Amanah Baru

Monday, August 4, 2025





 

Pada dasarnya, tidak ada orang yang betul-betul pensiun jika kata pensiun diartikan sebagai orang yang berhenti bekerja. Namun, jika kata pensiun yang diartikan dalam KBBI adalah tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai.

Maka dengan terpaksa, bisalah saya disebut sebagai pensiunan. 

Apakah saya betul-betul sudah pensiun? 

 

Amanah Baru

 

Pagi itu saya bergegas bangun dari bermalas-malasan saat salat subuh tunai dijalankan. Beranjak ke kamar mandi yang jarang sekali saya datangi pagi-pagi, sejak masa persiapan pensiun tiba. Masa persiapan pensiun versi saya adalah  libur akhir  semester ganjil di bulan Desember, di mana saya akan benar-benar pensiun pada bulan Januari. 

 

Saya memaksakan diri mandi pagi sekali, karena ini adalah hari pertama saya menjalankan amanah baru yang kerjanya sama dengan profesi saya sebelumnya, yaitu guru.

Jika sebelumnya, selama kurang lebih 40 tahun, saya menjalani profesi sebagai guru SMP maka tahun ini, naik dua peringkat. 

 

Saya memasuki sekolah dengan hati penuh sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Saya berusaha mengembalikan ingatan pada situasi yang hampir sama ketika belum pensiun, tapi keadaannya sangat jauh berbeda.

 

Dinding ruangan sekolah ini penuh warna yang didominasi warna hijau, media pembelajaran berupa huruf Hijaiah  yang terbuat dari karton dan kertas minyak tertempel manis di sana. Di dekat jendela kaca berderat botol-botol plastik berisi cairan yang berwarna-warni lalu ada kursi-kursi mungil yang tertata rapi di sekeliling meja yang lagi-lagi penuh warna.

 

Seorang gadis kecil menyapa ramah.

“Ibu, guru baru saya yah?”

Kujawab dengan senyuman dan anggukan, takjub melihat wajah-wajah mungil mereka, senyum semringah tanpa beban dan dosa. 

 

Ibu Aminah, perempuan yang hampir seumuran dengan saya, mungkin usianya hanya terpaut  5 tahun dengan usia saya, ikut menyapa dengan senyum yang tak kalah semringahnya.

 

“Selamat datang, ibu kepsek.” 

“He..he..he..” Saya merangkul bahu dan  keresahannya. 

 

Mungkin baru kali ini dia mengalami pergantian pimpinan sebelum masa periode pimpinan berakhir.  Ada banyak hal yang membuat pimpinan persyarikatan mengambil keputusan itu, termasuk memilih saya untuk menggantikan dan bertanggung jawab memulihkan keadaan agar kembali normal bahkan diharapkan menjadi lebih baik. 

Bismillah saja. 

 

Hari berikutnya adalah hari-hari penuh keceriaan dan kegembiraan. Soal adanya anak yang bermasalah, bagi kami itu bukan masalah yang berat, sebab sejak anak itu dititipkan di sekolah, kami sudah tahu tentang keistimewaannya. 

 

Menjalankan AMANAH ini bukan sekadar mengisi waktu luang, sebab ternyata banyak sekali pekerjaan yang mesti saya lakukan, dan yang paling menguras energi, adalah belajar mendidik anak-anak mungil titipan orang tuanya. 

 

Sangat berbeda dengan mengajar dan mendidik anak yang sudah beranjak remaja, di mana kepribadian mereka sudah terbentuk dan hampir sempurna. 

Sedangkan anak-anak yang diamanahkan di sekolah ini, adalah anak yang masih berada di tahap-tahap akhir pada periode emas. 

 

Ini adalah hal baru sekaligus pengalaman yang berulang dari mengajar, mendidik, dan mendampingi anak-anak saya sendiri puluhan tahun silam. 

Saya boleh bilang kepada diri sendiri.

“Saya belum pensiun dari profesi yang saya cintai sejak dahulu.”


Baca juga:


Aisyiyah Peduli Lingkungan


Kegiatan Aisyiyah Makassar



Amanah Baru/www.mardanurdin.com
Dokumen Dawiah




Makassar, 4 Agustus 2025


Dawiah

 

 

24 comments

  1. Saya takjub dan surprised loh sama keputusan Kakak lanjut mengajar, malah istilahnya naik dua peringkat, karena jadi guru TK/PAUD. Di kampus juga, paling sulit mengajar tingkat I, karena peralihan dari SMA. Tiap tahap ada tantangan ya Kak...
    Aku seneng loh, ketika di antara teman-teman yg engga tahu mau ngapain setelah purnabakti, tapi Kak Dawiah malah jadi guru TK. Sehat selalu ya Kak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mbak Hani. Saya masih diberi kesehatan dan kesempatan. Saya juga salut sama Mbak Hani, masih konsisten ngeblog. Sehat2 yah.

      Delete
  2. Saat akan pensiun eh malah mendapatkan amanah baru. Selamat bertugas ibu kepala sekolah. Semoga bisa menjalankan amanahnya dengan baik dan bisa menuntaskan segala asa yang diemban.

    ReplyDelete
  3. Menghadapi Anak-anak seusia itu harus sabar sekali. Meskipun jengkel atau capek harus disimpan rapat-rapat.

    Sehat sehat Ya bu guru

    ReplyDelete
  4. Selamat bunda Dawiah yang masih di beri kepercayaan oleh pemilik yayasan untuk menjadi Kepala Sekolah. Tentu juga bukan hal yang baru, tapi pasti ada pengalaman baru. Apalagi saat ini bertemu dengan anak TK yang masih polos dengan tingkah dan polahnya kadang bikin lucu kadang bikin geleng-geleng kepala. Tapi aku yakin Bunda Dawiah bisa memegang Amanah ini dan membuat jadi lebih baik lagi. Sehat selalu ki bun :)

    ReplyDelete
  5. Congrats mba Dawiah ... Posisi baru, pastinya tantangan baru ❤️❤️. Semoga mba bisa menjalani dengan baik.

    Aku tugas aluuut dengan para guru, karena tugas mereka ga ringan. Mba, saya ngajarin anak sendiri aja kdg emosi jiwa 😅😅. Apalagi kalau mengajar anak dalam jumlah banyak dengan Macam2 karakter.

    ❤️👍👍👍👍

    Ini juga alasan saya ga bisa menjadi guru. Deserve banget seorang guru dibilang pahlawan tanpa tanda jasa. Krn apa yg mereka lakukan, mencerdaskan anak bangsa memang hal mulia. Menentukan kemajuan suatu negara.

    Mengajar anak2 yg masih kecil begini, lebih mudah drpd yg sudah besar atau ga mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara akademis sih lebih gampang karena tidak butuh pengetahuan yg njilemet, tapi secara perasaan dan pengetahuan pengasuhan itu tuh butuh kesabaran dan teknik tingkat tinggi. Menenangkan anak yg tantrum, anak yg moodnya lagi turun dsb ternyata tidak hanya menggunakan senjata sabar saja. Ada cara2 tertentu di mana saya harus belajar lebih banyak lagi sama rekan guru TK yg sudah lama alias sudah senior.

      Delete
  6. Tulisannya hangat sekaliiii🥹 Semangat terus dengan amanah barunya ya. Salut karena tetap memilih mengabdi di dunia pendidikan karena yaa ngajar anak-anak itu harus punya sabar seluas samudera. Huhu.
    Selamat bertugas ya, Ibu Kepsek. ❤️

    ReplyDelete
  7. Selamat menjalankan amanah baru bu dawiah....
    Kembali berinteraksi dengan anak2 yang masih polos dan lucu2nya dengan berbagai karakter yang mereka miliki,,,
    Jika sebelumnya dengan remaja kita bisa langsung tegas dan sebagainya sekarang jadi harus lebih lembut pasti ya buuu...
    Semoga bu dawiah mendapatkan kebahagiian baru di tempat baru ini ;)

    ReplyDelete
  8. Wow 40 tahun (dan akan lebih) berkecimpung di dunia pendidikan. Luar biasa mbak. Walau pensiun tetapi ternyata jodohnya masih beraktivitas di sekolahan ya mbak. Selamat untuk amanah barunya. Pastinya akan banyak cerita2 tentang sekolah baru serta anak muridnya yang mungkin jauh beda sama murid2 sebelumnya nih :D .

    ReplyDelete
  9. MasyaAllah semoga amanah dan terus semangat menjalankan peran barunya. Dengan pengalaman yang udah banyaak dan tentu jam terbang tinggi, semoga bisa memberikan kontribusi nyata dan lebih-lebih lagi ya Bu di bidang pendidikan.

    ReplyDelete
  10. Semangat selalu Bu Dawiah.
    Dapat merasakan ketika masuk kelas dengan anak² yang penuh warna karakternya. Ada yang asik, penurut, kalem, walau ada juga yang sebaliknya. Dan memang benar, tugas seorang guru luar biasa. Jaga kesehatan selalu ya Bu dan semangat produktif di dunia pendidikan

    ReplyDelete
  11. Selamat atas amanah barunya ya, Bu. Semoga selalu diberi kemudahan dan kesabaran untuk mendidik generasi bangsa. Selalu salut dengan para guru yang berdedikasi di bidangnya. Ladang pahala bagi kalian para guru.

    ReplyDelete
  12. Pensiun hanyalah istilah saja, karena pada kenyataannya urip itu urup. Tak boleh kepaten obor, kalau orang Jawa. Dan saya ikut bangga dengan keputusan Mbak Dawiah, karena mengambil peran baru yang tak kalah sentralnya.
    Semangat dengan amanah barunya, Mbak.

    ReplyDelete
  13. Banyak orang yang pensiun itu karena masa tugasnya di suatu instansi atau tempat sudah selesai ya Mbak. Tapi karena masih produktif dan.mampu, maka dikaryakan lagi. Bapak saya pas purnawirawan masih bekerja di proyek sebagai pengawas karena dulu bagian ZENI Zidam 7 Makassar. Selamat menjalankan amanah baru Mbak Dawiah. Insya Allah senang dan bahagia. Apalagi masih berlaitan di dunia pendidikan.apalagi bertemu terus dengan anak-anak lucu yang menggemaskan.

    ReplyDelete
  14. BarokAllah, Bunda.
    InsyaAllah akan selalu dimudahkan dan diberi petunjuk untuk mendidik anak² generasi penerus Bangsa ini
    🙏😍 semogaaaa ini jadi amal jariyah yaaa, karena menyebarkan ilmu yg sarat manfaat.

    ReplyDelete
  15. Rasanya saya pas baca tuh merasa tersentuh, Bu. Saya merasakan sekali bagaimana peran pendidik yang dimulai dari panggilan hati, itu justru akan terasa dalam. Saya percaya bahwa mendidik anak-anak di tahap emas butuh lebih dari sekadar ilmu, tetapi kesabaran, kelembutan, dan ketulusan. Bahkan saya ingat sebuah kata "mendidik seorang anak itu, sangat membutuhkan kehadiran banyak orang. Tidak bisa satu orang saja." Semoga banyak pendidik yang membaca ini. :)

    ReplyDelete
  16. Masya Allah, mba Dawiah benar benar usia pensiunnya produktif sekali karena masih banyak kegiatan yang dilakukan bahkan bertambah amanah untuk mengelola sekolah. Batokallah semoga selalu penuh keberkahan di sisa usia.

    ReplyDelete
  17. Masha Allah, semangat atas amanah barunya. Selamat juga karena memilih tetap aktif dan produktif bahkan bermanfaat buat anak-anak. Tentu tantangannya sangat berbeda, berbekal pengalaman mumpuni aku yakin mba bakalan bisa memberikan hal-hal positif untuk posisi dan amanah barunya.

    Baca cerita ini bikin hati hangat sekali dan tercipta rasa takjub serta kagum.

    ReplyDelete
  18. Semangat ya bu! Semoga amanah baru ini makin bikin bahagia. Senang ya kalau bisa tetap aktif dan produktif di usia pensiun ❤

    ReplyDelete
  19. Semangat ya bu! Semoga amanah baru ini makin bikin bahagia. Senang ya kalau bisa tetap aktif dan produktif di usia pensiun ❤

    ReplyDelete
  20. BUndaaa... ini aktivitas yang positiiif sekalii..
    Dari dulu aku uda yakin banget dari tulisan-tulisan Bunda di blog mengenai "mengajar" ini semacam panggilan hati. Kalau dibilang kesabaran mah yaa.. tiap usia ada aja ujiannya yaa, Bunda..

    Sehat dan bahagiaa selalu, Bunda Dawiaah..

    ReplyDelete
  21. Amal jariyah menanti
    Semoga makin banyak anak anak yang teringat dan menjadikan ilmu mbak sebagai penerang jalannya menuju masa depan

    ReplyDelete
  22. Barakallah ya Buuu.. semoga Allah berikan kelancaran dan segala sesuatunya berbuah pahala terbaik untuk Ibu dan semua, Aamiin

    ReplyDelete