Istilah-Istilah Yang Dipakai Oleh Pembeli Coto Makassar; Yang Terakhir Istilahnya Sadis

Monday, January 10, 2022

 




Cukup Katakan Istilah-Istilah Ini,  Coto  Makassar Aneka Isian Siap Disajikan

Salah satu makanan khas dari daerah Makassar adalah coto, serupa makanan berkuah dengan bahan dasar daging sapi dan dikenal dengan nama Coto Makassar.

Selain daging sapi, hampir semua bagian isi dalam sapi digunakan sebagai pelengkap, yaitu: jeroan, hati, jantung, paru dan  limpa. Salah satu kekhasan  dari coto Makassar adalah kuahnya yang berasal dari air bekas  cucian beras pada  bilasan terakhir.

 

Rempah-rempah yang digunakan adalah serai, lengkus, jahe, yang dimemarkan, sedangkan bumbu yang dihaluskan adalah bawang merah, bawang putih, ketumbar sangrai, merica, dan biji pala. Selain bumbu- bumbu tersebut, menjadi ciri khas lainnya adalah kacang tanah sangrai yang dihaluskan. Umumnya coto Makassar dimakan dengan ketupat.


Sumber gambar: Pinterest.com


Kali ini saya tidak akan menulis tentang resep masakan coto itu, melainkan istilah-istilah yang digunakan oleh penikmat coto manakala makan di warung-warung coto.

 

Oh ya, sekalipun daging sapi dan hampir semua isi bagian dalamnya menjadi bagian dari coto Makassar, tetapi penikmat coto boleh memilih bagian-bagian isi  apa saja yang diinginkan.  Uniknya bagian yang diinginkan itulah yang menjadi istilahnya, di mana istilah-istilah tersebut merupakan singkatan-singkatan dari campuran coto yang diinginkan oleh pelanggan, sekaligus menjadi kode atau tanda permintaan dari pelanggan terhadap si penjual coto. 


Yuk, kita kenali istilah-istilahnya

 

Coto Parto

Ini bukan coto yang dibuat oleh Parto yah Mak, melainkan singkatan dari paru saja atau paru to” yaitu isi cotonya  hanya terdiri paru saja.  

 

Coto Janda

Apakah ini coto buatan seorang janda? Tentu saja bukan, melainkan coto yang campurannya hanya jantung dan daging saja, makanya disingkat janda.


Coto Jahat

Ini tidak ada kaitannya dengan penjahat yah. Jahat merupakan singkatan dari jantung dan hati, berarti coto ini hanya berisi jantung dan hati saja. 


Coto Dansa

Jangan salah mengartikan yah, ini bukan tentang penjual atau pembelinya yang berdansa melainkan singkatan yang berarti Daging Saja. Itu artinya si penikmat coto tak mau ada campuran lain dalam cotonya selain daging. Sebagian mengistilahkan coto yang berisi daging saja sebagai coto polos.


Coto Dalle


Sebenarnya ini adalah singkatan dari daging dan lemak, tetapi dialeg Bahasa Makassar seakan mengatakan itu adalah coto dalle di mana dalle  dalam Bahasa Makassar berarti rezeki. Jadi saat pembeli memesan coto dalle, itu berarti cotonya hanya berisi daging dan lemak, bukan minta  rezeki kepada si penjual.


Coto Hadija


Apakah kamu bisa menerka kepanjangan dari singkatan ini? Yap, itu adalah hati, daging dan jantung. 


Coto Pejabat

Sedangkan coto yang berisi paru, jantung dan babat, biasanya dinamakan coto Pejabat.

 

Coto Lempar


Pernah dengar istilah coto lempar? Bukan cotonya atau penjualnya yang dilempar yah, melainkan singkatan dari coto Makassar yang berarti coto dengan kombinasi lemak dan paru saja. 


Coto Telanjang

Ada lagi coto yang rada-rada ngeri mendengarnya, yaitu coto telanjang. Jangan salah mengartikan yah. Bukan penjual atau pembelinya yang harus telanjang pada saat transaksi, melainkan istilah yang digunakan pembeli dan penjual coto bagi menu coto yang tidak pakai handuk atau kulit.


Coto Tanpa Perasaan


Yang terakhir adalah coto tanpa perasaan. Ha.ha..ha.. geli yah mendengarnya? Tetapi jangan tertawa dulu, karena ini adalah istilah untuk menu coto yang lengkap tetapi tidak pakai hati. Makanya disebut coto tanpa perasaan.


Nah, saat kamu ke Makassar dan masuk ke warung coto, CUKUP  katakan istilah-istilah itu saat memesannya maka penjual coto sudah tahu selera kamu.

Tetapi ingat, harus dihapal dulu agar tidak keliru. Jangan sampai niatnya mau menikmati coto dengan isian  tanpa hati atau coto tanpa perasaan, tetapi kamu bilangnya hadija.

Yuk, berkunjung ke Makassar dan nikmati cotonya.

2 comments

  1. Mbaaaaa kocak bangeeet sih istilah2nya 🤣🤣. Eh tapi ini dijamin ngerti semua Yaa penjual Coto nya? Soalnya aku kalo kangen Coto, selaku ke tempat Coto langganan di Jakarta, tapi ga pernah denger istilah2 ini diucapin Ama penjualnya 🤣. Jangan2 cuma berlaku kalo jualan Coto di Makasar Yaa 😄

    Aku sih sukanya yg Parto atau dansa. Kalo pake jeroan lain udah ga berani mbaaa 😂. Parto aja sesekali juga. Paru kan termasuk jeroan ya

    ReplyDelete
  2. Wkwk wah, unik dan lucu-lucu namanya, Mbak. Jadi penasaran pengen ngicipin coto. Saya belum pernah makan coto. 🙈

    ReplyDelete