Memahami Keimanan Kepada Allah SWT

Tuesday, May 12, 2020


Kali ini saya akan menuliskan materi pesantren  kilat Ramadan untuk SMP tentang salah satu  rukun iman, yaitu iman kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala.
Ada tiga hal yang berhubungan dengan materi ini, yaitu:  
  1. Rukun Iman
  2. Pengertian Iman
  3. Pengertian Iman kepada ALLah
  4. Cara meningkatkan iman kepada Allah


Rukun Iman


Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa rukun iman ada enam, rukun iman yang pertama adalah iman kepada Allah Swt.

  1. Iman kepada Allah SWT
  2. Iman kepada malaikat
  3. Iman kepada kitab Allah
  4. Iman kepada Rasul
  5. Iman kepada hari akhir
  6. Iman kepada qadha dan qadar

Khusus materi kali ini, kita hanya mencoba membahas rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah Swt.

6 Rukun Iman - Iman Kepada Allah Swt

Pengertian Iman


Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita mencoba  memahami dahulu pengertian iman, berdasarkan  bahasa Arab, dan pengertian iman menurut ulama.

Pengertian Iman dalam bahasa Arab


Dari Ensiklopedi Aqidah, ad-Durar as-Saniyah, iman secara bahasa adalah masdar (bentuk dasar) dari kata amana, yu’minu, Imaanan, fawa yu’minu. Kata ini merupakan turunan dari kata al-Amnu yang artinya aman.

Aman berarti menetap dan tenang. Jadi, iman adalah membenarkan disertai melakukan konsekwensinya. 

Pengertian Iman menurut ulama


Para ulama mendefinisikan iman sebagai, pembenaran dalam hati, pengakuan dengan lisan dan amal dengan anggota badan, serta bisa bertambah dan bisa berkurang.
Ada empat batasan iman menurut ahlus sunnah, yaitu:

  • Keyakinan batin atau pembenaran dalam hati  

Iman tidak sekedar yakin, tetapi batin atau hati harus ikut  membenarkan. Sebagaimana firman Allah Swt, yang artinya:  
Mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya.” (QS. an-Naml: 14).
Ada orang yang meyakini kebenaran Islam, tetapi tidak mau membenarkan dalam hatinya. bisa disebut musyrik.

  • Pengakuan dengan  lisan

Iman tidak hanya pengakuan dengan ucapan atau lisan. Jika ada yang mengucapkan syahadat tapi batinnya tidak mau mengakui kebenaran Al-Qur’an, tidak mau salat, tidak mengerjakan puasa, dsb,  maka tidak bisa disebut beriman. Bisa jadi batinnya yakin tapi lisannya tidak mau mengucapkannya maka tidak bisa disebut beriman kepada Allah Swt,  biasa disebut munafik mukmin.
Orang munafik adalah orang kafir, meskipun mereka mengatakan beriman, Allah berfirman yang artinya:
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar,” (QS. al-Baqarah: 8-9).

  • Amal kita bagian dari iman

Merasa sudah beriman tetapi tidak disertai dengan  perbuatan anggota badan. Tidak melakukan amalan-amalan, seperti salat, puasa, bersedekah, dan amalan kebajikan lainnya.  Iman bisa bertambah dan berkurang.
Batasan iman yang keempat adalah bisa bertambah  dengan ketaatan dan bisa berkurang dengan kemaksiatan.

Pengertian Iman Kepada Allah


Iman kepada Allah artinya adalah kita mengimani semua penjelasan Allah dan rasul-Nya tentang Allah SWT yang mencakup empat perkara. Simak penjelasan selanjutnya.

Empat Perkara Iman Kepada Allah


  • Beriman kepada wujud Allah atau eksistensi Allah.

Kita mengetahui bahwa manusia bukanlah pencipta diri mereka sendiri melainkan ada yang menciptakannya,  karena sebelumnya manusia tidak ada maka pasti ada yang menciptakannya. Dialah Allah Swt yang juga menciptakan alam semesta.

  • Beriman kepada Allah Rabbul Alamin.

Maksudnya beriman bahwa Allah adalah Pencipta, Pengatur, dan Penguasa alam semesta  serta Pemberi rezeki bagi alam semesta dengan segenap isinya ini dikenal sebagai Tauhid Rububiyah

  • Beriman bahwa  Allah adalah Al ilaah.

Beriman bahwa Allah adalah Al ilaah, yaitu satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan diibadahi dengan benar tidak selain-Nya. Kita tidak boleh menyelewengkan sedikitpun ibadah kepada selain Allah SWT.  Ini dikenal dengan sebutan Tauhid Uluhiyah

  • Beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang indah dan sempurna

Mengimani nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya sesuai dengan keagungan dan kemuliaan Allah Swt.  Dikenal dengan sebutan Tauhid Asma’ Wa sifat
Oleh karena itu, kita tidak boleh melakukan empat hal berikut.
  1. Tamtsil, menyamakan Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya
  2. Takyif, menanyakan “Bagaimana hakikat sifat Allah?”
  3. Ta’thil, meniadakan atau menolak sifat Allah
  4. Ta’wil, mengartikan lain sifat Allah atau menyelewengkan makna dari sifat Allah kepada makna lain.


Cara Meningkatkan Iman Kepada Allah Swt


Bagaimana caranya, agar kita bisa menjaga dan meningkatkan iman kepada Allah Swt?
Ada 6 cara meningkatkan iman kepada Allah Swt.

Memahami Keimanan Kepada Allah- 6 Cara Meningkatkan Iman Kepada Allah


Pertama. Belajar ilmu agama. karena ilmu agama Islam adalah pondasi semua kebaikan. Sebagaimana hadist berikut ini.


Siapakah yang dikehendaki oleh Allah kebaikan dunia dan akhirat? Allah akan pahamkan tentang ilmu agama.” (HR. Bukhari).

Kedua. Membaca al-quran.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman yang sejati itu, apabila disebut Allah maka hati mereka bergetar, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah maka mereka semakin mantap keimanannya.” (QS. Al-Anfal: 2).

Ketiga. Mempelajari agar mengenali nama dan sifat-sifat Allah Swt.
Semakin mengenal Allah nama dan sifat-sifat-Nya maka kita  merasa diawasi oleh Allah sehingga kita  akan takut kepada Allah, takut berbuat dosa karena salah satu sifat Allah, adalah Maha Mengetahui dan Maha Melihat.
Sesunguhnya yang takut kepada Allah adalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Fathir: 28).
Keempat. Mempelajari sirah Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Pelajarilah perjuangan Nabi dan para sahabanya, idolakanlah mereka, jangan mengidolakan yang lain, karena mereka telah dijamin oleh Allah Swt.
 Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, bahkan Allah menjanjikan surga bagi mereka.” (QS. Al-Mujadilah: 22).

Kelima. Merenungi dan menghayati keberadaan makhluk-mkhluk ciptaan Allah. Perhatikan keberadaan langit, gunung, dan semua itu adalah tanda-tanda kekuasaan Allah, termasuk merenungi diri sendiri.
Pada diri kalian apakah kalian tidak melihat?” (QS. Ad-Dzariyat:21).

Keenam. Agar keimanan kita meningkat, maka jagalah dari  hal-hal yang dapat merusak keimanan kita. 
Contoh perbuatan yang dapat merusak keimanan, adalah pergaulan bebas, berpacaran, lebih mengidolakan manusia seperti sangat mengidolakan artis-artis dibanding mengidolakan Rasulullah sehingga rela melakukan apa saja demi idolanya. Menonton berjam-jam drama hingga melupakan mengerjakan kewajibannya, seperti salat. Lebih mencintai hal-hal duniawi dibandingkan mencintai hal-hal akhirat.

Demikianlah, pembahasan materi “Keimanan Kepada Allah Swt” semoga bermanfaat.
Wallahu alam bissawab.

Sumber :
Ensiklopedi aqidah, ad - Durar as-Saniyah
Halal & Haram dalam Islam karya Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Al Hujjah.com



36 comments

  1. semoga kita semua diberi kekuatan iman. karena hanya imanlah yang akan menyelamatkan kita di hari akhir nanti.

    ReplyDelete
  2. Pas sekali bacaan Islami memunggu waktu berbuka puasa. Kalau iman kepada Allah Swt itu yang tertinggi. Kalau ini dilakukan dengan baik, maka rukun iman yang lain tinggal mengikuti. Semoga kita diberikan nikmat iman dan Islam di dunia dan akhirat. Aamiin

    ReplyDelete
  3. lagi ramadhan gini paling pas mendekatkan diri kepada yang diatas ya mbak, semoga kita semua selalu didekatkan pada yang diatas

    ReplyDelete
  4. Iman kepada Allah tidak cukup hanya dilisan saja tetapi harus dibuktikan juga dengan perbuatan. Semoga di bulan ramadan ini kita bisa meningkatkan kualitas keimanan kita.

    ReplyDelete
  5. terima kasih mba sudah mengingatkan terhadap ilmu penting ini, jadi ingat pelajaran waktu SD pertama kali belajar agama pasti yang paling penting dna pertama diajarin adalah rukun iman ini

    ReplyDelete
  6. Makasih ilmunya mbak. Barakallahu.
    Jd diingatkan kembali pentingnya menjaga keimanan kepada Allah

    ReplyDelete
  7. Materi seperti ini harus diulang-ulang ya Kak supaya ndak lupa. Anak SMP perlu, kita juga ini perlu ... terima kasih sharing-nya.

    ReplyDelete
  8. Makasih sharingnya dan selalu mengingatkan lagi dan lagi ini mah materi sekolah dulu

    ReplyDelete
  9. terima kasih mba. bisa jadi reminder utk diri sendiri.

    semoga kita bisa selalu meningkatan iman kita

    ReplyDelete
  10. Subhanallah, informasi ini sangat membantu sekali mbak. Apalagi seperti sekarang saat menjalani ibadah puasa yang dibarengi dengan pandemi corona. Keimanan kita harus lebih ditingkatkan lagi.

    ReplyDelete
  11. Makasih banyak untuk artikel ini, mba. Selain untuk materi anak sekolah, juga sebagai pengingat buat saya juga nih.

    ReplyDelete
  12. Makasih banyak Mbak ilmunya, kebetulan anak-anak sanlat dirumah jadi saya menerangkannya lebih mudah setelah baca postingan ini.

    ReplyDelete
  13. Baca tulisan mba seperti menampar saya. Apalagi bacanya pas di bulan ramadan dan dalam masa pandemi ini. Rasanya masih jauh diriku ini dari Tuhan. Semoga Ramadan tahun ini semakin mendekatkan kita dengan Allah Swt. Aaminn

    ReplyDelete
  14. Ayat ini dalam sekali

    “Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar,” (QS. al-Baqarah: 8-9).

    ..... saya ndak bisa jelaskan tapi berasa gimana gitu baca ayat ini.

    ReplyDelete
  15. Artikel sangat bermanfaat banget. Terima kasih banyak buat ilmunya

    ReplyDelete
  16. Makasih remindernya, semoga tetep berada di jalurNya menjalani kehidupan ini.

    ReplyDelete
  17. Baca ini jadi inget pelajaran masa masa SD hehe belajar definisi iman maksudnya..:D

    ReplyDelete
  18. waaa terima kasih sharing dan infonya, mau aku share ah ke keponakan aku hiihi

    ReplyDelete
  19. Baca postingan ini jadi diingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepadaNya, terlebih di situasi pandemi seperti sekarang ini. Makasih buat sharingnya mbak.

    ReplyDelete
  20. Baca ini jd ngulang lagi pemahaman yg sempat pudar dan sebagai reminder juga �� thank you tulisannya bund ��

    ReplyDelete
  21. Semoga artikel bisa mempertebal keimanan bagi yang membacanya. Aamiin.

    ReplyDelete
  22. Dengan materi lengkap seperti ini, anak SMP akan mudah memahaminya.
    Kita orangtua yang membaca juga jadi ingat terus.
    Semoga kita termasuk orang yang terpelihara keimanannya dalam din Islam hingga akhir.

    ReplyDelete
  23. Pelajaran dasar tentang tauhid yang harus dimiliki oleh semua muslim nih Mbak. Pada anak-anak tentu sangat menjadi dasar materi dari pendidikan Islam.

    ReplyDelete
  24. senang sekali pagi-pagi bisa membaca tulisan yang bermanfaat seperti ini. pelajaran tauhid yang memang sudah seharusnya kita tau. terimakasih bunda

    ReplyDelete
  25. KIta sebagai umat muslim gak cuma hapal danmemngingat rukun iman aja ya mbak tapi harus bisa menjalani dan mempraktikkanya termasuk keimanan kepada Allah SWT

    ReplyDelete
  26. Materi rukun iman juga sudah diajarkan ke kelas 1 sd mba anakku soalnya udha belajar ini hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pelajaran tentang tauhid memang sudah diajarkan sejak anak SMA, SMP, bahkan anak SD kelas 1 tapi apakah kita yang sudah dewasa bahkan sudah tua masih memahami itu? Atau sudahkah kita mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari?
      Btw, tulisan ini adalah materi pesantren Ramadan untuk anak SMP kelas 8 namun saya merasa perlu membagikannya, agar kita terutama saya bisa kembali memahami, betapa pentingnya menjaga dan memelihara keimanan kepada Allah Swt

      Delete
  27. Baca tulisan ini jadi reminder diri tentang keimanan. Selama ini kadang suka lupa dengan apa esensi iman itu sendiri. Dan apa saja wujud imannya. Terima kasih sudah diingatkan, Mbak.

    ReplyDelete
  28. Terima kasih atas artikel ini, jadi bisa memahami secara lebih baik nih tentang keimanan dan bagaimana menjalankan dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari juga

    ReplyDelete
  29. Menjelaskan tentang eksistensi Allah ini yang paling sulit dilakukan ketika anak bertanya. Keterbatasan pengetahuan terkadang memang menjadi penyebabnya. Untungnya ada banyak tempat pembelajaran Al Qur'an, jadi anak-anak terbantu juga pemahamannya melalui ustadz dan ustadzah di sana.

    ReplyDelete
  30. Semoga keimanan kita tetap terjaga. Aamiin ya Allah. Wah ini lengkap banget pembahasannya cocok buat materi PAI anak saya sekolah. Makasih banyak sersharing ya.

    ReplyDelete
  31. Artikel penting banget tentang tauhid, semoga kita semua ditetapkan dalam keimanan kepada Allah Swt. Ini bahasannya sama dengan pelajaran agama Islam anakku di sekolah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin.
      Memang pembahasan ini pada dasarnya tak mengenal usia karena iman itu sifatnya naik turun

      Delete
  32. Semoga bisa selalu belajar tentang ilmu agama dengan baik yg memberikan pencerahan buat semua ya mbak.

    ReplyDelete
  33. Bagus nih buat reminder jg utk diri sendiri agar dpt memperdalam lg ilmu agamanya, thanks ya sharingnya

    ReplyDelete