Judul Buku: Para Abdullah Di
Sekitar Rasulullah
Penulis: Haeriah Syamsuddin
Editor: Muslik
Desain Sampul: Budi Setiawan
Tata Letak: Nunu Saputra Kostawa
Penerbit: Khazanah
Intelektual
Cetakan: Pertama, Juni 2013 M/Sya’ban 1434 H
Sebenarnya
buku ini sudah lama kumiliki, hadiah dari penulisnya, Ibu Haeriah Syamsuddin.
Aku
tidak pernah mengenal beliau, belum pernah juga membaca bukunya. Maka bukanlah tanpa
sebab, ketika Allah SWT mempertemukan
kami dalam suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh IIDN Makassar beberapa
waktu lalu.
Bertempat
di Dilo Makassar, kami bertemu walau tak sempat saling menyapa namun hadiah
buku yang dibagikan kepada semua yang hadir telah menghasilkan jalinan
silaturahim yang indah.
Aku
tidak tahu, apakah aku akan mereview buku ini atau akan membedanya. Entahlah.
Yang pasti, aku akan membagi kekagumanku, kebanggaanku atas kisah-kisah para
Abdullah di sekitar Rasulullah yang ditulis dengan sangat apik.
Buku ini bertema sejarah, sejarah Islam.
Sejarah tentang Rasulullah, sejarah tentang para sahabatnya. (Semoga aku tidak salah menginterpretasi).
Judul
buku ini sangat menggoda, juga menyimpan tanya. Sehingga mendorongku untuk
mulai membacanya.
Dan
hasilnya adalah buku ini berhasil menarikku ke dalam pusaran kisah indah, cerita
kasih sayang karena Allah, juga semangat
para sahabat dan orang-orang yang berada di sekitar Rasulullah. Yang unik dalam buku ini adalah
semua kisah sahabat Rasulullah yang bernama Abdullah saja.
Maka
tidak ada kata lain yang bisa kukatakan selain kata “Sangat Cerdas.”
Begitu
banyak kerabat dan sahabat Rasulullah yang mengelilinginya, tetapi siapa yang
menyangka bahwa kerabat dan sahabat beliau yang bernama Abdullah tidaklah sedikit.
Dari
buku ini, aku mengetahui ada dua puluh
orang yang berada di sekitar Rasulullah yang bernama Abdullah. Masya Allah!
Penulis
menggambarkan setiap sahabat Rasulullah yang bernama Abdullah itu dengan lugas,
penggambarannya nyata, sedemikian nyatanya sehingga aku merasa melihat dan
bertemu dengan para sahabat Rasulullah yang mulia itu. Tentu saja ini tidak
serta merta ditulis, ini adalah hasil penelusuran panjang penulis sehingga dapat
menuliskan kisah para Abdullah ini dengan sangat teliti.
Penulis
juga menuturkan kisah para Abdullah di sekitar Rasulullah itu dengan kata-kata
yang indah dan penuh cinta sehingga kita
yang membacanya merasa turut cinta kepada sahabat Rasulullah terutama kepada
Rasulullah sendiri.
Dari kisah para Abdullah ini, kita mendapatkan gambaran betapa hebatnya orang-orang yang berada di sekitar Rasulullah dan betapa dahsyatnya pesona dan pengaruh Rasulullah sehingga dapat menuntun, mengajari memberi tauladan kepada sahabat-sahabatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Dari kisah para Abdullah ini, kita mendapatkan gambaran betapa hebatnya orang-orang yang berada di sekitar Rasulullah dan betapa dahsyatnya pesona dan pengaruh Rasulullah sehingga dapat menuntun, mengajari memberi tauladan kepada sahabat-sahabatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Penulis
menggambarkan pesona itu melalui Abdullah bin Umar anak dari Umar bin Khattab
yang sangat mencintai Rasulullah sehingga setiap tingkah laku Rasulullah, beliau
mengikutinya.
Adalah
Abdullah bin Abbas, sepupu sekaligus keponakan Rasulullah dituturkan oleh
penulis sebagai orang yang didoakan oleh Rasulullah agar menjadi faqih dalam
agama, maka doa itu terkabul sehingga Abdullah bin Abbas dikenal sebagai sang
ulama ummat.
Bagaimana dengan para Abdullah lainnya?
Penulis
piawai merangkai kata yang memotivasi untuk terus membaca demi menuntaskan rasa
ingin tahu kita tentang Abdullah lainnya.
Seperti
kisah Abdullah bin Amr bin Ash, sangat kuat beribadah. Begitu kuatnya beribadah
sehingga Rasulullah menasehatinya sebagaimana yang diriwayatkan oleh H.R.
Bukhari dan Muslim. “Sesungguhnya aku
puasa dan berbuka. Aku salat dan tidur. Aku menikahi perempuan. Ketahuilah,
tubuhmu juga punya hak untuk istirahat. Maka, siapa yang tidak suka sunnahku,
tidak termasuk dalam golongan ummatku.”
Kita
juga akan disuguhi kisah keberanian dari
Abdullah bin Zubair yang berperang diusia 12 tahun. Jika dibandingkan dengan
keadaan saat ini, masih adakah anak-anak remaja seusia Abdullah bin Zubair yang
memiliki keberanian seperti itu? Sehingga diakhir hidupnya, telah merusak
akhirat Hajjaj.
Abdullah
bin Mas’ud, adalah orang yang diberi pujian oleh Rasulullah. “Barang siapa yang
ingin membaca Al-Qur’an sebagaimana ketika Al-Qur’an diturunkan, maka bacalah
sebagaimana cara membaca Ibnu Ummi Ibdin (Abdullah bin Mas’ud)” (H.R. Ahmad).
Membaca
kisah Abdullah bin Rawahah, Abdullah bin
Jahsy. Abdullah bin Amru bin Haram, Abdullah Dzul Bajadain, yang dituturkan
oleh penulis seakan mengaduk-aduk
perasaanku. Kisah gugurnya satu persatu sahabat Rasulullah di medan perang telah menyeretku dalam kubangan kesedihan juga rasa bangga akan keberanian mereka
hingga “kecemburuanku” atas berita gembira bahwa mereka telah diterima sebagai
syahid.
"Kecemburuanku" semakin tak terbendung ketika penulis mengisahkan tentang Abdullah bin Ummi
Maktum, seorang buta yang sangat ingin berjihad sehingga kehadirannya telah
menyebabkan turunnya surah Abasa (80). Masya Allah!
Aku
semakin hanyut dalam lautan kisah para Abdullah dalam buku ini. Kisah keteguhan
iman Abdullah bin Khuzafah As-Sahmi dan kerelaannya mencium kepala kaisar demi
membebaskan tawanan Muslim lainnya, sehingga dia mendapatkan hadiah ciuman di
kepalanya oleh Khalifah Umar bin Khattab r.a yang kemudian diikuti oleh kaum
Muslimin lainnya. (Aku tersenyum simpul membaca kisah manis ini).
Semangatku
untuk terus membela dan mencintai agamaku ini semakin menggebu ketika membaca
kisah Abdullah bin Abu Aufa yang berperang
dalam perang Khaibar, Abdullah bin Salam, pemuka Yahudi yang masuk Islam dan kelak menjadi penghuni surga.
Akhirnya aku kehabisan kata-kata.
Tak
elok rupanya jika aku menuturkan semua tentang kisah para Abdullah itu. Jika
saudara-saudara muslimku penasaran dengan kisah-kisah yang indah, seru, dan
menginspirasi ini, maka segeralah membacanya!
Ukuran
bukunya tidak terlalu besar, juga tidak terlalu tebal sehingga sangat enteng dibawa
kemana-mana. Namun percayalah, isinya sangat padat!
Kereen kak... nice info
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung
ReplyDeleteWaah.. buku ini bagus untuk dibaca. Saya sekarang jadi taum, ternyata banyak Abdullah di sekitar Rasulullah.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkenan membuatkan review untuk buku ini. Buku ini memang ditulis dengan penuh cinta dan sebagai ungkapan cinta pada mereka para Abdullah, para shalafush shalih.
ReplyDeleteEee...ada penulisnya, terima kasih sudah berkunjung.
DeleteDitunggu buku berikutnya.
Buku yang indah memang, Kak. Saya juga sudah me-review-nya.
ReplyDelete