10 Rahasia Menulis di Blog

Wednesday, February 12, 2020



10 Rahasia Menulis di Blog

Sumber: Pixabay


Saat dihubungi oleh Suryani,  salah seorang pengurus Komunitas Bloger Makassar Anging Mammiri untuk menjadi pemateri di acara Klinik Blog,  saya tidak langsung menerima,  kurang percaya diri euy.  

Sebagai orang yang baru belajar ngeblog atau  menulis di blog, saya merasa ilmu perblogeran saya tidak ada. Saya sekedar menulis saja di blog dan gaya-gayaan ngeblog, lalu dilabeli sebagai bloger😆

Untungnya, Mugniar menyemangati dan Yani menjelaskan bahwa materi yang akan saya bawakan adalah  soal menulis saja.

Baiklah, saya terima dengan mengucapkan Bismillah.

Saya menerima bukan karena saya sudah piawai dalam menulis tetapi setidaknya saya bisa berbagi sedikit pengalaman sekaligus  memotivasi peserta,  bahwa saya saja yang sudah tidak muda  tua, masih mau belajar dan terus belajar apalagi teman-teman yang masih muda.

Jadi, mari kita belajar!

Baca pengalaman saya menulis di sini 


Sumber: Komunitas Bloger Makassar Anging Mammiri

Sesaat setelah saya terima amanah itu, Yani mengirimkan flyer.
Huaa… judulnya  ngeri-ngeri sedap, Rahasia Menulis di Blog.

Tak apalah, semoga itu menjadi daya tarik tersendiri bagi orang agar mau meluangkan waktunya untuk datang dan belajar bersama.

Karena ini menyangkut rahasia menulis, baik menulis di blog maupun menulis artikel di media bahkan menulis buku, maka saya memberi judul materi ini, 10 Rahasia Menulis ala Dawiah.

Berdasarkan hasil perenungan dan dari  berbagai sumber, saya menyimpulkan, bahwa sedikitnya terdapat 10 rahasia agar bisa menulis dengan baik dan menarik (semoga tulisan-tulisan saya termasuk dalam kategori itu).

Rahasia 1, Menulis, Menulis, dan Menulis


Ini rahasia utama, yaitu menulis, menulis, dan menulis. Tak mungkin kan, kita bisa disebut penulis dan atau bloger kalau tidak menulis.
Lalu apa yang harus ditulis? Ingat, tidak semua ide dapat dituliskan.

Tulislah apa saja yang disukai bukan yang diinginkan. Jika Anda suka jalan-jalan, maka tuliskanlah pengalaman jalan-jalannya. Suka memasak, tuliskan resep masakan, atau gemar menonton film, maka cobalah menulis tentang  film.

Menulislah sesuai dengan latar belakang.  Jika Anda adalah guru, tentu sangat mudah menulis kisah keseharian  selama mendidik atau mengajar, atau menuliskan materi-materi pelajaran yang sesuai bidang keilmuan Anda.

Susunlah rangkaian ide atau gagasan utama secara sistematis sebagai bentuk awal sebuah tulisan, lazimnya disebut outline. Tujuannya, agar kita memiliki gambaran utuh isi tulisan, fokus, dan mempermudah dalam mengembangkan tulisan sekaligus sebagai alarm, kapan berhenti dan kapan dilanjutkan.
Jika tidak, tulisan bisa melebar kemana-mana.


Rahasia 2, Riset



Sebelum menulis, biasakanlah melakukan riset. Pelajari sesuatu secara mendalam, kumpulkan informasi terkait dengan topik tertentu yang sehubungan dengan apa yang akan kita tulis.

Saat melakukan riset, siapkan topik/tema atau outline yang telah disusun sebelumnya. Kemudian siapkan pertanyaan 5W + 1 H (what, who, why, when, where, dan How).

Sumber Pixabay

Pilihlah instrumen pengumpulan materi sesuai dengan kebutuhan, misalnya wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi.


Rahasia 3, Pemilihan Judul



Apakah yang membuat pembaca  tertarik membaca sebuah tulisan? Jawabannya adalah judul. Jadi, jangan main-main dengan judul.  Gara-gara judul, orang bisa langsung menutup buku atau blog kita. Tapi gara-gara judul pula, orang yang tadinya enggan membaca bisa menjadi tertarik, lalu meneruskan bacaannya.

Dalam buku 101 Dosa Penulis Pemula, karya Isa Alamsyah, dituliskan bahwa ada beberapa hal yang membuat judul  menarik  perhatian pembaca, di antaranya:

  1. Judul harus membuat penasaran.
  2. Judul harus bisa menggoda pembaca.
  3. Judul tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu pendek.
  4. Judul harus menggambarkan isi
  5. Jika judul menyebutkan nama tokoh, pastikan nama tokohnya menarik.
  6. Pilihlah kata atau diksi yang tidak lazim untuk judul
  7. Pilih judul yang provokatif.



Rahasia 4, Miliki KBBI



KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berfungsi sebagai pedoman agar kita bisa menulis dengan baik dan benar sesuai dengan EYD. Biasakan pula menulis dengan kata-kata baku.
Jangan ragu menggunakan kata-kata yang mungkin belum umum tetapi ada dalam KBBI. 
Zaman sekarang, kita tak perlu repot membawa buku KBBI yang lumayan tebal. Cukup menggunakan aplikasi KBBI yang bisa diunduh dan disimpan di telepon seluler. 

Rahasia 5, Pemilihan Diksi



Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan penulis dalam sebuah tulisan.
Gunakanlah diksi sesuai dengan genre tulisan, genre fiksi tentu berbeda dengan genre non fiksi. Tulisan non fiksi biasanya lugas dan  tegas sedangkan fiksi kadang mengandung makna tersirat.

Diksi sebaiknya juga disesuaikan dengan pembaca yang disasar, misalnya tulisan ditujukan kepada pembaca ibu rumah tangga tentu berbeda diksinya untuk remaja, atau anak-anak.

Sesuaikan pula dengan setting, misalnya penulis hendak bercerita tentang keadaan suatu daerah maka gunakanlah diksi yang sesuai dengan daerah tersebut. Contoh, penulis bercerita tentang suatu kejadian di Makassar, maka sangat tidak pas jika menggunakan dialeg Jakarta.

Misalnya, menggunakan kata-kata enggak, sih, atau loh, padahal penulisnya adalah orang Makassar atau tulisannya tentang sesuatu yang ada di Makassar. Mengapa tidak sekalian menggunakan diksi yang mewakili daerahnya, misalnya menambahkan ji atau mi sebagai ciri khas daerah.

Selain itu, carilah diksi yang bervariasi agar pembaca tidak bosan. Gunakan tesaurus untuk mencari padanan kata.


Rahasia 6, Kohesi



Gunakan kohesi agar tulisan menarik dan mengalir. Manfaatkan kata sambung dan periksa, adakah kalimat yang tidak efektif.
Contoh.

Setiap siswa mendapatkan buku paket.  Buku bisa dibawa pulang ke rumah. Buku itu milik perpustakaan sekolah. Buku dipinjam selama setahun. Buku harus dijaga,  tidak boleh  hilang dan rusak.

Isi tulisan di atas sudah bagus, tetapi tidak mengalir dan terputus-putus. Paragraf di atas tidak memiliki kohesi.

Bandingkan dengan paragraf berikut.

Setiap siswa mendapatkan buku paket dan bisa dibawa pulang ke rumah. Buku itu milik perpustakaan sekolah yang  dipinjamkan selama setahun.  Oleh karena itu,  buku harus dijaga agar   tidak  hilang dan rusak.


Rahasia 7, Koherensi



Koherensi berkaitan dengan isi. Kalimat yang tersusun dalam suatu paragraf harus membentuk gagasan yang sama dan saling mendukung.

Contoh

Setiap siswa mendapatkan buku paket dan bisa dibawa pulang ke rumah. Guru juga bisa meminjam buku paket.  Buku itu milik perpustakaan sekolah yang  dipinjamkan selama setahun. Oleh karena itu,  buku harus dijaga agar   tidak  hilang dan rusak.

Paragraf di atas punya kohesi, tapi kurang koherensinya.
Jadi, kalimat mana yang mengganggu?

Ya! Kalimat Guru juga bisa meminjam buku paket.”

Kalimat itu tidak perlu ada di situ. Jika dibutuhkan, maka buatlah menjadi  paragraf lain.


Rahasia 8, Menyiapkan Plot Twist



Pernahkah Anda membaca suatu tulisan yang akhir ceritanya membuat Anda melongo, seraya berucap, “kenapa saya tidak kepikiran yah?”
Itulah plot twist. Akhir cerita yang mengejutkan.

Plot twist terdiri dari dua kata. Plot  yang berarti alur cerita dan twist (bahasa Inggris) yang berarti melintir atau berputar. Singkatnya plot twist adalah, alur cerita yang sengaja dipelintir sehingga memberi efek kejutan.

Penulis yang merencanakan plot twist, biasanya membuat sebuah detail yang menyesatkan, menggiring pembaca mengira si A padahal arahnya ke si B.


Rahasia 9, Mengedit  



Rahasia kesembilan adalah mengedit. Biasakanlah mengedit tulisan sebelum diposting. Baca secara saksama lalu perbaiki manakala menemukan kata yang tidak bagus atau tidak pas. 

Jauhi typo atau salah ketik. Kelihatannya sederhana, tetapi salah ketik bisa mengganggu bahkan bisa mengubah arti.

Contoh.

Kata "dik" dan "dek"

Jika menulis Dek yang bermakna panggilan adik dalam  dialeg bahasa daerah, maka kata Dek harus ditulis miring. Jika tidak, dek   bermakna geladak kapal.

Jangan sampai berniat  menulis makan tetapi karena  typo tulisan menjadi  makam. 

Jadi, jangan malas mengedit yah.

  

Rahasia 10, Membaca 



Modal utama bagi penulis adalah membaca. Semakin banyak membaca semakin banyak perbendaharaan kata yang diperoleh. Menulis dan membaca adalah kegiatan yang saling berkaitan.


Jadi, sudah berapa banyak buku yang dibaca bulan ini?

Demikian 10 rahasia menulis ala saya. Oh yah, saya tambahkan satu, yaitu percaya diri. 

Sebenarnya, menulis adalah kegiatan yang sudah biasa dan sering dilakukan oleh sebagian orang. Bahkan ada yang sudah cakap menulis tetapi tidak dipublikasi.

Dia tidak percaya diri, takut jika tulisannya tidak dibaca, ragu jika tulisannya tidak bagus, dan sebagainya. Maka kepercayaan diri ini sangat diperlukan, jika memang berniat menjadi penulis.

Tuliskan saja sambil belajar secara bertahap, berlatih terus hingga menghasilkan tulisan yang baik. Ada atau tak ada orang yang mau membacanya. 
Yakinlah, tulisan akan mendapatkan takdirnya sendiri.

Baca juga "Maafkan Saya Menulis Tentang Bapak di sini 

Bac
Satu hal yang paling penting dilakukan setiap kali Anda mau menulis,  yaitu menulislah sesuatu yang bermanfaat, karena setiap kata yang tertulis kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

Referensi:
  1. Isa Alamsyah, 101 Dosa Penulis Pemula
  2. Isa Alamsyah, Plot Twist
  3. Modul SP
  4. Dari berbagai sumber






63 comments

  1. Rahasia menulis blog kurleb nulis buku juga ya. Hanya tulisan di blog lebih pendek. Makasih mbak sharingnya

    ReplyDelete
  2. Makan jadi makam. Hihihi.

    Tesaurus? Waduh, saya ga pernah teerpikir pakai itu.

    Kalau saya nulisnya masih, ya gitu deh.

    Lebih banyak mengandalkan perasaan, hihihi...

    Dan juga modal spasi biar pembaca blog ga pegel matanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tiap orang berbeda gaya dan caranya menulis dan saya salut kepada orang yang bisa menulis mengandalkan perasaan, biasanya tulisan yang ditulis dengan perasaan akan langsung kena di hati.
      Selamat menulis mbak. Proud of you.

      Delete
  3. makasih mba ilmunya, aku udah lama ngeblog pun kayaknya belum nerapin tips di atas. Riset nih kayaknya yang harus aku gali terus kalau mau nulis

    ReplyDelete
  4. Terima kasih ilmunya Bunda Dawiah. Sebagai penulis pemula yang masih terus belajar, semua ini sangat bermanfaat sekali. Saya juga kadang-kadang masih suka gak pede dengan tulisan sendiri. Tetapi bismillah, kalau tidak sekarang mulai menulisnya, kapan lagi. Begitu kalimat yang biasa saya tanamkan dalam diri sendiri. Semoga bisa terus istiqomah dalam menulis, menebar manfaat lewat tulisan ya Bunda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, yuk menulis lagi, sebarkan manfaat sebanyak-banyaknya lewat tulisan

      Delete
  5. Wuaaah senangnya, namaku disebut di sini ....:))))

    Kak Dawiah bela, sudah kompeten sekali membawakan materi, masih ndak percaya diri, jadi harus dikompor-kompori. Senangku baca ini, jadinya ada formula yang bisa menjadi pegangan orang untuk menulis dengan mengalir dan sesuai dengan karakter dirinya :)

    BTW, kalau untuk sapaan, kata "dek" ditulis dengan huruf awal kapital, ya, Kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dirimu adalah kompor yang baik, makasih Adek. Segera saya perbaiki

      Delete
    2. By the way, saya selipkan juga hal - hal yang kita diskusikan saat bawa materi kemarin, Kak, hehe.

      Delete
  6. Keren nih tipsnya. Aku kalua ditanya, malah belum nih menyusun gimana sih menulis di blog. Selama ini nulis aja….Makasih Bun remindernya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dirimu penulis hebat mbak, beberapa kali menang lomba itu loh salah satu indikatornya.

      Delete
  7. Saya pun pernah ikut jadi pembicara workshop. Awalnya nervous mbak, tapi niatnya kan kita membagikan ilmu dan memberikan inspirasi dan motivasi. Btw sukses selalu mbak

    ReplyDelete
  8. Pokoknya nulis nulis dan nulis ya bun. KArena menulis sebuah kebiasaan yang akan terasah jika terus dilakukan.

    ReplyDelete
  9. Masyaallah bunda, semoga barokah ilmunya. Saya sendiri suka banget sama penulis yg pintar racik diksi dan plot twist. Jadi seru gt bacanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayapun begitu, makanya rajin latihan agar tulisan saya bisa dinikmati pembaca.

      Delete
  10. Poin pemilihan judul masih jadi PR saya Bun..kadang suka lamaa untuk memilih judul yang tepat hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya dari 10 rahasia menulis di blog itu, yang paling penting poin nomer satu ya, Bun. Yaitu menulis, menulis dan menulis

      Delete
  11. Tipsnya sangat bermanfaat Bundaku. Bagian Kohesi, Koherensi, dan Plot Twist masih Pe eR banget buat saya, Bun. Sementara ini mencintai kegiatan menulisnya dulu saja,deh. Semangaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kalau sudah cinta, mau apalagi coba?
      Sulit loh mencintai kegiatan ini. Kalau sudah cinta maka apapun akan kita lakukan demi memenuhi hasrat kecintaan itu.

      Delete
  12. Terima kasih untuk tips-nya Bunda. Aku masih belajar lagi nih untuk menulis di Blog, kadang masih suka typo. Soalnya kalua nulis mengalir aja gitu, hihihi. Masih harus banyak belajar lagi :)

    ReplyDelete
  13. Tipsnya ketje nih mbak. Betul sekali, kadang pingin nulis tentang apa tapi kalau kita kurang bahan bacaan malah jadi kurang greget hasil tulisannya.

    ReplyDelete
  14. Wah mantul ni Bunda tips nulisnya ... Emang unttu menghasilkan tulisan yang oke itu butuh effort ya Bun .tapi pastinya terbayar lunas saat para pembaca mendapat manfaat dari tulisan kita. Semangat Bunda!! ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dirimu sungguh luar biasa, sudah bisa menerbitkan buku. Semangat juga ya sayang.

      Delete
  15. Makasih ya m ak bocoran rahasianya, saya akan coba kembali tekun mengisi blog, dimulai dari rahasia pertama, menulis apa yang disukai.

    ReplyDelete
  16. Wah, Bun, makasih tipsnya ya. Aku masih harus banyak belajar nih biar ngeblognya makin rajin dan tulisannya lebih kece. Makasih, Bun sharing ilmunya.

    ReplyDelete
  17. Bunda keren bangets...salut dan bangga. Setuju pada kesepuluh rahasianya dalam menulis blog dan yang pertama saya suka, menulis, menulis dan menulis!
    Makasih sudah berbagi tips Bunda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dirimu jauh lebih keren loh sayang, sayapun mau menyerap ilmu menulisnya mbah Dian, biar bisa menang terus hehehe

      Delete
  18. Saya jadi belajar dari tulisan ini. Terutama tentang kohesi dan koherensi. Untuk judul, saya sepakat kalau judul memang bisa memikat atau malah bikin pembaca gak jadi membaca. Makanya saya suka susah membuat judul

    ReplyDelete
  19. Asiik banget belajar sama Bunda Dawiah mengenai menulis.
    Ada banyak hal yang harus sering dilatih apalagi menulis di blog yang editornya adalah diri sendiri.

    Aku pribadi pernah kurang nyaman membaca blog yang menggunakan bahasa daerah yang terlalu banyak. Karena segmentasinya jadi mengecil, menurutku. Dan jadi sangat mengganggu kalau bahasa daerahnya bermakna lain bagi daerah lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, pembaca yang kita harapkan bukan dari daerah kita sendiri kan. Kalau saya maunya pembaca tulisan saya berasal dari manapun.

      Delete
  20. Wuih, keren banget Bun tulisannya. Setuju banget dengan semua point yang diberikan. Aku suka bingung sendiri kalo ditanya sama yang kepengen ngeblog. Bingung jawabnya dari mana. Tulisan ini bisa jadi rujukan deh.

    ReplyDelete
  21. Wah senangnya bisa berbagi pengalaman menulis. Selamat ya bun 🤗 Saya baru tau plot twist itu maknanya plot yang tak terduga. Jadi pengen baca bukunya langsung Isa alamsyah. Beli dimana bun 🙂

    ReplyDelete
  22. Saya punya KBBI hadiah tp blm dibuka buka enjoy pke online aja ..Btw .pemilihan judul penting banget supaya bs jd daya tarik ya..

    ReplyDelete
  23. kelemahanku sejak dulu tuh satu, milih judul tulisan. entah mengapa aku selalu kesulitan bikin judul tulisan yang memikat

    ReplyDelete
  24. Kaya manfaat banget mengikuti acara ini ya mba
    banyak banget rahasia yang harus kita pelajari ya
    aku juga masih belajar terus ini

    ReplyDelete
  25. Asah makasih sudah menuliskan ini Mbak. Saya baru ngeh tentang kohesi dan koherensi. Pengingat nih agar saya mulai menulis seperti itu.

    ReplyDelete
  26. Pertama kali kenal dengan Bunda di WAG AM kirain masih muda atau seumuran mamah2 muda karena cara chatnya yang gaul banget hehe eh pas kunjungi blognya baru kaget, maa syaa Allaah ternyata bunda ini seusia mama saya tapi produktif banget menulisnya. Salut deh. Sepertinya menulis juga bisa bikin orang awet muda ya, hehe.

    Btw rahasia utama dalam menulis memang harus menulis, menulis dan menulis ya eh tapi saya kalau menulis jarang eh tidak pernah pake outline malah padahal itu membantu banget ya Bund.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat membantu, karena biasanya kalau ide sudah muncul sangat susah direm. Nah, outline inilah yang berfungsi sebagai rem. Siapa tahu tulisan kita yang rencananya hanya satu kali postingan bisa menjadi dua atau lebih. Jadi tuliskan saja semua idenya di outline

      Delete
  27. Wah, terima kasih atas sharingnya. Sangat bermanfaat dan menambah motivasi dalam menulis.

    ReplyDelete
  28. Wah pagi2 dapet ilmu menulis, trimksh bu, manfaat banget. Semoga ketularan makin semangat menulis baik di blog ataupun buku. Salam kenal

    ReplyDelete
  29. Sama seperti beberapa komentar dari pembaca di sini, saya juga sepertinya harus belajar lagi mengenai kohesi dan koherensi. Kembali lagi ini kuncinya kepada: menulis, menulis, menulis, juga membaca. Wah, saya juga baru ingat itu buku Isa Alamsyah yg ingin saya baca namun kemudian lupa, dan diingatkan kembali oleh postingan ini.

    Oh ya, soal judul, saya pribadi suka sebel dg judul yang clickbait gitu, Bu. Saya kesel sama judul yang memancing. Sekarang saya udah juaranggg ngeklik berita yang berjudul semacam "blablabla nomor empat adalah blablabla" "heboh!!! wanita ini blablabla, lihat reaksi blablabla" "makan makanan ini, kamu akan mengalami blablabla" Namun, jika judul tidak begitu 'menggoda', bahkan hanya terdiri dari 1 kata atau 1 karakter, akan saya baca tulisannya jika ditulis oleh 'seseorang'. Biasanya sih, jika saya tahu konten yang biasa dia bikin itu seru, saya akan baca. Saya juga lebih senang membaca jika tulisan itu menarik dan mengalir (barang kali ini kembali lagi ke kohesi dan koherensi, serta pemilihan diksi), terlepas dari apa judulnya. Haha, ini dari perspektif saya sebagai pembaca.

    Kemudian untuk plot twist, bagaimana plot twist diterapkan di blog, Bu? Plot twist itu apakah hanya untuk tulisan fiksi?

    Soal membaca, wah bulan ini baru 2 buku saya khatamkan, Bu, hehe. Tapi sekarang saya memiliki prinsip, berapa pun jumlah buku yang kamu baca, itu tidak begitu penting, asalkan meluangkan waktu untuk terus membaca setiap hari.

    Terima kasih atas bocoran rahasia menulis pada postingan ini, Bu. Doakan saya semoga bisa menulis yang bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Plot twist bisa diterapkan untuk semua genre tulisan, tapi pastinya berbeda-beda cara penempatannya.
      Kita berdoa bersama yah, semoga tulisan kita selalu bermanfaat dan menjadi ladang pahala. Aamiin

      Delete
  30. Oh jadi itu toh rahasia tulisan Bunda yang selalu menarik untuk dibaca..
    Mantap bun!

    Btw, kalau untuk riset saya tuh paling selalu melakukannya sebelum menulis makanya kadang tulisan saya jadi lama karena kelamaan riset hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantap meriset itu pentig biar tulisan kita tidak mengada-ada.

      Delete
  31. Terima kasih sharingnya, Bunda. Seneng baca postingan ini. Memang saya juga ngerasa masih jadi blogger newbie. Rahasia menulisnya oke. Memang kalau saya sebelum menulis, biasanya riset dan memilih judul buat tulisan. Yang kadang menghambat itu niatnya riset, eh malah bablas buka medsos, haduh. Hehe ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayapun sering begitu,maka mari kita kembali ke jalan yang lurus, eh hahaha...

      Delete
  32. Bunn lengkap banget ini 'grammar' nya. Saya sampai kewalahan bikin list di kepala kaidah-kaidah bahasa indonesia mana aja yang masih jadi PR buat saya. Saking banyaknya hehe. Selama ini tiap menulis baru berpedoman sama rahasia yang pertama aja. Nulis yang paling relate sama kehidupan sehari-shari.

    Terimakasih banyak sharing yang super komplit ini ya bunda :)

    ReplyDelete
  33. Luar biasa sharingnya mba,, buat newbie kaya aku berguna banget,, btw bisa gak yah saya gabung di komunitas blogger Makassar ini.. Saya domisili Palopo mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa sekali mbak, syaratnya selain punya blog dan sudah ada postingannya minimal tiga tulisan ada juga pernah menghadiri pertemuan atau kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Bloger Makassar, sekalipun hanya sekali.
      Yuk gabung!

      Delete
  34. tambahan ilmu baru lagi buat saya ini mbak
    waktu menulis, saya juga membiasakan untuk membaca kembali, mungkina ada kalimat yg berbelit-belit, sehingga jadi kurang enak dibaca

    ReplyDelete
  35. keren mbak, terima kasih banyak sharingnya ....

    ReplyDelete
  36. Wuih, banyak juga rahasia Bunda Dawiah.Keren euy, telaten banget demi menghasilkan tulisan yang OKE punya ya, Bund

    ReplyDelete
  37. Huwaaaah... Matul bener dah bun. Sejujurnya, saya jarang memperhatikan EYD kalau nulis blog. Bahasa masih suka-suka. Kalau palai bahasa tidak baku juga dimiringkan. Padahal, kalau baca yang tulisannya rapi gitu ya enak. 🙈

    Soal perblogan emang banyak banget PR nya

    ReplyDelete
  38. Diksi, Koherensi dan Plot Twist yang sepertinya harus aku pelajari lebih dalam. Nice artikel mbak, thanks for sharing :)

    ReplyDelete
  39. Bunda rahasia menulisnya beneran lengkap ini. Diantaranya yang sesuai KBBI, kalau baca tulisan yang meski kekinian tapi sesuai KBBI itu nyaman di mata, beda sama tulisan alay yang sudah salah eja, enggak tepat penggunaan tanda bacanya..dan lainnya, bikin sepet bacanya..hiks

    ReplyDelete
  40. Saya buka tesaurus kalau mau bikin puisi, Mbak. Hehehe...
    Makasih banget sharingnya, jadi diingatkan kembali pada step-step yang benar.

    ReplyDelete
  41. Terima kasih mbak. Semoga saya bisa lebih konsisten dalam menulis blog.

    ReplyDelete
  42. Wah, keasikan minyak jadi lupa nulis nih. Tapi gpp, ilmu penulisan baru yang baru aku baca. Mudah-mudahan mempermudah saya dalam menulis di blog kecil saya. Terkadang saya lw nulis kok kehabisan diksi atau susunan kalimatnya itu2 saja dan banyak pengulangan kata yang saya lakukan. Sedikit memaksakan tulisan jadi melebar keluar jauh dari tema sebagi perumpamaan biasanya. Makasih bunda tips2 nya keren banget. Sehat selalu bun.

    ReplyDelete