Makanan Khas Daerah Bugis yang Kerap Hadir Saat Maulid

Thursday, September 10, 2020

 

Makanan Khas Daerah Bugis



Makanan Khas Daerah Bugis yang kerap hadir saat Maulid 

Bukan rahasia lagi jika perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw di Sulawesi Selatan sangat meriah yang dirayakan di masjid-masjid ataupun di rumah-rumah masyarakat.

Saat perayaan maulid biasanya  dilengkapi dengan bakul atau ember yang berisi berbagai makanan khas daerah Sulawesi Selatan. Bakul-bakul tersebut diisi dengan telur yang telah diwarnai atau  dihias sedimikian rupa sehingga nampak meriah.

Di dalam bakul atau ember itulah biasanya tersimpan “harta karun” yang menjadi tempat menopang tiang-tiang kayu tempat telur hias bertengger.

Kegiatan ini dilakukan pula oleh hampir semua masyarakat  Bugis, salah satu suku yang ada di Sulawesi Selatan.  Setiap tahun, kegiatan mencari harta karun dalam ember maulid ini menjadi hal yang menghebohkan sekaligus menggembirakan.

Terutama saat menemukan tiga makanan khas daerah  Bugis yang jarang dikonsumi sehari-hari. Ketiga makanan itu adalah bale kambu, tumpi-tumpi, dan kaddo minynya’.

Makanan-makanan tersebut sangat sulit ditemui di warung makan jika bukan pada waktu-waktu tertentu. Biasanya akan muncul jika musim perayaan  maulid atau pesta pernikahan.

Mengapa ketiga makanan itu jarang ditemui?

Mungkin karena proses pembuatannya lumayan rumit atau mungkin karena telah dihempaskan oleh makanan siap saji yang praktis dan berasal dari negara lain.

Makanan-makanan tersebut telah  berhasil merebut selera masyarakat Sulawesi Selatan, terutama anak-anak milenianya  padahal rasa dan kelezatan dari makanan khas daerah Bugis  tersebut tak kalah lezat dan gurihnya.

Tidak percaya?

Mari simak resepnya dan eksekusi dengan sepenuh hati.

 

Kaddo Minynya’

 

kaddo minynya'
Sumber foto: cookpad

Kaddo minynya’ selalu menjadi rebutan saat ada perayaan di Sulawesi-Selatan terutama oleh masyarakat Bugis. Perayaan itu biasanya  saat memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw yang dikenal dengan nama Ma’maudu atau saat acara Mappaccing atau malam pacar yang merupakan  rangkaian acara pesta pengantin di Sulawesi Selatan.

Rasa kaddo minynya’ yang gurih dan wangi selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya.

Bahan dasar kaddo minynya’ adalah beras ketan putih yang mengandung berbagai zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Selain itu ada juga santan dan berbagai rempah-rempah yang membuat kaddo minynya’  menjadi wangi saat disajikan.

Itulah salah satu ciri  makanan khas  daerah Bugis ini, gurih dan wangi.

Penasaran ingin mencicipi kaddo minynya’? Tidak perlu menunggu hingga ada perayaan. Anda bisa membuatnya sendiri dengan mengikuti resep warisan dari mama saya.

Bahan

  • 100 gram beras ketan putih
  • 200 gram kelapa tua (diparut lalu diambil santannya)
  • 1 ruas jari kunyit, diparut atau ditumbuk halus
  • Asam jawa dan garam secukupnya
  • Minyak kelapa secukupnya 

Bumbu

  • 1 batang serai diiris halus
  • 1 ruas jari lengkus diiris halus
  • 3 siung bawang putih
  • 5 biji bawang merah
  • 1 sendok makan ketumbar
  • Merica secukupnya
  • Cengkeh secukupnya (tergantung selera)


Cara Membuatnya

Langkah 1

  1. Rendam beras ketan beberapa menit, kemudian kukus hingga matang.
  2. Setelah matang, masukkan ketan ke dalam baskom biarkan hingga ketan dingin.
  3. Masak santan bersama dengan air asam jawa, parutan kunyit, dan garam.
  4. Setelah santan mendidih dan mengental turunkan dari kompor, lalu aduk-aduk secara perlahan dan diamkan hingga santannya dingin.
  5. Campurkan santan ke dalam ketan, aduk secara merata. Lalu kukus hingga air dalam kukusan mendidih.

Catatan

  • Sebaiknya masak santan dengan api yang kecil sambil diaduk-aduk agar santannya tidak pecah
  • Diamkan santan terlebih dahulu hingga dingin. Menggunakan santan panas akan membuat kaddo minynya cepat basi

 

Langkah 2

  1. Goreng bumbu-bumbu yang telah disiapkan satu persatu hingga matang dan kecoklatan
  2. Campurkan bumbu-bumbu yang telah digoreng, kemudian simpan ke dalam mangkuk atau piring
  3. Siapkan minyak secukupnya
  4. Siapkan wadah yang agak besar, masukkan  campuran ketan dan santan
  5. Masukkan gorengan bumbu dan minyak sedikit demi sedikit, lakukan secara bergantian lalu aduk secara merata hingga bumbu dan minyaknya habis

Sekarang kaddo minynya’ siap dihidangkan.

Selamat mencoba!

 

Bale Kambu

 

Bale Kambu
Sumber gambar: Lintasterkini


Bale dalam bahasa Bugis artinya ikan, sedangkan kambu artinya dibungkus sehingga bale kambu dapat diartikan sebagai ikan yang dibungkus.

Tidak banyak yang mengenal makanan ini, mungkin karena jarang ditemui di warung-warung makan. Padahal kandungan gizinya cukup tinggi, terlebih karena bahan dasarnya adalah ikan bandeng dan kelapa parut. Selain itu, Bale Kambu juga merupakan makanan khas daerah Bugis. 

Penasaran dengan bale kambu?

Berikut resepnya.

 

Bahan

  • 1 ekor ikan bandeng
  • 2 butir telur, pisahkan kuningnya.
  • 50 gram kelapa parut, disangrai dan haluskan
  • Asam jawa secukupnya
  • Kunyit kering secukupnya
  • Garam dan gula merah secukupnya

 

Bumbu-bumbu yang dihaluskan

 

  • 1 batang serai, potong-potong lalu digoreng
  • 1 ruas jari lengkuas, potong-potong lalu digoreng
  • 1 sendok teh ketumbar, disangrai
  • 6 butir bawang merah, iris-iris lalu digoreng
  • 2 siung bawang putih, iris-iris lalu digoreng
  • Merica bubuk secukupnya atau sesuai selera

 

Cara Membuat

 

  1. Bersihkan ikan bandeng, lalu potong sesuai selera. Keluarkan tulang dan sebagian dagingnya. Sisihkan kulitnya.
  2. Kukus daging ikan hingga matang, kemudian cincang atau ditumbuk hingga halus. Jangan lupa memisahkan tulang dari daging ikan.
  3. Campurkan daging ikan yang telah halus dengan kelapa sangrai, bumbu halus, dan kuning telur. Aduk hingga rata.
  4. Masukkan campuran daging, kelapa sangrai dan bumbu ke dalam kulit ikan. Lalu celupkan ke dalam putih telur.
  5. Goreng di dalam minyak yang telah dipanaskan hingga matang.
  6. Atur dalam wadah dan siap dihidangkan

 

Tumpi-tumpi

 

Tumpi-tumpi

Sumber gambar: cookpad

Sama seperti bale kambu, tumpi-tumpi juga sudah jarang ditemukan bahkan nyaris tidak ada warung menjual. Makanan khas daerah  Bugis ini menjadi pelengkap yang wajib saat ada perayaan keagamaan, misalnya acara maulid dan perayaan 10 Muharram.

Bahan dasarnya juga ikan dan kelapa. Terbayangkan gurihnya?

Yuk disimak resep dari mama saya berikut ini.

 

Bahan

 

  • 1 kg ikan (boleh pakai ikan apa saja, tapi usahakan memakai ikan yang kurang durinya).
  • ½ butir kelapa yang diparut
  • Asam, garam, dan bubuk kunyit kering secukupnya
  • 1 buah ukuran kecil ubi kayu diparut
  • 1 butir telur

 

Bumbu

 

  • 5 buah bawang merah
  • 10 siung bawang putih
  • 1 ruas lengkuas
  • 1 batang sereh
  • merica secukupnya

 

Cara Membuat

 

  1. Rebus ikan bersama asam,  bubuk kunyit, dan garam hingga matang. Lalu dinginkan. Setelah dingin lepaskan daging ikan dari kulit dan durinya, sisihkan.
  2. Haluskan bumbu kemudian tambahkan kelapa parut, tumbuk lagi hingga halus.
  3. Campurkan ikan yang telah dihaluskan dengan kelapa parut yang berbumbu dan parutan ubi kayu. aduk secara merata.
  4. Kocok telur dan tambahkan ke dalam campuran ikan di atas, aduk hingga rata.
  5. Bentuk adonan dengan menggunakan daun kelapa, umumnya berbentuk segitiga.
  6. Goreng dengan menggunakan api kecil.
  7. Angkat dan siap disajikan.

 

Demikianlah tiga resep makanan khas Daerah Bugis yang gurih dan kerap hadir saat perayaan maulid Nabi di Sulawesi Selatan.

Teman-teman sudah pernah menghadiri perayaan maulid Nabi di Sulawesi Selatan?

Yuk, ke Sulawesi Selatan dan temukan “harta karun” makanan khas daerah Bugis dalam ember maulid.

41 comments

  1. Saya toh, lihat ini ... bukan mau praktik.
    Tapi jadi kepengen merasakan masakannya Kak Dawiah .....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kakak, kalau bikin ki' saya ke rumah ta' mo nah hihi ... malasnya dih wkwkwk.

      Delete
  2. Wuiih harta karun dalam ember, lengkap dengan resepnya.

    ReplyDelete
  3. wah, kalau Maulidan di Sulawesi Selatan bisa ikutan rebutan saya, Bunda. Enak-enak ini. Kalau Kaddo Mynynya..ada serupa di Kediri, jadi bisa bayangin rasanya saya.Tapi kalau Bale Kambu dan Tumpi-Tumpi belum kebayang rasanya sama sekali. Wah, pasti gurih dan mantap ini. Bergizi lagi karena terbuat dari ikan ya.
    Bisa disimpan resepnya, siapa tahu ada bahan kapan-kapan bisa dieksekusi

    ReplyDelete
  4. Unik! Ketiganya baru kuketahui dari artikel ini. Taunya kalau makanan khas Makassar itu ya Coto Makassar atau enggak Palung Butung. Ternyata ada yang super duper unik seperti ini. Khusu Kaddo Minynya’, hampir mirip kayak ketan srundeng di Jawa. Tapi bumbunya beda, salah satunya kalau ketan srundeng gak pakek serai.

    ReplyDelete
  5. Belum pernah mencoba ketiganya . Tapi dari penjelasan dan resepnya sudah bisa mulai membayangkan rasanya. Memang rumit ya mbak pembuatan nya, apalagi yg kurang pinter masak seperti saya ini hehe
    Pengen banget nyoba yang tumpi tumpi, bayangan saya kok seperti nugget ikan gitu ya. Bergizi dan lezaat

    ReplyDelete
  6. Kaddo minynya' itu mirip-mirip nasi kuning ya Bun. Cuman beras ketan yang dijadiin bahan dasarnya. Wah beneran deh ini bikinnya Mayan lama ya.. makanya mungkin bener masyarakat umum mulai males karena banyak yg nawarin makanan cepat saji. Padahal kalo tinggal makan maaah banyak yg mau. Hehehe. Duh kan aku jadi lapeeer.

    ReplyDelete
  7. Kado Minynyak juga ada deh di Madura. Mirip-mirip begitu. Terbuat dari beras ketan juga. Tapi namanya apa ya? Yuni lupa. Memang munculnya banyak pas Maulid Nabi sih.

    Tapi lebih dari apapun. Yuni jadi kepengen nyobain Bale Kambu deh.

    ReplyDelete
  8. Aku baru tahu tiga makanan ini. Kebayang gurihnya bale kambu dan tumpi-tumpi yang terbuat dari ikan. Apakah harus ikan bandeng bun, untuk membuat bale kambu? Mengingat duri dari bandeng kan kecil dan halus.

    ReplyDelete
  9. Kaddo mininya ini kayak nasi kuning ta mak, tapi ini bahan utamanya beras ketan. Kebayang gurih banget rasanya

    ReplyDelete
  10. wah nama makanan khasnya unik unik banget sih.. kaddo minya ini aku nyebutnya nasi kuning hehe.. semua terlihat enak banget mbak.. kalo buat ini mengikuti resepnya semoga ngga failed ya hasilnya hehe

    ReplyDelete
  11. Kalau di daerahku perayaannya dengan pawai obor saja, Mba. Makanan tradisional memang jarang ditemukan saat ini.Untuk Bale Kambu bentuknya kaya prekedel kentang, bedanya pakai ikan ya, Mba.

    ReplyDelete
  12. wah, karena saya belum pernah ke Sulawesi Selatan alhasil ketiga menu ini asing di telinga.

    Kuliner Sulawesi Selatan yang saya paham biasanya cuman sop konro, es palu butung, buras hihihihi

    ReplyDelete
  13. Ooooooh ternyata bale bambu itu bahan dasarnya ikan bandeng? Sekilas dari fotonya kalau perkedel kentang ya mbak hehehehe :D Makasih kita dikasih resep segala makanan di sini. Mau coba mempraktekkannya ah. Anak2 bakalan doyan nih kan penggemar menu ikan :D

    ReplyDelete
  14. Saya paling suka kalo maulid ada kaddo minnyak ditaro di ember kecil, yang dalamnya ada ayam kampung goreng dan di atasnya ada telur rebus. Nyammannaaa

    ReplyDelete
  15. Karena dikelilingi lautan jadi makanan pun banyak berbahan ikan ya Mba. Penasaran sama kaddo minnyak karena awal lihat tadi dikira nasi kebuli. Hmmmm

    ReplyDelete
  16. Wahh enak enak ini mba..
    Aku suka makan ikan.., tapi g bisa masaknya, hehe

    ReplyDelete
  17. ini info baru banget buat aku, seumur-umur belom pernah nyobain masakan khas bugis nih. mau coba ah praktekin resepnya!

    ReplyDelete
  18. Wah enak enak nih, Bugis terkenal masakan dan kue kuenya maknyos ya jadi pengen makanan Bugis nih

    ReplyDelete
  19. mak, bapakku asli Bugis loh, tapi banyak makanan khas Bugis yang belum aku cobain, terutama yang mak sebutkan di atas. Penasaran deh sama rasanya gimana

    ReplyDelete
  20. Saya baru kenal semua nama makanannya hehe.Pengen nyobain yang Bale Kambu soalnya saya sekeluarga penggemar ikan :D
    Unik juga ikan dimasak seperti itu mbak :D
    Makasih ya resep2nya :D

    ReplyDelete
  21. Tante aku nikah ama orang Bugis. Pas ke Makassar tapi belum sempat nyobain makanan ini blas. Kayaknya harus mampir lagi

    ReplyDelete
  22. wah mirip ya kalau nasi kuning itu kayak di Bengkulu, acara maulid nabi ada kaya gitu.

    ReplyDelete
  23. Makanan daerah Bugis ini baru banget buatku, Bunda...
    Rasanya pasti gurih dan lezat yaa...karena bumbu dan bahannya fresh.

    ReplyDelete
  24. Ternyata ada tradisi unik menggunakan ember ya mba. Baru tau loh aku. Pasti seru nih ya pas perayaan maulid gini, nemu makanan khas yang sudah langka ini di bawah telur warna-warni.

    ReplyDelete
  25. Penasaraaan ... Belum pernah makan kombinasi ikan bandeng campur kelapa nih, Bun. Eh iya, saya penasaran banget, itu gimana sih cara bacanya kaddo minyinya'. Coba di sini komennya bisa pakai voice. Saya minta tolong Bunda bacain deh, hihihi ...

    ReplyDelete
  26. Waah ketiganya baru aku dnger saat ini. Belum pernah dengar sebelumnya. Jadi pengen icip-icip juga rasanya gimana.

    ReplyDelete
  27. Suka sama Kaddo minynya’. Sering disajikan kalau ada acara di sekitar rumah. Enak rasanya. Ternyata ini makanan khas Bugis ya. Duh baru tahu nih Mbak.

    ReplyDelete
  28. Kaddo minynya tuh kayaknya enak bgt. Menggiurkan dan sepertinya lebih enak daripada nasi lemak. Bumbunya juga lebih banyak. Pantas hannya ada di momen tertentu.

    Salam kenal dari orang Jawa Kak...

    ReplyDelete
  29. Kak Dawiyah, kaddo minynya' mirip banget sama masakan pulut kuning pakai inti kelapa ya kak..
    Bedanya, gak ada inti kelapa.
    Diganti sama bumbu khas Sulawesi.

    ReplyDelete
  30. Saya belum pernah ke Sulawesi Selatan. Btw yang bahan dasarnya ketan putih itu sepertinya di Jawa juga ada. Hanya saja saya enggak tahu namanya.

    ReplyDelete
  31. Saya malah penasaran pengucapan Kaddo minynya’ itu gimana kalo didengarkan langsung? Hehehe. Yang bale kambu itu mirip dengan yg biasa ibu saya bikin. Bedanya, kalo ibu saya membungkus ikannya pake telur. Hehehe. Bumbu ikannya sih tetap ada kunyitnya juga.

    ReplyDelete
  32. mendadak jadi kangen kampung halaman karena baca artikel mbak, kangen nenekku yang masakin masakan bugis dari aku kecil, rempah2 bugis benar2 tidak ada tandingannya, aroma rempah udah bikin ngiler apalagi setelah diolah jadi makanan lesat..

    ReplyDelete
  33. Super lengkap mba menunyaa. Penasaran banget sama semuanya, belum pernah coba.
    Ngga heran yaa banyak turis jatuh cinta sama Indonesia, makanan aja beragam kayak gini. MasyaAllah. aku save ya mba resepnyaaa, thankyouu

    ReplyDelete
  34. hal kak,
    sekilas aku kira Kaddo Minynya’ itu nasi kuning, ternyata dari beras ketan. kapan - kapan aku coba resepnya yaa

    ReplyDelete
  35. Wah Bu, lihat artikel ini jadi pengen main ke daerah Bugis. Apalagi kebanyakan bahan makanannya itu ikan, saya suka banget sama ikan. Cari makanan gini di Jawa kudu kemana ya, semoga suatu hari nanti bisa ke Bugis

    ReplyDelete
  36. Lihat Kaddo Minynya’ ini kayaknya banyak tersebar di banyak daerah dengan nama yang berbeda-beda, ya. Apa mungkin kebetulan aja ya, karena ketan banyak ditanam juga sama petani di daerah-daerah tersebut.

    ReplyDelete
  37. Indonesia kaya akan kuliner dimasing masing daerah dan salah satunya di Daerah Bugis, untuk makanan khas Bugis aku udah pernah nyoba karena waktu di SMP hampir teman sekelasku orang Bugis.
    Tapi aku lupa namanya apa, yang jelas waktu lebaran mereka sediakan makanan khas Bugis pakai nampan ukuran besar.
    Oh ya sekilas liat Kaddo Minynya hampir mirip dengan nasi tumpeng atau nasi kuning ya.

    ReplyDelete
  38. Wah unik sekali ya. Yang Kaddo Minynya itu terlihat seperti Bakwan. Lalu yang bale Kambu seperti perkedel. Memang semakin kesini, semakin jarang ditemui makanan khas daerah. Di tempat saya pun demikian.

    ReplyDelete
  39. kegiatan mencari telurnya mirip dengan perayaan paskah di luar negeri ya mbak.

    Btw makasih buat resepnya, kebetulan di rumah sedang punya ketan putih, besok besok saya akan mencoba cemilan minynya’.

    ReplyDelete
  40. Rasanya belum pernah makan makanan khas Bugis yang disebutkan di atas Bun. Kaddo minynya’mirip nasi kuning menurutku. Kalau nasi kuning biasanya dari beras cerai, ini dari ketan ya. Dimasak pula dengan santan, rasanya pasti gurih :)

    ReplyDelete