29 Kisah Inspiratif tentang Ramadan

Sunday, December 24, 2017



Judul Buku: Ramadhan Kareem
Penulis: Alumni SP 15
Desainer Cover: Dindin Rasdi
Layout: Dindin Rasdi
Penerbit: Bitread Publishing

Buku ini berisi kisah inspiratif tentang Ramadhan, baik berupa memoar maupun cerpen. Ditulis oleh para perempuan yang tergabung dalam alumni Sekolah Perempuan Gelombang 15, terdiri dari:

Rara Radyanti, Endah Rini, Irienindra, Nur Aynun, Wulansari Apriani, Nurria Betty, Chadijah Hakim, Niken Sari, Titik Suswati, Wahyuni Indriyani, Neni Triani, Yetrie Gustianti, Lily Kholida, dan saya Dawiah
Ada 14 orang penulis yang menulis  29 kisah. Kisah-kisah tersebut dirangkai dengan manis karena ditulis  dalam rangka menyambut dan mengisi bulan Ramadan yang penuh berkah.

Proses penulisan hingga terbitnya tidak lama, hanya selama kurang lebih sebulan dan buku antologi ini terbit. Ada suka duka yang menyertai proses penerbitannnya. Terutama ketika akan  dijadikan bingkisan  buat guru-guru SMP Negeri 7 Makassar dari para alumni SMP Negeri 7 Makassar  angkatan 1987.
Seperti kata Rara Radyanti yang menjadi PJ dalam  proses penerbitannya.
“Ibarat rayap yang bekerjasama membangun istananya, begitulah persahabatn kami sesama alumni Sekolah Perempuan angkatan 15 dalam menyusun buku ini. Kisah-kisah kehidupan penuh inspirasi dalam suka dan duka di bulan penuh hikmah ini, semoga dapat memberikan inspirasi, pemahaman, dan khasanah keilmuan tentang Ramadan.”
 
 14 orang penulis buku ini berada diantara seluruh peserta SP 15
Kehadiran buku ini juga memberi makna dalam bulan Ramadan. Simaklah kata-kata berikut.
 “Kumpulan kisah Ramadan yang penuh warna. Suka dan duka disajikan dalam rangkaian kata yang mempesona. Antologi ini membuat Ramadan lebih bermakna!”
                                    Ida Fauziah (Penulis, Mentor, dan Pengajar di Sekolah Perempuan).
Alhamdulillah, buku ini terbit dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Maka tidaklah berlebihan apabila dikatakan buku Ramadhan Kareem tak akan lekang oleh waktu.
Setiap tahun, buku ini selalu pantas untuk dibaca.
Berikut cuplikan dari tulisan saya dalam “hidayah.”
Salsabila mengumpulkan keberaniannya, saat melewati hutan itu. Menurut cerita penduduk, di dalam hutan itu, sering terdengar suara tangisan yang menyayat, atau suara lolongan anjing yang panjang. Biasa pula terdengar suara sesenggukan yang ngilu. Tetapi Salsabila harus melewati hutan ini, karena itulah jalan satu-satunya menuju rumahnya.
Hutan rimbun dengan pohon-pohon besar menjulang tinggi. Di pinggir hutan terdapat pohon trembesi yang sangat subur berjejer-jejer di sepanjang jalan, terasa sejuk kala siang hari. Namun terasa seram di malam hari. Daun-daunnya yang melambai menimbulkan suara berdesir-desir diterpa angin, menambah suramnya malam pekat yang mencekam…



12 comments

  1. woww...keren banget bukunya sampe ada 15 wanita yg nulis. such insp;iratif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaah namanya juga antologi mbak, jadi nulisnya rame-rame hehehe...

      Delete
  2. Selamat ya mbak atas terbitnya buku ini,semoga sukses selalu dan semoga suksesnya juga nular ke saya, amiin

    ReplyDelete
  3. Kapan donk rencana kota bikin antologi bisa terrealisasi?

    ReplyDelete
  4. Ini salah satu cita-cita terpendamku kaka, tapi masih jauh terpendam di dasar laut kodong. Punya buku sendiri. Terlalu tinggikah?
    Kayaknya perlu ekstra pendorong semangat yaaa utamanya rasa percaya diri.

    ReplyDelete
  5. Proses terbit bukunya cepat amat ya kak Dawiah, isinya pasti seru krn pengalaman yg berbeda dari 29 kontributor. Kereenn

    ReplyDelete
  6. Asyiknya di SP karena "dipaksa" dan taraaa jadilah buku. Selamaat

    ReplyDelete
  7. waw jadi penasaran dimana bsa saya dptkan buku ini bunda

    ReplyDelete
  8. Wah keren kakaa, senang lihat perempuan yang menghasilkan karya nyata, jadi terinspirasi juga....

    ReplyDelete