Inilah Unsur Penentu Suksesnya Proses Pembelajaran

Thursday, July 29, 2021





 

Assalamualaikum.

Hai, kamu yang berprofesi guru, apakah kamu sudah tergolong guru yang sukses?

Apakah strategi mengajarmu sudah berhasil membuat betah anak didikmu di kelas selama kamu mengajar? Yaah itu sih kalau ngajarnya tatap muka.

Atau pernahkah kamu mendapati siswamu tertidur di kelas atau bermain saja dan tidak memperhatikan materi yang diajarkan? 

Jika itu terjadi, berarti ada hal yang salah dalam proses pembelajaran. Maka segeralah kamu introspeksi diri, siapa tahu kejadian itu bukan disebabkan oleh siswa yang malas atau nakal, karena bisa jadi hal itu terjadi dikarenakan kamu sebagai guru yang kurang mampu mengusai kelas, dalam istilah pendidikan disebut kurang pengelolaan kelas.

Itu adalah pembelajaran tatap muka, bagaimana kalau pembelajaran dilakukan secara daring.

Baiklah, kita lupakan sejenak pembelajaran daring yang kadang bikin darting. Mari kita membayangkan sedang mengajar secara tatap muka di kelas.

Sebagai seorang guru tentu selalu mencari startegi mengajar agar sukses dalam menjalankan tugasnya. Ketika guru datang ke sekolah untuk menjalankan tugasnya, maka 75% waktunya dihabiskan di kelas, dan hanya dua puluh lima persen di ruang guru atau di kantor.

Nah, saat di dalam kelas itulah berlangsung suatu proses pembelajaran.

Agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik atau lebih tepatnya dikatakan sukses, maka perhatikanlah unsur-unsur yang menunjang kesuksean tersebut.

Berikut ini adalah unsur-unsur yang menentukan suksesnya proses pembelajaran.


 

Lingkungan Fisik

 


Lingkungan fisik dalam proses pembelajaran merupakan daerah tempat belajar siswa, baik di kelas maupun di luar kelas.

Sebelum melakukan pembelajaran, perhatikanlah dampak-dampak yang ditimbulkan sehubungan dengan tubuh siswa, misalnya guru mengajak siswanya belajar di luar kelas, maka perhatikanlah kondisi fisik tempat tersebut.

Apakah tempat itu sudah sesuai dengan keadaan mental siswa, apakah siswa akan merasa nyaman di tempat itu atau tidak.

Jika berlangsung di dalam kelas, maka perhatikanlah pengaturan meja dan bangku. Jika memungkinkan ubahlah pengaturan meja dan bangku tersebut sesuai keinginan siswa dan kebutuhan mereka.

 


Lingkungan Sosial

 


Bangkitkan rasa memiliki dan rasa diikutsertakan dalam kelompok-kelompok yang dibentuk. Aturlah kelompok-kelompok secara heterogen, tujuannya agar setiap anak merasa dibutuhkan dan saling membutuhkan. 

 

Presentasi atau Penyajian

 

Saat kamu menyajikan materi pembelajaran maka jangan melakukannya secara monoton. Variasikan cara penyajian materi agar siswa tidak bosan. 

Beberapa pakar psikologi menyatakan, bahwa waktu konsentrasi anak hanya 20 menit, karenanya lakukanlah penyegaran setiap 20 menit dengan mengubah metode atau memberikan selingan-selingan.

Kaitkan setiap konsep pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari agar anak lebih mudah memahami dan merasa tidak asing dengan konsep yang diajarkan oleh gurunya.

 


Materi Pembelajaran


 

Dalam hal materi pembelajaran, maka tekankan isi, arti, relevansi dan manfaat setiap materi pembelajaran yang akan diajarkan agar siswa termotivasi serta tertantang untuk belajar. 

Ajarkan konsep-konsep yang gampang dicerna dan lebih spesifik serta hindari mengajarkan konsep-konsep yang umum agar materi yang diajarkan tidak menjadi bias.

Sesuaikan kurikulum dengan keadaan siswa, sarana dan prasarana agar tidak terjadi ketimpangan antara kurikulum dengan keadaan atau situasi real-nya.

 


Pembelajaran Bermakna

 


Agar proses pembelajaran bermakna bagi siswa, maka siapkan rencana kegiatan yang akan membangun ingatan jangka panjang mereka, misalnya melakukan refleksi yang sehubungan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Gunakanlah sumber-sumber teknologi untuk mendapatkan informasi kemudian diintegrasikan dengan pemahaman siswa. Misalnya mencari informasi melalui internet.

 


Produk



Siapkan proyek-proyek untuk mengaplikasikan pencapaian pemahaman siswa setelah melalui proses pembelajaran.

Gunakan pula taksonomi Bloom dalam menyusun tugas-tugas, pertanyaan-pertanyaan maupun soal-soal. Rancanglah berbagai macam produk dan tes bagi siswa untuk mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

Demikianlah.

Oh yah, sambil menanti berakhirnya masa pandemi, tidak apa-apalah kita mempelajari teori-teori  tentang cara mengajar yang sukses.

Teori saja dahulu praktiknya kemudian. Ha-ha-ha.

 

 

 

6 comments

  1. Pembelajaran bermakna ini yang sering luput dari perhatian. Kadang-kadang hanya sebatas transfer ilmu.
    Terima kasih sudah berbagi, Bunda.

    ReplyDelete
  2. Ini penting sekali di perhatikan oleh para pendidik ya Bund, biar anak2 tidak bosan dan tetap semangat dalam belajar. Untuk pembelajaran daring kayaknya bisa diterapkan juga nih, biar ada selingan tidak monoton metodenya.

    ReplyDelete
  3. Mahasiswa saya tersebar, engga semua di Bandung.
    Lagi ngajar, tiba² ilang. Nanti dia WA, maaf Bu, sinyal ilang...
    Mudah²an bener...hehe...bukan krn saya membosankan...😆😆

    ReplyDelete
  4. Jadi keinget masa-masa mengajar dulu. Masih harus banyak belajar improvisasi lagi untuk membuat suasana belajar menyenangkan. Hehe

    Terima kasih tipsnya, Mbak

    ReplyDelete
  5. Bener bun, saat ngajar di kelas pas tatap muk, kok ada muridku tertidur, di saat itu aku suka sedih. Duh, aku kudu belajar lagi pengelolaan kelas.

    ReplyDelete
  6. Tantangan bener ngajar online ini mbak. Terus terang aq akhirnya cuma ngajar kuliah 20 menit. Selebihnya diskusi ngobrol. Karena emang stressfull.

    ReplyDelete