Pernah dengar peribahasa berikut ini?
“Pucuk diremas dengan santan, urat
direndam dengan tengguli, lamun peria pahit juga.”
Artinya: Orang yang tabiatnya buruk, jahat, sekalipun diberi kekayaan dan pangkat, sifatnya tidak akan berubah.
Tapi saya tak akan membahas peribahasa di atas. Saya fokus ke kata peria saja. Ternyata dalam kamus KBBI, peria itu adalah tumbuhan menjalar, bunganya kecil-kecil berwarna kuning dan buahnya seperti mentimun dengan permukaan kulit yang berbintil-bintil. Ciri khas dari tanaman ini adalah buah dan daunnya rasanya pahit.
Teman-teman saya yang orang Jawa menyebutnya “pare” sedangkan di daerah saya, yaitu Sulawesi Selatan menyebutnya paria.
Ini adalah buah yang paling sering saya jadikan sayur karena paling disukai suami. Kadang saya tumis dicampur udang dengan bumbu kemiri, bawang putih, bawang merah, dan cabai. Kadang juga saya tambahkan pete. Kalau lagi malas makan sayur tumis-tumisan, maka peria saya masak bersama dengan kacang hijau dan diberi santan sedikit. Bahkan ditumis tanpa campuran apapun, tetap disukai oleh hampir semua anggota keluarga saya.
Dari semua resep peria yang biasa saya
masak, kambu paria adalah masakan peria yang menjadi primadonanya. Karena semua
anggota keluarga saya suka. Kalaupun anak bungsu saya tidak suka buah perianya
karena pahit, tapi ia tetap makan karena suka makan isiannya saja atau dalam
bahasa daerah saya disebut kambu.
Maka masakan ini disebut Kambu Paria.
Manfaat Buah Peria
Beberapa referensi menuliskan bahwa buah
peria memberikan pengaruh pada metabolisme glukosa sehingga mampu menghambat
sel kanker, menurunkan kadar gula dalam darah sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai ramuan herbal bagi penderita diabetes. Selain itu, tanaman peria dapat
dijadikan jus untuk mengobati penyakit
disentri. Berkhasiat pula menyembuhkan sakit encok.
Manfaat Masakan Kambu Paria
Masakan Kambu Paria selain bahan dasarnya adalah peria, ada juga ikan dan kelapa sangrai. Manfaat buah peria sendiri telah dijelaskan di atas. Sekarang, mari kita lihat manfaat ikan dan kelapa sebagai bahan dasar lainnya.
Pada umumnya, jenis ikan yang digunakan pada masakan ini adalah ikan teri. Tapi bisa juga menggunakan ikan cakalang dan ikan tongkol. Manfaat ikan teri dan jenis-jenis ikan laut lainnya adalah sebagai sumber protein yang akan menambah massa otot dan menambah daya tahan tubuh.
Kalsium dalam ikan teri jika dibandingkan dengan ikan air laut lainnya merupakan salah satu yang tertinggi. Ikan teri juga mengandung zat besi yang bermanfaat menambah darah dan mencegah terjadinya anemia.
Sedangkan kelapa adalah buah yang kaya manfaat. Dilansir oleh alodokter.com. Buah kelapa mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat buat tubuh kita karena mengandung vitamin C, protein, kalium, magnesium, dan serat. Kelapa juga rendah karbohidrat dan kalori.
Dilihat dari bahan-bahan dasar masakan kambu paria yang kaya dengan manfaat pada kesehatan kita, maka tak ada alasan untuk tidak menyukainya. Apalagi ditambah dengan rempah-rempah, seperti bawang putih, serai, bawang merah, dan lengkuas, yang juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Penasarankah kalian untuk mencobanya? Nah
ini saya tuliskan resepnya.
Jika ingin mengetahui lebih banyak lagi resep masakan yang kaya manfaat, kalian boleh ke link https://id.theasianparent.com/ berbagai resep makanan ada di sana. Salah satunya adalah masakan bubur ayam ini, silahkan klik resep bubur ayam yang gurih ini,
Resep Kambu Paria
Bagaimana membuat masakan kambu paria?
Berikut resepnya.
Bahan
- 3 biji peria, dipotong-potong
- 300 gram Ikan teri
- 1 butir telur, diambil putihnya
- 1 biji kelapa parut, sangrai dan haluskan
- 150 ml santan kental
- 200 ml santan cair
- Minyak kelapa secukupnya
- 1 batang serai
- Asam jawa dan kunyit kering secukupnya
Bumbu yang Dihaluskan
- 3 siung bawang putih
- ½ sendok teh merica
- 2 ruas jari lengkuas
Cara Membuat
- Kukus peria yang telah dipotong-potong sesuai selera hingga setengah matang. Angkat dan keluarkan bijinya.
- Bersihkan ikan teri dan buang kepalanya lalu masak bersama asam jawa dan kunyit. hingga matang. Angkat lalu haluskan.
- Sebagai bahan isian. Campurkan bumbu yang telah dihaluskan dengan ikan teri dan kelapa sangrai. Kemudian tambahkan putih telur, aduk-aduk secara merata.
- Masukkan bahan isian ke dalam pare yang telah dikeluarkan bijinya. Sisakan bahan isian secukupnya.
- Masak kambu paria dengan santan cair dan sisa bahan isian hingga mendidih. Terakhir turunkan santan kental lalu masak terus hingga mendidih.
- Angkat dan sajikan di atas mangkok atau piring saji.
Tertarik mencoba masakan ini?
Yuk, praktikkan!
Catatan: Resep ini berasal dari mama saya, Ibu Mahabuba.
Mantap
ReplyDeleteAduh, inget ini jadi terkenan memori aku pernah main kerumah seorang ibu dan disuguhkan pare diisi begini lalu ada kuahnya. Tapi isinya bukan ikan teri, entah ikan tongkol atau kembung. Rasanya enakkkkk. Jadi ngilerrrrrrr. Meskipun aku ngga suka pare, tapi kalau dimasak gini pasti enakkkk.
ReplyDeleteDi tempat saya. Minang, tumbuhan ini di sebut kambeh atau pario.
ReplyDeleteBiasanya dinolah pakai teri di cabe in. Rasanya?
Jangan di tanya. Enak banget dengan rasa yang khas, pahit, pedes dan manis teri.
Ditambah tajamnya bumbu khas Minangkabau.
Makanan enak yang sudah jarang dibuat. Tapi sekalinya dapat wah jadi rebutan. Hahaha
ReplyDeleteParia Kambu memang enak sekali. Meski ada pahit-pahitnya tapi tetap saja jadi primadona kalau dibikin Paria Kambu.
Kalau di daerah saya ini namanya Pare. Rasanya pahit tapi saya suka sekali. Asal tahu teknik memasaknya rasa pahitnya bisa berkurang dan kalau ditumis dengan ikan asin atau teri rasanya mantap banget. Kapan-kapan saya mau coba juga masak seperti resep ini
ReplyDeleteSumpah demi Allah saya baru tahu kalo ternyata pare bisa dicampur dengan kacang ijo+santan...mau coba ah...soalnya saya juga suka tumis pare..bener biasanya ibu saya juga sering numis pare dicampur udang...mantulll gaes :) thanks ya kak sudah kubaca artikelnya....keren nambah informasi baru..
ReplyDeleteKalau di rumah kami paria biasanya dimasak dengan ditumis bersama udang. Bisa juga dijadikan isian untuk dadar telur yang enak.
ReplyDeleteKebayang enaknya.
ReplyDeleteApalagi saya emnang suka Pare
Semoga bisa saya coba, tambah2 alternatif olaham pare 😀🙏
kalau di sunda mungkin ini paria bumbu santan ya kak, layak saya coba nih soalnya pakai ikan teri, gimana rasanya ya? pasti enak. kalau di sini paria juga di bumbu kuning tapi gak pakai santan. agar gak pahit di rebus dulu pakai garam, sama gak triknya?
ReplyDeleteIbu Saya juga suka masak ini. tapi. Ga pakai ikan dan tidak dibungkus daun. Boleh Juga dicoba noh
ReplyDeleteWah, aku baru tahu lho Bun masakan ini padahal dulu lama tinggal di Makassar, mungkin karena orang rumah ngga ada yang doyan Peria yaa..isiannya menggiurkan..
ReplyDeleteIyaaa, saya biasa nyebutnya PARE.
ReplyDeleteRasanya pahit² gitu tapi enaakk, krenyes², biasanya saya masak tumis, kasih udang biar makin sedaappp
Jadi penasaran rasanya seperti apa nih, maklum belum pernah mencoba masakan daerah ini. Masakan daerah pastinya memiliki rasa yang khas banget ya...
ReplyDeleteSaya suka sekali sama peribahasanya mba. Bagus dan dalam sekali maknanya. Itu peribahasa dari masyarakat Makassar kah?
ReplyDeleteSaya sangat suka paria, mau ditumis, digule, atau jadi bahan sayur somay juga enak. Kayaknya di rumah cuma saya saja yang suka paria. Suami gak suka. Akibatnya saya jarang beli di pasar, tapi kalo ada nemu warung yang jualan paria, pasti saya beli.
Saya belum pernah nyobain kambu paria ini. Padahal sudah pernah dua kali ke Makassar. Semoga suatu hari saya bisa ikutan nyoba mba.
Wah mantap sekali ini Bunda, Kambu Paria...
ReplyDeleteBelom pernah coba saya, biasa paria cuma ditumis nih..ternyata ada variasi lain, boleh dicoba, biar enggak bosen makan tumis paria terus
Kambu Paria ini serupa tapi tak sama buntal singkong kalau di Jawa. Terinya dibungkus daun singkong bun.memang Paria ini terkenal dengan kepahitan dan manfaatnya apalagi buat ASI ya
ReplyDeleteDI tempat lain namanya Pare kali ya Bu. Hehe..saya suka bengt nih. meskipun pahit tapi lumayan seger buat badan. Makasih Bu Artielnya. Bisa buat referensi nih
ReplyDeleteWah baru tau ada masakan kambu paria ini, sepertinya enak deh Mba. Apalagi ini resep keluarga ya. Selama ini saya masak parai ditumis atau di kukus aja. Makan dicocol pakai sambal.
ReplyDeleteSaya ndak suka kalo paria saja, pahit soalnya. Tapi kalau kambu paria, saya suka. Ikannya sukanya selain teri soalnya teri ndak bagus untuk yang punya asam urat. Kalo saya belum sampai sakit asam urat cuma ada potensi ke sana karena asam urat gampang naik angkanya. :D
ReplyDeleteDeh paria kambu 🤤 kusukanya juga ini bunda tapi dak tauka bikinnya. Ada kita kasikan resep jadi mauka coba bikin juga deh kalau ada kesempatan hahahha
ReplyDeleteIni pare isi ya Mba, aduh jadi pengen coba. AKu suka pare tapi ngolahnya yang kurang pinter, tapi kalau ibuku bisa banget bikin pare nggak pahit.
ReplyDeletesaya baru tahu kalau buah peria bisa buat obat encok ya. btw bahannya cukup mufah dicari dan cara buatnya juga ukup mudah bisa nyobain buat ah di rumah
ReplyDeleteSaya suka peria atau pare. Selama ini tahunya cuma dimasak tumis. Dan paling-paling dapat pare isi kalau makan somai. Kumbu peria dari Bunda ini tampak enak sekali. Bikinnya juga gak terlalu sulit. Mau coba lah nanti :)
ReplyDeleteMenu makanan ternikmat inii kalo ada parianya, ku suka banget paria, tapi kalo khas makassar begini belom pernah nyobain. Kbayang pahit2 ada terinya asin, maki lahap dah ..
ReplyDeleteParia itu pare ya? Hihihi, kalo bener berarti pahit dong. Lumayan nambah wawasan nih ttg masakan Makassar tenteng sayur pare.
ReplyDeleteKalau gak salah di Jawa Barat juga bilangnya paria. Karena keluarga saya banyak yang bilangnya paria. Saya belum pernah disayur begini. Biasanya ditumis atau buat gado-gado
ReplyDeleteMamaku belum pernah masak ini Bun mungkin karena sekeluarga tak ada yang bisa makan pare ya...
ReplyDeletemaakk... bapakku pasti suka nih sama menu kambu paria ini, kemarin aku disuruh cari ikan asin apa deh namanya ya, jadi lupa, heheheh, pokoknya ikan asin terenak khas Makassar
ReplyDeletebaru tahu nih kambu peria. selama ini kalau ada buah peria aliah pare, aku masaknya pakai kelapa mbak. enaak juga dan ga pahit
ReplyDeletewah baru mau komen, kok kyk pare eh ternyata emang pare
ReplyDeleteini nggak pahit ya mbak asal bisa diolah dgn benar
wah kapan kaoan resepnya aku coba
Wah gak nyangka ya ikan teri bagus banyak protein dan bisa mencegah anemia juga. Tapi sayangnya di sini aku tu susah dapat teri segar mabk, seringnya diasinin huhu
ReplyDeleteBtw tengkyu infonya
Peria itu Paria dalam bahasa sunda kan mbak? aku baru tau kalau bisa diolah bersamaan dengan ikan teri. Aku cuma tau paria itu di tukang baso tahu kalo di Bandung mbak, hehe
ReplyDeleteIbuku yang orang Sumatera juga nyebutnya ini Paria. Beruntung aku sih salah satu yang suka sama Paria. Kebanyakan orang kan nggak suka karena rasanya pahit. Mau dicontek ah resep kambu parianya.
ReplyDeletehuaaa enaknya.. sa biasa makan ini di rumah makan Tumbak Kayu Bangkoa. Kalau pas ke Makassar, dan diajak kakak ke sana.
ReplyDeletePare peria ituu ya? Tapi belum pernah liat masakan pare ada olahan gini. Biasanya pare minuman bisa ga pait. Kalau masakan bener2 kudu pas bumbunya ya mak
ReplyDeleteBapak rahimahullah suka sekali makan Pare, Bunda.
ReplyDeleteKata orang Jawa, makan pare bikin darah ikutan pait sehingga nyamuk gak suka dan gak mau gigit.
Hehhe...ngefek banget buat yang tinggal di Surabaya. Nyamuknya, mashaAllah~
aku baru tahu makanan ini, namnaya juga unik, kalo liat resepnya bisa nih dicobain sendiri
ReplyDeleteAku baru tahu Peria itu pare dan ini favorit mendiang ibu sayangnya aku ga suka karena pahit mba jadi ga pernah masak juga hehehee
ReplyDeleteMirip juga mba cara mengolahnya dengan di Jawa sini. Parenya diberi isian kelapa juga. Hanya saja tidak dimasak di dalam santan gitu, hanya dikukus biasa aja.
ReplyDeleteparia pare kalau dibikin siomay enak banget Kak hehehhe. Tapi dimasak apapin memang enak kok apalagi yang pinter ngolahnya
ReplyDeleteEhh ternyata kalau di variasi kke gitu paré nya jadi enak ya mbak. Tampilannya juga oke tuh
ReplyDeleteAku suka kalau paré ku kukus, trus bikin sambal tarasi, colek in dehh paré ke sambal campur Nasi anget. Uwuuuhh bisa nambah tuhh maemnya
Btw TFS RESEP Peria khas Makassar nya ya mbak