membaca buku hingga tamat. Bahkan saking asyiknya saya membaca hingga lupa menulis.

Terus buka media sosial. Ini apa lagi, makin buntu. Yang ada, saya malah keasyikan membuka-buka semua media sosial. Mulai dari grup WhatsApp, baca-baca kirimannya anggota grup terus ke Facebook, pindah ke Instagram terusss hingga nontonin orang masak-masak di Tiktok.

Kurang apa lagi coba?

Jika kalian mengalami hal yang sama, jangan mencontoh saya ya.

Tidak baik.

Siapa tahu, kalian menemukan ide dan makin lancar menulis setelah membaca dan membuka media sosial. Iya kan?

 

Berolahraga Ringan

 

Katanya, sehabis olahraga biasanya badan segar dan pikiran kembali jernih.

Ok, saya lakukan!

Saya jalan-jalan sore dong di mal, lanjut jajan hamburger (kata driver tercinta, tak sahih jalan di mal tanpa makan) Bhahaha.

Woii, saya salah dalam menginterpretasikan olahraga. Bukan begitu yang namanya olahraga. Makanya saya gagal total.

 

Ingat Motivasi Menulis

 

Cobalah ingat-ingat lagi motivasimu menulis. Biasanya ampuh tuh untuk membangkitkan semangat menulis kita. Ini masih saran dari si Mbah.

Apa yah motivasi menulis saya?

Dahulu sebelum merasakan nikmatnya dapat transferan hasil menulis, motivasi saya adalah mencurahkan isi hati. Sayangnya saat ini, tidak semua curahan hati bisa dituangkan.

Masa iya saya curhat tentang Ayangbeb yang kian hari kian manja. Maunya disiapkan sarapan yang lengkap lauknya. Ada sayur bening kesukaannya, ada ikan masak kuning dan sambal tomat.

Ih, tidak asyik sekali kan dituliskan? 

Kalau sifat manjanya muncul, saya tidak perlu tulis di blog, cukup mengirim link tiktok yang berisi pesan yang isinya seperti ini.

“Kalau kamu mengharapkan istrimu punya penghasilan maka bersiaplah dia tak bisa 100% mengurus rumah tangga. Kalau kamu mengharapkan istrimu mengurus rumah tanggamu secara penuh, maka kamu harus bersiap memiliki penghasilan yang lebih banyak, sebab istrimu tak bisa membantumu. Berkacalah! Setampan apakah kamu, sekaya apakah kamu? Sudah sempurnahkah kamu?”

Daaaan, saya sukses membuatnya terpaku. LOL.

Ingat! Ini jangan dicontoh. Terutama yang baru membina rumah tangga, bisa perang dunia kalian.  Hahaha.

Motivasi saya menulis lainnya adalah ingin mendapatkan cuan. 

Cuan darimana coba? Lah, kemarin saya dapat job menulis, saya tolak. Tidak sesuai dengan hati nurani.

Oh yah, ada sih pesanan artikel, sudah disetujui jumlah payment nya, tiga artikel sekaligus, tetapi belum ada brief nya. Kalau briefnya sudah ada, produknya sudah datang kan enak tuh. Langsung, cuss nulis!

Apa lagi yah cara menghalau writer’s block?

 

Menulis Bebas


Nah, ini masih kata Om Google. Katanya menulis bebas itu bisa memancing otak kita untuk menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada dalam memori. 

Benarkah itu?

Baiklah, saya menulis bebas saja. Saya mau menulis apa saja yang ada di pikiran saya. Apaaaa saja.

Termasuk tulisan ini.

Ih, ternyata sudah lebih 900 kata tanpa saya sadari. Terima kasih Om Google. selanjutnya saya posting di blog ah.

Terima kasih kalian sahabatku sudah meluangkan waktunya membaca tulisan bebas saya. Sampai jumpa dengan tulisan saya yang lebih terarah dan berbobot.

By the way, tulisan ini judulnya apa yah?

Ini saja kali, “Menulis Bebas Bisa Menghalau writer’s block.

Bisa juga nih kalian baca-baca tentang Rahasia Menulis di Blog. Ihsss, gaya juga ya saya, sok-sok kasi nasihat tentang menulis, padahal sering mandek juga. Ha-ha-ha.

 

Makassar, 13 Oktober 2021

Dawiah

30 comments

  1. Kereen, Buun! Tulisan bebasnya bisa sepanjang ini. Saya jadi dapat ide juga untuk menulis bebas. Sepertinya di blog saya belum ada tulisan bebas seperti milik Bunda, deh! :)
    Tapi mau menulis apa, ya? Gak mungkin juga curhat tentang masakan untuk suami hihihi

    ReplyDelete
  2. Bunda Dawiah ... Ya ampun, lama banget nih nggak main ke 'rumah' Begitu main, eh lah dalah saya malah ketawa terus. Bisaan nih Bunda cara menyambut tamu ke 'rumah', hahaha ...

    Tapi olahraga tuh memang efektif membangkitkan semangat loh, Bun. Jangan lupa ya Bun, pastikan tempat olahraganya tepat, jangan yang banyak booth penjual makanan, atau babang-babang yang bawa gerobak, xixixi ...

    Kalau saya sih masalahnya udah capeeek, huhuhu ... Solusinya apa ini ya, Bun? Loh, malah minta wejangan.

    ReplyDelete
  3. Wah, terima kasih bunda motivasinya. Saya juga sering nih mager karena writer block dan bikin banyak alasan untuk gak nulis, hehehe. Tipsnya mantul nih bu, beberapa sudah sering saya praktikkan juga. Tapi memang butuh motivasi dari lua juga biasanya kalau saya, hehe

    ReplyDelete
  4. Bun bun bunnnn... ya ampuuuun. Ini akuuuh bangeeeed. Dan endingnya sangat memotivasi. Malu euy ngaku blogger tp blognya kayak sarang laba2. Terimakasih telah menyadarkanku. Dan tulisan ini sungguh luar biasaaaaa.

    ReplyDelete
  5. Baca tulisan ini sambil diam-diam senyum sendiri hehehehe. Emang setiap penulis pernah mengalami writer's block. Akupun beberapa kali mengalaminya. Dan yang aku lakuin seringnya adalah justru take a breake for a while biar ide bisa masuk lagi. Apapun itu ya bun, yang penting semangat dan motivasi awal nggam kendor.

    ReplyDelete
  6. Waduuh saya kena tabok lupa kunci blog 😭😭. Tapi bukan blog yang sering dipake, blog yang lama tenggelam...
    Writer's block adalah hal yang waja, Bum bagi penulis. Mungkin lagi jenuh, tapi kalau sudah semangat lagi, susah kan ya ngerem nulisnya? Keren deh, bunda produktif sekali menulisnya

    ReplyDelete
  7. Betul sekali. Intinya tetap menulis, ya. Nanti juga yang tampak kusut jadi terurai

    ReplyDelete
  8. Aaaah Bunda....baca dari atas sampai bawah, jadi berasa "kena deh! Terutama yang dua ini:
    1.Takut tulisannya dikritik. Ini nih tidak siap mentalnya-->Karena dulu isinya blogku hampir semua tulisan tentang kisah kesehatan jiwa diriku sendiri. Jadi meski gak ada yang kritik, justru diriku sendiri yang ngomong, "ah ini lagi ini lagi, bosen lah!"
    2. Terlalu perfeksionis, ingin menghasilkan tulisan yang sempurna-->sering banget udah nulis, dicek2 belum merasa sempurna, jadilah tulisan menghuni draf, tak kunjung di publish. Makasih ya bunda, atas tulisannya membuatku SADAR. besok2 harus rajin nge post tulisan yang mangkarak di draft.

    Sukses selalu, Bunda🙏

    ReplyDelete
  9. hehehe
    Kayaknya aku juga berasa kena writer's block terus deh
    Alesannya sih udah ketahuan yaitu yah emang males aja *plak*

    Tapi menulis bebas ala curhat kayak gini emang paling enak yah mbaaak, berasanya lebih ngalir aja gitu. Kayaknya aku mau nyoba juga deh hehe

    ReplyDelete
  10. hahaha galau kena writer's block, lalu ditulis, ternyata malah terbebas dari writer's block.

    Memang banyak penyebab writer's block ya mbak, dan kita pun sudah lakukan saran-saran, tapi kok kayak masih aja ga bisa pergi si writer's blocknya. Mungkin sebetulnya jangan merasa kena writer's block :D



    ReplyDelete
  11. Kangeeen menulis bebas tanpa tekanan, memang kalau udah kena writer's block udah kayak orang patah hati. Ngapa-ngapain nggak enak, beneran. Banyak ide tapi ngeliat laptop aja berat banget, apalagi mau ngetik hahaha...

    ReplyDelete
  12. Aku pun kalau nulis trus kena writer block duh berasa bingung mau nulis apa. Harus lebih rileks dan baca buku bisa jadi pilihan buatku

    ReplyDelete
  13. wah kesuakaan Ayangbeb Bunda Dawiah enak tenan..sayur bening, ikan kuning, sambel tomat. Mantaap!
    Setuju, jika tulisan bebas bisa menghalau writer block..nulis ya nulis aja, jangan sampai ngakunya blogger tapi blognya penuh sarang laba-laba.
    Jadi makin semangat baca pengingat ini

    ReplyDelete
  14. Beberapa bulan yang lalu itu saya juga mengalami jenuh menulis. Dari yang Google Analytics eroe, DA terjun bebas, dan ide mandeg. Jadi, makin mager buat ngegame. Dan akhirnya pelan-pelan menulis lagi, ya, meskipun gak tiap hari, setidaknya seminggu ada satu postingan di blog lah.

    ReplyDelete
  15. eamng sih ketika mikirnya bebaskan aja jadi ga ada beban, jd lebih dapet semangatnya buat nulis. apalagi yg udah lama ga nulis

    ReplyDelete
  16. Mantap banget nih mbak, lagi writer's block aja bisa menghasilkan tulisan seseru ini, apalagi kalau sedang produktif, hohoho....

    ReplyDelete
  17. Ternyata nulis bebas malah jadi seasyik ini ya, Bund. patut dicontoh nih. Idenya justru karena kita merasa lagi nggak mood menulis, eh ternyata malah jadi renyah banget ntulisannya.

    ReplyDelete
  18. Di blogku juga ada kategori curhat Mbk, nulis aja keseharian karena emang selega itu nulis di blog soal kegiatan sehari2 dibanding mandek jadi lama hehe

    ReplyDelete
  19. aku itu sering banget banyak ide tapi hanya sebatas ide, alesan males buka laptop eh enggak jadi nulis. kalau pakai hp malah edit foto atau video, kalau enggak malah main sosmed. ngomongin buku, terakhir nerbitin buku itu setahun yang lalu dan itupun atologi. heheh

    ReplyDelete
  20. Hehehe mantuuul! Pernah baca tulisan tentang writer's block di novel anak. Tipsnya sama, tulis aja apa yang kamu rasa. Pokoknya tulis. Eh tahu-tahu dia jadi satu novel. Bisa terbit deh.

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah saya jarang ngalami writer block ini, maslaah di saya adalah waktu yang pas ketika menuliskannya itu, kadang emang butuh suasana sih, kalo udah mulai, udah ngalir aja, hehehe

    ReplyDelete
  22. kadang bukan males nulis sih aku mba udah kadung ga ada waktunya padahal draft udah ada tapi ga diselesain karena kesibukan yang lain hahaha..bener baca buku, liat2 medsos ntar nemu ide2 buat tulisan..tulisan bebas kadang aku juga tau2 udah 1000kata

    ReplyDelete
  23. Kalau saya ketika mandeg nulis, biasanya saya main dulu sama anak, nonton bareng , baca buku atau ngobrol sama temen. Atau kadang juga diskusi sama suami tentang suatu hal yang akan saya tulis mbak. Alhamdulillah sedikit banyak memabntu banget ketika mulai mandeg, jadi lancar lagi

    ReplyDelete
  24. Saya pernah ikut semacam pelatihan yang mengajarkan menulis bebas ini. Jadi menulis mengalir seperti menulis di diary. Fungsinya untuk mengumpuljan ide atau gagasan. Jadi hasil tulisan bebas itu jija sudah selesai (tanpa edit) terus dibaca ulang. Dari situ kemudian sikembangkan dan dirapikan lagi. Gt sih intinya..

    ReplyDelete
  25. Betul
    Kalau kita sering membaca pastinya ada bahan untuk menulis
    Hanya saja di realita kehidupan saya, sering tidak punya waktu karena ada anak balita butuh perhatian

    ReplyDelete
  26. Bunda, ai lup yuuu pull. Sedang mandek aja akhirnya bisa nulis sepanjang ini. Bikin mesem pula nih isinya. Makasih bunda. Aku jadi terinspirasi. Aku juga mau nulis bebas aja ah biar tetap bisa ngisi blog. Minimal gak kosong-kosong amat lah ya blognya. Semangat terus ya bunda

    ReplyDelete
  27. Aku malah kebanyakan ide mau nulis darimananya bingung mbak wakakak.
    Thanks mba sharingnya

    ReplyDelete
  28. Sharingnya inspiratif nih Bunda. Saya juga sering dong kena writers block ini biasanya ya saya pakai nonton drakor aja deh, hahaha
    Pernah juga sih menulis bebas seperti yang Bunda sarankan dan memang benar ampuh, nanti setelah selesai baru deh diedit gitu

    ReplyDelete
  29. Akuuh, dah lama nih ngalamin writer block, padahal ide ya banyak berjubel di otak, tapi belum juga dapwt hidayah buat menuliskannya

    ReplyDelete
  30. Aku ngerasa suasana hati juga bikin males nulis, hiks

    ReplyDelete