Siapkan Diri Menyongsong Masa Tua

Sunday, June 5, 2022

 


Jadi tua pasti, merasa bahagia pilihan; sudah siapkah menyongsong masa tua?

Sebenarnya ukuran  lanjut usia (lansia) itu kapan?

Soalnya usia saya sekarang sudah banyak, tetapi belum merasa termasuk kategori lansia deh, wkwkwk.

Baiklah, mari kita lihat klasifikasi lansia menurut WHO. 

 





Klasifikasi lansia itu dibagi menjadi lima tingkatan (WHO,2013) yakni:


  • Usia pertengahan atau paruh baya atau middle age berada di antara usia 45 hingga 54 tahun
  • Lansia atau tua atau elderly, yaitu kelompok usia 55-65 tahun
  • Lansia muda atau young old (ini, saya tidak mengerti maksudnya. Lansia kok muda, hihihi) ini berada di antara usia 66-74 tahun.
  • Lansia tua (old) adalah kelompok usia 75 hingga 90 tahun.
  • Lansia sangat tua (very old) adalah kelompok usia lebih dari 90 tahun

 

Melihat klasifikasi di atas, ternyata saya sudah masuk kelompok eldery (tebak sendiri usia saya). Wuih,  jadi bangga rasanya. Sudah lansia begini, tetapi masih keren, bhahaha.

 

Semakin Tua Semakin Lemah

 

Menjadi tua itu adalah sunnatullah, sesuatu yang pasti dan tidak bisa kita tolak. 

Namun, apakah setelah tua menjadi semakin rapuh dan lemah? Semua tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.


Soal fisik yang melemah karena  tua, itu sudah pasti. Ibarat daun yang sudah menguning akan gugur pada waktunya. 

Setelah berada di usia 50-an ke atas, maka organ-organ dalam tubuh mulai lelah bekerja, semoga saja mereka tidak unjuk rasa sebelum waktunya. 

 

Mari kita coba ulik organ apa saja yang melemah fungsinya setelah memasuki usia 50-an.

 

Organ Pencernaan

 

Sekalipun organ ini tidak terlalu terpengaruh oleh penuaan bagi kebanyakan orang yang sehat, tetapi ada bagian organ pencernaan yang paling kelihatan perubahannya, yaitu gigi dan indra pengecap.


Saat kita tua, kekuatan gigi semakin berkurang dan indra pengecap pun demikian. 

Organ hati cenderung menjadi lebih kecil akibatnya kemampuan hati menyaring racun dan zat-zat lainnya berkurang.

Dalam usus besar, makanan lebih lambat tercerna sehingga pada sebagian orang yang sudah tua akan lebih sering mengalami sembelit.

 

“Jadi, jangan heran kalau mendengar keluhan orang tua kita yang sepuh selalu mengalami susah buang air besar atau  sembelit.”

 

Ginjal dan Saluran Kemih

 

Jangankan usia 50 tahun, saat menjelang usia 40 tahun saja, ukuran ginjal berangsur-angsur mengecil karena jumlah sel menurun. Selain itu, saluran kemih pun mengalami perubahan yang cukup signifikan saat usia sudah 50 tahun ke atas, seperti:


Volume maksimal urin yang dapat ditahan kandung kemih mengalami penurunan, otot-otot kandung kemih menjadi terlalu aktif, otot-otot yang mengontrol pengeluaran urin keluar dari tubuh tidak dapat menutup rapat dan bagi laki-laki kelenjar prostat cenderung membesar.

 

“Pantas tetangga saya sudah tidak mampu lagi menahan kencing lebih dari 15 menit. Kalau dipaksakan, bisa kencing di celana dia.” Eh, itu tetangga saya atau siapa …. Hahaha.

 

Organ Reproduksi

 

Pengaruh penuaan pada organ reproduksi paling jelas terlihat pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. 

Pada perempuan, ovarium dan uterusnya akan menyusut seiring dengan pertambahan usianya. Jaringan vaginanya menipis, kering dan kurang elastis.

 

Lah iya, perempuan mengalami masa menopause sedangkan laki-laki tidak. Maka jangan heran, seorang kakek berusia 70 tahun bisa dikaruniai anak selama pasangan halalnya masih usia produktif.

 

Tiga organ itu saja dahulu yang kita bahas, takutnya kalian tidak bisa meneruskan bacanya, keburu takut tua. LOL.

 

 

 

Lakukan Aktivitas yang Membahagiakan

 

 

Bukankah menjadi tua itu anugerah dari Ilahi? 

Orang yang sudah tua pasti telah mengalami masa muda sedangkan yang masih muda belum tentu mengalami masa tua.


Kalimat itu bisa dijadikan penghibur diri sekaligus alasan kita bersyukur.

Banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengisi hari-hari tua kita, apalagi kalau masih berada di level elderly sampai level young old.


Lakukanlah aktivitas yang membahagiakan, seperti berikut ini.

 

Olahraga

 

Salah satu aktivitas fisik yang cukup penting bagi lansia adalah berolahraga. Jenis olahraganya yang ringan-ringan saja, seperti jalan kaki, berenang atau senam khusus lansia.

 

Membuat Kerajinan Tangan

 

Jangan dibilang merajut itu pekerjaan nini-nini saja yah…, karena sebelum mereka menjadi tua tentunya sudah belajar merajut sejak muda. Nah, kegiatan merajut bisa menjadi alternatif kegiatan di masa tua. Bisa juga menggambar, melukis atau kerajinan tangan lainnya.

 

Berkebun


Kegiatan ini cukup sederhana dan menjadi alternatif kegiatan di masa tua. Menanam, menyiram, menyiangi tanaman pengganggu dan membersihkan sampah di sekitar tanaman adalah aktivitas fisik yang menyehatkan karena bisa memenuhi kebutuhan vitamin D yang berasal dari sinar matahari.

 

 

Memasak


Bagi pencinta kuliner dan hobi memasak, maka kegiatan ini bisa terus dilakukan. Selain untuk berkreasi dan memenuhi gizinya, kegiatan ini juga menyenangkan.

 


Bermain Musik


Bagi lansia yang bisa bermain musik, hari-hari lowongnya bisa diisi dengan memainkan alat musik.

Konon di negara-negara luar, bermain musik dan menari adalah kegiatan rutin yang dilakukan para lansia. Kabarnya, kegiatan ini jika dilakukan dengan gembira sambil bercengkerama dengan teman-temannya dapat mencegah penyakit demensia dan Parkinson.


 

Memelihara Hewan


Bagi  pencinta hewan,  kegiatan memelihara hewan bisa menjadi alternatif aktivitas bagi lansia.  Selain sebagai sarana menyalurkan hobi, memelihara hewan bisa juga menjadi sumber penghasilan.

 

 

Berorganisasi


 

Aktif di organisasi, baik itu organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan bisa mengatasi perasaan tidak berguna atau perasaan tidak dibutuhkan. Terutama jika ikut menjadi relawan, seperti menggalang dana pada suatu kegiatan atau penggalangan dana bagi yang terkena dampak bencana.


 

Membaca dan Menulis


 

Membaca di klub buku atau di rumah sendiri merupakan kegiatan yang ringan, mudah dan menyenangkan. Selain membaca, menulis juga bisa menjadi pilihan. 

Sekalipun membaca dan menulis suatu kegiatan yang terpisah, tetapi bisa seiring dan sejalan.


Manfaat membaca selain dapat meningkatkan pengetahuan, merangsang daya pikir, meningkatkan imajinasi dan meningkatkan konsentrasi serta mengurangi stres, kabarnya dapat pula terhindar dari risiko penyaklit Alzheimer.

 

Demikian pula menulis, manfaatnya sama dengan membaca. Manfaat lain dari pada menulis adalah bisa mencurahkan unek-unek melalui tulisan, sehingga tidak menimbulkan kegalauan yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan stres. 


 

Sudah Siapkah Menyongsong Masa Tua?


 

Siap tidak siap jika kita diberi usia yang panjang oleh Allah Swt, maka harus diterima dan disyukuri.  Jangan galau, apalagi kalau masih sehat karena  banyak hal yang bisa dilakukan, seperti yang diuraikan di atas.


Kuncinya adalah harus bahagia, seburuk apapun fisik yang dialami. Tubuh boleh melemah, tetapi jiwa dan ruhani harus semakin dikuatkan.

 

Menurut Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, kunci lansia bahagia adalah husnudzon (positif thinking)kepada orang lain. Tidak hasad dan  dengki serta selalu lemah lembut. 


Hasad adalah penyakit yang menyerang ruhani yang mengakibatkan pada jiwa yang tidak tenang. Apabila jiwa tidak tenang maka dampaknya pada jasad yang bisa menimbulkan berbagai penyakit pada fisik.

 

Sumber gambar: Instagram Aisyiyah Pusat


 

Yuk, kita songsong masa tua dengan bahagia, karena menjadi tua itu pasti sedangkan menjadi bahagia adalah pilihan.


Makassar, 5 Juni 2022

Wassalam


Dawiah



 

 

16 comments

  1. wah saya masuk di middle age ternyata..meski sdh terasa jufa sih beberapa keluhan umumnya Lansia..haha.. terima kasih sharing nya mba..sepertinya berkebun, membaca dan menulis akan menjadi aktivitas membahagiakan pilihan saya.. eh..jalan2 juga haha..

    ReplyDelete
  2. Saya juga masuk elderly Bun. Walau pun belum mengalami keluhan yang berarti (amit2 jangan sampai ya), tetap merasa masuk lansia soalnya. Perasaan kalau yang di dalam masih biasa-biasa aja, kayak masih 40 tahun. Tapi kalau olah raga seperti aerobic dan berenang baru terasa, sudah gak sekuat dulu lagi. Semoga kita menua dan bahagia ya. Amin

    ReplyDelete
  3. Ahh bunda dirimu masih mudaa, inspiratif, cantik dan kece. Umur memang sekedar angka, jiwa mah bebas, hihihi. Sehat selalu ya bun. Salam sayang dari Jogja.

    ReplyDelete
  4. Menjadi tua yang elegan yaa, Bunda..
    Hari tua mengingatkan kita akan banyak hal yang mungkin belum bisa dilakukan ketika masih bekerja dan mengasuh anak-anak.
    Menikmati kebersamaan dengan pasangan , anak-cucu juga kerabat.

    ReplyDelete
  5. tua itu pasti ya mba, makanya kita perlu mempersiapkan masa tua sebaik mungkin :)

    ReplyDelete
  6. masalah kesehatan emang jadi perhatian serius saat umur sudah tidak muda lagi, semua organ harus tetap terjaga sejak muda supaya tua kelak bisa tetap berdaya dan berfungsi

    ReplyDelete
  7. Makin berumur rasanya yang dipikirn beda, bukan lagi tentang diri sendiri, tapi tentang org lain, khususnya anak2. Makanya kalau ada hal2 yang gak terlalu mempengaruhi hidup kita kurang2in ikut ngurusin xixixi #imho
    Banyakin kegiatan positif juga ya mbak, terutama yg menyangkut kesehatan fisik dan spiritual :D

    ReplyDelete
  8. Mbaaakkk, boleh request middle age sebagai muda akhir gitu ndak? Biar tetap ada kata 'muda'nya. Wkwkwkwk..

    Semangat sehat kita semua. Usia cuma angka, mari tetap menjaga kebermanfaatan sampai berapapun usia kita. InshaAllah aamiin

    ReplyDelete
  9. Aku sempet loh mba ngerasa kuatir kalo udah tua ntr gimana. Kayaknya ga pengen , tapi ga mungkin ditolak kan 🤣🤣. Cuma kalo skr mah, udah berubahlah mindset. Jadi tua memang pasti, sekarang bagaimana kita menyikapi. Pengennya sih bisa kayak Sophia Latjuba wkwkwkwkwkw.

    Tapi ngaruh banget melihat orang2 yg terlihat awet muda gitu di usia sudah memasuki kepala 5 ke atas, setidaknya bikin aku termotivasi utk mencontoh gaya hidup sehat dia. Jaga pola makan, rutin olahraga, dan yg tadi juga, jaga hati biar ga dengki ya 😄👍

    ReplyDelete
  10. bener banget nih mba.. hasad setahuku adalah salah satu dari 3 penyakit hati yang nauzubillah semoga aja nggak ke kita2 yaa.. kudu berusaha banget menjaga hati

    ReplyDelete
  11. Saya juga pernah baca kalau sudah berusia 40 tahun siap-siap, penyakit dalam tubuh akan bermunculan. Tapi, balik lagi soal pencernaan, ap ayang kita makan ya itu penentu kita mengidap apa nantinya.

    ReplyDelete
  12. Mempersiapkan hari tua ini bukan hanya dari segi fisik, tapi juga lebih ke mental.
    Sehingga gak mudah stres dan gak mudah berpikiran negatif terhadap orang lain.
    Sungguh menantang setiap fase kehidupan manusia.

    ReplyDelete
  13. Siap tidak siap tetap bertemu, semoga ketika bertemu usia itu langkah yg berlalu tidak ada penyesalan.

    ReplyDelete
  14. Penyakit fisik dan penyakit hati nih ya mbak yang harus dihadapi juga oleh kita perempuan. Jadi pengingat bahwa usia itu milik Allah berusaha betul mengisi kehidupan kita dengan kebaikan

    ReplyDelete
  15. Jadi ingat pertama kali bertemu dengan Bunda Dawiah di Grup AM. Waktu saya baru masuk bunda ikut menyambut dengan sapaan yang gaul gitu trus nyimak percakapan di dalam kelihatan banget dari gaya chatnya Bunda seperti generasi milenial. Makanya saya kaget pas tahu ternyata bunda seusia dengan mama saya. Maa syaa Allaah, walau sudah masuk usia lansia tapi masih energik dan produktif. Senangat untuk belajar juga luar biasa. Salut deh.

    ReplyDelete
  16. Baru tahu ada klasifikasi lansia nih mbak. Jadi mikir gimana nanti aku saat usia lansia..meskipun saya paham betul bahwa usia adalah rahasia ilahi, tp ttp saja pengennya sehat dan panjang umur di usia tua.

    ReplyDelete