Di Sini Kisah Dimulai Part 2

Friday, June 19, 2020

Di Sini Kisah Dimulai

Di sinilah Kisah Dimulai Part 2

Kesan pertama saat memasuki Kompleks Kapoposang adalah serasa memasuki suatu kompleks perumahan yang tak berpenghuni. Rumah-rumah yang  dipenuhi sarang laba-laba dan sampah yang berserakan. Ibarat memasuki suatu rumah dengan  perabotan yang tak tertata

Jika melihat jumlah sekolah yang ada di dalam komplek, seharusnya kita akan melihat dan mendengar keriuhan suara anak-anak sekolah, di mana keempat sekolah tersebut menerapkan waktu  pembelajaran yang sama, yaitu masuk pagi. Tapi saya tak mendengar keriuhan itu.

Mungkin itulah sebabnya, saat saya memutuskan menerima amanah sebagai kepala sekolah, keluarga dan teman-teman mempertanyakan niat saya.

Sekalipun menjadi kepala sekolah adalah jabatan yang lumayan keren untuk tingkat satuan pendidikan,  tetapi  menjadi kepala sekolah di sekolah swasta selevel itu tidak cukup membanggakan

Tidak mudah memimpin sekolah swasta, apakah kamu sanggup?

Sekolah apa itu yang ibu pimpin, bikin capek saja.

Menjadi Kepala Sekolah di sekolah swasta seperti sekolah ibu itu adalah jabatan  yang tidak menjanjikan secara finansial.”

Itulah sebagian tanggapan dari teman dan keluarga. Tetapi saya tidak perduli dengan tanggapan mereka, karena saya memenuhi panggilan hati untuk mengabdi di sekolah yang pernah berjasa memberi pengalaman berharga dalam hidup. Saya punya harapan besar memberi  perubahan yang lebih baik.

 

 Keadaan Kompleks Perguruan 

 


Keadaan Kompleks Kapoposang
Keadaan Sekolah di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Kapoposang


Kompleks ini tak banyak berubah sejak puluhan tahun silam. Dari depan seakan melihat gudang, bangunan berbentuk kotak, jendela kecil model lama. Jendela yang sama  saat saya masih menjadi murid, tahun 1976. Jalan masuk ke  kompleks adalah jalan yang berada di bawah bangunan berlantai kayu yang mulai rapuh.

Setelah melewati jalan serupa terowongan pendek itu, kita akan melihat lapangan yang berfungsi ganda. Lapangan untuk upacara setiap hari Senin, apel pagi, tempat bermain saat istirahat, juga tempat berolah raga. Lapangan dengan tanah kasar yang  jika musim hujan datang maka tanah lapangan menjadi becek.

Di sudut kiri lapangan, kita akan melihat satu bangunan kecil serupa gua tempat bujang sekolah menata jualannya. Di atasnya terdapat bak penampungan air. 

Di belakang bangunan kecil yang saya namakan gua hantu itu terdapat lorong kecil menuju suatu tempat berukuran sekitar 3 x 3 meter. Di tempat itu terdapat tiga kamar kecil, toilet siswa.

Di tengah-tengah area toilet terdapat batu setinggi kurang lebih setengah meter, jika mata kurang awas, batu itu terlihat seperti batu nisan. Saya tak mengerti fungsi batu itu ada di tengah-tengah area toilet. 

Apakah itu memang kuburan? Kuburan siapa?

Masih jelas dalam ingatan saat saya masih berstatus murid, ada  satu  tangga kayu yang digunakan untuk naik ke lantai dua. Kemudian saat saya kembali lagi menjadi guru honor tahun 1984,  tangga itu sudah berpindah posisi dan bertambah jadi dua, dua tangga kayu berdekatan dengan posisi saling berhadapan, tapi saat mau naik tangga, kita akan saling membelakangi,  yang satu naik ke arah kanan satunya lagi naik ke arah kiri.

Tahun 1993, posisi tangga masih sama tetapi sudah berubah menjadi tangga setengah batu. Jalan untuk menaiki salah satu tangga kayu adalah bangunan tangga batu yang anak tangganya terdiri atas 5 sampai 6.

Tujuh belas tahun kemudian, posisi tangga telah  berubah lagi. Sekarang kedua tangga telah terpisah. Belakangan saya tahu, kalau tangga yang dipindahkan ke depan  diperuntukkan buat guru-guru yang mengajar di SMP dan di SMA, tangga satunya lagi diperuntukkan buat murid-murid SMP dan SMA.

Oh yah, di dalam kompleks ini terdapat empat sekolah, yaitu SD Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah 2, SMP Muhammadiyah 3, dan SMA Muhammadiyah 2.

Kelas dan kantor kedua SD berada di lantai dasar, sedangkan kelas dan kantor ruang guru SMA berada di lantai dua, posisinya berbentuk U.

Sedangkan ruangan-ruangan dan kelas SMP tersebar  di semua lokasi. Ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha  berada di lantai dasar, ruang guru berada di lantai dua menempel di ruang guru dan kantor SMA, dan kelas yang digunakan SMP berada sebagian di lantai dua dan selebihnya  di lantai tiga.

 

Profil  Sekolah

 

SMP Muhammadiyah 3 Bontoala  berdiri pada tahun 1959 sesuai dengan SK Pendirian. 

Bangunannya berada dalam area kompleks dengan tanah seluas 690 m2 dan bangunan seluas 600 m2 di dalam area seluas itulah berdiri empat sekolah.

Ruangan-ruangan yang digunakan oleh SMP tersebar tak beraturan. Ruang Kepala Sekolah berada di lantai dasar berhadapan dengan kantor SD Muhammadiyah 2, melihat sepintas ukuran ruangan itu seluas 6 meter2  atau sekitar 2 m x 3 m.

Sedangkan ruang tata usahanya berada di sebelah kelas SD Muhammadiyah 1 yang luasnya lebih sempit daripada ruang Kepala Sekolahm, sekitar 1 m x 3 m.

Ruang guru SMP berada di lantai dua dengan ukuran yang tak kalah sempitnya. Posisi ruangan itu menempel di sebelah kantor dan ruang guru SMA. Sementara itu ruang perpustakaan berada di lantai 3 berdekatan dengan laboratorium IPA. Sedangkan jumlah kelas sebanyak  6 kelas dengan dua rombel untuk setiap tingkatan.

Jumlah guru 17 orang, dua di antaranya sudah berstatus PNS selebihnya adalah guru yayasan status honorer. Jumlah siswa saat itu sebanyak 200 orang.

 

Mulai Dari Mana?

 

Mulai dari mana? 

Berhari-hari pertanyaan itu memenuhi pikiran saya. Bingung harus mulai dari mana bekerja. Apa yang akan dibenahi terlebih dahulu. Kemudian saya mencoba merinci beberapa hal agar bisa fokus mengerjakan satu persatu, lalu menyesuaikan dengan keadaan, mana yang paling penting dilakukan atau yang sangat mendesak untuk dikerjakan terlebih dahulu.

Saya mencatatnya seperti berikut ini.

  1. Membenahi administrasi sekolah
  2. Mengatur sistem penggajian
  3. Menyusun struktur organisasi sekolah
  4. Membenahi sarana dan prasarana
  5. Membenahi proses pembelajaran

 

Dari kelima pekerjaan itu, saya berpikir  yang paling mendesak adalah menyusun struktur organisasi. Bagaimanapun saya tak mungkin bekerja sendiri. Sekolah serupa dengan perusahaan, harus ada tim kerja yang kuat dan solid.

Oleh karena banyak guru baru dan belum saya kenal, maka informasi tentang karakter dan kompetensi setiap tenaga pendidik di sekolah itu sangat minim. 

Sebenarnya wakil kepala sekolah sebelumnya cukup berkompeten berdasarkan pengalaman saya yang pernah bekerja sama dengan beliau, tapi saya merasakan adanya penolakan dari dia.

 

Kisahnya bisa dibaca di sini                   

 

Maka atas usulan kepala tata usaha yang sekaligus pengurus Muhammadiyah cabang Bontoala, kami akhirnya memilih salah seorang guru yang bersatus PNS sebagai wakil kepala sekolah, kemudian berturut-turut wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, bagian humas, dan sarana prasana.

Karena kepala tata usaha sebelumnya mengundurkan diri maka saya mengangkat staf untuk menggantikan beliau.

Lalu tiba-tiba saja bendahara sekolah mengundurkan diri, maka jadilah kepala tata usaha mengambil alih pekerjaan itu, terpaksa dobel pekerjaan.

Yaaah … kekacauan baru saja dimulai.

 

Proses Pembelajaran  Kacau

 

Alhamdulillah  sekolah sudah mendapatkan wakil kepala sekolah baru, kepala tata usaha dan bendahara baru. Saya berharap mereka bisa bersinergi positif mengelola sekolah menjadi lebih baik.

Selama sebulan saya mengamati proses pembelajaran, datang setiap pagi sebelum guru datang dan pulang setelah semua guru dan siswa pulang.

Subhanallah!

Proses pembelajaran sangat kacau. Kebanyakan guru hanya memberi tugas ke siswa lalu sang guru meninggalkan kelas menuju  ruang lain. Beberapa kali saya mendapati kelas kosong. Satu guru mengajar dua kelas sekaligus.

Belum lagi kehadiran siswa yang tidak sampai 50 persen dari siswa yang terdaftar di buku absensi siswa.

Ada apa dengan proses pembelajaran di sekolah ini?  Tiap hari saya merasa pening melihat keadaan itu. Apa yang harus saya lakukan ya Allah.

Atas kerja sama dengan wakil kepala sekolah, perlahan saya mendekati guru-guru. Mengajaknya berbincang, mendengarkan keluh kesah mereka, dan mencoba mengurai satu persatu permasalahan yang mereka alami sehubungan dengan keadaan sekolah.

Akhirnya saya mendapatkan sedikit informasi, bahwa gaji mereka dibayarkan sekali dalam tiga bulan. Mungkin itulah salah satu pemicu mereka malas masuk kelas.

 

Mengubah Sistem Penggajian

 

Bismillah, saya mencoba mengubah sistem penggajian, dari pemberian honor sekali dalam tiga bulan menjadi setiap awal bulan.

Tentu saja diikuti beberapa catatan, yakni:

  1. Kehadiran mereka dicatat secara terperinci oleh petugas pencatat. Tugas ini saya berikan kepada penjaga sekolah untuk melakukannya dengan tambahan honor sebagai petugas pencatat.
  2. Petugas mencatat akan menghitung jumlah kehadiran bagi guru yang memberikan pembelajaran secara tatap muka. Jika tidak masuk kelas mengajar hingga waktu pembelajarannya habis, maka tercatat tidak melaksanakan kewajibannya mengajar, maka otomatis honornya tidak terhitung.
  3. Menetapkan jumlah honor mengajar perjam. Hal ini dilakukan karena berdasarkan informasi, kalau mereka tidak tahu berapa sebenarnya jumlah honor yang diterima selama ini.
  4. Melakukan penggajian secara trasparan. Guru dapat menghitung sendiri honornya setiap akhir bulan dengan cara mengalikan jumlah kehadiran di kelas dengan jumlah honor yang telah ditetapkan.

Ini adalah gebrakan baru yang saya lakukan dengan harapan, guru-guru bisa sedikit lebih disiplin mengajar. Ada yang lega dengan keputusan itu tapi tak sedikit  yang cemas.

Sungguh tak mudah mengubah kebiasaan lama, dari yang santai menjadi serius, dari yang masuk kelas semaunya menjadi lebih disiplin. Tapi saya harus tegas soal ini.

Akibatnya, satu persatu guru mengundurkan diri. Mereka yang tak mampu mengikuti ritme kerja yang saya terapkan, mengalah dan mundur. Maka perrsoalan barupun muncul.

Mencari guru pengganti yang bisa mengajar dengan baik, disiplin tapi dengan gaji kecil adalah mustahil. Namun, saya yakin pasti masih ada  guru di luar sana yang memiliki jiwa patriot dan keikhlasan yang tinggi.

Masya Allah!

Allah Maha Baik, saya dipertemukan dengan guru-guru yang baik. Usaha dan doa mulai dikabulkan oleh Allah, satu persatu mereka datang dan bersedia bekerja sama.

Sekolah semakin berwarna dengan kehadiran wajah-wajah baru.

Saatnya membidik administrasi sekolah yang berantakan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Nantikan ya di postingan berikutnya.


50 comments

  1. MasyaALLAH TabarokAllah semangaaaaaattt, insyaAllah perjuangan bernilai dakwah dan amal jariyah yg tak akan pernah putus pahala kebaikannya.
    So inspiring!

    ReplyDelete
  2. Pantesan ya kinerja kurang bagus nih para gurunya, karena sebelumnya kurang diapresiasi dengan sepantasnya. Ngenes juga ya mba gajian kok tiga bulan sekali hiks.

    ReplyDelete
  3. Semoga lebih baik lagi ya Mba, terus semangat denga apresiasi yang lebih baik.
    Mengajar memang adalah sebuah pekerjaan yang luar biasa, tapi juga pengajar butuh uang yang lebih bisa menghidupi :)

    ReplyDelete
  4. Semangat Bu Kepala Sekolah, semoga berjalan lancar programnya dan guru-guru dapat menjalankan kewajibannya dengan baik serta menerima haknya dengan baik juga. Fighting!

    ReplyDelete
  5. Luar biasa mba gebrakan yang mba lakukan. Udah kebayang segimana sulitnya mengurai benang permasalahan dari awal. Suram banget ya mba melihat kondisi awal sekolah yang ngenes gini.

    ReplyDelete
  6. Masya Allah benar2 mengharukan cerita mbak Darwiah ini :) Penuh tantangan dan kebesaran hati mengelola sekolah yang tampak unik dan berbeda :) Menjadi sekolah yang kian baik kualitasnya tentu ga mudah ya, butuh kerja keras. Semoga di tahun2 kini dan selanjutnya semakin hebat dan memberi manfaat bagi para murid dan guru2nya aamiin.

    ReplyDelete
  7. Memang sulit untuk memulai perubahan, terharu saya membaca tulisannya.
    Gaji memang bukan tujuan utama terutama untuk guru yang bukan negeri, tapi gaji juga menjadi salah satu dari penyemangat.

    ReplyDelete
  8. Bagus mbak! Semoga sekolah menjadi baik di dlm lingkungan, guru2nya dan administrasinya...semangat berjuang

    ReplyDelete
  9. ya ampun :( sedih bacanya, masa gajinya 3 bulan skeali, udah gitu nggak di apresiasi lagi :( semangat mbak

    ReplyDelete
  10. Membuat perubahan memang jadi tantangan tersendiri. Profesi guru memang panggilan, tapi di sisi lain. Mereka juga butuh gaji untuk membiayai hidup. Semoga sekolahnya bisa jadi lebih baik ya.

    ReplyDelete
  11. Kupikir sekolah muhammadiyah itu selalu mentereng, ternyata tidak juga, ya. Salut dengan berbagai langkah pembaharuannya.

    ReplyDelete
  12. Memang gak mudah membuat perubahan dan gebrakan baru dari sistem yang agak kuno gitu ya mba, semoga jasa guru makin dihargai saya miris sekali dengan gaji guru honor di indonesia yang masih rendah

    ReplyDelete
  13. Makin seru nih kisahnya, bunda.

    Dan seperti kata Charles Darwin "Yang mampu bertahan adalah dia yang bisa beradaptasi, bukan yang terkuat."

    ReplyDelete
  14. Aku Alhamdulillah dapat sekolah yang sudah siap, guru ruang dan lainnya. Tapi tahu juga ada sekolah yang dibangun dari nol. Perjuangan guru-gurunya keren banget. Salut deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tinggal meneruskan berarti ya, Jiaah. Perjuangannya ngga nemen bangett kayak ini.

      Delete
  15. Jadi ingat perjuangan ibu kami sebagai kepala sekolah baru (dulu istilahnya UGB / Unit Gedung Baru) semua serba minimalis, namun tak mematahkan semangat kerja beliau. Semoga demikian juga dwngan mba, tetep semangat dan menyemangati seluruh civitas akademika utk bangkit dan maju bersama
    Insya Allah

    ReplyDelete
  16. Inspiratif sekali mbak, masyaAllah, semoga jadi ladang pahala di dunia. Dan semoga lagi sekolahnya makin baik kedepannya ��

    ReplyDelete
  17. Ya Alloh, berjuang banget ya, Mbak. Ngga banyak orang yang mau mengabdi kayak guni lho. Apalagi dg kondisi sekolah yang butuh banyak pembenahan. Btw, ada goa hantu, sereem jdinya. :D

    ReplyDelete
  18. Masya Allah. Luar biasa memang bunda Dawiah. Selalu terinspirasi dengan semangat dan kegigihannya. Sukses selalu bu kepsek

    ReplyDelete
  19. Ya Allah, Mba.. salut deh saya sama Mba. Bisa mengatasi semua masalah sekolah Muhammadiyah ini. Itu 2 guru bisa ngajar 2 kelas sekaligus apa ga puyeng ya gurunya. Semoga semakin membaik ya sekolah ya dibawah pimpinan Mba Darwiyah.

    ReplyDelete
  20. wah kereen saluuutt... semoga perjuangannya membuahkan hasil yang baik, mbak. insya Allah. bagaimanapun suatu lembaga sangat bergantung kepada jalan yang ditempuh oleh pemimpinnya :)

    ReplyDelete
  21. Pejuang peradaban memang akan selalu berfikir bagaimana caranya agar sekolah tetap hidup. Sedikit orang yang mau terjun kesitu. Semoga semua guru yg ada disana diberi keikhlasan, kesabaran dan dapat memetik kebaikan dari hal yg bisa dilakukan. Semoga kelak berbuah pahala dan nilai yang sesuai karena jerih payahnya. Semangat terus ya bun! 🙂♥️

    ReplyDelete
  22. MashaAllah~
    **salim Bunda Dawiah.

    Semoga Allah senantiasa menunjukkan jalan kemudahan dan keberkahan tercurah untuk dedikasi Bunda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bunda Dawiyah, barakallahu fiik.
      Selamat bertugas yaa, Bunda.


      Delete
  23. Masya Allah mbak. Ini nih pejuang pendidikan dan peradaban bangsa. Semangat mbak

    ReplyDelete
  24. Membanyangkannya saja tidak mudah. Sebuah tantangan Bu Kepsek baru mengembalikan sekolah ke fungsinya semula termasuk mengatur semuanya dari awal. Tidak saja memakan pikiran, waktu, tenaga dan perasaan dipertaruhkan di sini demi masa depan anak didik lebih baik. Semangat Bu Kepsek!��

    ReplyDelete
  25. Ya begitulah, Mbak. Eh, saya panggilnya apa ya. Saya berasa bicara dengan pimpinan saya. Hihi.

    Guru wiyata seperti kami snngat haus apresiasi, Buk. Hiks hiks. Yang kerja sampai mati-matian seringkali dinomor sekiankan.

    Ah, saya membayangkan suatu hari bisa jadi kepala sekolah juga. Ini kenapa ngomong saya saya. Hihi.

    ReplyDelete
  26. semangat ya Mba, perjuangan seorang guru itu akan abadi selamanya dan jelas akan banyak juga pahala dan doa melangit nantinya dari para siswa, semoga mba sehat selalu ya

    ReplyDelete
  27. Keren sekali, Ibu. Dari awal banget dan effortnya pun luar biasa untuk memulihkan hingga membawa sekolah menjadi lebih baik, dan masyaAllah ya, disaat hampir mentok,ada saja bantuan dr Allah.

    ReplyDelete
  28. terharu banget bacanya, begitu banyak perjuangannya yang dilakukan mba untuk membuat perubahan ya mba, memulai semuanya dari nol, membenahi semuanya, wowed banget deh, salut, sehat-sehat, Allah akan selalu membantu mba

    ReplyDelete
  29. MasyaAllah.. tetap semangat Bu kepala.. Semoga perjuangannya menjadi jalan dakwah yang banyak memberi manfaat, terharu banget bacanya.. sampe ikutan pening mikir hahaha

    ReplyDelete
  30. Semangat mba, terus lanjutkan perjuangannya. Selama kita berniat baik untuk melakukan perubahan, pasti selalu ada jalan..

    ReplyDelete
  31. Masya Allah Bunda perjuangan yang luar biasa...tangan dingin Bunda bisa menggebrak dan melakukan perubahan. Jadi penasaran dengan gebrakan untuk sistem administrasi sekolahnya. Ditunggu ya...:)

    ReplyDelete
  32. MasyaAllah gebarakan yang luar biasa sekali, semoga apa yang sudah dilakukan menjadi manfaat ya Mb

    ReplyDelete
  33. Masya Allah mbk, bener bener perjuangan. Semoga perjuangannya membawa berkah, manfaat dan kebaikan

    ReplyDelete
  34. Subhanallah.. hebat sekali perjuangannya, salut dengan kegigihannya menegakkan pendidikan di sekolah.. semua memang harus diurus ya, biar bisa bekerja dedngan baik...dalam pendidikan memang kita tidak bisa main main dan santai

    ReplyDelete
  35. Benar-benar kerja keras ya Bun mengatur sekolah yang tertinggal dan kacau manajemennya menjadi sekolah yang keren..salut perjuangannya..

    ReplyDelete
  36. Mengharukan banget perjuangannya untuk membenahi sekolah ini ya, semangat terus semoga diberikan kemudahan dan berkah

    ReplyDelete
  37. MasyaALlah keren banget mbaak. Tetap semangat mbak, semoga semangat mbak bisa memotivasi banyak orang terutama saya sebagai guru

    ReplyDelete
  38. Ikut deg-degan membaca ceritanya. Tapi kok bisa ya mb, para guru digaji per 3 bulan. Kebijakan dari mana? Harusnya mereka mmg diberi haknya per bulan. Semoga hepi ending ya, dan sekolah tambah maju, aamiin...

    ReplyDelete
  39. Luar biasa, Mbak. Gebrakannya luar biasa. Memamg sosok yang ditunggu oleh sekolah dan para siswa.
    Perubahan yang tiba-tiba memang tidak pernah mudah.

    ReplyDelete
  40. ceritanya sangat menginspirasi banget dan memang cerita seperti itu penting banget buat di share apalagi bisa menginspirasi banyak orang

    ReplyDelete
  41. Masya Allah keren banget perjuangannya membenahi sekolah... Semoga lancar terus ya...

    ReplyDelete
  42. Masya Allah.. perjuangan ibu kepsek yang luar biasa, memulai semuanya dari nol kembali. Saya baru tahu lho ternyata masih ada perguruan Muhammadiyah yang kondisinya lumayan ngenes begini.
    Ya Allah.. semoga reformasi pendidikan di perguruan ini dimudahkan ya, Bu. Semangat!

    ReplyDelete
  43. Wah ini lanjutan yg kemarin ya. Semoga sekolahnya tambah maju ya mba. Keren ceritanya, kerja kerasnya, semangatnya. Masya Allah. .

    ReplyDelete
  44. Hiks gaji 3 bulan sekali itu bikin nyesek aja rasanya
    Aku yang pernah digaji sebulan dengan upah yang minim banget udah jumplaitan ngaturnya supaya cukup

    ReplyDelete
  45. semoga sistem pendidikan kita makin baik ya mba dan juga penghargaan kepada guru - guru juga jangan sampai terabaikan. Semangaat teruuus

    ReplyDelete
  46. MasyaAllah mbak, kebayang susahnya seolah memulai dari 0, blm lagi kalau ada kebijakan diubah dan ada yg agak keberatan, hehe namun insyaAllah sekolah itu punya potensi jadi sekolah bagus dan membanggakan ya? Penasaran kisah selanjutnya hehe :D

    ReplyDelete
  47. wahhh berat juga sistem penggajian 3 bulan sekalii. gmn yg punya kbutuhan brlbih yah, harus berhemat slma 3 bln itu berat..

    ReplyDelete
  48. Tidak mudah mengelola administrasi organisasi, tetapi perubahan harus dilakukan demi langkah yang lebih baik lagi.
    Saya paham bahasa rasanya bahwa memimpin suatu organisasi demi idealisme dan kebaikan banyak orang akan beroleh tantangan. Tantangan yang besar.

    Insya Allah, segala perjuangan itu tidak akan mengkhianati hasil. Secara bertahap akan ada kemajuan.
    Tetapi semangat. ❤❤

    ReplyDelete