Apakah yang ada di pikiran sahabat tentang ulang tahun?
Tak
sedikit yang merayakannya, baik besar-besaran maupun secara sederhana. Merayakan
atau memperingatinya merupakan tanda syukur
atas dipanjangkannya usia, sehingga ditambahkan doa-doa agar usia bertambah,
sehat, dan bahagia.
Sayangnya,
di keluarga kami tak pernah sekalipun merayakan ulang tahun secara meriah. Syukur-syukur
kalau sempat mengingatnya. Momen pertambahan usia berlalu begitu saja, bahkan
Ayangbeb lebih sering lupa.
Jangankan
ulang tahun saya, anak-anaknya, ulang tahunnya saja beliau lebih sering lupa.
Setiap diingatkan, ia cuek saja.
Seperti
kemarin, si sulung mengucapkan selamat ulang tahun kepada bapaknya di WAG
keluarga, lalu disambut meriah dari anggota keluarga lainnya.
Apa
yang terjadi?
Tak sekalipun
Ayangbeb menanggapinya. Datar saja.
Padahal
tanggal kelahirannya adalah tanggal cantik yang gampang diingat. 11 November
atau 11-11, itu tanggal cantik bukan?
Maka
tak salah kalau si sulung menggunakan tanggal itu saat memilih acara pesta
pernikahannya tahun lalu.
Selain
tanggal cantik, itu juga bertepatan dengan ulang tahun bapaknya. Katanya,
sebagai kado ulang tahun. Bapaknya senyum-senyum cuek saja. Beuh.
Mungkin
karena kecuekannya terhadap peristiwa ulang tahun itulah, maka berdampak kepada saya dan
anak-anak. Ikutan cuek bahkan cenderung lupa.
Siapapun
anggota keluarga yang ulang tahun, kami biasa saja. Tidak ada yang istimewa.
Oh
yah, pernah juga sebenarnya ada kehebohan dalam keluarga besar kami, saat si
sulung ulang tahun ke 17. Katanya karena sweet seventeen maka si sulung meminta
hadiah ke saya, tante-tante, dan om nya. Tidak tanggung-tanggung, ia minta
dibelikan handpone.
Maka gaduhlah
kami. Karena yang minta ini adalah cucu pertama dalam keluarga besar dari pihak
saya, maka semua “terpaksa” menyumbang demi
sebuah handpone. Walau kami tahu kalau itu adalah modusnya si sulung
untuk mendapatkan barang impiannya.
Sejak
itu, anak-anak saya juga ponakan-ponakan lainnya selalu meminta hadiah di saat sweet
seventeen-nya tiba. Walau tak
sebesar permintaan si sulung.
Apakah dirayakan?
Tidak
ada dalam kamus kami, merayakan ulang tahun. Tapi menghadiri perayaan ulang
tahun kala diundang, saya pasti datang. Untungnya saya tak pernah diundang,
hihihi …
Kecuali
ulang tahun anak teman, maka yang datang adalah anak saya yang biasanya diantar oleh tante-tantenya.
Suatu
waktu, si bungsu Nabila tiba-tiba merengek minta dirayakan ulang tahunnya. Saat
itu usianya menjelang 4 tahun.
Mungkin
karena sering menghadiri undangan ulang
tahun teman-temannya maupun tetangga, maka ia ingin juga seperti itu.
Saya
menjanjikan, nantilah saat Nabila berusia 5 tahun.
Rupanya
janji itu ia catat dalam pikirannya. Lima hari sebelum tanggal ulang tahunnya,
ia sudah mengingatkan.
“Mama sudah
janji kan? Kalau Nabila ulang tahun yang
ke lima, mama mau rayakan.”
Waduh,
ingat saja dia!
Karena
ini janji, maka mestilah ditunaikan.
Sehari
sebelumnya, saya sampaikan ke adik-adik saya tentang rencana itu. Maka
dilakukan persiapan yang tidak ribet, cukup siapkan kue ulang tahun, panggil
sepupu-sepupunya, lalu makan ramai-ramai.
Dampaknya
luar biasa.
Selama
setahun, si bungsu tiada henti-hentinya mengenang peristiwa itu. Padahal tidak
ada acara tiup lilin, tamu yang datang juga adalah saudara sepupunya yang hampir
tiap hari main bersama, bahkan tidak ada kado istimewa.
Beruntungnya,
ia tidak minta lagi perayaan ulang tahunnya hingga saat ini. Saya yakin, perjanjian kami
saat itu masih terpatri dalam ingatannya.
“Baiklah,
mama nanti rayakan tapi cukup sekali itu yah!”
UlangTahun Ayangbeb
Kemarin
di sekolah, ada salah seorang rekan guru berulang tahun, diberi kejutan manis dari
anak-anaknya. Tiba-tiba anak-anaknya datang membawa kue ulang tahun, lengkap
dengan lilin yang sudah menyala.
Spontan
guru-guru bersorak, lalu ramai-ramai menyanyikan lagu ulang tahun.
Panjang
umurnya…panjang umurnya… panjang umurnya …. serta mulia… serta muliaaa … serta
muliaa…
Sesi
berikutnya diisi dengan foto-foto. Saya melihat kilatan-kilatan bahagia di
wajah ibu yang sedang ulang tahun itu.
Saya
berbisik ke Ayangbeb.
“Hari
ini bapak juga ulang tahun kan … mau-ki juga saya kasi kejutan manis?”
“Sambarang
tong kau.” Jawabnya sambil melengos pergi.
Hahaha….
Tulisan
ini saya persembahkan kepada suami tercinta, Ayangbeb.
Baca juga tentang perjalanan cinta kami di sini.
Baca juga tentang perjalanan cinta kami di sini.
Walau ulang
tahunnya tak dirayakan, setidaknya saya menuliskan ini sebagai tanda syukur
atas usianya yang ke 57 tahun.
Jika
Allah Swt memberi kami usia yang panjang hingga menjadi kakek dan nenek, semoga
kami masih sehat dan tetap bersama menjalani hari-hari hingga waktu akhir kami
tiba.
Tetaplah
menjadi suami yang bersahaja, mencintai saya dan anak-anak apa adanya.
Di rumah saya, ultah juga bukan hal yang harus dirayakan luar biasa. Cuma memang ada semacam tradisi makan bersama sejak ibu masih ada. Ha, tapi nggak selalu pas harinya. Kalau ingatnya 2 hari setelah ultsh ya itu sudah. 😀
ReplyDeleteMakan bersama asyik juga tuh. Nanti deh kalau giliran saya yang ultah mau ajak makan bersama, santap siang atau santap malam
DeleteSelamat ultah yaa buat ayang bebeb,semoga langgeng.
ReplyDeleteSelamat ulang tahun buat pak suami. Semoga selalu dilimpahkan kesehatan, rejeki dan kebaikan. Aamiin.
ReplyDeleteSelamat ultah buat Pak Dawiah... Hehehe....
ReplyDeleteSaya juga gak pernah merayakan hihihi
ReplyDeleteAamiin.. selamat ulang tahun, Bapak..
ReplyDeleteBtw di keluarga saya juga tidak ada perayaan-perayaan ulang tahun. Anak saya juga tidak minta dirayakan.
Aku juga ga merayakan dan anakku juga kadang anakku minta gitu liat temannya di sekolah dirayain hehehe...sehat selalu buat ayangbebnya ya mba
ReplyDeleteBatakallahu... Semoga selalu sehat dan berbahagia. Anakku yg sulung tgl 3 nanti mau ultah. Udah booking hadiah. Aduh ahaha
ReplyDeleteSy dari kecil nggak pernah ngerayain ultah, sbb dari ortu nggak punya tradisi dan nggak mau membiasakan hal2 yg berbau kemewahan spt pesta2 gitu. Paling baca doa bersama keluarga inti. Kdg jg ortu ngasi hadiah, tp hadiah kecil2an spt pulpen.
ReplyDeleteSelamat ulang tahun buat suami ya mbak. Semoga panjang umur dan selalu bahagia. Kami juga nggak pernah merasakan ulang tahun sih. Cukup doa saja dan paling makan bersama di luar
ReplyDeleteMenarik. Jarang blog yang membahas ulang tahun. Semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan. Aamiin
ReplyDeleteModel suamiku juga, ternyata kita tak sendiri, senyum2
ReplyDeleteBarakllah fi umrik untuk suaminya Bunda. Di keluarga saya juga tidak ada budaya merayakan ulang tahun. Kalau saya, saat anak2 usia balita, kadang buat syukuran masak nasi kuning untuk di bagi ke tetangga dan saudara. Selepas usia 5 tahun tidak ada lagi. Paling kami bikin syukuran kalau pas ada moment aja.
ReplyDeleteAaamiiin. Bikin syukuran juga bagus tuh.
DeleteBarakallahu. Semoga ayangbebnya selalu dalam lindungan Allah SWT, sehat dan bahagia.
ReplyDeleteWah,.. ternyata si ibu ini penulis ya.. mantap bu...sukses selalu
ReplyDeletehehehe...masih belajar
DeleteSelamat ulang tahun u Bapak ya Bun. Semoga diberkahi Allah swt. Dan makin kompak u Bapak & Bun berdua. Ayooh...jalan² lagi...
ReplyDeleteHampir sama nih, suami saya juga gak terlalu perhatian ama tanggal ultahnya. Tapi karena saya terbiasa dirayakan dari kecil, terbiasa menganggap hari ultah adalah hari istimewa, maka kami selalu merayakan meski hanya dengan makan di luar... tidak ada tiup lilin juga kok. hanya doa bersama aja... btw, selamat ultah ya buat suaminya... semoga sehat senantiasa
ReplyDeleteDi rumah yuni juga nggak ada tuh yang ingat moment ulang tahun. Cuma kadang yuni ingat aja, ulang tahun adik-adik yuni, bund. Jadi ya mungkin memberi sesuatu yang mereka pingin dan mampu yuni beliin. Habis itu ya sudah. Hehehhe
ReplyDeleteDi keluarga saya juga gak ada tradisi merayakan ulang tahun, Bun. Kalau pun ingat kami hanya saling mendoakan saja. Karena sejatinya berulang tahun itu, malah mengurangi jatah umur ya, kan hihihi
ReplyDeleteBarakallah.. sehat selaluuu
ReplyDeleteSehat dan diberikan berkah ituoah doa terbaik
ReplyDeleteBarakallah fii umrik untuk suami tercinta ya Bunda Dawiah
ReplyDeleteTerlepas dirayakan atau tidak, ultah ada waktu kita ber muhasabah dan mensyukuri segala nikmat-Nya
Saya sekeluarga juga tidak merayakan ultah, biasa saya bikin mkananan istimewa terus kami berempat makan bersama
Selamat ulang tahun untuk bapak. Semoga sehat dan happy selalu. Saya juga walo tidak dirayakan, tapi momen ulangtahun membuat saya instropeksi banyak hal.
ReplyDeleteKalau di keluargsku, suamiq yang ingat tanggal ulang tahun saudara. Yang paling penting adalah mengucapkan, tidak harus dirauakan he he he
ReplyDeleteTawwa kado ulang tahunnya tulisan ... Manisnyaaa. Semoga berkah dan sehat selalu bapaknya anak2 ta' Kak.
ReplyDeletesel lang tahun semoa berkah umurnya bunda juga harus jaga kesehatan yah bunda biar bisa selalu menemani keluarga termasuk ayang beibnya
ReplyDeleteSelamat ulang tahuN Ayankbebnya Bunda Dawiah. Semoga selalu dirahmati Allah dan langgeng terus hingga maut memisahkan. Aamiiin.
ReplyDeleteKalo di keluargaku itu ulang tahun seperti sebuah peringatan yang sakral, pasti diingat dan sering banget merayakan, walopun sekedar makan bareng sekeluarga besar. Hehee..
Senangnya liat foto kemesraan Bunda dan ayangBebnya. Maa syaa Allaah, semoga diberi kesehatan dan diberkahi umurnya. Btw kalau bicara ulang tahun, di keluarga saya juga nggak pernah ada perayaan besar-besaran , paling diperingatinya dengan pergi mandi-mandi ke pantai , trus sama mama dibuatkan nasi kuning dan dimakannya di sana. Sesederhana itu namun sampai sekarang masih sangat berkesan di hati.
ReplyDeleteHappy Milad AyangBebnya kak Dawiah. Sehat dan bahagia selalu. Mauta tong hadiah ulang tahun berupa tulisan gang. Tak lekang oleh waktu.
ReplyDeletesaya juga kak tidak termasuk kedalam yang merayakan ulangtahun secara berlebihan. paling makan2 saja sekeluarga hehe
ReplyDelete